A. Pendahuluan
Setiap persekutuan (perkumpulan) dua orang atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama dan terikat dalam suatu ikatan hirarkis, di mana
senantiasa terdapat hubungan antar sesama (atasan dan bawahan) disebut
organisasi. Karena itu, secara hirarkis organsasi merupakan wadah kegiatan
administrasi. Manajemen dan proses antar personil yang ada didalamnya.
Dalam melaksanakan seluruh aktivitasnya, sebagai upaya untuk mencapai
tujuan yang bersama organisasi itu, senantiasa bertitik tolak pada peraturan-
peraturan (hasil keputusan musyawarah) yang telah ditanamkan dalam organisasi
dan dijiwai oleh seluruh anggotanya. Keputusan-keputusan yang diambil dalam
persidangan tentunya merupakan kebijaksanaan organisasi yang harus ditaati oleh
anggotanya.
Penguasaan tata cara persidangan merupakan pengetahuan yang
semestinya dimiliki oleh setiap pemimpin maupun anggota organisasi, karena
persidangan akan melahirkan keputusan-keputusan merupakan faktor dominan
dalam menentukan laju organisasi, bahkan pemerintahan dan kehidupan
masyarakat banyak. Selain itu, persidangan dalam segala aspeknya merupakan hal
yang harus senantiasa diperhatikan, manakala suatu organisasi yang tidak mau
terjebak oleh keputusan-keputusan yang kaku atau mungkin merugikan orang
banyak.
Dua kali (2x) atau Tiga kali (3x) ketukan digunakan untuk :
1. Membuka/menutup sidang atau acara sidang
2. Mengambil keputusan dan mengesahkan hasil sidang akhir secara keseluruhan
3. Menschorsing atau mencabut kembali schorsing sidang yang hanya 2x15 atau
2x30 menit.
Contoh dalam menggunakan palu antara lain sebagai berikut:
Membuka/Menutup Sidang atau acara sidang
Dengan mengucapkan lafadz Bismillah………… sidang / acara pada
hari, tanggal, dan Tema saya nyatakan resmi dibuka, ketuk palu 3x (tok, tok,
tok,,,) kemudian mengucapkan salam. Atau dengan mengucapkan lafadz
Alhamdllah………… sidang / acara………, resmi saya nyatakan ditutup. Ketuk
palu 3x (tok, tok, tok,,,,).
Menschorsing atau mencabut kembali schorsing sidang yang hanya 2x15 atau
2x30 menit.
Dengan mengucapkan lafadz Bismillah………… sidang saya schor /
Schorsing saya buka selama 2x15 atau 2x30 menit dari pukul…… s/d pukul…..
ketuk palu 2x (tok,tok,,,). Atau dengan mengucapkan lafadz Alhamdllah…………
Schorsing saya tutup , ketuk palu 2x (tok,tok,,,)
Sidang Pleno
o Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
o Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
o Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
o Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
Sidang Paripurna
o Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
o Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
o Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan
yang berhubungan dengan Permusyawaratan
Sidang Komisi
o Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
o Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang
ditentukan oleh Sidang Pleno
o Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang
Sekretaris Sidang Komisi
o Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi
dalam Komisi tersebut
o Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari
Komisi yang bersangkutan
Peserta
o Peserta Penuh
Hak peserta penuh :
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
1 kali ketukan
o Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
o Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin
(keputusan sementara).
o Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
o Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya
tidak terlalu lama (biasanya skor 1X??menit, dll) sehingga peserta
sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
o Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
2 kali ketukan
o Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang
cukup lama (biasanya 2 X ?? menit), misalnya istirahat, lobying,
sembahyang,makan.
o Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
o Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
3 kali ketukan
o Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
o Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
Interupsi
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena
adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Pelaksanaan Interupsi :