Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK DAN SIMULASI

SIDANG

Oleh
Asep Shidqi Azzaelani

Disampaikan Pada Acara MAPABA Rayon


FISIP
Komisariat UIN Sunan Gunung Djati
Cabang Kota Bandung

Cilengkrang, Bandung
27 Februari 2015
Teknik Sidang
Pengertian Persidangan
Macam-macam Sidang
Syarat-Syarat / Unsur-Unsur Persidang
 Tempat / Ruang sidang
 Waktu sidang
 Peserta sidang
 Perlengkapan sidang
 Tata tertib sidang
 Pimpinan/Presidium
 Kesimpulan/ keputusan sidang
• Pengambilan Keputusan
• Istilah-istilah Persidangan
• Prosedur Dan Contoh Dalam Pengetukan Palu
Pengertian Persidangan
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan sebagai
sebuah kebijakan.

Perbedaan antara musyawarah, sidang, rapat, dan diskusi:


 Musyawarah adalah pertemuan informal yang didalam pelaksanaannya
mencakup sidang, rapat, dan diskusi.
 Sidang merupakan pertemuan formal untuk menghasilkan suatu
putusan dengan menggunakan aturan-aturan yang jelas. Sidang
dilakukan didalam sebuah ruangan yang dipimpin oleh pimpinan
sidang yang disebut presidium.
 Rapat adalah pertemuan formal untuk membicarakan rencana-rencana
yang berkaitan dengan kepentingan organisasi atau sesuatu yang akan
dikerjakan bersama-sama.
 Diskusi adalah pertemuan dua orang atau lebih membicarakan sesuatu
yang bisa dilakukan dimana saja
Sidang
Paripurna

Macam-
Sidang Sidang
Pleno macam Komisi
Sidang

Sidang
Sub
Komisi
Syarat-Syarat / Unsur-Unsur Persidangan
· Tempat / Ruang sidang
Sebagai pertemuan formal, sidang memerlukan tempat yang memadai, agar sidang berjalan dengan lancer dan tertib, serta tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai
· Waktu sidang
Sebelum sidang dilaksanakan, faktor waktu sudah menjadi pertimbangan. Karena itu, disiplin waktu bagi semua pihak (majelis
sidang) merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kelancaran tercapainya tujuan dalam sidang

· Peserta sidang
Peserta sidang ditentukan berdasarkan tatib yang telah disepakati. Biasanya terdiri dari peserta aktif dan peserta peninjau. Seluruh
hak dan kewajiban peserta diatur di tatib.

· Perlengkapan sidang
Dalam melaksanakan persidangan, yang harus diperhatikan adalah beberapa perlengkapan yang sering dilakukan dalam
persdangan antara lain sebagai berikut:
• Palu Sidang
• Draft Sidang
• Kursi dan Meja Sidang
• Podium
• Pengeras Suara dan lain-lain

· Tata tertib sidang


Agar acara persidangan berjalan dengan lancar, maka diperlukan tata tertib yang mendukung terciptanya kelancaran tersebut.
Dengan demikian perlu disusun tata tertib yang menyangkut:
* Hak dan kewajiban peserta sidang
* Peraturan mengenai keputusan sidang
* Peraturan hak suara dalam persidangan
* Peraturan pemilihan pemimpin siding dan sebagainya
Lanjutan…
· Pimpinan Sidang/Presidium
Pimpinan sidang berperan sebagai pengatur jalannya sidang agar menghasilkan keputusan yang
disepakati bersama. Pimpinan sidang tidak boleh berpihak pada salah satu pihak peserta dan
hanya boleh memutuskan sesuatu atas persetujuan peserta sidang. Kriteria yang harus dimiliki
oleh pimpinan sidang sbb :
 cerdik
 bijaksana
 tegas
 berwawasan luas
 humoris
 kharisma
Pimpinan sidang dipilih oleh peserta sidang dan biasanya berjumlah ganjil. Satu sebagai notulen
dan dua orang pimpinan sidang yang lain secara bergantian memimpin sidang sesuai
kesepakatan

· Kesimpulan/ keputusan sidang


Keputusan atau kesimpulan sidang merupakan hasil dari seluruh proses dan pelaksanaan
persidangan setelah diformulasikan dari semua pendapat peserta sidang yang kemudian
disepakati bersama. Dan keputusan inilah yang kemudian dijadikan bahan atau landasan bagi
anggota organisasi dalam pengembangannya.
Pengambilan Keputusan

Agar keputusan tidak bertentangan dengan kehendak dan tujuan


organisasi, maka keputusan harus diambil dengan jalan musyawarah dan
mufakat. Karena itu langkah-langkah untuk mengambil keputusan bisa
dilakukan dengan sistem demokrasi (suara terbanyak), prinsip aklamasi
dan berdasarkan kompromi (Lobying), yaitu dimana para peserta dan
pimpinan sidang terdapat kesepakatan. Untuk mengacu kearah prinsip-
prinsip diatas, dalam siding dilakukan proses :
· Kualifikasi : Saling menyatakan pendapat diantara peserta
· Interpretasi : Penafsiran pendapat agar diperoleh kejelasan
· Motivikasi : penggunaan alasan yang logis
· Integrasi : Pernyataan semua pendapat, sebagai kesimpulan
yang dapat diterima oleh peserta sidang, serta dijadikan sebagai
keputusan sidang
Istilah-istilah
Dalam persidanganPersidangan
bisa muncul Istilah-istilah yang dapat meramaikan
persidangan, bahkan digunakan sebagai alat untuk memenangkan
sidang, seperti:
a. Schorsing (Penundaan) untuk sementara atau dalam waktu tertentu
b. Lobying (obrolan-obrolan) antara peserta dan pimpinan sidang dalam
waktu tertentu, untuk mencari kesesuaian paham yang tidak dapat
diambil dalam persidangan. Kedua poin ini juga dilakukan apabila dalam
persidangan mengalami jalan buntu, atau peserta sidang mengalami
kelelahan maka dilakukan schorsing.
c. PK/Peninjauan kembali, mekanisme yang digunakan untuk mengulang
kembali pembahasan/ putusan yang telah ditetapkan
d. Walk out ialah keadaan tidak menyetujui dengan kesepakatan sidang
karena persidangan sudah tidak relevan dengan prinsip mereka dan
memilih untuk keluar dari acara persidangan
c. Interuption (Memotong pembicaraan)
Dalam persidangan, sering terjadi usaha pemotongan pembicaraan dari
seorang peserta terhadap peserta lainnya atau pimpinan sidang
sekalipun. Dalam upaya inilah digunakan istilah “intrupsi” yang pada
hakekatnya meminta kesempatan untuk berbicara. Ada empat istilah
intrupsi yang sering berkembang dalam setiap persidangan, yaitu:
Lanjutan…
1. Interruption poin of order (meminta kesempatan untuk berbicara).
Istilah ini digunakan oleh peserta sidang manakala yang di intrupsi, baik
peserta atau pimpinan sidang, dipandang melakukan pembicaraan yang
menyimpang dari masalah yang dibicarakan.
2. Interruption poin of information (meminta atau memberikan
penjelasan), Pemotongan seperti ini dapat dilakukan peserta terhadap
peserta lain atau pimpinan sidang, untuk diberikan atau memberikan
informasi sebagai pelengkap dari apa yang telah disampaikan.
3. Interruption poin of clarification (minta diperjelas), hal ini dilakukan
untuk memperjelas masalah, agar tidak terjadi perdebatan pendapat yang
menajam dalam persidangan.
4. Interruption poin of personal previlege (permintaan untuk
pembersihan nama).
5. Point of view : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan
pendapat, tanggapan, usulan, saran
6. Point of solution : interupsi untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang dibahas.
Prosedur Pengetukan Palu
Demi kelancaran maka diperlukan palu sidang yang telah
disepakati bersama baik bentuk maupun wujudnya. Aturan
ketukan palu sidang sbb :
 1 x ketukan:
- mengukuhkan kesepakatan sementara
- pertukaran pimpinan sidang
- penundaan sidang 1 x 15 atau lainnya
- Peninjauan kembali (pk)
 2 x ketukan:
- penundaan sidang 2 x 15 atau lainnya
- pencabutan penundaan (baik untuk lobby, istirahat, atau
penundaan sidang untuk beberapa lama)
 3 x ketukan:
-menetapkan keputusan, membuka dan menutup sidang.
"Perkokoh Barisan & Berteriaklah,
HANCURKANLAH Angkara Murka di
Bumi Pertiwi Ini Wahai Garda Depan
Bangsa Dan Mari Berjuang Untuk
Rakyat“

Tangan Terkepal dan Maju Kemuka


Lawan…Lawan…Lawan…!!!
Terimakasih
Semoga
Bermanfaat…

Anda mungkin juga menyukai