Anda di halaman 1dari 12

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PERIODE 2019/2020

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
TENTANG
UNDANG – UNDANG PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU BUDAYA TERHADAP BEM DAN LKM
FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNDANG – UNDANG MEKANISME PENGAWASAN


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
TERHADAP
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya disingkat DPM
FIB adalah lembaga legislatif di kelembagaan mahasiswa tingkat fakultas.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya disingkat BEM
FIB adalah lembaga eksekutif di kelembagaan mahasiswa tingkat fakultas.
3. Komisi Kelembagaan adalah organ kelembagaan DPM FIB yang menjalankan fungsi
pengawasan terhadap BEM FIB.
4. Kegiatan BEM FIB adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FIB baik berupa
program kerja yang telah direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
5. Program kerja BEM FIB adalah rancangan usaha-usaha yang akan dijalankan BEM FIB
dalam melaksanakan fungsinya.
6. Pengawasan terhadap kegiatan BEM FIB dengan cara mengamati secara langsung
kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FIB.
7. Laporan Pertanggungjawaban program kerja BEM FIB adalah bentuk
pertanggungjawaban dari BEM FIB atas pelaksanaan program-program kerjanya.

Pasal 2
1. Maksud dibuatnya ketetapan ini adalah untuk memberi arahan dan landasan kerja yang
jelas dalam hubungan antara DPM FIB dengan BEM FIB.
2. Tujuan dari Pengawasan ini adalah agar tercipta keselarasan dan kesinambungan
penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan tujuan dan fungsi Keluarga
Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga FIB UB.
BAB II
HUBUNGAN ANTARA DPM FIB DAN BEM FIB

Pasal 3
1. DPM FIB berwenang untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja BEM FIB.
2. DPM FIB dapat menggunakan hak interpelasi dan hak angket apabila ditemukan
ketidaksesuaian program kerja dengan rencana awal setelah melalui mekanisme
Hearing Rutin atau Rapat Koordinasi.
3. BEM FIB berkewajiban memberikan tanggapan atas penggunaan hak interpelasi dan
hak angket yang disampaikan oleh DPM FIB.
4. Apabila setelah digunakan hak interpelasi dan hak angket, program kerja BEM FIB
tersebut terbukti melakukan pelanggaran terhadap GBHK, maka DPM FIB berhak
memberikan sanksi.
5. BEM FIB berkewajiban untuk memberikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM
FIB.
6. DPM FIB berwenang untuk menilai laporan pertanggungjawaban dan memberikan
feedback terhadap laporan pertanggungjawaban BEM FIB.

BAB III
PENGAWASAN DPM FIB TERHADAP BEM FIB

Bagian Pertama
Mekanisme Pelaporan Program Kerja BEM FIB

Pasal 4
1. BEM FIB wajib menyerahkan salinan proposal program kerja terencana yang telah
disetujui oleh kemahasiswaan FIB kepada DPM FIB.
2. BEM FIB wajib memberikan laporan program kerja insidental secara tertulis, selambat-
lambatnya 3 x 24 jam sebelum pelaksanaan kegiatan pada jam kerja DPM FIB.
3. Setiap program kerja yang dilaporkan BEM FIB harus memuat hal-hal berikut:
a. Nama kegiatan
b. Deskripsi kegiatan
c. Tujuan kegiatan
d. Sasaran kegiatan
e. Penanggungjawab kegiatan
f. Waktu pelaksanaan kegiatan
g. Anggaran dana
h. Parameter keberhasilan kegiatan
4. Apabila BEM FIB tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang diatur dalam pasal 4
ayat (1), (2) dan (3), maka BEM FIB dapat dikenakan sanksi.
5. Pengawasan HIMAPRODI dan UKM oleh DPM dapat dilakukan melalui laporan kerja
BEM FIB.

Bagian Kedua
Bentuk Pengawasan

Pasal 5
Bentuk pengawasan DPM FIB terhadap BEM FIB dapat dilakukan melalui :
1. Rapat Koordinasi DPM FIB dengan BEM FIB
2. Hearing Rutin
3. Turun Lapangan
4. Survei kepada mahasiswa
5. Pengaduan mahasiswa

Bagian Ketiga
Mekanisme Pengawasan

Pasal 6
1. Rapat Koordinasi DPM FIB dengan BEM FIB bertujuan untuk :
a. Menjaga kesesuaian nilai antara program kerja yang akan dilaksanakan dengan
nilai-nilai yang telah disepakati dalam GBHK, Undang – undang DPM FIB dan
peraturan lainnya.
b. Mengimplementasikan fungsi koordinatif DPM FIB dengan BEM FIB.
Pasal 7
1. Hearing Rutin BEM FIB oleh DPM FIB bertujuan untuk mendapatkan penjelasan
lebih lanjut mengenai kegiatan BEM FIB.
2. Hearing Rutin dapat dilakukan terhadap:
a. Presiden dan/atau wakil presiden BEM FIB
b. Kementrian Koordinator/Kementerian/Biro terkait pelaksana program kegiatan
c. Anggota BEM FIB
d. Panitia kegiatan program kerja BEM FIB
3. Hasil dari Hearing Rutin dilaporkan kepada Komisi Kelembagaan DPM FIB.
4. Hasil dari Hearing Rutin ini dapat digunakan untuk menilai kinerja BEM FIB.
5. Hearing Rutin bersifat terbuka kecuali ditentukan lain.

Pasal 8
Dalam rapat koordinasi DPM FIB akan membawa berita acara pengawasan sebagai bukti
tindak pengawasan yang ditandatangani oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden BEM FIB.

Pasal 9
1. Turun lapangan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan BEM FIB.
2. Turun lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait Kegiatan dan
Program Kerja BEM FIB.
3. Turun lapangan dapat dilakukan tanpa sepengetahuan pihak BEM FIB dan panitia
pelaksana Program Kerja BEM FIB.
4. DPM FIB memiliki hak untuk mengakses seluruh rangkaian kegiatan dari Program
Kerja BEM FIB seluas – luasnya.
5. Turun lapangan harus sepengetahuan Komisi Kelembagaan DPM FIB.
6. Hasil dari turun lapangan dapat digunakan untuk menilai kinerja BEM FIB.
BAB IV
MEKANISME PENYIKAPAN BEM FIB

Bagian Pertama
Bentuk – bentuk Penyikapan BEM FIB

Pasal 10
Bentuk – bentuk penyikapan yang dapat dilakukan oleh BEM FIB adalah:
1. Aksi, baik aksi demonstrasi dengan pengerahan massa maupun aksi simpatik yang
dilakukan di tempat-tempat strategis di dalam kampus.
2. Mimbar bebas, dengan menggelar orasi, seruan, pernyataan sikap yang dihadiri massa
dan publik figur.
3. Konferensi pers, baik melalui media elektronik maupun media cetak.
4. Tulisan yang dikomunikasikan kepada publik, media massa, maupun pihak-pihak
tertentu yang diharapkan memperhatikan dan memenuhinya.
5. Bentuk-bentuk penyikapan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi dengan
memperhatikan aturan yang berlaku.

Bagian Kedua
Alur Pelaporan Penyikapan

Pasal 11
1. Pelaporan penyikapan dapat berbentuk surat pemberitahuan dan/atau media
komunikasi lainnya.
2. Pelaporan penyikapan sebagaimana yang dimaksud pasal 11 ayat 1, BEM FIB wajib
menyampaikan pelaporan selambat-lambatnya 2x24 jam setelah kegiatan dilaksanakan
kepada anggota DPM FIB dan/atau komisi Kelembagaan DPM FIB.
3. Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat 1 memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Minimal berisi hari, tanggal, jam pelaksanaan, alasan, tujuan, sasaran, agenda,
jumlah peserta, penanggung jawab, jumlah dan sumber dana.
b. Bila dilakukan bersama elemen dan/atau lembaga lainnya di luar naungan DPM
FIB, maka dalam surat tersebut harus dicantumkan dengan jelas nama elemen atau
lembaga tersebut
4. Pelaporan penyikapan ditujukan langsung kepada DPM FIB.

Bagian Ketiga
Pengawasan Penyikapan

Pasal 12
1. DPM FIB berhak melakukan Hearing Rutin untuk meminta penjelasan langsung
perihal penyikapan yang dilakukan oleh BEM FIB.
2. Penjelasan dari BEM FIB minimal meliputi hal-hal sebagai berikut, antara lain:
a. Isu dan agenda yang diusung
b. Sikap yang diambil
c. Bentuk penyikapan yang dilakukan
3. Penjelasan dilakukan oleh pengurus BEM FIB sesuai urutan prioritas berikut:
a. Presiden dan/atau Wakil Presiden BEM FIB
b. Kementerian terkait
c. Penanggungjawab / Koordinator lapangan penyikapan
4. Hasil dari Hearing Rutin terkait penyikapan tidak digunakan untuk menilai kinerja
BEM FIB.
BAB V
PENILAIAN BEM FIB

Bagian Pertama
Sumber Penilaian

Pasal 13
Sumber penilaian kerja BEM FIB berasal dari Civitas Akademika FIB UB yang meliputi :
a. Mahasiswa aktif FIB UB non pengurus LKM
b. Tenaga pendidik dan tenaga kerja FIB UB
c. Pengurus UKM dan Himaprodi
d. DPM FIB

Bagian Kedua
Mekanisme Penilaian

Pasal 14
1. Penilaian kinerja BEM FIB yang dilakukan oleh civitas akademika FIB UB difasilitasi
oleh DPM FIB.
2. Hasil penilaian program kerja BEM FIB yang dilakukan oleh civitas akademika FIB
UB dapat menjadi pertimbangan DPM FIB dalam menilai kinerja BEM FIB.
3. Penilaian kinerja BEM FIB yang dilakukan oleh DPM FIB berasal dari hasil
pengawasan DPM FIB dan hasil rekapitulasi kuesioner.
4. Penilaian kinerja BEM FIB oleh DPM FIB berdasarkan indikator pencapaian yang telah
disepakati antara DPM FIB dan BEM FIB.
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR KEPENGURUSAN BEM FIB

Bagian Pertama
Jenis Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 15
Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB adalah bentuk
pertanggungjawaban BEM FIB selama satu periode kepengurusan.

Bagian Kedua
Mekanisme Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 16
1. Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB adalah laporan tertulis
yang dibuat oleh BEM FIB pada saat akhir kepengurusan.
2. Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB dibahas dalam Sidang
Paripurna.

BAB VII
SANKSI

Bagian Pertama
Bentuk Sanksi

Pasal 17
1. Sanksi lisan adalah teguran yang diberikan oleh DPM FIB bilamana ada
pelanggaran/pengabaian yang dilakukan BEM FIB.
2. Sanksi tertulis adalah Surat Peringatan yang diberikan oleh DPM FIB apabila sanksi
teguran lisan diabaikan atau pada suatu pelanggaran yang langsung dapat dikenai sanksi
tertulis karena sifat pelanggaran /pengabaian yang dilakukan oleh BEM FIB.
Bagian Kedua
Mekanisme Pemberian Sanksi

Pasal 18
1. Sanksi lisan diberikan jika BEM FIB:
a. melanggar ketentuan yang terdapat di dalam Ketetapan ini
b. melanggar ketentuan lain yang dibuat oleh DPM FIB
c. tidak kooperatif sehingga mengganggu kinerja DPM FIB dalam melakukan
fungsi pengawasan
2. Pengajuan usul pemberian sanksi lisan dapat dilakukan oleh seluruh anggota DPM
FIB.
3. Pemberian sanksi lisan akan diputuskan melalui Sidang Pleno DPM FIB.
4. Pemberian sanksi lisan dilakukan dengan mengundang Presiden dan/atau Wakil
Presiden BEM FIB.
5. Apabila ayat 4 tidak tercapai, maka pemanggilan kembali dilakukan selambat-
lambatnya 2x24 jam terhitung dari pemanggilan pertama.
6. Apabila pihak terkait tetap tidak hadir setelah periode 2x24 jam berlalu, maka akan
langsung dikenakan sanksi tertulis.

Pasal 19
1. Sanksi tertulis diberikan jika BEM FIB melakukan penyimpangan dari :
a. AD / ART LKM FIB
b. GBHK
c. Kesepakatan – kesepakatan yang dibuat antara DPM FIB dengan BEM FIB
d. Pemberian sanksi lisan
2. Pengajuan usul pemberian sanksi peringatan tertulis dapat dilakukan oleh seluruh
anggota DPM FIB.
3. Pemberian sanksi tertulis akan diputuskan melalui mekanisme Sidang Pleno DPM FIB.
4. Berkaitan dengan pemberian sanksi tertulis, DPM FIB melakukan rapat koordinasi
dengan BEM FIB.
5. Sanksi tertulis yang ditetapkan dipublikasikan terhadap mahasiswa FIB UB melalui
cara yang disepakati oleh DPM FIB.
Bagian Kedua
Pembelaan

Pasal 20
1. Sebelum pemberian sanksi, BEM FIB berhak melakukan pembelaan pada saat Rapat
Koordinasi.
2. Pembelaan BEM FIB dapat dilakukan oleh Presiden, Wakil Presiden dan
Kementerian terkait.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 21
Hal – hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketetapan
DPM FIB.

Anda mungkin juga menyukai