Iklan
Pendahuluan
Wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan
formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan se
bagai sebuah organisasi. Dalam pencapaian tujuan itu sendiri ditentukan dalam
proses manajemen organisasi yang merupakan strukutur sistem kerja yang tela
h disepakati bersama. Sistem kerja yang tertuang dalam struktur dan mekanis
me kerja organisasi menjadi landasan dan formulasi dalam pengambilan kebija
kan internal ataupun eksternal, dan distribusi kewenangan serta tanggung jawab
yang jelas pada kepengurusan organisasinya.
Penguasaan dan tata cara persidangan ini merupakan pengetahuan yang semesti
nya dimiliki oleh pemimpin ataupun anggota organisasasi, karena persidangan a
kan menghasilkan sebuah keputusan-keputusan yang dijadikan aturan sevbagai
pengikat anggota organisasi. Selain itu dalm persidangan organisasi juga mengi
ndahkan kaedah-kaedah, sehingga dalam pengambilan keputusanya memperhitu
ngkan dari tujuan organisasi tersebut, dan dapat menjadi kebermanfaatan bersa
ma.
Pengertian Persidangan
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas permasalahan
dalam upaya untuk menghasilkan keputusan kebijakan organisasi.
Macam-Macam Sidang
Ditinjau dari segi pesertanya atau instansi pengambilan keptusan, sidang di bag
i menjadi sebagai berikut:
Sidang Pleno
Sidang Komisi
Musyawarah Daerah
Konferensi
Rapat Kerja
Syarat-syarat/Unsur-unsur Persidangan
Tempat/Ruang Sidang
Waktu sidang
Acara Sidang
Peserta Sidang
Perlengkapan
Keputusan/Kesimpulan sidang
Tempat Sidang
Sebagai pertemuan formal, sidang memerlukan tempat yang memadai, agar sid
ang berjalan dengan lancar dan tertib, serta tujuan yang dikehendaki dapat terc
apai. Karena itu,persyaratan di bawah ini perlu mendapat perhatian, seperti:
Tempat yang cukup luas.
Waktu Sidang
Sebelum sidang dilaksanakan, faktor waktu sudah menjadi pertimbangan. Karen
a itu, persyaratan di bawah ini perlu disiplin waktu bagi semua pihak (Majelis
Sidang) merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kelancaran tercapai
nya tujuan dalam sidang.
Oleh sebab itu, waktu sidang hendaknya di tentukan sebaik mungkin, sehingga
tidak memberatkan dan menjenuhkan para peserta sidang, seperti lamanya wakt
u sidang, waktu istirahat, waktu shalat, waktu makan, dan lain sebagainya.
Perlengkapan/Peralatan Sidang
Dalam melaksanakan persidangan, peralatan yang dibutuhkan hendaknya dipenu
hi, seperti:
Palu Sidang
Podium
Pimpinan Sidang
Sukses atau tidaknya sidang, sangat ditentukan pada pimpinan sidang. Oleh kar
ena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pimpinan sidang, antara
lain:
Mengarahkan sidang dalam menyelesaikan masalah.
Disiplin
Pengambilan Keputusan
Agar keputusan tidakbertentangan dengan kehendak dan tujuan organisasi,mak
keputusan harus diambil dengan jalan musyawarah dan mufakat. Karena itu lan
gkah-langkah untuk mengambil keputusan bisa dilakukan dengan sistem demok
rasi (suara terbanyak), prinsip aklamasi dan berdasarkan kompromi (lobiying),
yaitu dimana para peserta dan pimpinan sidang terdapat kesepakatan. Untuk me
ngacu kea rah prinsip-prinsip itu di atas, dalam sidang dilakukan proses:
Kualifikasi : Saling menyatakan pendapat diantara peserta.
Pengesahan keputusan
“ Dengan membaca Alhamdulillahirabil’alamin, hasil sidang/rapat dinyatakan sa
h”. (tok, tok, tok)
Menshorsing/mencabut schorsing
“Dengan membaca Bismillah….. sidang kita schor/ditunda selama 1 ×15 menit,
(Tok), /”2×15 menit/ “2×24 jam”, (tok-tok), atau schorsing kita cabut/sidang di
buka kembali (tok)
#Tulisan
Iklan ini diambil dan diedit kembali dari modul Latihan Kader I HMI
Achank H.Badriawan