Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan dan aturan-aturan yang jelas. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan. Sidang Pleno JENIS PERSIDANGAN 1. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan 2. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang 3. Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee 4. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan Sidang Paripurna 5. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan 6. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang 7. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan Sidang Komisi 8. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi 9. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno 10. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi 11. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut 12. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan Perangkat persidangan Presidium sidang, orang yang bertindak mengatur dan memimpin jalannya persidangan, terdiri 3 presidium. Presidium I dan pesidium II dan III berasal dr peserta penuh.
Atau presidium sidang dipilih secara kesepakatan musyawirin dalam
forum
Syarat presidium sidang
a. Sifat leadership, adil, bijaksana dan bertanggung jawab. b. Pengetahuan mengenai teknik persidangan c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam siatuasi kritis d. Mampu mengontrol emosi sehingga tdk berpengaruh kondisi persidangan. Hak presidium sidang : a. Berhak membuka, menunda ataupun menutup persidangan. b. Mempunyai hak penuh untuk mengatur sidang agar berjalan lancar sesuai dengan agenda persidangan c. Pimpinan sidang berhak mengizinkan peserta sidang, memberi peringatan ataupun mengeluarkan peserta sidang berdasarkan persetujuan sidang. Kewajiban presidium sidang.
a. Pimipinan sidang menjaga agar sidang tetap dalam suasana
kebersamaan dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mecapai mufakat. b. Bertugas meluruskan dan menyimpulkan pembicaraan sesuai dengan agenda sidang. c. Presidium II dan III berperan membantu pimpinan sidang dalam memberi pertimbangan dan mengatur jalannya persidangan. d. Pimpinan sidang harus bersikap adil dan hanya boleh memutuskan sesuatu atas persetujuan peserta penuh e. Pimpinan sidang menetapkan dan mengesahkan keputusan sidang dgn persetujuan peserta penuh. peserta sidang
Peserta sidang adalah
a. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara. b. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara. Kewajiban peserta sidang
a. Mematuhi tata tertib persidangan.
b. Menghadiri persidangan tepat waktu. c. Meminta izin kepada pemimpin sidang jika ingin menggunakan hak bicaranya atau jika ingin meninggalkan ruangan. d. Tidak mengaktifkan nada dering handphone. e. Tidak membuat kegaduhan atau kerusuhan yang mengganggu jalannya persidangan. f. Tidak diperkenankan membawa pihak lain yang tidak berkepentingan dan berhubungan dengan sidang tanpa seizin presidium sidang. g. Tidak merokok selama persidangan berlangsung di dalam ruang sidang. h. Tidak menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang dapat merendahkan atau melecehkan pihak lain selama persidangan berlangsung. i. Tidak membawa senjata tajam yang dapat membahayakan pihak lain. j. Tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. k. Tidak menyinggung suku, agama, ras, dan adat (SARA). l. Tidak melakukan kontak fisik dengan pihak lain yang dapat menimbulkan cedera fisik. PALU SIDANG palu sidang adalah palu yang digunakan untuk menetapkan suatu keputusan .
Aturan ketukan palu sidang
1 ketukan palu digunakan untuk : a. Pengesahan putusan sementara seperti bab per bab, pasal per pasal atau sebagainya. b. Menetapkan dan mencabut skorsing c. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru. d. Menetapkan dan mengesahkan keputusan akhir. 2 ketukan palu sidang digunakan untuk : a. Perpindahan atau pergantian pimpinan sidang b. Menetapkan dan mencabut keputusan pending c. Memutuskan dan mencabut lobbying.
3 ketukan palu sidang
a. Membuka dan menutup sidang.
ketukan sidang berkali-kali digunakan untuk
menenangkan peserta sidang atau meminta peserta memperhatikan jalannya sidang. MATERI SIDANG. Materi sidang merupakan materi yang berisi permasalahan- permasalahan dan bahan yang akan dibahas dalam persidangan.
Materi sidang meliputi:
Tata tertib sidang; Agenda acara sidang; Laporan pertanggungjawaban umum; GBHO dan GBHK; Rekomendasi; Bukti Penilaian pemgawasan dari lembaga legislatif Struktural Organisasi Dan lain-lain BERITA ACARA persidangan adalah lembaran keputusan- keputusan yang diambil dalam persidangan.
Lembar berita acara persidangan meliputi;
Hari, tanggal; Pukul; Tempat; Jenis sidang; Jumlah peserta penuh; Jumlah peserta peninjau; Hasil keputusan; Disahkan di; Tertanda tangani presidium sidang I, II, dan III.\ MEKANISME PERSIDANGAN Kuorum Sidang 1. Kuorum adalah syarat sah sidang untuk memulai jalannya sidang. 2. Sidang dianggap kuorum apabila dihadiri oleh setengah (1/2)+1 dari jumlah peserta penuh yang terdaftar. 3.Apabila peserta sidang tidak memenuhi kourum sidang maka hal lain lebih lanjut diatur dalam putusan agenda Tata Tertib persidangan. pengambilan Keputusan a. Musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama untuk mencapai mufakat,
b. Lobbying adalah mekanisme komunikasi antara
pihak yang berbeda untuk berargumen agar tercapainya suatu kesepakatan disaksikan oleh pimpinan sidang.
c. Voting adalah pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak dari peserta penuh. PENINJAUAN KEMBALI:
1. Peninjauan kembali adalah mekanisme
persidangan untuk membahas hal yang telah diputuskan.
2. Pengajuan peninjauan kembali dapat dilakukan
oleh peserta sidang
3. Peninjauan kembali dapat disetujui oleh peserta
penuh yang hadir. ISTILAH – ISTILAH DALAM PERSIDANGAN Interupsi, bentuk memotong atau menyela pembicaraan dalam sidang dikarenakan adanya masukan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sidang.
Interupsi terdiri dari :
a. Point of information adalah bentuk interupsi untuk memberikan informasi keadaan di dalam maupun di luar persidangan.
b. Point of order adalah bentuk intrupsi yang dilakukan
untuk mengambil tindakan atau usulan baru yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam persidangan. c. Point of clarification adalah bentuk intrupsi dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat yang membutuhkan klarifikasi. d. Point of Solution adalah interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dibahas. e. Point Of Previlage adalah bentuk interupsi yang dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu, diluar substansi permasalahan dalam sidang. f. Point of explanation adalah bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang disampaikan agar tidak di tangkap keliru oleh peserta sidang atau meluruskan pernyataan. g. Point Of Question adalah bentuk interupsi yang digunakan untuk menanyakan suatu permasalahan dalam persidangan. Skorsing adalah memberhentikan sidang untuk sementara dengan menentukan alokasi waktunya.
Pending adalah pemberhentian sidang sementara
waktu dengan tujuan tertentu.
Walk Out adalah meninggalkan ruangan persidangan
atas kehendak pihak tertentu karena tidak setuju dengan pembahasan atau hasil sidang.
Peserta sidag yang menyatakan Walk Out tidak
diperkenankan untuk memasuki ruang sidang kembali. Pelanggaran dan sanksi Pelanggaran terdiri dari : a. Pelanggaran ringan b. Pelanggaran berat c. Pelanggaran khusus Pelanggaran ringan akan diakumulasikan sebanyak 3 kali selama agenda sidang berlangsung kemudian akan ditetapkan sebagai satu pelanggaran berat . Pelanggaran berat merupakan akumulasi dari 3 kali selama agenda sidang berlangsung kemudian akan diteteapkan sebagai pelanggaran khusus. Pelanggran khusus merupakan akumulasi dari tiga kali pelanggaran berat yang dilakukan selama agenda sidang berlangsung. Jenis sanksi Jenis sanksi terdiri dari: teguran; pencabutan hak suara; dikeluarkan dari ruang sidang. Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran ringan akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan oleh pemimpin sidang.
Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran
berat akan dikenakan sanksi berupa pencabutan hak suara hanya pada si pelanggar oleh pemimpin sidang.
Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran
khusus akan dikenakan sanksi berupa dikeluarkan dari ruangan persidangan oleh pemimpin sidang dan tidak diperbolehkan mengikuti persidangan sampai batas waktu yang ditentutan oleh pemimpin sidang.