Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK PERSIDANGAN

Oleh:
DWI NOVIANDI ABDILLAH
0895-8004-37059
@abdillah_nk
Pengertian PERSIDANGAN

 Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna


membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan dan
aturan-aturan yang jelas. Keputusan dari persidangan ini
akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum
diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya final,
sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak
setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan.
Sidang Pleno JENIS PERSIDANGAN
1. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
2. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
3. Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
4. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Permusyawaratan
Sidang Paripurna
5. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
6. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
7. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
Sidang Komisi
8. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
9. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan
oleh Sidang Pleno
10. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris
Sidang Komisi
11. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi
tersebut
12. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
Perangkat persidangan
 Presidium sidang, orang yang bertindak mengatur dan memimpin
jalannya persidangan, terdiri 3 presidium. Presidium I dan pesidium II
dan III berasal dr peserta penuh.

 Atau presidium sidang dipilih secara kesepakatan musyawirin dalam


forum

 Syarat presidium sidang


a. Sifat leadership, adil, bijaksana dan bertanggung jawab.
b. Pengetahuan mengenai teknik persidangan
c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam siatuasi kritis
d. Mampu mengontrol emosi sehingga tdk berpengaruh kondisi
persidangan.
Hak presidium sidang :
a. Berhak membuka, menunda ataupun menutup
persidangan.
b. Mempunyai hak penuh untuk mengatur sidang agar
berjalan lancar sesuai dengan agenda persidangan
c. Pimpinan sidang berhak mengizinkan peserta
sidang, memberi peringatan ataupun mengeluarkan
peserta sidang berdasarkan persetujuan sidang.
 Kewajiban presidium sidang.

a. Pimipinan sidang menjaga agar sidang tetap dalam suasana


kebersamaan dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mecapai
mufakat.
b. Bertugas meluruskan dan menyimpulkan pembicaraan sesuai dengan
agenda sidang.
c. Presidium II dan III berperan membantu pimpinan sidang dalam
memberi pertimbangan dan mengatur jalannya persidangan.
d. Pimpinan sidang harus bersikap adil dan hanya boleh memutuskan
sesuatu atas persetujuan peserta penuh
e. Pimpinan sidang menetapkan dan mengesahkan keputusan sidang dgn
persetujuan peserta penuh.
 peserta sidang

Peserta sidang adalah


a. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
b. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.
Kewajiban peserta sidang

a. Mematuhi tata tertib persidangan.


b. Menghadiri persidangan tepat waktu.
c. Meminta izin kepada pemimpin sidang jika ingin
menggunakan hak bicaranya atau jika ingin meninggalkan
ruangan.
d. Tidak mengaktifkan nada dering handphone.
e. Tidak membuat kegaduhan atau kerusuhan yang
mengganggu jalannya persidangan.
f. Tidak diperkenankan membawa pihak lain yang tidak
berkepentingan dan berhubungan dengan sidang tanpa
seizin presidium sidang.
g. Tidak merokok selama persidangan berlangsung di
dalam ruang sidang.
h. Tidak menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang
dapat merendahkan atau melecehkan pihak lain selama
persidangan berlangsung.
i. Tidak membawa senjata tajam yang dapat
membahayakan pihak lain.
j. Tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras
dan obat-obatan terlarang.
k. Tidak menyinggung suku, agama, ras, dan adat
(SARA).
l. Tidak melakukan kontak fisik dengan pihak lain yang
dapat menimbulkan cedera fisik.
 PALU SIDANG
palu sidang adalah palu yang digunakan untuk
menetapkan suatu keputusan .

 Aturan ketukan palu sidang


1 ketukan palu digunakan untuk :
a. Pengesahan putusan sementara seperti bab per bab,
pasal per pasal atau sebagainya.
b. Menetapkan dan mencabut skorsing
c. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan
terdahulu yang dianggap keliru.
d. Menetapkan dan mengesahkan keputusan akhir.
 2 ketukan palu sidang digunakan untuk :
a. Perpindahan atau pergantian pimpinan sidang
b. Menetapkan dan mencabut keputusan pending
c. Memutuskan dan mencabut lobbying.

 3 ketukan palu sidang


a. Membuka dan menutup sidang.

ketukan sidang berkali-kali digunakan untuk


menenangkan peserta sidang atau meminta peserta
memperhatikan jalannya sidang.
MATERI SIDANG.
Materi sidang merupakan materi yang berisi permasalahan-
permasalahan dan bahan yang akan dibahas dalam persidangan.

Materi sidang meliputi:


Tata tertib sidang;
Agenda acara sidang;
Laporan pertanggungjawaban umum;
GBHO dan GBHK;
Rekomendasi;
Bukti Penilaian pemgawasan dari lembaga legislatif
Struktural Organisasi
Dan lain-lain
 BERITA ACARA persidangan adalah lembaran keputusan-
keputusan yang diambil dalam persidangan.

Lembar berita acara persidangan meliputi;


 Hari, tanggal;
 Pukul;
 Tempat;
 Jenis sidang;
 Jumlah peserta penuh;
 Jumlah peserta peninjau;
 Hasil keputusan;
 Disahkan di;
 Tertanda tangani presidium sidang I, II, dan III.\
MEKANISME PERSIDANGAN
 Kuorum Sidang
1. Kuorum adalah syarat sah sidang untuk memulai
jalannya sidang.
2. Sidang dianggap kuorum apabila dihadiri oleh setengah
(1/2)+1 dari jumlah peserta penuh yang terdaftar.
3.Apabila peserta sidang tidak memenuhi kourum sidang
maka hal lain lebih lanjut diatur dalam putusan agenda
Tata Tertib persidangan.
 pengambilan Keputusan
a. Musyawarah adalah pengambilan keputusan
bersama untuk mencapai mufakat,

b. Lobbying adalah mekanisme komunikasi antara


pihak yang berbeda untuk berargumen agar
tercapainya suatu kesepakatan disaksikan oleh
pimpinan sidang.

c. Voting adalah pengambilan keputusan


berdasarkan suara terbanyak dari peserta penuh.
 PENINJAUAN KEMBALI:

 1. Peninjauan kembali adalah mekanisme


persidangan untuk membahas hal yang telah
diputuskan.

 2. Pengajuan peninjauan kembali dapat dilakukan


oleh peserta sidang

 3. Peninjauan kembali dapat disetujui oleh peserta


penuh yang hadir.
ISTILAH – ISTILAH DALAM PERSIDANGAN
 Interupsi, bentuk memotong atau menyela pembicaraan
dalam sidang dikarenakan adanya masukan yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan sidang.

Interupsi terdiri dari :


 a. Point of information adalah bentuk interupsi untuk memberikan
informasi keadaan di dalam maupun di luar persidangan.

b. Point of order adalah bentuk intrupsi yang dilakukan


untuk mengambil tindakan atau usulan baru yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam
persidangan.
 c. Point of clarification adalah bentuk intrupsi dilakukan jika
terdapat penyampaian pendapat yang membutuhkan klarifikasi.
 d. Point of Solution adalah interupsi untuk memberikan solusi
atas permasalahan yang dibahas.
 e. Point Of Previlage adalah bentuk interupsi yang dilakukan
jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak
tertentu, diluar substansi permasalahan dalam sidang.
 f. Point of explanation adalah bentuk interupsi untuk
menjelaskan suatu pernyataan yang disampaikan agar tidak di
tangkap keliru oleh peserta sidang atau meluruskan pernyataan.
 g. Point Of Question adalah bentuk interupsi yang digunakan
untuk menanyakan suatu permasalahan dalam persidangan.
 Skorsing adalah memberhentikan sidang untuk
sementara dengan menentukan alokasi waktunya.

 Pending adalah pemberhentian sidang sementara


waktu dengan tujuan tertentu.

 Walk Out adalah meninggalkan ruangan persidangan


atas kehendak pihak tertentu karena tidak setuju
dengan pembahasan atau hasil sidang.

 Peserta sidag yang menyatakan Walk Out tidak


diperkenankan untuk memasuki ruang sidang
kembali.
Pelanggaran dan sanksi
 Pelanggaran terdiri dari :
a. Pelanggaran ringan
b. Pelanggaran berat
c. Pelanggaran khusus
Pelanggaran ringan akan diakumulasikan
sebanyak 3 kali selama agenda sidang
berlangsung kemudian akan ditetapkan
sebagai satu pelanggaran berat .
Pelanggaran berat merupakan akumulasi dari
3 kali selama agenda sidang berlangsung
kemudian akan diteteapkan sebagai
pelanggaran khusus.
Pelanggran khusus merupakan akumulasi
dari tiga kali pelanggaran berat yang
dilakukan selama agenda sidang berlangsung.
Jenis sanksi
Jenis sanksi terdiri dari:
teguran;
pencabutan hak suara;
dikeluarkan dari ruang sidang.
Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran
ringan akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan
oleh pemimpin sidang.

Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran


berat akan dikenakan sanksi berupa pencabutan hak
suara hanya pada si pelanggar oleh pemimpin sidang.

Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran


khusus akan dikenakan sanksi berupa dikeluarkan dari
ruangan persidangan oleh pemimpin sidang dan tidak
diperbolehkan mengikuti persidangan sampai batas
waktu yang ditentutan oleh pemimpin sidang.

Anda mungkin juga menyukai