Anda di halaman 1dari 27

HMPG UHAMKA

24 FEBRUARI 2017

Oleh:

GIFARI SHADAD RAMADHAN


Pengertian PERSIDANGAN
Persidangan adalah suatu forum formal organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
ketetapan bersama;
Jenis persidangan
Sidang istimewa, merupakan sidang tertinggi bersifat
khusus dan urgensi pada KM UHAMKA.

Kongres mahasiswa, merupakan sidang yang bertujuan


untuk membahas evaluasi kinerja lembaga kemahasiswaan
tingkat universitas dan pengesahan presma dan
wakpresma serta anggota MPM.

Sidang umum merupakan sidang untuk membahas


evaluasi KM F (DPM F, BEM F dan HIMA) serta
pengesahan ketua & wak ketua BEM F, HIMA serta
anggota DPM
Sidang Pelno adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh
anggota MPM UHAMKA / hakim Konstitusi untuk
mengambil keputusan yang mengikat. Dan sidang
pengambilan keputusan tertingi di MPM UHAMKA dan
MM

Sidang komisi adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh


anggota masing-masing komisi. Dan merupakan sidang
pengambilan keputusan sementara.

MUBES adalah mekanisme internal yang bertujuan


untuk membahas evaluasi kinerja ketua UKM U
Perangkat persidangan
 Presidium sidang, orang yang bertindak mengatur dan memimpin
jalannya persidangan, terdiri 3 presidium. Presidium I ialah Ket.
Mpm/DPM/ komisi legs dan pesidium II dan III berasal dr peserta
penuh.

 Atau presidium sidang dipilih secara kesepakatan musyawirin dalam


forum

 Syarat presidium sidang


a. Sifat leadership, adil, bijaksana dan bertanggung jawab.
b. Pengetahuan mengenai teknik persidangan
c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam siatuasi
kritis
d. Mampu mengontrol emosi sehingga tdk berpengaruh kondisi
persidangan.
 Kewajiban presidium sidang.

a. Pimipinan sidang menjaga agar sidang tetap dalam suasana


kebersamaan dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
untuk mecapai mufakat.
b. Bertugas meluruskan dan menyimpulkan pembicaraan sesuai
dengan agenda sidang.
c. Presidium II dan III berperan membantu pimpinan sidang
dalam memberi pertimbangan dan mengatur jalannya
persidangan.
d. Pimpinan sidang harus bersikap adil dan hanya boleh
memutuskan sesuatu atas persetujuan peserta penuh
e. Pimpinan sidang menetapkan dan mengesahkan keputusan
sidang dgn persetujuan peserta penuh.
peserta sidang

Peserta sidang adalah


a. Peserta penuh adalah anggota KM UHAMKA dan
memiliki hak bicara dan hak suara.
b. Peserta peninjau adalah anggota selain KM
UHAMKA dan hanya memiliki hak bicara.

Dan setiap peserta berhak mendapatkan materi


persidangan.
Kewajiban peserta sidang

a. Mematuhi tata tertib persidangan.


b. Menghadiri persidangan tepat waktu.
c. Meminta izin kepada pemimpin sidang jika ingin
menggunakan hak bicaranya atau jika ingin
meninggalkan ruangan.
d. Tidak mengaktifkan nada dering handphone.
e. Tidak membuat kegaduhan atau kerusuhan yang
mengganggu jalannya persidangan.
f. Tidak diperkenankan membawa pihak lain yang
tidak berkepentingan dan berhubungan dengan
sidang tanpa seizin presidium sidang.
g. Tidak merokok selama persidangan berlangsung di
dalam ruang sidang.
h. Tidak menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang
dapat merendahkan atau melecehkan pihak lain selama
persidangan berlangsung.
i. Tidak membawa senjata tajam yang dapat
membahayakan pihak lain.
j. Tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras
dan obat-obatan terlarang.
k. Tidak menyinggung suku, agama, ras, dan adat
(SARA).
l. Tidak melakukan kontak fisik dengan pihak lain yang
dapat menimbulkan cedera fisik.
 PALU SIDANG
palu sidang adalah palu yang digunakan untuk
menetapkan suatu keputusan

 Aturan ketukan palu sidang


1 ketukan palu digunakan untuk :
a. Pengesahan putusan sementara seperti bab per bab,
pasal per pasal atau sebagainya.
b. Menetapkan skorsing
c. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan
terdahulu yang dianggap keliru.
 2 ketukan palu sidang digunakan untuk :
a. Menetapkan dan mencabut keputusan pending
b. Memutuskan lobbying
c. Perpindahan atau pergantian pimpinan sidang

 3 ketukan palu sidang


a. Membuka dan menutup sidang.
b. Menetapkan keputusan akhir

dan ketukan sidang berkali-kali digunakan untuk menenangkan


peserta sidang atau meminta peserta memperhatikan jalannya
sidang.
 materi sidang.
Materi sidang merupakan materi yang berisi permasalahan-
permasalahan dan bahan yang akan dibahas dalam
persidangan.

Materi sidang meliputi:


 Tata tertib sidang;
 Agenda sidang;
 Laporan pertanggungjawaban umum;
 GBHO dan GBHK;
 Rekomendasi;
 Dan lain-lain
 berita acara persidangan adalah kertas yang berisi lembaran
keputusan-keputusan yang diambil dalam persidangan.

Lembar berita acara persidangan meliputi;


 Hari, tanggal;
 Pukul;
 Tempat;
 Jenis sidang;
 Jumlah peserta penuh;
 Jumlah peserta peninjau;
 Hasil keputusan;
 Disahkan di;
 Tertanda tangani presidium sidang I, II, dan III.\
Mekanisme persidangan
 Kuorum Sidang
Kuorum adalah syarat sah sidang untuk dapat diadakan.
Sidang dianggap kuorum apabila dihadiri oleh ½ + 1 dr
jumlah peserta penuh yang terdaftar.
Skorsing selama 1 X 15 menit untuk menunggu kuorum,
setalah itu dianggap sah
 pengambilan Keputusan
a. Pengambilan keputusan sidang dilaksanakan
melalui musyawarah untuk mufakat.
b. Jika (A) tdk tercapai maka dilakukan lobby dan skors
sidang sesuai waktu yang ditentukan.
c. Jika lobby tidak tercapai maka akan dilakukan
Voting
 peninjauan kembali
Pengajuan peninjauan kembali dapat dilakukan oleh
peserta sidang dan dapat disetujui oleh peserta penuh
yang hadir.
Bentuk sidang, merupaka model dan pola betuk alur
persidangan
 Bentuk sidang terdiri dari :
a. Bentuk U
b. Bentuk lingkaran
c. Bentuk berpanjar menurun
d. Bentuk komisi
Interupsi, bentuk memotong pembicaraan dakam
sidang dikarenakan adanya masukan yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan sidang.
interupsi terdiri dari :
 Point of information adalah bentuk interupsi untuk
menambahkan informasi guna melengkapi pembicaraan yang
dilakukan oleh peserta yang interupsi.
 Point of order adalah bentuk intrupsi yang dilakukan
untuk meminta penjelasan atau memberian masukan
kpd presidium sidang yang berkaitan dengan jalannya
persidangan.
 Point of clarification adalah bentuk intrupsi untuk
mengklarifikasi permasalahan atau isi pembahasan

 Point of explanation adalah bentuk interupsi untuk


menjelaskan suatu pernyataan yang disampaikan agar
tidak di tangkap keliru oleh peserta sidang atau
meluruskan pernyataan.
 Point of previlage adalah bentuk interupsi yang berfungsi
untuk membersihkan nama baik atau kehormatan
seseorang/kelompok karena dipandang pembicaraan
tersebut menyimpang dari etika atau menyinggung
perasaan
Skorsing adalah memberhentikan sidang untuk
sementara waktu guna menyegarkan suasana sidang
untuk istirahat dalam jangka waktu minimal 1 x 15
menit dan maksimal 2 x 24 jam.

Pending adalah memberhentikan sidang sementara


tanpa adanya batasan waktu kapan sidang akan
dilanjutkan kembali.

Lobbying adalah mekanisme komunikasi antar pihak


yang berbeda pendapat untuk saling berargumen dan
mengambil pendapat.
Votting adalah pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak dari peserta penuh.
Pelanggaran dan sanksi
Pelanggaran terdiri dari :
a. Pelanggaran ringan
b. Pelanggaran berat
c. Pelanggaran khusus
 Pelanggaran ringan akan diakumulasikan sebanyak 3
kali selama agenda sidang berlangsung kemudian
akan ditetapkan sebagai satu pelanggaran berat
 Pelanggran khusus merupakan akumulasi dari tiga
kali pelanggaran berat yang dilakukan selama agenda
sidang berlangsung.
Jenis sanksi
Jenis sanksi terdiri dari:
 teguran;
 pencabutan hak suara;
 dikeluarkan dari ruang sidang.

Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran


ringan akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan
oleh pemimpin sidang.;
 Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran
ringan akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan
oleh pemimpin sidang.

 Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran


berat akan dikenakan sanksi berupa pencabutan hak
suara hanya pada si pelanggar oleh pemimpin sidang.

 Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran


khusus akan dikenakan sanksi berupa dikeluarkan dari
ruangan persidangan oleh pemimpin sidang dan tidak
diperbolehkan mengikuti persidangan sampai batas
waktu yang ditentutan oleh pemimpin sidang.
Interupsi
 Point of information
 Point of order
 Point of clarification
 Point of explanation
 Point of previlage

Anda mungkin juga menyukai