Anda di halaman 1dari 5

3.1.

Materi Indoor

3.1.1. Metode Persidangan


Biodata pemateri :
Nama Pemateri : Zainab Nasir
Temat Tanggal Lahir : Padang Kalua, 22 September 1999
Alamat : Perumahan Rindini Green life 2 Hadji Kalla Panaikang
Riwayat Organisasi : Himpunan Mahasiswa Agribisnis 2019-2020
UKM DIAGFRAGMA UMI periode 2019-
2020
Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa
Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia
(POPMASEPI) Periode 2019 - 2020

Kata metode yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu method : tata dan odhos : cara,
jadi secara istilah metode adalah tata cara. Sedangkan persidangan secara etimilogi yaitu
asal kata dari persidangan per-sidang-an, sidang adalah kata kerja, sedangkan per dan an
merupakan kata keterangan bahwa sedangkan melakukan pekerjaan dalam sebuah sidang.
Secara terminology, Sidang adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh 2 orang atau lebih dengan musyawarh mufakat untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan syarat-syarat tertentu, adapun pengertian lain Sidang adalah forum formal bagi
pengambilan keputusan yang akan menjadi kebijakan dalam sebuah organisasi (berstruktur
dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali oleh konflik.
Persidangan memiliki pengertian berkumpul, bermusyawarah, atau berunding guna
membahas suatu masalah sebagai bentuk upaya dalam pengambilan kebijakan organisasi.
A. Jenis-Jenis Sidang
Adapun jenis-jenis sidang yaitu:
1. Sidang Pleno
Sidang pleno atau paripurna merupakan sidang besar yang mengesahkan hasil
beberapa forum kecil berupa sidang komisi.
a. Sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang.
b. Sidang yang membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan
permusyawaratan.
c. Termasuk ke dalam kategori sidang ini adalah sidang pengdahuluan atau
pembuka yang biasanya menetapkan agenda sidang, tata tertib dan
pemilihan presidium sidang tetap serta sampai pada pengesahan laporan
pertanggung jawaban pengurus organisasi.
2. Sidang Komisi
Sidang komisi adalah pertemuan secara formal sekelompok orang yang
anggotanya dibagi menjadi forum sidang-sidang kecil yang khusus mengurusi
,berdiskusi, dan bermusyawarah tentang topic tertentu yang lebih spesifik .
a. Sidang yang dihadiri oleh anggota masing-masing komisi.
b. Sidang ini diadakan untuk pematangan materi sebelum diplenokan
kembali.
c. Sidang ini dipimpin oleh ketua komisi yang didampingi oleh sekretaris
komisi.
d. Jumlah komisi tergantung pada pembahasan materi yang dibutuhkan.

Contoh :
Komisi A : Membahas AD/ART organisasi
Komisi B : Membahas GBHO organisasi
Komisi C : Rekomendasi umum untuk pengurus selanjutnya

B. Unsur-Unsur Persidangan :
Persidangan memiliki 7 unsur yaitu:
1. Presidium Sidang
Presidium sidang terdiri dari tiga orang Presidium. Presidium sidang I
sebagai pemimpin sidang, Presidium sidang II sebagai pengawas peserta dan
membantu Presidium sidang I dan Presidium sidang III sebagai notulen.
Tugas Presidium Sidang :
a. Pemimpin sidang memimpin jalannya persidangan
b. Menerbitkan, mengatur dan mengarahkan jalannya sidang
c. Menyimpulkan dan menjelaskan hasil-hasil keputusan yang diambil serta
mengusahakan untuk mendapatkan kesepakatan dalam pengambil
keputusan.
2. Peserta Sidang
Peserta sidang adalah orang yang memiliki kepentingan untuk bersidang,
berkewajiban untuk mengikuti dan menjaga kelancaran jalannya persidangan.
a. Peserta sidang ditentukan berdasarkan tata tertib yang telah disepakati
b. Peserta sidang biasanya terdiri dari peserta aktif, pasif dan peninjau.
c. Hak dan Kewajiban Peserta.
1) Hak Peserta Penuh :
a. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat.
Mengajukan usulan kepada pemimpin sidang, baik secara lisan
maupun tulisan.
b. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
c. Hak memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.
2) Hak Peserta Peninjau :
Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara.
3) Kewajiban Peserta penuh dan peninjau :
a. Menaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan persidangan
c. Berpartisipasi dalam mencari penyelesaian permasalahan yang di
bicarakan dan ikut serta dalam menyumbang buah pikiran yang
positif dan bermanfaat
3. Tempat atau ruang persidangan
Sebagai pertemuan formal, sidang memerlukan tempat yang memadai,
agar sidang berjalam dengan lancar dan tertib, serta tujuan yang dikehendaki
dapat tercapai. Karena itu, persyaratan dibawah ini perlu mendapat perhatian,
seperti:
a. Tempat harus memadai jangan kelebihan kapasitas (luas);
b. Runag harus bersih dan sehat
c. Keamanan harus terjamin serta tersedianya sarana prasarana penunjang
lainnya
d. Kemampuan harus terjamin serta tersedianya sarana prasarana penunjang
lainnya.
4. Agenda Sidang
Sebelum sidang dilaksanakan, maka agenda sidang harus sudah tersusun
agar persidangan terarah dan tujuan-tujuan dari persidangan mampu tercapai.
5. Perlengkapan Sidang
Dalam melaksanakan persidangan, maka peralatan yang dibutuhkan
hendaknya dipenuhi, misalnya :
a. Palu sidang
b. Kursi dan meja sidang
c. Prodium
d. Pengeras suara dan lainnya.
6. Tata tertib sidang
Agar acara persidangan berjalan dengan lancar, maka diperlukan tata tertib
yang mendukung jalannya persidangan. Oleh sebab itu, perlu disusun tata tertib
yang menyangkut:
a. Kedudukan sidang
b. Hak dan kewajiban peserta sidang
c. Peraturan mengenai kepetusan sidang
d. Peraturan hak suara dalam persidangan
e. Peraturan pemilihan pemimpin sidang
f. Peraturan mengenai quota forum
g. Dan lain sebagainya
7. Ketetapan/Konsideran
Keputusan/konsideran merupakan hasil dari seluruh proses dan pelaksanaan
persidangan setelah diformulasikan dari semua pendapat peserta sidang yang
kemudian disepakati bersama. Dan keputusan inilah yang kemudian dijadikan
bahan atau landasan bagi anggota organisasi dalam pengembangannya.
C. Pengambilan keputusan
Agar keputusan tidak bertentangan dengan kehendak dan tujuan organisasi, maka
keputusan harus diambil dengan jalan musyawarah dan mufakat, karena itu langkah
langkah untuk mengambil keputusan bisa dilakukan dengan sistem demokrasi, prinsip
aklamasi dan berdasarkan kompromi (lobying), yaitu dimana para peserta dan
pimpinan sidang terdapat kesepakatan. Untuk mengacuh ke arah prinsip-prinsip di
atas, dalam sidang dilakukan proses:
1. Musyawarah mufakat
2. Lobying
3. Voting
D. Jenis-Jenis Intrupsi
Penyampaian ide atau pendapat dalam sebuah persidangan hendaknya menggunakan
istilah interupsi disertai dengan mengacungkan tangan. Ada lima jenis imterupsi yang
biasanya digunakan dalam persidangan, antara lain :
1. Interruption point of order
2. Interruption point of information
3. Interruption point of clarification
4. Interruption point of privillage
5. Interruption point of justification
6. Interupsi Point of Question
7. Scorsing
8. Pending
E. Penggunaan Palu Sidang
Dalam persidangan, palu sidang mempunyai peranan penting untuk kelancaran
sidang mulai dari penempatan, pemegangan sampai pada penggunanan/ketukannya
pula mempunyai etika tersendiri. Salah menggunakan atau mengerikan palu sidang
bisa mengakibatkan ketegangan-ketegangan di antara peserta sidang. Adapun
penggunaan ketukan-ketukan palu sidang adalah sebagai berikut :
1. Satu kali (1×) ketukan digunakan untuk :
Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang, mengesahkan keputusan point
demi point, mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
2. Dua Kali Ketukan digunakan untuk :
Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup
lama, misalnya untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x
15 menit, dan sebagainya.
3. Tiga Kali Ketukan digunakan untuk :
Membuka atau menutup sidang secara resmi, Mengesahkan putusan final
atau akhir sidang.
4. Ketukan Berulang-ulang digunakan untuk :
Menenangkan peserta sidang atau forum.

F. Peninjau Kembali (PK)


Dalam persidangan, peninjauan kembali adalah suatu upaya yang ditempuh
apabila terdapat kesepakatan yang dianggap rancu atau keliru, hal ini dilakukan untuk
melihat kembali hal-hal yang sudah disepakati namun belum ditetapkan.
Adapun mekanisme yang dilakukan untuk mengajukan peninjauan kembali
adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan diakhir pembahasan sebelum ditetapkan
2. Mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada pimpinan sidang
berdasarkan kesepakatan forum.

Anda mungkin juga menyukai