Anda di halaman 1dari 17

PERSIDANGAN

Apa Pengertian Persidangan?

Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu
dalam upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan dan
aturan – aturan yang jelas.
Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen oragnisasi selama
belum diadakan perubahan.
Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang seetuju maupun tidak
setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan.
Unsur – Unsur Persidangan

Sanksi

Presidium Sidang
Notulen Sidang

Peserta Sidang
Tata Tertib
1. Presidium Sidang
1. Presidium Sidang

1) Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui Sidang Pleno
yang dipandu oleh Panitia Pengarah (Steering Committee).

2) Presidium sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya


sidang seperti aturan yang disepakati bersama.
3) Presidium sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata
tertib persidangan.
2. Peserta Sidang
2. Peserta Sidang
1) Peserta Sidang ditentukan berdasarkan tata tertib yang telah disepakati.
2) Peserta Sidang biasanya terdiri dari peserta aktif, pasif dan
3) peninjau.
Hak dan kewajiban peserta
:

ii. Hak Peserta iii. Kewajiban Peserta


i. Hak Peserta Penuh
Peninjau Penuh & Peninjau
1. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, 1. Hak yang dmiliki 1. Menaati tata tertib persidangan
mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan oleh peserta peninjau / permusyawaratan.
kepada pimpinan sidang, baik secara lisan maupun hanyalah hak bicara. 2. Menjaga ketenangan
secara tulisan. persidangan.
2. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian 3. Berpartisipasi dalam mencari
dalam pengambilan keputusan. penyelesaian permasalahan
3. Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan yang di bicarakan dan ikut
dalam proses pemilihan. serta menyumbang buah
4. Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses fikiran yang positif dan
pemilihan. bermanfaat.
3. Notulen Sidang
3. Notulen Sidang
1) Notulen Sidang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi pada rapat.
2) Notulen Sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui Sidang Pleno yang
dipandu oleh Panitia Pengarah (Steering Committee).

4. Tata Tertib
4. Tata Tertib
Tata Tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
sidang dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai – nilai universal
dalam masyarakat.

5. Sanksi
5. Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam
tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran
dan usulan peserta.
Istilah – Istilah dalam Persidangan

1) Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala tekhnis atau prinsip.
2) Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying, dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan
antara peserta sidang yang berseteru.
3) Lobting, yaitu proses diskusi antar peserta sidang diluar pengaturan pimpinan sidang.
4) Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
5) Votng, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak setelah jalan musyawarah mengalami
kebuntuan.
6) Deadlock, adalah kondisi dimana musyawarah tidak menemukan kata sepakat.
7) Walkout, yaitu saat dimana peserta sidang keluar ruangan dengan alasan tidak menyetujui keputusan sidang.
8) Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan dapat dianggap sah.
9) Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
10) Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah dibukukan (tertulis).
11) Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan sidang.
12) PK/ Peninjauan Kembali, yaitu mereview keputusan yang telah disepakati untuk melakukan perbaikan atau perubahan.
13) Opsi, yaitu usulan/ pendapat yang dikemukakan oleh peserta sidang untuk mendapatkan suatu keputusan.
14) Afirmasi, adalah pendapat yang di sampaikan oleh peserta sidang untuk memperkuat pendapat yang telah di kemukakan
sebelumnya.
15) Rasionalisasi, adalah argumentasi yang dilontarkan oleh peserta untuk memberikan penjelasan logis terhadap
pendapatnya.
ATURAN KETUKAN PALU

3 KALI KETUKAN
1. Membuka/ menutup sidang atau acara resmi.
2. Mengesahkan keputusan final/ akhir hasil sidang.
Membuka Sidang
“Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim, sidang
pleno I saya nyatakan dibuka. “tok........tok..........tok

Menutup Sidang
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahriabilalamin, sidang
pleno I saya nyatakan ditutup.”
Tok........tok..........tok
2 KALI KETUKAN

Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang


cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang, makan.
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Menskorsing Sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit”
tok..........tok.

Mencabut Skorsing
“Dengan ini skorsing saya cabut.”tok..........tok.
1 KALI KETUKAN

1) Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.


2) Mengesahkan keputusan/ kesepakatan peserta sidang poin
perpoing (keputusan sementara).
3) Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak
gaduh.
4) Mencabut kembali/ membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
MENGALIHKAN PIPMPINAN SIDANG
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahriabilalamin, pimpinan sidang
yang lama saya serahkan kepada pimpinan sidang yang baru” TOK.

MENGAMBIL ALIH PIMPINAN SIDANG


“Dengan menucapkan Bismillahirahmanirahim,
Pimpinan sidang yang baru saya terima” TOK.

MEMBERI PERINGATAN KEPADA PESERTA SIDANG


TOK............”Peserta sidang harap tenang!”
Quorum dan Pengambilan Keputusan

1. Persidangan dinyatakan syah/ quorum apabila dihadiri oleh sekurang – kurangnya ½ n +


1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia.
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat dan jika tidak berhasil
diambil melalui suara terbanyak ( ½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan.
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang,
maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang.
INTERUPSI adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang
karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan
sidang tersebut.

Pelaksanaan Interupsi :
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah
mendapat ijin dari Presidium Sidang.
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak mengganggu persidangan.
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang
untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau
Peserta Sidang.
TATA TERTIB
Tata Tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai – nilai
universal dimasyarakat.

SANKSI – SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam
tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran,
dan usulan peserta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai