Anda di halaman 1dari 28

BENTUK DAN TEKNIK

PERSIDANGAN
BERDASARKAN JUKNIS PERSIDANGAN
HASIL REKOMENDASI MPP-XXX
WOOY-OBI, 17 OKTOBER 2018
R.E.T DOK.MUTU:35/PTS.08/Rev.0/17102017
JENIS PERSIDANGAN
SIDANG PARIPURNA
• Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta persidangan.
• Sidang Paripurna dipimpin oleh Pimpinan Sidang sebagaimana diatur dalam Tata Tertib Lembaga
Legislatif (PO-6).
• Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Persidangan.
SIDANG PLENO
• Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta persidangan.
• Sidang Pleno dipimpin oleh Majelis Ketua atau Pimpinan Sidang sebagaimana diatur dalam Tata
Tertib Lembaga Legislatif (PO-6).
• Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Persidangan.
SIDANG KOMISI
• Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi.
• Anggota masing-masing Komisi adalah peserta yang ditetapkan dengan keputusan lembaga
legislatif.
• Sidang Komisi dipimpin oleh seorang Ketua, Seorang Wakil Ketua dan Seorang Sekretaris.
• Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan.
KELENGKAPAN PERSIDANGAN
1. PIMPINAN SIDANG
• RAPAT RANTING; dipimpin oleh Pengurus Ranting sampai terpilihnya Majelis Ketua. Sekretaris
Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Ranting.
• RAPAT RANTING ISTIMEWA; dipimpin oleh Pengurus Ranting atau Pejabat Sementara/Care Taker
Pengurus Ranting sampai terpilihnya Majelis Ketua. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris
Pengurus Ranting.
• RAPAT KERJA RANTING; dipimpin oleh Pengurus Ranting sebagai Mandataris Rapat Ranting.
Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Ranting.
• Pimpinan Sidang Komisi ditentukan dalam Sidang Paripurna sebagaimana termuat dalam PO-6
tentang Tata Tertib Lembaga Legislatif.

2. PESERTA SIDANG
Peserta Sidang terdiri dari Peserta Biasa dan Peserta Luar Biasa yang jumlah serta hak dan
kewajibannya diatur dalam Tata Tertib Lembaga Legislatif (PO-6).

3. MATERI SIDANG
Materi Sidang berupa Draft Keputusan, Jadwal Acara, Tata Tertib Sidang dan lainnya.
Kelengkapan Persidangan.....lanjutan
4. PALU SIDANG
Aturan Ketukan Palu sebagai berikut :
1 (satu) kali
• Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
• Mengesahkan keputusan (keputusan sementara) atau kesepakatan peserta sidang poin per point.
• Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama, sehingga
peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
• Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2 (dua) kali
• Untuk menskors dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat,
lobying dan makan.
3 (tiga) kali
• Membuka dan menutup Sidang atau acara resmi Organisasi.
• Mengesahkan keputusan final/akhir hasil sidang.
4 Ketukan lebih dari 3 (tiga) kali
• Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
• Menertibkan dan menenangkan sidang.
Kelengkapan Persidangan.....lanjutan
5. LAMBANG NEGARA
Bendera Merah Putih, Lambang Garuda, Foto Presiden dan Wakil Presiden. Aturan tata letak
Lambang Negara diatur dalam PO-1 Pasal 20 ayat 5.

6. LAMBANG ORGANISASI
Penempatan Bendera Organisasi serta penggunaan Jas serta Emblem Organisasi telah diatur dalam
PO-1 Pasal 20 ayat 5, dan Pasal 22 ayat 4 tentang Tata Cara Penggunaan Atribut Organisasi.

7. KELENGKAPAN SIDANG LAINNYA


Projector, Sound System dan kelengkapan pendukung lainnya yang ditujukan untuk lebih
memperlancar jalannya sidang-sidang.
TATA LETAK RUANG SIDANG

• Posisi Notulen, Podium/Mimbar dan


Projector dapat disesuaikan.
• Garam (ditabur) dan Lilin (dinyalakan)
sambil meng-aktakan persidangan
dilakukan setelah Pengakuan Iman dalam
Lambang Garuda
ibadah pembukaan.
• Warna penutup meja sidang disesuaikan
dengan tata cara persidangan gerejawi.
INTERUPSI
INTERUPSI IALAH SUATU BENTUK SELAAN ATAU MEMOTONG PEMBICARAAN DALAM SIDANG
KARENA ADANYA MASUKAN YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PELAKSANAAN SIDANG
TERSEBUT

MACAM-MACAM INTERUPSI
• Point of Clarification : interupsi untuk menjernihkan/meluruskan permasalahan atau isi
pembahasan.
• Point of Order : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan usul atau saran atas permasalahan
yang dibahas, atau juga dapat untuk meminta pimpinan sidang meluruskan jalannya sidang apabila
keluar dari konteks, atau sidang dianggap janggal.
• Point of Information : interupsi untuk memberikan informasi, baik tentang pembicaraan yang tidak
sesuai atau informasi yang berkaitan dengan kondisi yang menjadi pokok pembahasan atau hal-hal
yang dipandang urgen untuk diinformasikan.
• Point of Privilege (rehabilitation) : interupsi yang berfungsi untuk membersihkan nama baik atau
kehormatan seseorang/kelompok karena dipandang pembicaraan tersebut menyimpang dari etika
atau menyinggung perasaan.
Interupsi....lanjutan
PELAKSANAAN INTERUPSI
• Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat
ijin dari Pimpinan Sidang.
• Interupsi diatas hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.
• Apabila dalam persidangan, Pimpinan Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka Pengurus Jenjang di atasnya sebagai Pengarah, diberikan wewenang
untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Pimpinan Sidang dan atau Peserta
Sidang.
TATA TERTIB
Tata tertib persidangan yang digunakan adalah Tata
Tertib baku yang telah ditetapkan dalam MPP

Hingga saat ini, Tata Tertib Lembaga Legislatif yang


digunakan adalah yang ditetapkan dengan Keputusan
Musyawarah Pimpinan Paripurna AMGPM Nomor

05/KPTS/MPP-XXIX/2016 Tanggal 26 Oktober 2016


SUSUNAN ACARA DAN MEKANISME PROTOKOLER
1. IBADAH (RITUAL)
Pernyataan (akta) pembukaan dalam ibadah, dilakukan oleh Ketua Umum PB untuk Kongres/Kongres
Istimewa/MPP, Ketua Daerah untuk Konferda/Konferda Istimewa/MPPD, Ketua Cabang untuk Konfercab/Konfercab
Istimewa/MPPC, Ketua Ranting untuk Rapat Ranting/Rapat Ranting Istimewa/RKR, atau pejabat penanggungjawab
sementara setelah Pengakuan Iman dan umat dalam posisi berdiri.
2. PEMBUKAAN PERSIDANGAN (SEREMONI)
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” [berdiri]
c. Mengheningkan Cipta (Inmemoriam) dipimpin oleh pengurus jenjang yang bersangkutan [berdiri]
d. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
e. Pembacaan Mukadimah AD AMGPM [berdiri]
f. Laporan Ketua Panitia
g. Pidato Ketua AMGPM (PB/PD/PC/PR)
h. Arahan (Pengurus jenjang diatasnya atau MPH Sinode GPM untuk KONGRES/MPP) sekaligus
membuka persidangan
i. Sambutan-sambutan (unsur pemerintahan dan pimpinan gereja)
j. Menyanyikan Lagu “Bagimu Negeri” [berdiri]
k. Penutup oleh MC
Susunan Acara Dan Mekanisme Protokoler....lanjutan
3. DEMISIONER PENGURUS AMGPM
 Demisioner Pengurus AMGPM dilakukan setelah diterimanya Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus dan ditetapkan dengan suatu Keputusan.
 Majelis Ketua kemudian mempersilahkan Pengurus jenjang diatasnya untuk
mendemisioner pengurus jenjang bersangkutan, dengan susunan acara sebagai
berikut :
a. Pembukaan oleh MC
b. Pengurus (jenjang yang bersangkutan) mengambil tempat di depan, menghadap
meja pimpinan sidang
c. Pengurus jenjang diatasnya mengambil tempat di depan
d. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
e. Pembacaan Akta Demisioner oleh Pengurus jenjang diatasnya
f. Pelepasan Atribut Organisasi
g. Penutup oleh MC
Susunan Acara Dan Mekanisme Protokoler....lanjutan
4. PELANTIKAN PENGURUS AMGPM
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
c. Pembacaan Surat Keputusan Pelantikan
d. Pelantikan oleh PB/PD/PC (pengurus jenjang diatasnya) dilanjutkan dengan Pemberkatan oleh Pendeta
e. Penyematan Atribut Organisasi (dilakukan secara simbolis kepada Ketua dan Sekretaris (PD/PC/PR)
f. Serah Terima Jabatan
• Pembacaan Naskah Serah Terima
• Penandatangan Naskah Serah Terima
• Serah Terima dilaksanakan secara simbolis berupa penyerahan bendera organisasi dari ketua lama (atau
yang mewakili pengurus lama kepada ketua baru
• Penutup oleh MC

5. PENUTUPAN PERSIDANGAN
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan Lagu Wajib AMGPM [berdiri]
c. Sambutan Ketua PD/PC/PR
d. Pidato Penutupan oleh PB/PD/PC (pengurus jenjang diatasnya) sekaligus menutup persidangan
e. Sambutan-sambutan
f. Ibadah Penutupan
TATA CARA PERSIDANGAN KONFERDA/KONFERCAB/RAPAT
RANTING
1. PEMBUKAAN SIDANG-SIDANG
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, sekretaris mengedarkan daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Ketua dan Sekretaris atau Pejabat Penanggungjawab Sementara PD/PC/PR mengambil tempat di meja
pimpinan sidang.
c. Ketua mengundang semua peserta untuk hadir dalam ruang sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak semua peserta berdiri untuk membuka
persidangan
2. PENGESAHAN PESERTA
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta
luar biasa.
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta
mengoreksi dan menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan sidang menanyakan persetujuan peserta
untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang mengetuk palu 1 (satu) kali dan
mempersilahkan sekretaris persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan Nomor 01 tentang Peserta Persidangan,
mengetuk palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (Konferda/Konfercab/Rapat Ranting)....Lanjutan
3. PEMBACAAN TATA TERTIB PERSIDANGAN
a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata Tertib Persidangan adalah baku dan
hanya akan dibacakan untuk dijadikan pedoman selama berlangsungnya persidangan.
b. Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.

4. PENGESAHAN JADWAL ACARA PERSIDANGAN


a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk mendapat persetujuan peserta
persidangan.
b. Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta persidangan, Sekretaris persidangan
membacakan Surat Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.

5. PENGANGKATAN DAN PENGESAHAN MAJELIS KETUA


a. Majelis Ketua beranggotakan 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua) orang pengurus dan 3 (tiga) orang
beserta biasa yang ditunjuk secara bijaksana oleh PD/PC/PR dan disahkan oleh
Konferda/Konfercab/Rapat Ranting
b. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03 dilanjutkan dengan mengetuk palu
3 (tiga) kali.
c. Pimpinan sidang sementara kemudian menyerahkan palu sidang kepada Majelis Ketua untuk
memimpin sidang-sidang selanjutnya.
Tata Cara Persidangan (Konferda/Konfercab/Rapat Ranting)....Lanjutan
6. PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
a. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya.
b. Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan keuangan.
c. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus, Majelis Ketua membuka babak pertama tanya
jawab setelah terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan menggunakan haknya.
d. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
e. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara pada babak kedua dengan pokok pembicaraan
yang sama.
f. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk berdiri.
g. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan, Majelis Ketua menanyakan kepuasan setiap
penanya terhadap jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan pengurus jenjang diatasnya
selaku pengarah persidangan.
h. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama yang belum puas.
i. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya
oleh Majelis Ketua menghimbau kepada setiap penanya untuk memberikan solusi konkrit atas permasalahan
yang disampaikan mengingat tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
j. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di babak kedua, Majelis Ketua meminta
persetujuan peserta persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dengan satu
Keputusan persidangan.
k. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 04 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
l. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus jenjang diatasnya untuk Mendemisioner Pengurus.
Tata Cara Persidangan (Konferda/Konfercab/Rapat Ranting)....Lanjutan
7. PENETAPAN DAN PENGESAHAN KOMISI-KOMISI KERJA
a. Majelis Ketua membacakan nama-nama peserta menurut komisi-komisi sebagai berikut :
 Komisi GBPP
 Komisi Program
 Komisi Anggaran
 Komisi Khusus
 Komisi Umum
 Komisi Kriteria
b. Komisi GBPP dapat disatukan dengan komisi Program, namun dalam pleno dilakukan terpisah dan ditetapkan
dengan Surat Keputusan yang berbeda pula.
c. Komisi khusus dibentuk hanya jika ada hal-hal yang bersifat urgen dan perlu mendapat persetujuan bersama.
d. Pembagian Komisi dan nama-nama anggota komisi harus ditetapkan dengan satu Surat Keputusan (05).
e. Sebelum Majelis Ketua menskors sidang untuk sidang komisi, meminta pengurus jenjang diatasnya
memberikan arahan atau Pengantar Kerja Komisi.

8. SIDANG KOMISI
Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris yang lokasi dan lama
waktu sidang komisi ditentukan oleh Majelis Ketua.
Tata Cara Persidangan (Konferda/Konfercab/Rapat Ranting)....Lanjutan
9. PLENO KOMISI DAN PENGESAHAN HASIL KERJA KOMISI
Mekanisme pembahasan hasil kerja komisi sama halnya dengan mekanisme pembahasan laporan
pertanggungjawaban pengurus (2 babakan). Urutan pleno komisi diatur sebagai berikut :
a. Komisi GBPP; disahkan dengan Keputusan nomor 06.
b. Komisi Program; disahkan dengan Keputusan nomor 07.
c. Komisi Anggaran; disahkan dengan Keputusan nomor 08.
d. Komisi Khusus (jika ada); disahkan dengan Keputusan nomor 09.
e. Komisi Umum; jika tidak ada komisi khusus, disahkan dengan Keputusan nomor 09, atau nomor 10 jika ada
komisi khusus.
f. Komisi Kriteria; disahkan dengan Keputusan nomor 10 atau 11.

10. PEMILIHAN SERTA PENGESAHAN KETUA DAN SEKRETARIS (DAERAH/CABANG/RANTING)


a. Pemilihan ketua dan sekretaris bukan berdasarkan sistim paket karena disahkan dengan Surat Keputusan yang
berbeda.
b. Proses pemilihan ketua mulai dari bakal calon sampai ketua terpilih dan ditetapkan dengan Surat Keputusan,
baru dilanjutkan dengan pemilihan sekretaris dari bakal calon sekretaris sampai sekretaris terpilih dan ditetapkan
dengan Surat Keputusan.
c. Mekanisme dan prosedur pemilihan dari bakal calon ketua/sekretaris sampai ketua/sekretaris terpilih diatur
dalam keputusan persidangan tentang Kriteria dan Prosedur Pencalonan dan Pemilihan Pengurus.
Tata Cara Persidangan (Konferda/Konfercab/Rapat Ranting)....Lanjutan
11. PENETAPAN, PENGESAHAN DAN KERJA TIM FORMATUR
a. Tim Formatur ditunjuk secara bijaksana oleh Majelis Ketua dengan persetujuan peserta persidangan dan
ditetapkan dengan satu Surat Keputusan.
b. Sifat kerja Tim Formatur adalah Tertutup.
c. Majelis Ketua kemudian menskors sidang untuk kerja tim formatur.

12. PENYAMPAIAN HASIL KERJA FORMATUR DAN PENGESAHAN KOMPOSISI PERSONALIA PD/PC/PR
a. Majelis Ketua mencabut skorsing dan peserta sidang memenuhi quorum, meminta Ketua dan Sekretaris terpilih
selaku ketua dan sekretaris Tim Formatur untuk menyampaikan hasil kerja tim formatur.
b. Hasil kerja Tim Formatur kemudian ditetapkan dengan satu Surat Keputusan.

13. PENUTUPAN SIDANG-SIDANG


a. Penutupan sidang-sidang dilaksanakan setelah PELANTIKAN PENGURUS.
b. Majelis Ketua menyerahkan Palu Sidang kepada Ketua dan Sekretaris terpilih untuk menutup sidang-sidang.
c. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang, kemudian meminta sekretaris untuk
membacakan keputusan-keputusan persidangan.
d. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua menutup sidang-sidang.
TATA CARA PERSIDANGAN
MPP/MPPD/MPPC/RKR

1. PEMBUKAAN SIDANG-SIDANG
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, sekretaris mengedarkan daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Ketua dan Sekretaris mengambil tempat di meja pimpinan sidang.
c. Ketua mengundang semua peserta untuk hadir dalam ruang sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak semua peserta berdiri untuk membuka
persidangan.

2. PENGESAHAN PESERTA
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta
luar biasa.
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta
mengoreksi dan menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan sidang menanyakan persetujuan peserta
untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang mengetuk palu 1 (satu) kali dan
mempersilahkan sekretaris persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan Nomor 01 tentang Peserta Persidangan,
mengetuk palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (MPP/MPPD/MPPC/RKR)....Lanjutan

3. PEMBACAAN TATA TERTIB PERSIDANGAN


a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata Tertib Persidangan
adalah baku dan hanya akan dibacakan untuk dijadikan pedoman selama
berlangsungnya persidangan.
b.Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.

4. PENGESAHAN JADWAL ACARA PERSIDANGAN


a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk mendapat
persetujuan peserta persidangan.
b.Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta persidangan, Sekretaris
persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk
palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (MPP/MPPD/MPPC.RKR)....Lanjutan
5. PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
a. Seorang pengurus yang ditunjuk untuk memimpin sidang, mengundang semua pengurus tampil di depan
sebelum penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus.
b. Pimpinan sidang mempersilahkan pengurus untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya.
c. Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan keuangan.
d. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus, pimpinan sidang membuka babak pertama tanya
jawab setelah terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan menggunakan haknya.
e. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
f. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara pada babak kedua dengan pokok pembicaraan
yang sama.
g. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk berdiri.
h. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan, pimpinan sidang menanyakan kepuasan setiap
penanya terhadap jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan pengurus jenjang diatasnya
selaku pengarah persidangan.
i. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama yang belum puas.
j. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya
oleh pimpinan sidang menghimbau kepada setiap penanya untuk memberikan solusi konkrit atas permasalahan
yang disampaikan mengingat tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
k. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di babak kedua, pimpinan sidang meminta
persetujuan peserta persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dengan satu
Keputusan persidangan.
l. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (MPP/MPPD/MPPC/RKR)....Lanjutan
6. PENETAPAN DAN PENGESAHAN KOMISI-KOMISI KERJA
a. Pengurus selaku pimpinan sidang membacakan nama-nama peserta menurut komisi-komisi sebagai berikut :
 Komisi Program
 Komisi Anggaran
 Komisi Khusus
 Komisi Umum
b. Komisi khusus dibentuk hanya jika ada hal-hal yang bersifat urgen dan perlu mendapat persetujuan bersama.
c. Pembagian Komisi dan nama-nama anggota komisi harus ditetapkan dengan satu Surat Keputusan (04).
d. Sebelum Majelis Ketua menskors sidang untuk sidang komisi, meminta pengurus jenjang diatasnya
memberikan arahan atau Pengantar Kerja Komisi.
7. SIDANG KOMISI
Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris yang lokasi dan lama
waktu sidang komisi ditentukan oleh pimpinan sidang.
8. PLENO KOMISI DAN PENGESAHAN HASIL KERJA KOMISI
Mekanisme pembahasan hasil kerja komisi sama halnya dengan mekanisme pembahasan laporan
pertanggungjawaban pengurus (2 babakan). Urutan pleno komisi diatur sebagai berikut :
a. Komisi Program; disahkan dengan Keputusan nomor 05.
b. Komisi Anggaran; disahkan dengan Keputusan nomor 06.
c. Komisi Khusus (jika ada); disahkan dengan Keputusan nomor 07.
d. Komisi Umum; jika tidak ada komisi khusus, disahkan dengan Keputusan nomor 07, atau nomor 08.
Tata Cara Persidangan (MPP/MPPD/MPPC/RKR)....Lanjutan

9. PENUTUPAN SIDANG-SIDANG
a. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang,
kemudian meminta sekretaris untuk membacakan keputusan-
keputusan persidangan.
b. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua
menutup sidang-sidang.
TATA CARA PERSIDANGAN
KONFERDA ISTIMEWA/KONFERCAB ISTIMEWA/RAPAT RANTING ISTIMEWA

1. PEMBUKAAN SIDANG-SIDANG
a. Sebelum dimulainya sidang-sidang, diedarkan daftar hadir untuk diisi oleh seluruh peserta.
b. Pengurus atau Pejabat Penanggungjawab Sementara PD/PC/PR mengambil tempat di meja pimpinan sidang.
c. Pimpinan sidang mengundang semua peserta untuk hadir dalam ruang sidang.
d. Setelah dianggap peserta telah memenuhi qorum, Ketua mengajak semua peserta berdiri untuk membuka
persidangan.

2. PENGESAHAN PESERTA
a. Pimpinan Sidang mempersilahkan sekretaris persidangan membacakan nama-nama peserta biasa dan peserta
luar biasa.
b. Sekretaris persidangan saat membacakan rancangan daftar peserta sekaligus mengecek kehadirannya, serta
mengoreksi dan menambahkan nama yang belum terdaftar.
c. Selesai sekretaris persidangan membaca nama peserta, pimpinan sidang menanyakan persetujuan peserta
untuk pengesahannya.
d. Jika peserta persidangan menyatakan SETUJU, pimpinan sidang mengetuk palu 1 (satu) kali dan
mempersilahkan sekretaris persidangan untuk membacakan Surat Keputusan.
e. Sekretaris persidangan setelah membacakan Surat Keputusan Nomor 01 tentang Peserta Persidangan,
mengetuk palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (KDI/KCI/RRI)....Lanjutan
3. PEMBACAAN TATA TERTIB PERSIDANGAN
a. Pimpinan sidang mengingatkan kepada peserta bahwa Tata Tertib Persidangan adalah baku dan
hanya akan dibacakan untuk dijadikan pedoman selama berlangsungnya persidangan.
b. Sekretaris Persidangan membacakan Tata Tertib Persidangan.

4. PENGESAHAN JADWAL ACARA PERSIDANGAN


a. Pimpinan sidang menawarkan Rancangan Jadwal Acara untuk mendapat persetujuan peserta
persidangan.
b. Apabila rancangan jadwal acara telah disetujui oleh peserta persidangan, Sekretaris persidangan
membacakan Surat Keputusan nomor 02 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.

5. PENGANGKATAN DAN PENGESAHAN MAJELIS KETUA


a. Majelis Ketua beranggotakan 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua) orang pengurus dan 3 (tiga) orang
beserta biasa yang ditunjuk secara bijaksana oleh PD/PC/PR dan disahkan oleh
Konferda/Konfercab/Rapat Ranting
b. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 03 dilanjutkan dengan mengetuk palu
3 (tiga) kali.
c. Pimpinan sidang sementara kemudian menyerahkan palu sidang kepada Majelis Ketua untuk
memimpin sidang-sidang selanjutnya.
Tata Cara Persidangan (KDI/KCI/RRI)....Lanjutan
6. PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS/CARETAKER
a. Majelis Ketua mempersilahkan pengurus atau pejabat sementara untuk menyampaikan Laporan
Pertanggungjawabannya.
b. Pengurus atau pejabat sementara menyampaikan laporan pertanggungjawaban.
c. Selesai pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus, Majelis Ketua membuka babak pertama tanya
jawab setelah terlebih dahulu mendata nama-nama peserta yang akan menggunakan haknya.
d. Pembicaraan hanya dibuka 2 (dua) babak.
e. Hanya Pembicara pada babak pertama yang berhak berbicara pada babak kedua dengan pokok pembicaraan
yang sama.
f. Setiap pembicara yang hendak berbicara diwajibkan untuk berdiri.
g. Setelah selesai tanggapan atas seluruh pertanyaan/pernyataan, Majelis Ketua menanyakan kepuasan setiap
penanya terhadap jawaban yang disampaikan pengurus, maupun yang disampaikan pengurus jenjang diatasnya
selaku pengarah persidangan.
h. Babak kedua dibuka jika masih ada penanya pada babak pertama yang belum puas.
i. Mekanisme pembicaraan pada babak kedua sama dengan mekanisme pembicaraan pada babak pertama, hanya
oleh Majelis Ketua menghimbau kepada setiap penanya untuk memberikan solusi konkrit atas permasalahan
yang disampaikan mengingat tidak ada lagi babak pertanyaan selanjutnya.
j. Setelah pengurus menanggapi semua pertanyaan/penyataan di babak kedua, Majelis Ketua meminta
persetujuan peserta persidangan untuk menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dengan satu
Keputusan persidangan.
k. Sekretaris persidangan membacakan Surat Keputusan nomor 04 diakhiri dengan mengetuk palu 3 (tiga) kali.
Tata Cara Persidangan (KDI/KCI/RRI)....Lanjutan
7. PENETAPAN DAN PENGESAHAN KOMISI-KOMISI KERJA
Majelis Ketua dapat membentuk komisi-komisi kerja sesuai kebutuhan persidangan dan harus
mendapat persetujuan peserta persidangan. (Selain Komisi Kriteria)
8. PEMILIHAN DAN PENGESAHAN PENGURUS ANTAR WAKTU (KETUA DAN ATAU SEKRETARIS)
Mekanisme pemilihan Pengurus Antar Waktu (Ketua dan atau Sekretaris) sebagaimana diatur dalam
Tata Tertib (Memori Penjelasan) menggunakan Keputusan Konferda/Konfercab/Rapat Ranting terakhir
tentang Kriteria dan Prosedur Pencalonan dan Pemilihan Pengurus.
9. PENGESAHAN DAN PELANTIKAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Majelis Ketua mempersilahkan pengurus jenjang diatasnya untuk melakukan proses pelantikan
Pengurus Antar Waktu yang dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan.
10. PENUTUPAN SIDANG-SIDANG
a. Majelis Ketua menyerahkan Palu Sidang kepada Ketua dan atau Sekretaris terpilih untuk menutup
sidang-sidang.
b. Ketua dan Sekretaris setelah mengambil alih pimpinan sidang, kemudian meminta sekretaris untuk
membacakan keputusan-keputusan persidangan.
c. Selesai pembacaan keputusan-keputusan oleh sekretaris, ketua menutup sidang-sidang.
.....DILANJUTKAN DENGAN MPPD/MPPC/RKR.....

Anda mungkin juga menyukai