Anda di halaman 1dari 9

TATA TERTIB

MUSYAWARAH AMBALAN
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN KOTA JOMBANG 01.249/01.250 & 01.251/01.252
PANGKALAN SMK DWIJA BHAKTI JOMBANG

BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN

PASAL 1
NAMA
Musyawarah Ambalan Gerakan Pramuka Gugus Depan Kota Jombang 01.249/01.250
& 01.251/01.252 Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang Tahun 2023.

PASAL 2
KEDUDUKAN
Musyawarah Ambalan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi ambalan, Dewan
Kerja Ambalan dan Dewan Kehormatan Ambalan Gugus Depan 01.249/01.250 &
01.251/01.252 Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG, WAKTU DAN TEMPAT

PASAL 3
TUGAS DAN WEWENANG
Ayat 1 : Memilih, mengangkat dan menetapkan Dewan Kerja Ambalan dan Dewan
Kehormatan Ambalan masa bakti 2023.
Ayat 2 : Menyusun Program Kerja Dewan Ambalan masa bakti 2023.

PASAL 4
WAKTU DAN TEMPAT
Ayat 1 : Waktu pelaksanaan Hari Sabtu, 11 Maret 2023.
Ayat 2 : Tempat pelaksanaan di ruang kelas SMK Dwija Bhakti Jombang.
Alamat Jln. Kusuma Bangsa No.74 Kab. Jombang.
BAB III
DASAR DAN KELENGKAPAN

PASAL 5
DASAR
Dasar kegiatan Pelaksanaan Musyawarah Ambalan adalah :
Ayat 1 : Keputusan Presiden RI Nomor 238/1961 tentang anggaran dasar Gerakan
Pramuka No 34/1999.
Ayat 2 : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 43/1999 Tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Ayat 3 : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137/1988 Tentang
petunjuk penyelenggara pembentukan Gugus Depan.
Ayat 4 : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 22/1991Tentang
petunjuk penyelenggaraan pola dan mekanisme pembianaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
Ayat 5 : Program Kerja Gugus Depan dan Program kerja Ambalan 2014/2015
Ayat 6 : Keputusan Dewan Ambalan Nomor Tanggal 5 Maret 2015 Hasil rapat
tentang penyelenggara Musyawarah Ambalan

PASAL 6
KELENGKAPAN
Alat-alat kelengkapan Musyawarah Ambalan adalah :
1. Penanggung Jawab Musyawarah Ambalan
2. Sangga Kerja sebagai tim pelaksana (ORGANIZING COMMITE)
3. Badan Musyawarah (BAMUS) sebagai tim pelaksana (STERING
KOMITE) Musyawarah Ambalan
4. Presedium MUSAM
5. Komisi-komisi Musyawarah Ambalan.
6. Tim Perumus.
7. Tim Formatur.

BAB IV
PESERTA, PENINJAU, KONSULTAN/PENASEHAT SERTA HAKNYA

PASAL 7
PESERTA
Peserta Musyawarah Ambalan terdiri dari :
1. Dewan Kerja Ambalan Gugus Depan 01.249/01.250 & 01.251/01.252
Ambalan H. Oemar Said Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang.
2. Anggota Ambalan Gugus Depan 01.249/01.250 & 01.251/01.252 Ambalan H.
Oemar Said Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang.

PASAL 8
PENINJAU
Peninjau Musyawarah Ambalan adalah DKR Cipedes
PASAL 9
KONSULTAN ATAU PENASEHAT
Konsultan atau Penasehat adalah :
1. Pembina satuan Ambalan Gugus Depan Ambalan H. Oemar Said Pangkalan
SMK Dwija Bhakti Jombang.
2. Pembina Penegak dan Pandega lainnya

PASAL 10
HAK PESERTA, PENINJAU, KONSULTAN ATAU PENASEHAT
Setiap peserta, peninjau, konsultan atau penasehat harus mempunyai mandat sesuai
kedudukannya, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB V
QOURUM DAN KEHADIRAN

PASAL 11
QOURUM
Ayat 1 : Musyawarah Ambalan dianggap sah apabila dihadiri setengah dari jumlah
ditambah satu orang peserta anggota ambalan.
Ayat 2 : Apabila pada pasal 11 ayat 1 tidak terpenuhi, maka Musyawarah Ambalan
ditunda selama 1x 2 jam, selanjutnya dianggap sah.
Ayat 3 : Sidang-sidang dianggap sah apabila dihadiri setengah dari jumlah peserta
ditambah satu orang peserta.
Ayat 4 : Apabila pada pasal 11 ayat 3 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 1x10
menit, selanjutnya dianggap sah.

PASAL 12
KEHADIRAN
Setiap peserta, peninjau, konsultan atau penasehat, mengikuti persidangan wajib
mengisi daftar hadir.

BAB VI
JENIS, PEMIMPIN, DAN PESERTA SIDANG

PASAL 13
JENIS SIDANG
Ayat 1 : Jenis sidang dalam Musyawarah Ambalan adalah :
1. Pra sidang (Paripurna 1)
2. Sidang pleno.
3. Sidang komisi.
4. Sidang tim perumus.
5. Sidang tim formatur.
6. Sidang penutup (Paripurna 2)
Ayat 2 : Sidang komisi dibagi menjadi :
1. Sidang komisi organisasi/ tekpram dan pembinaan. (Komisi A)
2. Sidang komisi kegiatan dan operasional. (Komisi B)
3. Sidang komisi keuangan dan administrasi. (Komisi C)
PASAL 14
PIMPINAN SIDANG
Ayat 1 : Pimpinan pra sidang adalah Badan Musyawarah (BAMUS) yang berjumlah 3
orang .
Ayat 2 : Pimpinan sidang pleno adalah presedium (Pimpinan Musyawarah Ambalan)
anggota presedium diatur pada bab VIII
Ayat 3 : Sidang komisi dipimpin oleh ketua merangkap anggota. Peserta sidang
komisi diatur dalam bab IX
Ayat 4 : Sidang tim perumus dipimpin oleh ketua merangkap anggota. Peserta sidang
tim perumus diatur dalam bab X.
Ayat 5 : Sidang tim formatur dipimpin oleh ketua merangkap anggota tim formatur
yang kedudukannya diatur dalam bab XI.

PASAL 15
PESERTA SIDANG
Ayat 1: Sidang pra sidang (Paripurna 1) dan sidang pleno serta pada sidang penutupan
(paripurna 2) diikuti oleh seluruh peserta Musyawarah Ambalan.
Ayat 2: Sidang komisi diikuti oleh selurug peserta yang termasuk dalam pembentukan
komisi-komisi (distribusi anggota-anggota).
Ayat 3 : Sidang tim perumus diikuti oleh anggota tim perumus saja.
Ayat 4 : Sidang tim formatur diikuti oleh anggota tim formatur saja.

BAB VII
HAK SUARA DAN HAK BICARA

PASAL 16
HAK SUARA
Ayat 1 : Pada dasarnya untuk mengambil keputusan dilaksanakan secara musyawarah
apabila tidak tercapai maka dilaksanakan berdasarkan suara terbanyak
(voting).
Ayat 2 : Setiap peserta memiliki hak suara yaitu satu suara.
Ayat 3: Hak suara digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam
Musyawarah Ambalan.
Ayat 4 : Perhitungan suara dilakukan oleh pimpinan sidang secara langsung dan
terbuka untuk membahas hal-hal penting, kecuali untuk pemilihan
kepengurusan Dewan Kerja Ambalan dilaksanakan secara formatur
Ayat 5 : Peninjau dan penasehat tidak mempunyai hak suara.

PASAL 17
HAK BICARA
Ayat 1 : Peserta, peninjau, Konsultan atau penasehat mempunyai hak bicara atau
mengeluarkan pendapat serta saran dan usul.
Ayat 2 : Peserta dan peninjau dapat mengeluarkan pendapat saran serta usul atas izin
pimpinan sidang
Ayat 3 : Konsultan atau penasehat dapat memberikan saran dan pendapatnya atas izin
pimpinan sidang sebagai penasehat.
BAB VIII
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU, SERTA TUGAS PRESEDIUM

PASAL 18
PEMILIHAN PRESEDIUM
Presedium dipilih oleh peserta musyawarah berjumlah 3 orang yang terdiri dari
1. Satu orang peserta Musyawarah Ambalan.
2. Dua orang Dewan Kerja Ambalan periode 2022/2023, baik Putra maupun
Putri

PASAL 19
JANGKA WAKTU SIDANG PRESEDIUM
Jangka waktu sidang presedium dari sidang pleno 1 sampai dengan sidang pleno 3.

PASAL 20
TUGAS PRESEDIUM
Memimpin sidang pleno pertama, pleno kedua, dan pleno ketiga.

BAB IX
PEMBENTUKAN, JANGKA WAKTU SERTA TUGAS
SIDANG KOMISI

PASAL 21
PEMBENTUKAN SIDANG KOMISI
Ayat 1 : Sidang komisi dibagi atas beberapa komisi, pembagian komisi telah diatur
dalam pasal 13 ayat 2.
Ayat 2 : Keanggotaan sidang komisi dibagi berdasarkan pendistribusian anggota
Ambalan yang terdiri dari ketua, sekretaris, pelapor dan anggota.

PASAL 22
JANGKA WAKTU SIDANG KOMISI
Jangka waktu sidang komisi dari sidang pleno satu hingga berakhirnya sidang pleno
satu.

PASAL 23
TUGAS SIDANG KOMISI
Membahas program kerja tahunan dewan kerja Ambalan masa bakti 2015/2016
BAB X
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU SERTA TUGAS TIM PERUMUS

PASAL 24
PEMILIHAN TIM PERUMUS
Ayat 1 : Tim perumus terdiri dari Peserta Musyawarah Ambalan yang diambil dari
Ketua, Sekretaris, dan pelapor Komisi A, B, dan C.
Ayat 2 : Keanggotaan Tim Perumus terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota-
anggota.

PASAL 25
JANGKA WAKTU TIM PERUMUS
Penyerahan hasil sidang tim perumus selambat-lambatnya diserahkan satu minggu
setelah Musyawarah Ambalan.

PASAL 26
TUGAS TIM PERUMUS
Ayat 1 : merumuskan hasil sidang komisi, A, B, dan C.
Ayat 2 : melaporkan hasil sidang kepada pembina gudep.

BAB XI
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU,
SERTA TUGAS SIDANG TIM FORMATUR

PASAL 27
PEMILIHAN TIM FORMATUR
Ayat 1 : Tim formatur terdiri atas peserta musyawarah ambalan yang dipilih sidang
pleno ke dua.
Ayat 2 : keanggotaan tim formatur terdiri dari ;
1. Satu orang pembina Ambalan Gugus Depan 01.249/01.250 &
01.251/01.252 Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang.
2. Dua orang penegak bantara.
3. Dua orang Dewan kerja Ambalan masa bakti 2022/2023.

PASAL 28
JANGKA WAKTU TIM FORMATUR
Penyerahan hasil sidang tim formatur selambat-lambatnya satu minggu setelah
Musyawarah Ambalan ini dan mengusulkan kepada pembina Gugus Depan untuk
ditetapkan dengan surat keputusan serta pengukuhan dan pelantikan.
PASAL 29
TUGAS TIM FORMATUR
Ayat 1 : Memilih Dewan Ambalan dan Dewan Kehormatan, Ambalan Putra dan Putri
Ambalan Gugus Depan 01.249/01.250 & 01.251/01.252 Ambalan H. Oemar Said
Pangkalan SMK Dwija Bhakti Jombang.
Ayat 2 : Didalam pemilihan kepengurusan Dewan Kerja Ambalan Putra dan Putri
dipilih oleh Tim Formatur.
Ayat 3 : Melaporkan hasil keseluruhan musyawarah kepada Ambalan Pembina Gugus
Depan melalui pembina satuan.

BAB XII
KRITERIA PEMILIHAN KETUA AMBALAN SERTA KEPENGURUSAN
DEWAN KERJA AMBALAN

PASAL 30
KRITERIA KETUA AMBALAN
Ayat 1 : Ketua Ambalan Sekurang-kurangya berusia 16 tahun satu hari.
Ayat 2 : Ketua Ambalan harus sudah mencapai tingkat Bantara minimal satu tahun.
Ayat 3 : Apabila terdapat kandidat yang telah mencapai tingkat penegak laksana maka
secara otomatis kandidat tersebut yang terpilih sebagai PRADANA dan
tidak berkedudukan dikelas XII .
Ayat 4 : Ketua ambalan boleh merangkap dua jabatan ketua dalam organisasi kecuali
Ketua Osis.
Ayat 5 : Ketua Dewan Kerja Ambalan harus memiliki alat telekomunikasi (HP) atau
alat transportasi.
Ayat 6 : Ketua Dewan Kerja Ambalan sebaiknya memiliki loyalitas dan dedikasi yang
tinggi dalam berorganisasi.
Ayat 7 : Ketua Ambalan harus memiliki nilai akademik yang baik dalam pendidikan
disekolah.
Ayat 8 : Ketua Ambalan harus memiliki kemampuan spritual yang tinggi dalam
kehidupan.
Ayat 9 : Ketua Ambalan terpilih berdasarkan kriteria ayat 1 hingga 8 wajib
menyampaikan Visi dan Misi secara lisan.

PASAL 31
PEMILIHAN KETUA AMBALAN
Ayat 1 : Pradan dipilih secara Formatur.
Ayat 2 : Pemilihan Pradana dilaksanakan secara tertutup dan bukan secara voting
ataupun aklamasi.

PASAL 32
KEPENGURUSAN DEWAN KERJA AMBALAN
Kepengurusan DKA Masa bakti 2022/2023 berakhir apabila telah dikukuhkannya
DKA Masa Bakti 2023/2024.
BAB XIII
PENUTUP

PASAL 33

Ayat 1 : Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini di tetapkan
pada peraturan tambahan.
Ayat 2 : Pelaksanaan Musyawarah disesuaikan berdasarkan agenda Musyawarah
Ambalan.
Ayat 3 : Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan :
Pada Tanggal :

BADAN MUSYAWARAH AMBALAN XII

KETUA SEKRETARIS ANGGOTA

Anda mungkin juga menyukai