Anda di halaman 1dari 11

TATA TERTIB SIDANG OSIS/MPK SMK NU MANBAUL FALAH

TATA TERTIB SIDANG OSIS/MPK SMK


NU MANBAUL FALAH SINGOJURUH
2021-2022

TATA TERTIB SIDANG


PEMILIHAN KETUA OSIS
SMK NU MANBAUL FALAH
MASA BAKTI 2021-2022

Kedunglewung, Kemiri, Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68464


PEMBUKAAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Sekolah sebagai adalah suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat masyarakat
belajar dan mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, yang terdiri dari kepala sekolah, staf,
pendidik dan tenaga kependidikan, para siswa sebagai peserta didik. Setiap sekolah mempunyai
organisasi kesiswaan sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan sangat berperan
penting dalam pengembangan serta pembinaan siswa. Dengan adanya suatu wadah organisasi
kesiswaan akan diperoleh kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional yang berbekal
dengan nilai-nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keterampilan, kepemimpinan, kesegaran
jasmani, kreativitas, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.

Sekolah memiliki perangkat organisasi yaitu MPK dan OSIS, di mana perangkat organisasi
itulah yang memiliki peran sebagai pengawas dan pelaksana yang mendapat binaan dari Kepala
Sekolah dan para Pembina yang diberi Kuasa oleh Kepala Sekolah untuk membina MPK dan OSIS.

Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari persidangan ini
akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya
final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam
persidangan.

Didalam melaksanakan tugasnya, MPK maupun OSIS melaksanakan suatu persidangan yang
di laksanakan oleh MPK maupun OSIS untuk merumuskan suatu keputusan dalam menjalankan
tugasnya. Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK ini merupakan acuan tata tertib yang telah disahkan
sebelumnya dalam sidang intern MPK yang disaksikan oleh Pembina MPK. Ketetapan Tata Tertib
Sidang MPK inilah yang akan dipakai oleh MPK maupun OSIS dalam melaksanakan suatu
persidangan.
MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) SMK
NU MANBAUL FALAH SINGOJURUH
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta rapat Majelis Perwakilan Kelas yang merundingkan
Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK SMK NU MANBAUL FALAH

Menimbang : Bahwa Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK merupakan hasil musyawarah
MPK masa bakti 2021-2022 dengan Pembina masih perlu di sempunakan

MEMUTUSKAN

Isi Ketetapan Tata Tertib Sidang OSIS/MPK SMK NU MANBAUL FALAH sebagai
berikut:

TATA TERTIB SIDANG PEMILIHAN KETUA OSIS


SMK NU MANBAUL FALAH SINGOJURUH

MASA BAKTI 2019/2020


BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT PASAL


1
Setiap rapat OSIS/MPK disebut sidang OSIS/MPK.

PASAL 2

Sidang MPK dilaksanakandan bertempat di gedung SMK NU MANBAUL FALAH

BAB II
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG
PASAL 3

1. Sidang OSIS/MPK merupakan kekuasaan tertinggi dalam OSIS/MPK


2. Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan peserta sidang dan dilaksanakan oleh semua yang
menghadiri.
PASAL 4

Sidang OSIS/MPK mempunyai tugas wewenang untuk :

1. Meminta pertanggung jawaban pengurus OSIS masa bakti 2019 - 2020


2. Melakuakan Demisioner dan memilih ketua OSIS yang baru.
3. Menyusun dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS
4. Menyusun program kerja OSIS SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh

BAB III
PESERTA SIDANG MPK

PASAL 5

Peserta sidang MPK SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh terdiri dari:


1. Penasihat atau MBO (Majelis Bimbingan Organisasi)
I. Kepala SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh
II. Wakil Kepala Bidang Kesiswaaan
III. Pembina OSIS.

2. Pelaksanaan
I. Pengurus MPK
II. Seluruh anggota MPK
III. Pengurus OSIS Prapurna dan Kandidat OSIS
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
PASAL 6

1. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Pembina OSIS/MPK memiliki hak berbicara
sebagai penasehat dan memberi pandangan kepada sidang OSIS/MPK
2. Pemilihan pengurus ketua harian OSIS dipilih secara langsung oleh BPH MPK dan BPH OSIS SMK
NU MANBAUL FALAH Singojuruh
 Yang dimakasud Badan Pengurus Harian atau yang kemudian di singkat deengan BPH adalah
Ketua Kelas, Wakil Ketua Kelas, Sekerataris dan Bendahara.

PASAL 7

Peserta sidang OSIS/MPK berkewajiban untuk:

1. Mengikuti semua sidang OSIS/MPK


2. Memelihara kelancaran dan ketertiban sidang OSIS/MPK
3. Mematuhi seluruh ketentuan peraturan tata tertib yang telah ditetapkan.

BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN SIDANG PASAL
8

Sidang OSIS/MPK SMK NU MANBAUL FALAH terdiri dari :

1. Ketua Sidang
2. Anggota Pimpinan Sidang
3. Notulen
4. Dewan Penasehat (MBO)
5. Panitia Pelaksana (OC)
6. Peserta Sidang
7. Palu Sidang
8. Materi Sidang
9. Sarana dan Prasarana sidang

PASAL 9

1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Kepala Sekolah dan diteruskan oleh yang telah di tentukan
sebelumnya oleh Kepala Sekolah dan Ketua OSIS/MPK untuk menggantikannya.
2. Sidang pleno dipimpin oleh ketua sidang dibantu dengan wakil ketua serta sekretaris yang telah
ditetapkan
BAB VI
KETENTUAN PERSIDANGAN

PASAL 10

1. Susunan dan jumlah anggota komisi ditentukan oleh dewan penasehat (MBO)
2. Pendamping komisi mengarahkan jalannya sidang komisi agar tidak dapat diganggu oleh pihak lain.
PASAL 11

Komisi mempunyai ketentuan yaitu:

1. Pimpinan komisi terdiri dari ketua, wakil ketua dan sekretaris


2. Pimpinan komisi dalam rapat komisi dipimpin oleh pendamping sidang komisi.

PASAL 12

Sidang pleno mempunyai ketentuan:

1. Sidang pleno dipimpin oleh pimpinan sidang, anggota pimpinan sidang, dan notulen diarahkan oleh
dewan penasehat.
2. Ketua sidang pleno dan notulen menandatangani materi yang dibahas stelah disepakati sidang pleno.
PASAL 13

Semua sidang MPK dinyatakan tertutup bagi yang bukan peserta kecuali yang ditunjuk oleh anggota
sidang MPK.
PASAL 14

1. Sekretasris sidang mencatat usul dan pendapat peserta sidang


2. Pimpinan sidang mengambil keputusan berdasarkan keputusan dan kesepakatan dalam persidangan.

PASAL 15

1. Pimpinan sidang mempersiapkan peserta yang akan berbicara sesuai dengan ketentuan persidangan.

2. Peserta dapat berbicara setelah mendapat izin dan dipersilahkan oleh ketua sidang.

PASAL 16

1. Setelah sidang dibuka ketua sidang menjelaskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan.
2. Pimpinan sidang dapat menentukan lamanya peserta berbicara.
3. Pimpinan sidang dapat memperingatkan pembicara yang menyimpang dari pokok permasalahan.
PASAL 17

Pimpinan sidang dapat memperingatkan dan mencabut izin berbicara kepada pembicara yang dinilai
melanggar peraturan tata tertib sidang.

PASAL 18
Peserta dapat mengajukan intrupsi:

1. Meminta penjelasan tentang pokok permasalah yang dilaksanakan


2. Mengajukan usul, pendapat dan pertanyaan.
3. Intrupsi tidak dapat melebihi waktu lebih dari 3 menit atau yang telah ditentukan oleh pimpinan
sidang dan tidak dibenarkan untuk mengadakan perdebatan diluar jalur permasalahan.
PASAL 19

Setiap sidang dibuat risalah yang memuat antara lain:

1. Tempat, jenis, dan acara sidang


2. Hari, tanggal, jam permulaan, dan akhir jalannya sidang
3. Ketua sidang dan notulen menandatangani setelah disepakati.

BAB VII
ATURAN SIDANG
PASAL 20

Peserta dalam proses persidangan dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Peserta penuh, Peserta penuh adalah pengurus atau anggota penuh OSIS/MPK
2. Peserta peninjau adalah orang-orang yang diundang, atau pihak-pihak yang bukan anggota
penuh namun hadir dalam persidangan.

a. Hak Peserta Penuh;


1. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan kepada
pimpinan sidang, baik secara lisan maupun secara tulisan.
2. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.
3. Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
4. Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
b. Hak Peserta Peninjau;
1. Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara
c. Kewajiban peserta penuh dan peninjau;
1. Menaati tata tertib persidangan/permusyawaratan.
2. Menjaga ketenangan persidangan.
3. Memetuhi protokol kesehatan

BAB VIII ATURAN


KETUK PALU
PASAL 21

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan palu sidang berkaitan dengan jumlah ketukannya.

1. Satu Kali Ketukan


a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
b. Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan sementara);
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu lama, sehingga peserta
tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
d. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
e. Memberi peringatan kepada peserta sidang.

2. Dua Kali Ketukan


Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya untuk
lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit, dan sebagainya.

3. Tiga Kali Ketukan


a. Membuka atau menutup sidang secara resmi
b. Mengesahkan putusan final atau akhir sidang.

4. Ketukan Berulang-ulang Menenangkan


peserta sidang atau forum.
BAB IX
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS HARIAN OSIS
SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh PASAL
22

1. Jika pemilihan dari mufakat pemilih, maka dilakukan oleh BPH OSIS/MPK melibatkan empat
orang perwakilan OSIS/MPK Perkelas (yang keduanya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekertaris, Bendahara, dan satu anggota), tetapi jika tidak, maka akan dilaksanakan pemilihan
umum dengan bentuk pemilihan yang di musyawarah oleh pengurus harian OSIS prapurna
dan MPK.
2. Jika dari masing masing BPH ada yang merankap jabatan maka hanya di beri satu hak suara.
BAB X
PERSYARATAN BADAN PENGURUS HARIAN OSIS
SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh PASAL
23
Untuk dapat dipilih menjadi BPH OSIS harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Taqwa dan beriman kepada Allah SWT.


2. Mematuhi Pertauran Di SMK NU Manbaul Falah
3. Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman.
4. Warga SMK NU MANBAUL FALAH dari kelas X atau Kelas XI dari semua jurusan.
5. Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang luas serta pemikiran yang rasional sebagai
pengurus OSIS.
6. Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tidak mengganggu pelajaran karena
dicalonkan atau menjadi pengurus OSIS
7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik
8. Pengurus mencalonkan diri dan disetujui oleh wali kelasnya
9. Bertanggung jawab dan mampu bekerja sama secara kolektif tanpa memihak salah satu organisasi
Ekstrakulikuler.
10. BPH OSIS terkecuali anggota ditambah persyaratan sebagai berikut:
a) Mempunyai kemampuan berfikir secara jernih
b) Memiliki wawasan yang luas mengenai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh Bangsa
dan sekolahnya.
c) Tidak menjabat sebagai ketua atau BPH dalam organisasi Ekstrakulikuler dan Intrakulikuler
kecuali yang ada diluar SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh
BAB XI
PERSYARATAN PEMECATAN PENGURUS OSIS
SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh PASAL
24

Untuk pemecatan pengurus OSIS harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Jika pengurus OSIS tidak sesuai dengan Pasal 23, dilakukan teguran/nasehat sampai 3 kali.

2. Jika pengurus OSIS tidak sesuai dengan Pasal 23, dan sudah dilakukan peneguran/nasehat sampai 3
kali, diadakan sidang OSIS/MPK pembahasan pemecatan pengurus OSIS.

BAB XII
KETENTUAN SIDANG PLENO
PASAL 25

1. Sidang Pleno dinyatakan sah jka dihadiri minimal 1/2+1 dari jumlah peserta.
2. Semua peserta di wajibkan mematuhi protocol kesehatan

PASAL 26

Persyaratan sidang Pleno:

1. Sidang Pleno forum seperti tercantum pada Pasal 23.


2. Jika hal tersebut tidak tercapai maka sidang dilanjutkan setelah disetujui oleh peserta yang
hadir.
PASAL 27

1. Semua keputusan diambil dengan jalan musyawarah, jika tidak memungkinkan maka
ketentuan yang berlaku yaitu dengan jalan mengambil keputusan dengan suara terbanyak.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dinyatakan sah apabila:
a. Diambil dari sidang yang memenuhi ketentuan forum
b. Disetujui lebih dari 1/2n+1suara yang hadir.

PASAL 28

1. Setiap peserta sidang OSIS/MPK memiliki suara.


2. Hak suara dapat digunakan dalam mengambil keputusan.
BAB XIII TATA
CARA BICARA
PASAL 29

1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap keputusan berbicara melalui dan seizin
pimpinan siding
2. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicaraan diatur oleh pimpinan sidang
PASAL 30
INTERUPSI

1. Macam-Macam Interupsi (Interruption)


a. Interruption Point of Order
Dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan
jalannya pesidangan. (jika pembahasan melebar atau tidak konsisten)
b. Interruption Point of Clarification
Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi yang butuh klarifikasi,
agar tidak terjadi pendangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau
sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
c. Interruption Point of Information
Dilakukan untuk menyampaiakan informasi tambahan yang dianggap membantu
maupun informasi yang sifatnya teknis
d. Interruption Point of Personal Previllage
Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu diluar
substansi permasalahan.
e. Interruption of Explanation
Dilakukan untuk menjelaskan suatu pernyataan agar tidak ditanggapi keliru.

2. Pelaksanaan Interupsi
a. Interupsi dilaksanakan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara
setelah minta izin dari presidium sidang.
b. Interupsi di atas hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan. Apabila
dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka panitia pengarah (SC) diberikan wewenang untuk
mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan/atau
Peserta Sidang.
BAB XIV
PENUTUP
PASAL 31

1. Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat diputuskan dalam sidang OSIS/MPK SMK
NU MANBAUL FALAH
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan hanya dalam sidang OSIS/MPK tahun ini.
Ditetapkan di Singojuruh :

Jam :
Hari :
Tanggal :

Disempurnakan di Singojuruh :
Hari :
Tanggal :

Presidium Sidang

Ketua Skretaris Anggota

(……………………………) (……………………………) (……………………………)

Mengetahui

Ketua OSIS Sekretaris

(……………………..…………) (……………………..…………)

Disetujui,

Kepala Sekolah Pembina OSIS/MPK

Ahmad Azmi Khoirul U, S.Pt.M.Pt.M.Sc Winda Syafitri S.Pd


NIPY: NIPY:

Anda mungkin juga menyukai