Sekolah sebagai adalah suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat masyarakat
belajar dan mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, yang terdiri dari kepala sekolah, staf,
pendidik dan tenaga kependidikan, para siswa sebagai peserta didik. Setiap sekolah mempunyai
organisasi kesiswaan sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan sangat berperan
penting dalam pengembangan serta pembinaan siswa. Dengan adanya suatu wadah organisasi
kesiswaan akan diperoleh kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional yang berbekal
dengan nilai-nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keterampilan, kepemimpinan, kesegaran
jasmani, kreativitas, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Sekolah memiliki perangkat organisasi yaitu MPK dan OSIS, di mana perangkat organisasi
itulah yang memiliki peran sebagai pengawas dan pelaksana yang mendapat binaan dari Kepala
Sekolah dan para Pembina yang diberi Kuasa oleh Kepala Sekolah untuk membina MPK dan OSIS.
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari persidangan ini
akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya
final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam
persidangan.
Didalam melaksanakan tugasnya, MPK maupun OSIS melaksanakan suatu persidangan yang
di laksanakan oleh MPK maupun OSIS untuk merumuskan suatu keputusan dalam menjalankan
tugasnya. Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK ini merupakan acuan tata tertib yang telah disahkan
sebelumnya dalam sidang intern MPK yang disaksikan oleh Pembina MPK. Ketetapan Tata Tertib
Sidang MPK inilah yang akan dipakai oleh MPK maupun OSIS dalam melaksanakan suatu
persidangan.
MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) SMK
NU MANBAUL FALAH SINGOJURUH
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta rapat Majelis Perwakilan Kelas yang merundingkan
Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK SMK NU MANBAUL FALAH
Menimbang : Bahwa Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK merupakan hasil musyawarah
MPK masa bakti 2021-2022 dengan Pembina masih perlu di sempunakan
MEMUTUSKAN
Isi Ketetapan Tata Tertib Sidang OSIS/MPK SMK NU MANBAUL FALAH sebagai
berikut:
PASAL 2
BAB II
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG
PASAL 3
BAB III
PESERTA SIDANG MPK
PASAL 5
2. Pelaksanaan
I. Pengurus MPK
II. Seluruh anggota MPK
III. Pengurus OSIS Prapurna dan Kandidat OSIS
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
PASAL 6
1. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Pembina OSIS/MPK memiliki hak berbicara
sebagai penasehat dan memberi pandangan kepada sidang OSIS/MPK
2. Pemilihan pengurus ketua harian OSIS dipilih secara langsung oleh BPH MPK dan BPH OSIS SMK
NU MANBAUL FALAH Singojuruh
Yang dimakasud Badan Pengurus Harian atau yang kemudian di singkat deengan BPH adalah
Ketua Kelas, Wakil Ketua Kelas, Sekerataris dan Bendahara.
PASAL 7
BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN SIDANG PASAL
8
1. Ketua Sidang
2. Anggota Pimpinan Sidang
3. Notulen
4. Dewan Penasehat (MBO)
5. Panitia Pelaksana (OC)
6. Peserta Sidang
7. Palu Sidang
8. Materi Sidang
9. Sarana dan Prasarana sidang
PASAL 9
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Kepala Sekolah dan diteruskan oleh yang telah di tentukan
sebelumnya oleh Kepala Sekolah dan Ketua OSIS/MPK untuk menggantikannya.
2. Sidang pleno dipimpin oleh ketua sidang dibantu dengan wakil ketua serta sekretaris yang telah
ditetapkan
BAB VI
KETENTUAN PERSIDANGAN
PASAL 10
1. Susunan dan jumlah anggota komisi ditentukan oleh dewan penasehat (MBO)
2. Pendamping komisi mengarahkan jalannya sidang komisi agar tidak dapat diganggu oleh pihak lain.
PASAL 11
PASAL 12
1. Sidang pleno dipimpin oleh pimpinan sidang, anggota pimpinan sidang, dan notulen diarahkan oleh
dewan penasehat.
2. Ketua sidang pleno dan notulen menandatangani materi yang dibahas stelah disepakati sidang pleno.
PASAL 13
Semua sidang MPK dinyatakan tertutup bagi yang bukan peserta kecuali yang ditunjuk oleh anggota
sidang MPK.
PASAL 14
PASAL 15
1. Pimpinan sidang mempersiapkan peserta yang akan berbicara sesuai dengan ketentuan persidangan.
2. Peserta dapat berbicara setelah mendapat izin dan dipersilahkan oleh ketua sidang.
PASAL 16
1. Setelah sidang dibuka ketua sidang menjelaskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan.
2. Pimpinan sidang dapat menentukan lamanya peserta berbicara.
3. Pimpinan sidang dapat memperingatkan pembicara yang menyimpang dari pokok permasalahan.
PASAL 17
Pimpinan sidang dapat memperingatkan dan mencabut izin berbicara kepada pembicara yang dinilai
melanggar peraturan tata tertib sidang.
PASAL 18
Peserta dapat mengajukan intrupsi:
BAB VII
ATURAN SIDANG
PASAL 20
1. Peserta penuh, Peserta penuh adalah pengurus atau anggota penuh OSIS/MPK
2. Peserta peninjau adalah orang-orang yang diundang, atau pihak-pihak yang bukan anggota
penuh namun hadir dalam persidangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan palu sidang berkaitan dengan jumlah ketukannya.
1. Jika pemilihan dari mufakat pemilih, maka dilakukan oleh BPH OSIS/MPK melibatkan empat
orang perwakilan OSIS/MPK Perkelas (yang keduanya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekertaris, Bendahara, dan satu anggota), tetapi jika tidak, maka akan dilaksanakan pemilihan
umum dengan bentuk pemilihan yang di musyawarah oleh pengurus harian OSIS prapurna
dan MPK.
2. Jika dari masing masing BPH ada yang merankap jabatan maka hanya di beri satu hak suara.
BAB X
PERSYARATAN BADAN PENGURUS HARIAN OSIS
SMK NU MANBAUL FALAH Singojuruh PASAL
23
Untuk dapat dipilih menjadi BPH OSIS harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Jika pengurus OSIS tidak sesuai dengan Pasal 23, dilakukan teguran/nasehat sampai 3 kali.
2. Jika pengurus OSIS tidak sesuai dengan Pasal 23, dan sudah dilakukan peneguran/nasehat sampai 3
kali, diadakan sidang OSIS/MPK pembahasan pemecatan pengurus OSIS.
BAB XII
KETENTUAN SIDANG PLENO
PASAL 25
1. Sidang Pleno dinyatakan sah jka dihadiri minimal 1/2+1 dari jumlah peserta.
2. Semua peserta di wajibkan mematuhi protocol kesehatan
PASAL 26
1. Semua keputusan diambil dengan jalan musyawarah, jika tidak memungkinkan maka
ketentuan yang berlaku yaitu dengan jalan mengambil keputusan dengan suara terbanyak.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dinyatakan sah apabila:
a. Diambil dari sidang yang memenuhi ketentuan forum
b. Disetujui lebih dari 1/2n+1suara yang hadir.
PASAL 28
1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap keputusan berbicara melalui dan seizin
pimpinan siding
2. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicaraan diatur oleh pimpinan sidang
PASAL 30
INTERUPSI
2. Pelaksanaan Interupsi
a. Interupsi dilaksanakan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara
setelah minta izin dari presidium sidang.
b. Interupsi di atas hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan. Apabila
dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka panitia pengarah (SC) diberikan wewenang untuk
mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan/atau
Peserta Sidang.
BAB XIV
PENUTUP
PASAL 31
1. Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat diputuskan dalam sidang OSIS/MPK SMK
NU MANBAUL FALAH
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan hanya dalam sidang OSIS/MPK tahun ini.
Ditetapkan di Singojuruh :
Jam :
Hari :
Tanggal :
Disempurnakan di Singojuruh :
Hari :
Tanggal :
Presidium Sidang
Mengetahui
(……………………..…………) (……………………..…………)
Disetujui,