Anda di halaman 1dari 6

DRAFT SIDANG

MUSYAWARAH GUGUSDEPAN
≫ TATA TERTIB SIDANG
≫ LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
≫ PROGRAM KERJ
≫ STRUKTUR PENGURUS GUGUSDEPAN

GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN KABUPATEN MALANG 18089-18090
PANGKALAN SMP AN-NUR BULULAWANG
TAHUN 2014

Jl. Raya BululawangTelp/Fax 0341-805609 Bululawang Kabupaten Malang 65171


Website: smpannurbululawang.sch.id E-mail: smpannurbllwg@yahoo.com

TATA TERTIB
MUSYAWARAH GUGUSDEPAN ( MUGUS )
GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 18089-18090
SMP AN-NUR BULULAWANG
Tahun 2014

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Musyawarah Gugusdepan Kab.Malang 18089-18090 Pangkalan SMP An-Nur


Bululawang yang selanjutnya disingkat MUGUS merupakan Musyawarah tertinggi dalam
organisasi.
2. MUGUS diselenggarakan oleh Majelis Pembimbing Gugusdepan dan para Pembina
Pramuka SMP An-Nur Bululawang pada tanggal 22 Oktober 2014 bertempat di SMP An-
Nur Bululawang Kabupaten Malang.
3. MUGUS diikuti oleh peserta sebagai mana diatur dalam BAB IV Pasal 6 dalam tata tertib
ini.
4. MUGUS dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari
jumlah peserta yang telah ditetapkan.

BAB II
KELENGKAPAN SIDANG DAN KETENTUAN SIDANG
Pasal 2
KELENGKAPAN SIDANG
Untuk melaksanakan sidang dibutuhkan beberapa kelengkapan, seperti :

1. Pimpinan Sidang
2. Peserta Sidang
3. Peninjau
4. Palu Sidang
5. Draft Sidang
6. Lembar Konsideran

Pasal 3

KETENTUAN SIDANG
Dalam persidangan ada beberapa ketentuan mendasar yang harus dipahami oleh pimpinan,
peserta dan peninjau sidang, diantaranya
1. Serah Terima Pimpinan Sidang
Serah terima pimpinan sidang dilaksanakan dihadapan peserta sidang dengan penyerahterimaan
palu sidang sebagai simbol.

2. Penggunaan Palu Sidang


A. Jumlah ketukan

 1) 1 (satu) kali ketukan


 2) 2 (dua) kali ketukan
 3) 3 ( tiga ) kali ketukan
 4) Ketukan berulang-ulang : Menenangkan peserta sidang (forum)

3. Interupsi
Interupsi adalah menyela atau meminta waktu kepada pimpinan sidang untuk berbicara dan
menemukakan pendapat. Dalam persidangan, umumnya terdapat beberapa jenis tingkatan
interupsi, yaitu :

 a) Interupsi point of order


 b) Interupsi point of information
 c) Interupsi point of clarification
 d) Interupsi point of privilage

4. Skorsing

 a. Skorsing terbatas,
 b. Skorsing tak terbatas,

BAB III

PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 4
PIMPINAN SIDANG

1. Sidang Pleno I dipimpin oleh pimpinan sidang yang terdiri dari 3 orang dari panitia.
2. Sidang Pleno II dipimpin oleh presidium yang terdiri dari satu orang dari unsur mabi dan
dua orang dari unsur pembina

Pasal 5

TUGAS DAN WEWENANG

1. MUGUS memiliki tugas dan wewenang untuk :


2. Menyusun rencana kerja Gerakan Pramuka Gugusdepan 18098-18090 Pangkalan SMP
An-Nur Bululawang masa bhakti 2014-2017
3. Memilih ketua dan pengurus Gugusdepan 18098-18090 Pangkalan SMP An-Nur
Bululawang masa bhakti 2014-2017

BAB IV

QUORUM, PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 6

QUORUM

1. MUGUS ini dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
yang sah
2. Apabila point 1 dan 2 tidak tercapai maka sidang di Skorsing selama 1 X 5 Menit dan
sidang dibuka kembali tanpa memperhatikan quorum dengan kesepakatan bersama.

Pasal 7

PESERTA DAN PENINJAU

 Peserta MUGUS terdiri dari :


o a. Mabi / Pembina
o b. Dewan Galang Pramuka SMP An-Nur Bululawang
 Peninjau MUGUS adalah tamu Undangan atau pihak-pihak terkait yang disahkan oleh
Mabi/Pembina Pramuka SMP An-Nur Bululawang

BAB V

HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI

Pasal 8
Hak dan kewajiban peserta dan peninjau adalah sebagai berikut :

1. Setiap peserta dan peninjau berkewajiban mentaati tata tertib MUGUS


2. Setiap peserta sidang mempunyai hak bicara dan hak suara
3. Setiap Peninjau hanya memiliki hak bicara
4. Setiap peserta dan peninjau hanya boleh bicara setelah mendapat izin dari presidium
sidang.
5. Setiap peserta mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang
6. Setiap peserta hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari presidium sidang.

Pasal 9

Sanksi-sanksi

1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib


2. Sanksi berupa peringatan, pencabutan hak suara atau dikeluarkan dari sidang oleh
pimpinan sidang atas persetujuan quorum.

BAB VI

TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10

1. Keputusan diambil secara musyawarah mufakat.


2. Apabila ketentuan pada point 1 tidak tercapai maka keputusan dapat diambil secara
pemungutan suara terbanyak (Votting)
3. Apabila hasil pemungutan suara berimbang maka dilakukan lobbying selama 1 X 5 menit,
apabila masih berimbang maka keputusan ini diambil secara musyawarah mufakat
4. Pemungutan suara dilakukan secara lisan atau tulisan.

Pasal 11
Seluruh pelaksanaan sidang harus dicatat dalam berita acara persidangan yang berisi :

1. Waktu, tempat dan tanggal persidangan


2. Jenis persidangan adalah pleno
3. Presidium / Pimpinan sidang
4. Jumlah peserta yang menandatangani daftar hadir
5. Kesimpulan keputusan Sidang

BAB VII

PERSIDANGAN DA

Pasal 12
Musyawarah dan rapat-rapat MUGUS terdiri dari :

1. Sidang pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta MUGUS dan
terbagi dalam 4 (empat) tahap persidangan, yaitu :
2. Sidang pleno I membahas agenda acara dan tata tertib serta pemilihan presidium sidang.
3. Sidang pleno II membahas Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus, Pandangan Umum
dan Pernyataan Demisioner.
4. Sidang pleno III membahas tata cara pemilihan Majelis Pembimbing Gugusdepan

BAB VIII

PRESIDIUM / PIMPINAN SIDANG

Pasal 13

1. Presidium / Pimpinan sidang pleno terdiri dari 3 (Tiga) orang, yaitu seorang ketua berada
ditengah yang didampingi oleh seorang sekretaris samping kanan dan seorang anggota
samping kiri.
2. Sidang pleno pertama dipimpin oleh presidium sidang sementara.
3. Sidang pleno selanjutnya dipimpin oleh presidium sidang yang dipilih peserta MUGUS
4. Peserta utusan MUGUS berhak dipilih menjadi presidium sidang

Pasal 14
Tugas, hak dan kewajiban Presidium / Pimpinan sidang yaitu :

1. Memimpin jalannya sidang agar tertib untuk mencapai mufakat


2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan
dan menunjukan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang kepada
pokok pembicaraan.

Hak dan Kewajiban Presidium / Pimpinan sidang yaitu :

1. Mengatur urutan pembicaraan


2. Mengatur dan menertibkan pembicara
3. Menetapkan waktu bagi pembicara
4. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan
5. Mengumumkan tiap-tiap hasil keputusan yang diambil.

Pasal 15
Apabila oleh karena sesuatu dan hal lain pimpinan sidang memandang perlu untuk membicarakan
masalah-masalah yang perlu dirundingkan atau harus berkonsultasi maka sidang di skorsing / di
pending.

BAB IX
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 16
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh pimpinan
MUGUS atau presidium sidang berdasarkan musyawarah mufakat
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bululawang
Pada tanggal : 22 Oktober 2014
Waktu : Pukul ......... WIB

PIMPINAN SIDANG
Ketua
(.............)

Sekretaris
(.............)

Anggota
(.............)

Anda mungkin juga menyukai