Anda di halaman 1dari 7

DRAFT KEPUTUSAN MUSYAWARAH ANGGOTA

RISET FIKES FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
NO. KEPUTUSAN 01/RISET FIKES UNSOED/KEP.MUSYAWARAH ANGGOTA 2018
TENTANG
TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA RISET FIKES UNSOED
TAHUN 2018

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa,


Menimbang : 1. Bahwa kelancaran sidang dalam Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED
salah satunya ditentukan oleh ketertiban jalannya Musyawarah Anggota.
2. Bahwa untuk maksud tersebut diperlukan suatu keputusan tentang Tata Tertib
Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED.

Mengingat : 1. UU RI No. 2 Tahun 1998 tentang Sistern Pendidikan Nasional.


2. Peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi .
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0155/U/1998 tentang
Pedoman Umum Oganisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
4. Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman No. 129/PT 30 H/1991 tentang
Oganisasi Kemahasiswaan Universitas Jenderal Soedirman.

Memperhatikan : Kondisi riil Riset FIKes UNSOED.

Memutuskan/menetapkan:

KEPUTUSAN MUSYAWARAH ANGGOTA RISET FIKES FIKES UNSOED 2018


Tentang
Tata Tertib Musyawarah Anggota
RISET FIKES UNSOED 2018

Pertama : Tata Tertib Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED 2018

Kedua : Naskah Tata Tertib Musyawarah Riset FIKes UNSOED 2018 ini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari keputusan Musyawarah Riset FIKes UNSOED 2018.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Purwokerto
Pada tanggal : Desember 2018
Waktu : WIB

Pimpinan Sidang Tetap


MUSYAWARAH ANGGOTA RISET FIKES UNSOED 2016
Pimpinan Sidang I Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III

Desi Novianti Tri Kurniawati Fitrah Tulrrizqiah


TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA
RISET FIKES UNSOED
2018

BAB I
UMUM
Pasal 1
Nama
Musyawarah antara pengurus dan anggota Riset FIKes Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Jenderal Soedirman bernama Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED.

Pasal 2
Kedudukan
Musyawarah Anggota adalah forum tertinggi dalam Riset FIKes UNSOED.

Pasal 3
Waktu dan Tempat
1. Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED dilaksanakan pada tanggal Desember 2018.
2. Musyawarah Anggota Riset FIKes FIKES UNSOED dilaksanakan di Kampus Jurusan
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman.

Pasal 4
Tugas

1. Memilih dan menetapkan Ketua Riset FIKes UNSOED.


2. Membahas laporan pertanggungjawaban pengurus Riset FIKes 2015.
3. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Garis-Garis
Besar Haluan Kerja (GBHK), dan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Riset FIKes
UNSOED.

Pasal 5
Penyelenggara
Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED diselenggarakan oleh seluruh anggota Riset FIKes
UNSOED.
BAB II
PELAKSANAAN SIDANG
Pasal 6
Peserta
Peserta Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED terdiri dari peserta penuh (pengurus Riset FIKes)
dan peserta peninjau (selain anggota Riset FIKes).

Pasal 7
Kewajiban Peserta
1. Mengikuti jalannya Musyawarah Anggota dengan baik dan tertib.
2. Memenuhi ketentuan yang berlaku dalam Tata Tertib Musyawarah Anggota.
3. Peserta hadir 10 menit sebelum sidang dimulai.
4. Menghormati dan menghargai hak peserta lain.
Pasal 8
Hak Peserta
1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara.
2. Peserta Musyawarah Anggota berhak meningggalkan sidang atas izin Pimpinan Sidang
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan serta alasan yang akurat.

Pasal 9
Sanksi
Peserta yang tidak mematuhi Tata Tertib Musyawarah Anggota diberi sanksi berupa peringatan dan /atau
dihilangkan hak bicaranya dan/atau hak suaranya dan/atau dikeluarkan dari forum persidangan.

Pasal 11
Bentuk Persidangan
Persidangan dalam Musyawarah Anggota merupakan sidang pleno.

Pasal 12
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang berupa presidium yang terdiri dari tiga orang yang mempunyai tugas yang sama.
2. Mekanisme pembagian teknis tugas Pimpinan Sidang diserahkan sepenuhnya pada Pimpinan
Sidang.

Pasal 13
Pemilihan Pimpinan Sidang
Pimpinan Sidang dipilih oleh peserta Musyawarah Anggota Riset FIKes UNSOED.
Pasal 14
Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang
1. Pimpinan Sidang bertugas dan berwenang menetapkan keputusan sidang atas persetujuan peserta
sidang.
2. Pimpinan Sidang bertanggung jawab atas kelancaran jalannya persidangan dan berwenang
memberikan sanksi terhadap peserta yang melanggar.
3. Pimpinan Sidang membuat catatan/laporan hasil Musyawarah Anggota.

Pasal 15
Hak Pimpinan Sidang
1. Pimpinan Sidang mempunyai hak yang sama seperti halnya peserta sidang.
2. Pimpinan Sidang berhak melimpahkan tugasnya kepada Pimpinan Sidang yang lain dengan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan atas persetujuan peserta.
Pasal 16
Quorum
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari
jumlah peserta pada saat pembukaan.
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi, maka persidangan dianggap sah dengan dihadiri oleh
peserta yang ada.
Pasal 17
Pengambilan Keputusan
1. Setiap proses pengambilan keputusan dalam persidangan dilaksanakan dengan
musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi maka dilakukan Lobbying.
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, maka pengambilan keputusan didasarkan pada
pengambilan suara terbanyak.

BAB III
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 18
Makna Ketukan Palu
1. Ketukan palu satu kali
a. Mengesahkan suatu keputusan terhadap satu ayat, pasal, maupun bab.
b. Skorsing kurang dari 1 x 15 menit
2. Ketukan palu dua kali
a. Skorsing lebih dari 1 x 15 menit
b. pending
3. Ketukan palu tiga kali
a. Menutup dan membuka persidangan.
b. Mengesahkan seluruh hasil dan keputusan sidang.
4. Ketukan palu berkali-kali
Mengingatkan peserta sidang untuk tenang apabila suasana tidak terkontrol

Pasal 19
Skorsing
1. Skorsing adalah pemberhentian sementara persidangan untuk memberikan waktu
istirahat.
2. Skorsing dapat dilakukan di luar agenda acara apabila ada hal -hal lain yang mendesak
dan dianggap perlu.

Pasal 20
Interupsi dan Peninjauan Kembali (PK)
1. Peserta sidang dapat memotong pembicaraan dengan menggunakan interupsi yang benar.
2. Yang dimaksud dengan interupsi yang benar ialah :
a. Point of order, yaitu untuk menyampaikan pendapat.
b. Point of information, yaitu untuk menyampaikan informasi atau pemberitahuan.
c. Point of clarification, yaitu untuk memberikan penjelasan mengenai suatu
masalah.
d. Point of personal previlage, yaitu untuk menyampaikan pendapat berdasarkan
AD/ART.
3. PK dilakukan sebelum seluruh hasil dan keputusan sidang disahkan, apabila diperlukan.

BAB IV
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan pada musang selanjutnya.
2. Tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan seterusnya .

Anda mungkin juga menyukai