Anda di halaman 1dari 8

TATA TERTIB SIDANG UMUM

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PERIODE III DAN


PERTANGGUNGJAWABAN SATU TAHUN PROGRAM KERJA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pelaksanaan

1. Nama kegiatan ini adalah “Sidang Umum”


2. Agenda Sidang Umum adalah “Laporan Pertanggung Jawaban Periode Iii Dan
Pertanggungjawaban Satu Tahun Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa 2019”
3. Sidang Umum dilaksanakan pada hari Sabtu - Senin, 28 - 30 Desember 2019 di Audit
Kampus 1 Poltekkes Kemenkes Semarang

Pasal 2
Pengertian

1. Tata tertib Sidang Umum adalah seperangkat peraturan yang digunakan untuk mengatur
berjalannya proses persidangan Laporan Pertanggungjawaban Badan Eksekutif
Mahasiswa 2019 Poltekkes Kemenkes Semarang agar sidang dapat berjalan dengan tertib
dan lancar
2. Sidang Umum adalah forum penyampaian laporan pertanggung jawaban BEM periode III
dan pertanggungjawaban satu tahun program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Semarang
3. Panitia Sidang adalah penyelenggara Sidang Umum, Serah Terima Jabatan DPM BEM,
dan Sarasehan tahun 2019
4. Presidium sidang adalah perangkat sidang yang bertugas untuk memimpin jalannya Sidang
pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang tahun
2019
5. Peserta Sidang adalah pihak yang hadir dalam Serangkaian acara Sidang Umum
6. Quorum adalah ketentuan mengenai jumlah peserta sidang yang legitimate sehingga mampu
menghasilkan suatu keputusan ataupun produk hukum.
7. Sanksi adalah sebagai hukuman atas terjadinya pelanggaran terhadap tata tertib –
persidangan.

BAB II
Fungsi dan Kedudukan
Pasal 3
Fungsi

1. Menyetujui satu tahun pertanggungjawaban Presiden BEM Poltekkes Semarang 2019


2. Menyetujui program kerja Pengurus Harian BEM Poltekkes Semarang 2019
3. Menyetujui Program Kerja Kementrian BEM Poltekkes Semarang 2019

Pasal 4
Kedudukan

1. Sidang Umum berkedudukan sebagai forum pemaparan laporan pertanggungjawaban


Badan Eksekutif Mahasiswa selama periode III dan Pertanggungjawaban program kerja
selama satu tahun
2. Sidang Umum dilaksanakan ditingkat pusat yang melibatkan seluruh Dewan
Permusyawaratan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Ketua Dewan Mahasiswa,
Gubernur Himpunan Mahasiswa, dan Ketua UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), atau yang
mewakili, serta Calon DPM dan BEM 2020

BAB III
PESERTA SIDANG
Pasal 5
1. Yang menjadi peserta sidang adalah:
a. Seluruh Pengurus Dewan Permusyawatan Mahasiswa 2019
b. Seluruh Ketua Dewan Mahasiswa, Gubernur Himpunan Mahasiswa, atau yang
mewakili
c. Seluruh Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa 2019 dan Ketua UKM 2019, atau yang
mewakili
d. Seluruh peserta calon DPM dan BEM 2020

2. Peserta sidang terdiri dari:


a. Peserta Penuh adalah Peserta sidang sebagaimana maksud dalam pasal 5 ayat 1 (point
a)
b. PesertaTidak Penuh adalah Peserta siding sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat 1
(point b)
c. Peserta Peninjau adalah Peserta sidang sebagaimana maksud dalam pasal 5 ayat 1 (point
c dan d)

Pasal 6
Hak Peserta
1. Peserta Penuh
a. Hak suara
b. Mengikuti proses persidangan dari awal sampai akhir
c. Hak untuk dipilih dan memilih
d. Menyampaikan usul, saran, masukan, dan pendapat yang pelaksanaannya diatur oleh
pimpinan sidang (hak bicara)

2. Peserta Tidak Penuh


a. Mengikuti proses persidangan dari awal sampai akhir.
b. Hak untuk dipilih dan memilih
c. Menyampaikan usul, saran, masukan, dan pendapat yang pelaksanaannya diatur oleh
pimpinan sidang (hak bicara)

3. Peserta Peninjau
a. Mengikuti proses persidangan dari awal sampai akhir
b. Menyampaikan usul, saran, masukan dan pendapat yang pelaksanaannya diatur oleh
pimpinan sidang (hak bicara)

Pasal 7
Kewajiban Peserta

1. Mengikuti proses persidangan dengan tertib


2. Menjaga suasana agar tetap kondusif (Silent handphone)
3. Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi
4. Menghormati pimpinan sidang dan peserta sidang yang lain
5. Menjunjung tinggi akhlakul karimah selama proses persidangan
6. Meminta persetujuan pimpinan sidang apablia hendak menggunakan hak bicara
7. Untuk peserta sidang (peserta penuh maupun peserta peninjau), hanya boleh memasuki
dan meninggalkan ruangan sidang setelah diijinkan pimpinan sidang dengan batas
waktu yang ditentukan pimpinan sidang

BAB IV
Presidium Sidang
Pasal 8

1. Persidangan dipimpin oleh 3 orang presidium sidang. Dimana presidium sidang berasal
dari peserta penuh dan atau peserta tidak penuh. Presidium sidang 1 bertugas memimpin
jalannya sidang, presidium sidang 2 bertugas membantu presidium sidang 1, dan
presidium sidang 3 bertugas sebagai notulen
2. Pada tahap pra sidang, persidangan dipimpin oleh presidium sidang sementara yang dipilih
dari musyawarah bersamapanitia serangkaian sidang umum
3. Pada tahap sidang, persidangan dipimpin oleh presidium sidang tetap yang dipilih oleh
peserta sidang
4. Presidium sidang tetap dipilih pada saat pra sidang, yang dipilih dari peserta sidang
5. Mekanisme pergantian pimpinan sidang dilakukan berdasarkan kesepakatan forum
Pasal 9
Tugas

1. Memimpin proses dan mekanisme persidangan sesuai dengan tata tertib persidangan
2. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya persidangan
3. Menetapkan setiap hasil keputusan yang dicapai dalam persidangan
4. Menjadi penanggungjawab terhadap setiap produk hukum yang dihasilkan dalam
persidangan

Pasal 10
Wewenang

1. Mengatur proses persidangan agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar
2. Memberikan perintah dan mendelegasikan penugasan kepada panitia demi kelancaran
sidang
3. Memberikan peringatan dan menjatuhkan sanksi kepada peserta sidang yang melanggar
tata tertib sidang
4. Memotong dan memberhentikan pembicaraan, usul, saran maupun pendapat peserta sidang
yang dianggap sudah melenceng dari substansi pembicaraan
5. Memberikan masukan dan atau menyimpulkan berbagai macam pertanyaan dan pendapat
dari peserta sidang
6. Memberhentikan sidang untuk sementara waktu dan atau selamanya dengan persetujuan
forum
7. Memerintahkan peserta sidang untuk meninggalkan meja sidang dengan persetujuan forum
apabila telah diberikan sebanyak 3 kali dalam persidangan.

BAB V
Quorum
Pasal 11

1. Persidangan bisa dilaksanakan dan menghasilkan suatu keputusan apabila telah memenuhi
quorum.
2. Sidang dianggap sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh (1/2 n + 1) dari jumlah peserta
yang terdaftar di presensi panitia.
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 5 menit dan selanjutnya
dianggap telah memenuhi quorum.

Bab VI
Keputusan
Pasal 12

1. Keputusan dalam persidangan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.


2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi, maka keputusan diambil dengan proses loby selama 2 x 10
menit.
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, keputusan diambil dengan melakukan voting secara
tertutup.
4. Mekanisme pengambilan keputusan tersebut berlaku secara umum dalam proses
persidangan, kecuali jika ada mekanisme tertentu yang mengatur secara khusus.

Pasal 13

Aturan pengetukan palu sidang:


1. Satu Kali Ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
b. Mengesahkan keputusan poin per poin (keputusan sementara);
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu lama,
sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
d. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru

2. Dua Kali Ketukan


Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya
untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit atau lebih, dan
sebagainya
3. Tiga Kali Ketukan
a. Membuka atau menutup siding secara resmi
b. Mengesahkan putusan final atau akhir sidang
4. Ketukan Berulang-ulang
Menenangkan peserta sidang dan / atau forum

BAB VII
Sanksi
Pasal 14

1. Peserta yang melanggar ketentuan tata tertib sidang akan dikenakan sanksi
2. Mekanisme penjatuhan sanksi akan dilakukan oleh pimpinan sidang
3. Penilaian terhadap jenis pelanggaran dilakukan oleh forum dengan panduan pimpinan
sidang
4. Tahapan-tahapan sanksi:
a. Pemberian peringatan pertama terhadap peserta sidang yang dinilai melanggar tata
tertib persidangan
b. Pemberian peringatan kedua dan pencabutan hak suara dari peserta sidang yang
bersangkutan
c. Pemberian peringatan ketiga dan pencabutan hak untuk dipilih dari peserta sidang yang
bersangkutan
d. Dikeluarkan dari ruangan sidang oleh pimpinan sidang

BAB VIII
Penutup
Pasal 15

1. Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian berdasarkan
kesepakatan forum.
2. Tata tertib ini berlaku sejak diputuskan dan dapat ditinjau kembali dengan kesepakatan
forum
Disahkan sebagai :
Tata Tertib
SIDANG UMUM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA 2019
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Pada tanggal Desember 2019
Pukul WIB

Pimpinan Sidang Sementara

Pimpinan Sidang I Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III

____________________ ____________________ ____________________

Anda mungkin juga menyukai