Anda di halaman 1dari 28

PENCATATAN DAN PELAPORAN INFEKSI

MOH.RIDWAN,SKM,MPH
TUJUAN PEMBELAJARAN
 TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
 SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI, PESERT MAMPU
MEMAHAMI PENCATATAN DAN PELAPORAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS,
DAN PELAYANAN KESEHATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
 SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI PESERTA DAPAT :

1.MENJELASKAN TENTANG TUJUAN PENCATATAN DAN


PELAPORAN SURVEILANS

2. MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAH PENCATATAN


DAN PELAPORAN INFEKSI TERPADU.
Pendahuluan
INFEKSI NOSOKOMIAL atau INFEKSI RUMAH SAKIT
atau HOSPITAL ACQUIRED INFECTION (HAIs) saat ini disebut sebagai
HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs)

Masalah serius di negara yang berkembang maupun


di negara maju

Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi ( PPI )
TUJUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
 MEMPREDIKSI DAN MENDETEKSI DINI KEJADIAN INFEKSI
 MEMONITOR DAN MENGEVALUASI PROGRAM PPI
 SEBAGAI SUMBER INFORMASI UNTUK PENETUAN
PRIORITAS, PENGAMBIL KEBIJAKAN, PERENCANAAN
,IMPLEMENTASI DAN ALOKASI SUMBER DAYA KESEHATAN
 MONITORING KECENDRUNGAN PENYAKIT INFEKSI DAN
MENGESTIMASI DAMPAK PENYAKIT DI MASA
MENDATANG
 MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN RISET DAN INVESTIGASI
KEBUTUHAN TINDAK LANJUT.
PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS HAI,s

IDO
IAD (infeksi aliran darah )
ISK
VAP ( Ventilator associated P)
HAP (Hospital acquired P)
DEKUBITUS
PLEBITIS
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN TERTUSUK JARUM/BENDA TAJAM
TERINFEKSI

6
PENCATATAN DAN PELAPORAN
INTERNAL PPI
 PERSENTASE KEPATUHAN MELAKUKAN
KEBERSIHAN TANGAN
 PERSENTASE KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
 KEJADIAN TERTUSUK JARUM/ BENDA TAJAM
TERINFEKSI.
LANGKAH-LANGKAH
 Data surveilans
 Analisa data
 Quality improvement
 Data di bandingkan dengan RS luar yang setara
 Laporan surveilans di laporkan ke Direktur
 Laporan surveilans di laporkan ke Kemenkes
 Pendidikan dan Saff
ALAT PENGUMPULAN DATA DALAM
BENTUK FORMULIR DAN CEKLIS
 FOMULIR SURVEILANS HARIAN DAN BULANAN
 ( IDO,IAD,ISK,VHA,HAP, PLEBITIS, DIKUBITUS
 FORMULIR KLB
 FORMULIR LAPORAN KEJADIAN
 FORMULIR HAND HYGIENE
 FORMULIRSURVEILANS INFEKSI /KUNING
 FOMULIR TERTUSUK BENDA TAJAM
Healthcare Associated Infections (HAIs)

 Data di Indonesia bagaikan


Phenomena gunung es

 Kegiatan surveilans pasif

 Kegiatan surveilans
dilakukan oleh orang yang
belum kompeten
Pengertian Surveilans

Pengumpulan data kesehatan yang penting


secara terus menerus, sistematis, analisis dan
diinterpretasi serta dapat didesiminasikan
kepada pihak pihak yang berkepentingan secara
berkala untuk digunakan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan
pelayanan kesehatan
Merencanakan dan Membuat Program ?

Komite dan Tim PPI

Siapa Yang Melakukan Surveilans ?

IPCN dan IPCLN


(infection prevention and control link nurse)
Tahap I : Kriteria Populasi

Tahap II : Penetapan
Tahap IX :
Prioritas
Monitoring dan
Surveilance
Evaluasi Surveillance Planning Tahap III : Penggunaan
Definisi Infeksi

Data
Evaluations Collections

Tahap IV :
Pengumpulan
Data
Tahap VIII : Surveilans
Pelaporan

Communications Analysis

Tahap V : Penghitungan
Tahap VII : dan Analisis
Interpretations
Interpretasi Rate Tahap VI : Stratifikasi
Infeksi Resiko
Step 1 : Asses population / Mengkaji populasi
 Siapa yang masuk program surveilans
 Semua pasien?
 Sekelompok pasien?
 Pasien resiko tinggi?

 Step 2 : Select the outcome or


Surveillance process for surveillance
planning  Kejadian yang paling sering terjadi
 Dampak biaya
 Diagnosis yang paling sering

 Step 3 : Use Surveillance Definition


 National Healthcare Safety Network (NHSN)
 CDC/WHO/KEMKES
 NHS
 PIDAC
 Step 4 : : Collecting surveillance
data

1. Mengumpulkan data surveilens oleh


orang yang kompeten
profesional,berpengalaman ( IPCN )

DATA 2. Memilih metode dan sumber yang


COLLECTION tepat

3. Data demografi, faktor risiko,


penggunaan antimikoba, hasil kultur

4. Meode observasi langsung


merupakan Gold Standar
 Step 5: Calculate and Analyze
surveillance
rate
 Insiden rate
 Numerator
 Denominator
Analysis Numerator
Rate: --------------- x 100/1000
Denominator
 Menganalisa insiden rate
o Ada penyimpangan
o Benar
o Bias
Step 6 : Aplikasikan metodologi
stratifikasi
 Kategori risk
 Jenis operasi
 T. Time
Analysis

Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat, untuk


mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi
nosokomial, yang memerlukan penanggulangan
atau investigasi lebih lanjut
Menghitung Insiden rate infeksi
 Insiden Rate ISK
Jumlah ISK
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter urine

Contoh:
Pada bulan Maret 2017 jumlah pasien terpasang
kateter urine menetap 20 orang, total hari pemakaian
kateter urine 80 hari.
Jumlah pasien ISK dua orang, maka rate ISK adalah
2/80 X 1000 = 25 ‰
Menghitung Insiden rate infeksi
 Insiden Rate VAP
Jumlah VAP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian Ventilasi Mekanik
Contoh:
Pada bulan Maret 2017 jumlah pasien terpasang ventilasi
mekanik 5 orang, Total hari pemakaian kateter vena
sentral 20 hari.
Jumlah pasien VAP empat orang,
maka insiden rate VAP adalah 2/20 X 1000 =10 0 ‰
Menghitung Insiden rate infeksi
 Insiden Rate IADP
Jumlah IADP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter vena sentral

Contoh:
Pada bulan Maret 2017 jumlah pasien terpasang kateter urine
menetap 10 orang, total hari pemakaian kateter vena sentral 40
hari.
Jumlah pasien ISK dua orang,
Maka rate ISK adalah 2/40 X 1000 = 50 ‰
Menghitung Insiden rate infeksi
 Insiden Rate Plebitis
Jumlah Plebitis
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian intra vena perifer
Contoh:
Pada bulan Maret 2017 jumlah pasien terpasang intra vena
perifer 50 orang,
Total hari pemakaian kateter vena sentral 200 hari
Pasien Plebitis 10 orang,
Insiden rate Plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50 ‰
Menghitung Insiden rate infeksi

Insiden Rate SSI


Jumlah SSI
------------------------ X 100
Jumlah kasus operasi

Contoh:
Pada bulan Maret 2017
Jumlah kasus operasi SC 20 orang
Terjadi SSI dua orang,insiden rate infeksi adalah
2/20 X 100 = 10 %
Step 7 : Interperet Infection
rates
Interpretation
Compare Rate to “ Benchmark”
dari
NHSN,PIDAC,NHS,CDC

Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi


tentang penyimpangan yang terjadi.
Bandingkan angka infeksi nosokomial apakah ada
penyimpangan , dimana terjadi kenaikkan atau
penurunan yang cukup tajam.
Interpretation

Perhatikan dan bandingkan kecenderungan menurut jenis


infeksi, ruang perawatan dan patogen penyebab bila ada.
Perlu dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan
angka infeksi rumah sakit, jika ada data yang mendukung
relevan dengan masalah yang dimaksud
Step 8:Communicate and use surveillance
information to improve practiced
 Grafik
 Pie
 Tabel
o Laporan dibuat secara periodik, tergantung
institusi bisa setiap bulan, triwulan, tahunan.
o Laporan dilengkapi dengan rekomendasi
Communication tindak lanjut bagi pihak terkait dengan
peningkatan infeksi
o Laporan didesiminasikan kepada pihak-pihak
terkait
o Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat
memanfaatkan informasi tersebut untuk
menetapkan strategi pengendalian infeksi
nosokomial
Step 9 : Evaluate surveillance
system

 Langkah – langkah proses survailans/


proses Audit :
Evaluasi  Ketepatan waktu dari data
 Kualitas data
 Ketepatan analisis

 Hasil penilaian :
 Apakah system survailans sudah sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
Perangkat kerja IPCN

 Ada SPO/ petunjuk cara Surveilance


 Ada perangkat kerja / tools
 Ada perangkat komputer untuk mengolah data
 Ada akses internet
KESIMPULAN
Pelaksanaan Pencatatan & pelaporan surveilans
merupakan kegiatan yang sangat penting dan
luas dalam program PPI
Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh
individu yang profesional
Metode observasi langsung merupakan Golden
Standard
Pelaksanaan surveilans meliputi
perencanaan,pengumpulan
data,analisa,interpretasi,komunikasi dan
evaluasi

Anda mungkin juga menyukai