Anda di halaman 1dari 9

Contoh:

MUSYAWARAH GUGUS DEPAN

UPACARA PEMBUKAAN MUGUS.


1.    Menyanyikan lagu Indonesia Raya Indonesia Raya
diteruskan dengan Hening Cipta oleh pembina upacara(Ka Mabigus)
2.   Laporan persiapan oleh ketua panitia Mugus
3.   Sambutan diteruskan pembukaan Mugus oleh Ka Pembina
4.   Doa penutup(dapat diteruskan Hymne Pramuka)
5. Upacara selesai dilanjutkan musyawarah

B.       SIDANG PLENO I


Sidang Pleno pertama dipimpin oleh Pimpinan Sidang dengan agenda :
1.    Memilih pemimpin mugus tiga orang presidium sidang secara demokratis.
Pimpinan sidang memimpin jalannya sidang dengan agenda pemilihan presidium sidang yang
dipilih oleh peserta persidangan. Presidium sidang bertugas untuk memimpin jalannya sidang
Pleno kedua. Peserta Persidangan diharapkan mematuhi Presidium Sidang serta segala aktifitas
harus seijin presidium sidang.
2.    Pimpinan sidang diserahkan kepada pimpinan presidium
Pimpinan presidium mengkondisikan peserta sidang untuk mengikuti sidang selanjutnya yanki
sidang pleno 2 yang akan membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode
sebelumnya.

C.      SIDANG PLENO II


1.         Laporan pertanggungjawaban Pengurus Gudep dilanjutkan tanggapan dari peserta Mugus dan
pengesahan laporan tersebut.
Pimpinan sidang membuka sidang pleno 2 dan pembuka agenda sidang pleno 2 dengan agenda
laporan pertanggungjawaban Pengurus Gudep. Pimpinan sidang mempersilahkan Pengurus
Gudep membacakan laporan pertanggungjawabannya dihadapan peserta sidang. Setelah
pembacaan selesai dilanjutkan tanggapan peserta mugus dan dilanjutkan tanya jawab. Setelah
tanya jawab berakhir, pimpinan sidang mengambil alih sidang laporan pertanggungjawaban
untuk menetapkan diterima atau ditolaknya laporan pertanggungjawaban oleh peserta sidang.
2.         Penetapan komisi Mugus yaitu komisi program dan komisi organisasi. Sidang dipecah menjadi
dua kelompok komisi.
Pimpinan sidang membagi peserta sidang menjadi 2 komisi, komisi program dan komisi
organisasi. Peserta sidang diperbolehkan untuk memilih komisi yang akan diikutinya. Pimpinan
sidang 2 dan 3 mendampingi sidang masing masing komisi.
3.         Setiap komisi menetapkan ketua, sekretaris dan pelapor
Masing-masing komisi menentukan ketua komisi, sekretaris komisi dan pelapor hasil
kesepakatan dari sidang komisi yang dilaksanakan. Pemilihan berdasarkan kesepakatan anggota
komisi masing masing komisi sidang.
4.         Komisi program membahas rencana kegiatan tiga tahun ke depan komisi organisasi menetapkan
formatur untuk menentukan kriteria pengurus Gudep dan memilih Ka Gudep baru. (Sidang
komisi didampingi oleh presidium)

D.      SIDANG PLENO III


1.         Laporan hasil sidang komisi oleh pelapor(ditanggapi)
Dalam sidang pleno 3 hasil sidang dari masing-masing komisi disampaikan kepada seluruh
peserta sidang oleh pelapor. Laporan tersebut bisa ditanggapi oleh peserta sidang diluar komisi.
Komisi pelapor memberikan penguatan terhadap hasil sidang komisinya.
2.         Penetapan hasil Mugus
Pemimpin sidang 1 kembali melanjutkan sidang pleno dengan membacakan hasil kesepakatan
sidan. Penetapan hasil mugus juga membahas dan menentukan ketua gudep terpilih yang
ditentukan peserta sidang. Ketua Gudep terpilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sidang komisi organisasi dalam sidang pleno 2. Kesepakatan sidang tersebut ditandatangani oleh
3 presidium sidang.
3.         Pelantikan ketua Gudep oleh ketua presidium Mugus
Pelantikan ketua Gudep oleh presidium sidang diikuti penandatanganan berita acara oleh
presidium sidan, ketua periode sebelumnya dan ketua terpilih.
EVALUASI DAN PENJELASAN

1.         Tugas formatur menyusun kelengkapan pengurus gudep berdasarkan ktriteria. Paling lambat
satu bulan ke depan.
2.         Selama pengurus demisioner, masih melanjutkan tugasnya sampai pengurus baru dilantik oleh
Mabi/Kwaran.
3.         Panitia Mugus mengadakan rapat evaluasi dan pertanggungjawaban aatas tugasnya, kemudian
panitia Mugus dinyatakan bubar.

TATA TERTIB
MUSYAWARAH GUGUSDEPAN ( MUGUS )
GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 18089-18090
SMP AN-NUR BULULAWANG
Tahun 2014

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Musyawarah Gugusdepan Kab.Malang 18089-18090 Pangkalan SMP


An-Nur Bululawang yang selanjutnya disingkat MUGUS merupakan
Musyawarah tertinggi dalam organisasi.
2. MUGUS diselenggarakan oleh Majelis Pembimbing Gugusdepan dan
para Pembina Pramuka SMP An-Nur Bululawang pada tanggal 22
Oktober 2014 bertempat di SMP An-Nur Bululawang Kabupaten
Malang.
3. MUGUS diikuti oleh peserta sebagai mana diatur dalam BAB IV Pasal 6
dalam tata tertib ini.
4. MUGUS dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah peserta yang telah ditetapkan.

BAB II
KELENGKAPAN SIDANG DAN KETENTUAN SIDANG

Pasal 2
KELENGKAPAN SIDANG

Untuk melaksanakan sidang dibutuhkan beberapa kelengkapan, seperti :

1. Pimpinan Sidang 
2. Peserta Sidang 
3. Peninjau 
4. Palu Sidang 
5. Draft Sidang 
6. Lembar Konsideran 

Pasal 3
KETENTUAN SIDANG

Dalam persidangan ada beberapa ketentuan mendasar yang harus dipahami


oleh pimpinan, peserta dan peninjau sidang, diantaranya :

1. Serah Terima Pimpinan Sidang


Serah terima pimpinan sidang dilaksanakan dihadapan peserta sidang
dengan penyerahterimaan palu sidang sebagai simbol.

2. Penggunaan Palu Sidang


    A. Jumlah ketukan

 1) 1 (satu) kali ketukan 


 2) 2 (dua) kali ketukan
 3) 3 ( tiga ) kali ketukan
 4) Ketukan berulang-ulang : Menenangkan peserta sidang (forum)

3. Interupsi
Interupsi adalah menyela atau meminta waktu kepada pimpinan sidang
untuk berbicara dan menemukakan pendapat. Dalam persidangan,
umumnya terdapat beberapa jenis tingkatan interupsi, yaitu :

 a) Interupsi point of order 


 b) Interupsi point of information 
 c) Interupsi point of clarification 
 d) Interupsi point of privilage 

4. Skorsing

 a. Skorsing terbatas, 
 b. Skorsing tak terbatas,

BAB III 
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG 

Pasal 4
PIMPINAN SIDANG 

1. Sidang Pleno I dipimpin oleh pimpinan sidang yang terdiri dari 3 orang
dari panitia. 
2. Sidang Pleno II dipimpin oleh presidium yang terdiri dari satu orang
dari unsur mabi dan dua orang dari unsur pembina 

Pasal 5
TUGAS DAN WEWENANG

MUGUS memiliki tugas dan wewenang untuk :

1. Menyusun rencana kerja Gerakan Pramuka Gugusdepan 18098-18090


Pangkalan SMP An-Nur Bululawang masa bhakti 2014-2017 
2. Memilih ketua dan pengurus Gugusdepan 18098-18090 Pangkalan
SMP An-Nur Bululawang masa bhakti 2014-2017 

BAB IV
QUORUM, PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 6 
QUORUM
1. MUGUS ini dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari
jumlah peserta yang sah 
2. Apabila point 1 dan 2 tidak tercapai maka sidang di Skorsing selama 1
X 5 Menit dan sidang dibuka kembali tanpa memperhatikan quorum
dengan kesepakatan bersama. 

Pasal 7 
PESERTA DAN PENINJAU 
Peserta MUGUS terdiri dari :
a. Mabi / Pembina
b. Dewan Galang Pramuka SMP An-Nur Bululawang
Peninjau MUGUS adalah tamu Undangan atau pihak-pihak terkait yang
disahkan oleh Mabi/Pembina Pramuka SMP An-Nur Bululawang

BAB V
HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI

Pasal 8 

Hak dan kewajiban peserta dan peninjau adalah sebagai berikut :

1. Setiap peserta dan peninjau berkewajiban mentaati tata tertib MUGUS 


2. Setiap peserta sidang mempunyai hak bicara dan hak suara 
3. Setiap Peninjau hanya memiliki hak bicara 
4. Setiap peserta dan peninjau hanya boleh bicara setelah mendapat izin
dari presidium sidang. 
5. Setiap peserta mendapat perlakuan yang sama dari presidium sidang 
6. Setiap peserta hanya boleh keluar setelah mendapat izin dari
presidium sidang. 

Pasal 9
Sanksi-sanksi

1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib 


2. Sanksi berupa peringatan, pencabutan hak suara atau dikeluarkan dari
sidang oleh pimpinan sidang atas persetujuan quorum. 

BAB VI
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 10 

1. Keputusan diambil secara musyawarah mufakat. 


2. Apabila ketentuan pada point 1 tidak tercapai maka keputusan dapat
diambil secara pemungutan suara terbanyak (Votting) 
3. Apabila hasil pemungutan suara berimbang maka dilakukan lobbying
selama 1 X 5 menit, apabila masih berimbang maka keputusan ini
diambil secara musyawarah mufakat 
4. Pemungutan suara dilakukan secara lisan atau tulisan.

Pasal 11 

Seluruh pelaksanaan sidang harus dicatat dalam berita acara persidangan


yang berisi :

1. Waktu, tempat dan tanggal persidangan 


2. Jenis persidangan adalah pleno 
3. Presidium / Pimpinan sidang 
4. Jumlah peserta yang menandatangani daftar hadir 
5. Kesimpulan keputusan Sidang 

BAB VII 
PERSIDANGAN DAN MUSYAWARAH 

Pasal 12 

Musyawarah dan rapat-rapat MUGUS terdiri dari :

1. Sidang pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh seluruh


peserta MUGUS dan terbagi dalam 4 (empat) tahap persidangan, yaitu

2. Sidang pleno I membahas agenda acara dan tata tertib serta
pemilihan presidium sidang. 
3. Sidang pleno II membahas Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus,
Pandangan Umum dan Pernyataan Demisioner. 
4. Sidang pleno III membahas tata cara pemilihan Majelis Pembimbing
Gugusdepan 

BAB VIII 
PRESIDIUM / PIMPINAN SIDANG 

Pasal 13 

1. Presidium / Pimpinan sidang pleno terdiri dari 3 (Tiga) orang, yaitu


seorang ketua berada ditengah yang didampingi oleh seorang
sekretaris samping kanan dan seorang anggota samping kiri. 
2. Sidang pleno pertama dipimpin oleh presidium sidang sementara. 
3. Sidang pleno selanjutnya dipimpin oleh presidium sidang yang dipilih
peserta MUGUS 
4. Peserta utusan MUGUS berhak dipilih menjadi presidium sidang 

Pasal 14

Tugas, hak dan kewajiban Presidium / Pimpinan sidang yaitu :

1. Memimpin jalannya sidang agar tertib untuk mencapai mufakat 


2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda,
menyimpulkan pembicaraan dan menunjukan persoalan yang
sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang kepada pokok
pembicaraan. 

Hak dan Kewajiban Presidium / Pimpinan sidang yaitu :

1. Mengatur urutan pembicaraan 


2. Mengatur dan menertibkan pembicara 
3. Menetapkan waktu bagi pembicara 
4. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan 
5. Mengumumkan tiap-tiap hasil keputusan yang diambil. 

Pasal 15 

Apabila oleh karena sesuatu dan hal lain pimpinan sidang memandang perlu
untuk membicarakan masalah-masalah yang perlu dirundingkan atau harus
berkonsultasi maka sidang di skorsing / di pending.

BAB IX 
KETENTUAN TAMBAHAN 

Pasal 16 

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian
oleh pimpinan MUGUS atau presidium sidang berdasarkan musyawarah
mufakat
Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Waktu : Pukul ......... WIB

PIMPINAN SIDANG
Ketua
(.............)
Sekretaris
(.............)

Anggota
(.............)

Anda mungkin juga menyukai