Anda di halaman 1dari 3

TATA TERIB MUSYAWARAH ANGGOTA IKAWINA (Ikatan Alumni Ambalan

Wisnuwardhana Narasinghamurti)
Periode 2021-2024
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Rapat Tahunan Anggota IKAWINA (Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti),
IKAWINA IKAWINA (Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana Narasinghamurti) merupakan
Forum tertinggi ditingkat IKAWINA yang merupakan Permusyawaratan Anggota atau Kader
IKAWINA.

Pasal 2
Rapat Tahunan Anggota IKAWINA
dalam AD-ART BAB XI Pasal 35
1. IKAWINA dihadiri oleh Pengurus IKAWINA dan anggota dilingkungannya.
2. Diadakan setahun sekali.
3. Dapat berlangsung dan dianggap sah apabila dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota.
4. Menyusun program kerja IKAWINA dalam rangka penjabaran program dan pelaksanaan
program umum dan kebijakan IKAWINA.
5. Menilai laporan kegiatan pengurus IKAWINA.
6. Memilih ketua dan tim formatur.

BAB II
TUJUAN
Pasal 3
1. Rapat Tahunan Anggota IKAWINA Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti, IKAWINA bertujuan untuk mendimisoner dan membentuk struktur baru dalam
satu kali periode kepengurusan.
2. Rapat Tahunan Anggota IKAWINA Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti, IKAWINA, berwenang memilih Ketua Umum dan Team Formatur.
3. Rapat Tahunan Anggota IKAWINA Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti, IKAWINA,berwenang mengambil keputusan lain sesuai dengan
kewenangannya.

BAB III
PESERTA SIDANG
Pasal 4
1. Peserta Rapat Tahunan Anggota IKAWINA (Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti), IKAWINA dari Anggota dan Anggota IKAWINA yang menyempatkan diri
datang pada saat IKAWINA dilaksanakan.
2. Peserta Peninjau terdiri dari 2 orang Delegasi :
a. Pengurus
b. Penguirus IKAWINA

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Peserta sidang Dan Peninjau :
1. Setiap Peserta Sidang berhak mengajukan pendapat, pertanyaan, usulan, dan saran baik secara
lisan saat siding sedang sedang berjalan.
2. Peserta Pemantau memiliki hak suara dan bicara pada saat terjadi hal-hal diluar dugaan.
3. Setiap Peserta Sidang diwajibkan untuk :
a. Mengikuti Persidangan selama IKAWINA berlangsung.
b. Menjaga ketertiban, keamanan, kehormatan, dan kehangatan suasana IKAWINA, menciptakan
kondisi yang kondusif, serta menghindari tindakan-tindakan propokatif.
c. Meminta izin kepada Pimpinan Sidang bila hendak meninggalkan persidangan. d.
Menghormati da mematuhi segala Tata Tertib dan kesepakatan IKAWINA.

BAB IV
PIMPINAN SIDANG
Pasal 6
Pimpinan sidang adalah orang yang bertugas, sebagai penyeimbang dan sekaligus sebagai
penentu arah persidangan. Dan terpilih melalui pemilihan secara mufakat oleh forum [peserta
sidang.
Pasal 7
Tugas, Hak, dan Kewajiban Pimpinan Sidang :
1. Memimpin jalannya Sidang dalam persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaaan yang
berdasarkan oleh khidmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2. Mempertemukan pandapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan dan menetapkan
persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya persidangan kepokok persoalan
pembicaraan.
3. Mengatur jalannya Sidang, Urutan Waktu dan Termin pembicaraan serta memelihara
ketertiban Sidang.
4. Mengumpulkan tiap-tiap hasil keputusan yang diambil.
5. Pimpinan sidang juga dapat memilih 2 orang sebagai pendampingnya 1 orang sebagai
sekretaris dan 1 orang lagi sebagai notulen jalannya persidangan.

Pasal 8
Ketentuan Tambahan:
1. Pimpinan sidang dapat diganti apabila melanggar konstitusi, atau mengambil keputusan yang
bertentangan dengan azas dan nilai Dasa Darma.
2. Pimpinan sidang dapat mengajukan pernyataan pengunduran secara lisan kepada forum jika
tidak mampu menjalnkan persidangan.
3. Pimpinan sidang dapat juga meninggalkan persidangan jika terjadi hal-hal diluar harapan.
Pasal 9
Persidangan Terdiri dari :
1. Sidang Pertama membahas tentang Tata Tertib Sidang {Tatib Sidang} :
2. Sidang Ke-Dua adalah sidang pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban {LPJ} Pengurus
yang akan didimisionerkan.
3. Sidang ke-Tiga adalah pembahasan tata tertib pemilihan ketua dan kriteria calon ketua
IKAWINA.
Pasal 10
1. Sidang Pleno.
a. Memusyawarahkan dan megambil keputusan mengenai hal-hal yang menjadi ruang lingklup
tugasnya. b. Menetapka semua hasil kesepakatan yang telah diambil dalam Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi
a. Memusyawahkan dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang menjadi ruang lingkup
tugasnya. b. Melaporkan Tiap-tiap hasil keputusan yang diambil pada Majelis Sidang Pleno.

BAB V
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 11
1. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri 2/3 dari kader/anggota aktif.
2. Apabila terjadi perdebatan panjang, maka pengambilan keputusan secara Qur’ah.
3. Apabila poin 1 dan 2 tidak terpenuhi, maka Sidang diskor selama 10 menit dan selanjutnya
Sidang dibuka dan dilanjutkan tampa memperhatikan quorum.

Pasal 12
Pengambilan Keputusan
1. Semua keputusan diusahakan melalui Musyawarah Mufakat.
2. Dalam hal pada Ayat 1 tidak terpenuhi maka diadakan Lobbying.

Pasal 13
Berita Acara
1. Seluruh pelaksana Sidang Pleno maupun Sidang Komisi harus mempunyai berita Acara yang
berisi :
a. Tempat, Tanggal, dan Waktu Persidangan.
b. Topic Persidangan.
c. Jenis Persidangan
d. Pimpinan Sidang.
e. Kesimpulan Sidang.
2. Semua Keputusan da ketetapan Sidang ditandatangani oleh pimpinan siding.

BAB VI
Pasal 14
Aturan Tambahan
1. Tata Tertib Rapat Tahunan Anggota IKAWINA Ikatan Alumni Ambalan Wisnuwardhana
Narasinghamurti, IKAWINA, akan disahkan sesuai dengan keputusan bersama.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan dikemudian hari sesuai
kesepakatan bersama Peserta Sidang IKAWINA berdasarkan Musyawarah Mufakat.
3. Tata Tertib ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan
kelak dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai