Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN TATA TERTIB

RAPAT UMUM ANGGOTA CABANG


PMKRI CABANG TONDANO St. PAULUS
2012

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) PMKRI dilaksanakan berdasarkan ketentuan AD PMKRI Pasal
12 ayat 3b.dan Anggaran Rumah Tangga Cabang pasal 14 ayat 1, 2, 3 dan 4.
2. RUAC merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi ditingkatan cabang.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2

1. RUAC bertugas menelaah garis kebijaksanaan perhimpunan dan mengadakan penyesuaian berdasarkan
perkembangan yang ada.
2. RUAC berwewenang :
a. Merumuskan garis – garis besar strategis perhimpunan sesuai dengan kondisi.
b. Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban mandataris RUAC dalam menjelaskan garis
kebijakan perhimpunan selama periode 2016/2017
c. Mendemisionerkan madataris RUAC periode 2016/2017
d. Memilih dan menetapkan mandataris RUAC periode 2017/2018
e. Menilai dan menetapkan laporan pertangungjawaban badan pemeriksa keuangan PMKRI cabang
Tondano Santo Paulus periode 2016/2017.
f. Mendemisionerkan badan pemeriksa keuangan PMKRI cabang Tondano periode 2016/2017
g. Memilih dan menetapkan badan pemeriksa keuangan PMKRI csbsng Tondano santo Paulus
h. Memilih dan menetapkan panitia ad hoc

BAB III
PENANGGUNGJAWAB, PESERTA, PENINJAU DAN UNDANGAN
Pasal 3

1. Penanggung jawab RUAC adalah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI cabang Tondano santo
Paulus periode 2016– 2017 dalam hal ini Presidium Pengembangan Organisasi.
2. Peserta RUAC terdiri dari :
a. Anggota biasa PMKRI cabang Tondano sesuai anggaran rumah tangga cabang pasal 2 ayat 1.
b. Anggota penyatu PMKRI cabang Tondano sesuai anggaran rumah tangga cabang pasal 2 ayat 2
sebagai peninjau
c. Pastor moderator sebagai peninjau
d. Utusan PMKRI cabang lain sebagai peninjau
3. Undangan

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB,
PERSERTA DAN UNDANGAN
Pasal 4

1. Penanggung jawab berhak dan berwewenang menjadi Pimpinan sidang hingga terpilihnya Panitia Ad
Hoc.
2. Penanggung jawab berkewajiban untuk menjaga dan menjamin kelancaran serta ketertiban jalannya
sidang.

Pasal 5

1. Peserta RUAC yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan organisasi, mempunyai hak bicara
dan hak suara.
2. Peninjau hanya memiliki hak bicara jika diberi kesempatan oleh pimpinan sidang.
3. Undangan hanya memiliki hak bicara jika diminta oleh pimpinan sidang.
4. Hak bicara digunakan dalam menyampaikan pertanyaan, usul, saran baik secara lisan maupun tulisan
kepada pimpinan sidang.
5. Hak suara digunakan pada saat pengambilan keputusan dalam RUAC.

Pasal 6

Dalam hal pengambilan keputusan setiap anggota memiliki 1 suara dan tidak dapat diwakilkan.

Pasal 7

1. Setiap peserta berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran dan keamanan sidang.


2. Peserta sidamg dilarang merokok dalam ruangan persidangan
3. Setiap peserta berkewajiban untuk mengikuti seluruh proses persidangan dari awal hingga selesai.
4. Peserta yang hadir dalam pengambilan keputusan dianggap menyetujui dan terikat dengan hasil yang
telah ditetapkan.
5. Peserta yang hendak meninggalkan sidang baik bersifat tetap maupun sementara harus seizin pimpinan
sidang.
6. Apabila peserta terbukti melanggar kewajiban dalam tata tertib ini, maka pimpinan sidang berwenang
mengenakkan sangsi berupa teguran dan peringatan pertama, kedua dan ketiga. Bila teguran dan
peringatan ketiga tidak dipatuhi maka pimpinan sidang berwewenang untuk mengeluarkan peserta dari
ruangan sidang

BAB V
TATACARA BERBICARA
Pasal 8

1. Peserta yang hendak berbicara harus seizin pimpinan sidang.


2. Peserta yang berbicara harus jelas dan langsung pada pokok permasalahan.

Pasal 9

1. Pertanyaan/usul/saran/pendapat harus menyentuh esensi atau pokok pembicaraan dan disampaikan


secara singkat dan jelas.
2. Pertanyaan/usul/saran/pendapat disampaikan oleh peserta setelah diizinkan Pimpinan Sidang

Pasal 10

1. Pimpinan sidang berwenang mengatur mekanisme pembicaraan dan menentukan batas waktu bagi
peserta untuk berbicara.
2. Apabila peserta berbicara di luar konteks pembicaraan maka pemimpin sidang berhak memperingatkan
pembicara untuk kembali kepada pokok permasalahan.
3. Apabila peserta berbicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, pemimpin sidang berhak memberikan
peringatan kepada pembicara untuk segera mengakhirinya.
4. Peserta tidak diperkenankan menggunakan kata-kata yang tidak sopan, menyinggung pribadi seseorang
atau menghasut sidang untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan
organisasi.
5. Apabila terjadi hal-hal yang dimaksud dalam pasal 10 ayat 4 maka pimpinan sidang berwenang untuk
menertibkan peserta yang bersangkutan.

Pasal 11

1. Setiap peserta dapat memotong pembicara dengan melakukan interupsi dengan menyebut maksud dan
tujuan interupsi.
2. Maksud dan tujuan interupsi dapat berupa :
a. Meminta penjelasan tentang persoalan yang sebenarnya (Point of Clearence).
b. Mengajukan usul prosedur mengenai persoalan yang dibicarakan (Point of Order).
c. Memberikan informasi penjelasan tentang masalah yang dibicarakan (Point of Information).
d. Mengajukan keberatan terhadap materi yang dibicarakan karena keluar dari pokok permasalahan
atau menyinggung masalah pribadi atau kolektif Organisasi (Point of Previilege).
BAB VI
ALAT KELENGKAPAN SIDANG
Pasal 12

1. Pimpinan sidang
2. Alat-alat sidang terdiri dari palu sidang, meja sidang, atribut PMKRI bendera PMKRI serta bendera
merah putih.
3. Sidang pleno.
4. Sidang komisi
5. Panitia Ad Hoc

Pasal 13

Pimpinan sidang berhak dan berkewajiban memimpin jalannya sidang sampai terbentuknya Panitia Ad Hoc.

Pasal 14

1. Sidang pleno berwenang menetapkan keputusan terakhir dari keseluruhan rangkaian sidang RUAC.
2. Dalam rangka meneliti, mengkaji, membahas dan memecahkan masalah organisasi, sidang pleno
berwewenang untuk membentuk komisi-komisi menurut kebutuhan organisasi.

Pasal 15

Hasil persidangan komisi sidang dilaporkan kepada sidang pleno untuk dibahas lebih lanjut kemudian
disahkan dalam ketetapan.

Pasal 16

Panitia Ad Hoc adalah pimpinan sidang yang dipilih dari peserta RUAC.

Pasal 17

Panitia Ad Hoc terdiri dari seorang ketua, sekretaris dan anggota.

Pasal 18

Panitia Ad Hoc bertugas memimpin sidang dengan agenda sebagai berikut :


a. Laporan Pertanggung Jawaban badan pemeriksa keuangan dan Mandataris RUAC/formatur
tunggal/ketua presidium PMKRI cabang Tondano santo Paulus Periode 2016-2017.
b. Pendemisioneran badan pemeriksa keuangan dan mandataris RUAC/formatur tunggal/ketua presidium
PMKRI cabang Tondano santo Paulus periode 2016-2017
c. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan PMKRI cabang Tondano Periode 2016-2017
d. Pemilihan dan Pengangkatan Mandataris RUAC Periode 2016-2017

BAB VII
QUORUM AND PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19

1. RUAC hanya dapat dilaksanakan apabila sudah memenuhi quorum .


2. Dihadiri sekurang-kurangnya (½ n) + 1 dari jumlah anggota biasa PMKRI Cabang Tondano
“Santo Paulus” yang tidak sedang dicabut hak keanggotannya.
3. Apabila ketentuan pada butir diatas tidak terpenuhi maka Rapat Umum Anggota Cabang
ditunda selama 30 menit.
4. Apabila ketentuan pada ayat 3 di atas masih belum terpenuhi maka keputusan selanjutnya
diserahkan kepada forum.

Pasal 20

1. Pengambilan keputusan selalu diupayakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.


2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi, maka dilakukan lobi untuk mendapatkan kesepakatan bersama.
3. Jika kemudian ternyata bahwa ayat 2 tidak terpenuhi maka keputusan harus dilakukan melalui
perhitungan suara terbanyak (voting).
Pasal 21

Pengambilan keputusan berdasarkan voting adalah sah jika diambil dalam sidang yang memenuhi kuorum.

Pasal 22

Perhitungan suara dalam rangka pengambilan keputusan harus dilakukan secara langsung dengan saksi yang
ditunjuk oleh pimpinan sidang.

Pasal 23

Mengenai hal-hal teknis prosedur perhitungan suara akan ditentukan kemudian oleh pimpinan sidang.

BAB VIII
KRITERIA CALON
Pasal 24
Calon panitia ad hoc
1. Anggota biasa PMKRI cabang Tondano santo Paulus
2. Tidak sedang mendapatkan sanksi pemberhentian sementara status keanggotaan
3. Sehat jasmani
4. Bersedia memimpin sidang hingga selesai

Pasal 25
Calon panitia badan pemeriksa keuangan
1. Anggota biasa PMKRI cabang Tondano
2. Tidak sedang mendapatkan sanksi pemberhentian sementara status keanggotaan
3. Tidak sebagai fungsionaris organisasi kemasyarakatan yang lain (seperti diatur dalam TAP
MPA yang berhubungan).
4. Tidak sebagai pengurus Dewan Pimpinan Cabang yang nantinya akan dia periksa laporan
keuangannya
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Berkelakuan baik dan tidak terlibat dalam perkara criminal
7. Loyal kepada perhimpunan

Pasal 26
Calon mandatari/formatur tunggal/ketua presidium PMKRI cabang Tondano santo Paulus
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Anggota biasa PMKRI Cabang Tondano santo Paulus
3. Tidak sedang mendapatkan sanksi pemberhentian sementara status keanggotaan
4. Masa keanggotannya tidak akan habis sesuai selama menjabat sebagai Kapres
5. Tidak sebagai fungsionaris organisasi kemasyarakatan yang lain.
6. Aktif dalam perhimpunan dan telah mengikuti pendidikan formal yang dilakukan cabang
7. Sehat jasmani dan rohani
8. Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat dalam tindakan criminal

BAB IX
MEKANISME PEMILIHAN
Pasal 27
Pemilihan panitia ad hoc
1. Pengusulan bakal calon panitia ad hock
2. Pernyataan kesediaan, uji kriteria panitia ad hoc
3. Penetapan bakal calon menjadi calon panitia ad hoc
4. Pemilihan dilaksanakan secara terbuka
5. Suara terbanyak dinyatakan sebagai ketua kemudi, suara kedua terbanyak sebagai sekretaris dan suara
ketiga terbanyak sebagai anggota
6. Penetapan panitia ad hoc
Pasal 28
Pemilihan badan pemerksa keuangan PMKRI cabang Tondano
1. Pengusulan bakal badan pemeriksa keuangan
2. Pernyataan kesediaan, uji kriteria badan pemeriksa keuangan
3. Penetapan bakal calon menjadi calon badan pemeriksa keuangan
4. Pemilihan dilaksanakan secara terbuka
5. Suara terbanyak dinyatakan sebagai ketua kemudi, suara kedua terbanyak sebagai sekretaris dan suara
ketiga terbanyak sebagai anggota badan oemeriksa keuangan PMKRI cabang Tondano
6. Penetapan panitia ad hoc
Pasal 29
Pemilihan mandataris RUAC/formatur tunggal/ketua presidium PMKRI cabang Tondano santo Paulus
1. Pengusulan bakal calon ketua presidium
2. Pernyataan kesediaan dan uji kriteria bakal calon menjadi calon ketua presidium
3. Penetapan bakal calon menjadi calon ketua presidium
4. Pemaparan visi dan misi calon ketua presidium
5. Tanya jawab calon ketua presidium dan peserta sidang
6. Pemilihan ketua presidium yang dilakukan secara terbuka
7. Penetapan mandataris RUAC/formatur tunggal/ketua presidium PMKRI cabang Tondano santo Paulus
periode 2017-2018

BAB X
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 30

1. Segalah ketentuan organisasi yang tidak ditegaskan dalam tata tertib ini tetapi berkaitan erat dengan tata
tertib, dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan bahwa tata tertib sidang berlaku khusus.
2. Segalah ketentuan yang bertentangan dengan tata tertib ini dinyatakan tidak berlaku.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 31

Segalah yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh sidang, sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan Yuridis Konstitusional dan Yuridis Operasional yang masih berlaku.

Anda mungkin juga menyukai