BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Rapat Kerja Daerah I DPD PPNI Kota Makassar merupakan forum rapat tingkat daerah
sebagai implementasi dari amanah Musyawarah Daerah ke VIII DPD PPNI Kota makassar.
2. Rapat Kerja Daerah I DPD PPNI Kota Makassar mempunyai tugas dalam perencanaan
program kerja tingkat DPD dan merupakan evaluasi terhadap implementasi pelaksanaan
program kerja yang telah berjalan
3. Rapat Kerja Daerah I DPD PPNI Kota Makassar melaksanakan tugasnya berlandaskan
AD/ART PPNI dan peraturan serta ketentuan organisasi yang berlaku
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
BAB III
PESERTA RAKERDA
Pasal 3
Pasal 4
Utusan
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 6
HAK PESERTA
Pasal 7
KEWAJIBAN PESERTA
BAB V
HAK BICARA
Pasal 8
HAK BICARA
1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui persetujuan
pimpinan rapat
Pasal 9
TATA CARA MENYAMPAIKAN PENDAPAT
1. Dalam menyampaikan pendapat atau pertimbangan setiap peserta terlebih dahulu meminta
izin kepada pimpinan rapat
2. Apabila pimpinan rapat membrikan izin, peserta yang bersangkutan baru diperkenankan
menyampaikan pendapat atau pertimbangannya
3. Pesrta yang ingin menyampaikan pendapat atau pertimbangannya, agar terlebih dahulu
memperkenalkan identitas diri
4. Apabila peserta belum merasa puas atas jawaban yang diberikan, yang bersangkutan dapat
meminta klarifikasi ulang dari pimpinan rapat atau dari peserta lain, atas persetujuan
pimpinan rapat
BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN RAKERDA
Pasal l0
Pasal 12
Jenis Rapat dalam Rakerda
Rapat dalam Rakerda ini terdiri dari Rapat Komisi dan Rapaat Pleno
Paasal 13
Rapat Komisi
1. Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok bahasan komisi
yang menjadi bidang tugasnya.
2. Setiap peserta Rakerda wajib menjadi salah satu anggota komisi, kecuali pimpinan Rakerda.
3. Pimpinan komisi terdiri dari sseorang Ketua Merangkap Anggota, dan seorang Sekertaris
merangkap Anggota
4. Pimpinan dan sekertaris komisi dipilih dari dan oleh angggota Komisi.
5. Laporan komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan memperhatikan masukan dan saran
anggota pada Rapa Komisi
6. Laporan/hasil Rapat Komisi disampaikan pada Rapat Pleno untuk mendapatkan pembahasan
dan pengesahan.
7. Apabila Komisi telah menyampaikan laporan dan sudah mendapatkan
persetujuan/pengesahan Pleno, maka secara otomatis Komisi berfungsi lagi dan tidak
memiliki kekuatan hukum.
Pasal 14
Rapat Pleno
Pasal 15
Tim Perumus
BAB VII
QOURUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 16
QOURUM
1. Rapat pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah utusan
Rakerda yang terdaftar pada panitia.
2. Rapat komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah anggota
Komisi yang terdaftar.
3. Apabila rapat tidak mencapai QOURUM seperti ayat (1) dan (2) rapat ditunda sampai 2
(dua)kali 10 (sepuluh)menit.
4. Apabila sa,pai 2 (dua) kali penundaan masih belum mencapai quorum, maka Pimpinan
Rakerda mempunyai kewenangan menyatakan sah Rapat tersebut atas persetujuan peserta
Rakerda.
Pasal 17
Tata cara Pengambilan Keputusan
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 18
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh Rakerda sepanjang
tidak bertentangan dengan AD/ART
2. Apabila dalam Rakerda terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan, maka
keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART
Pasal 19
Ditetapkan di : Malino
Pada tanggal : 05 Mei 2018