Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)


KOMISARIAT KARANGREJA
PURBALINGGA TAHUN 2016

BAB 1
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

1. Musyawarah komisariat yang selanjutnya disingkat Muskom merupakan pelaksanaan


kedaulatan tertinggi organisasi di tingkat puskesmas.
2. Kedaulatan organisasi berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya dalam Muskom.
3. Muskom dipimpin oleh pemimpin Muskom.
4. Muskom dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PPNI serta tata tertib Muskom.
5. Peserta Muskom terdiri dari utusan.
6. Dewan Pengurus Pusat yang sebelumnya adalah Pengurus Pusat selanjutnya disebut DPP.
7. Dewan Pengurus Wilayah yang sebelumnya adalah Pengurus Provinsi selanjutnya disebut DPW.
8. Dewan Pengurus Daerah yang sebelumnya adalah Pengurus Kabupaten atau Kota selanjutnya
disebut DPD.
9. Dewan Pengurus Komisariat yang sebelumnya adalah pengurus komisariat selanjutnya disebut
DPK.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 2

1. Mengesahkan jadwal acara dan tata tertib Muskom.


2. Memilih dan mengesahkan pimpinan Muskom.
3. Menilai pertanggungjawaban pengurus komisariat sebelumnya.
4. Memilih ketua DPK komisariat Karangreja periode 2016-2021.
5. Menunjuk ketua terpilih.
6. Memilih anggota.
7. Memilih panitia perumus.
8. Memberikan mandat kepada tim formatur untuk melengkapi personal pengurus komisariat.
9. Melantik ketua DPK komisariat Karangreja yang diberi mandat oleh ketua DPD kabupaten atau
kota.
10. Menetapkan hasil rekomendasi Muskom.

BAB III
PESERTA MUSKOM
PASAL 3

1. Peserta Muskom terdiri dari utusan.


2. Utusan Muskom harus membawa surat mandat dari panitia Muskom.
PASAL 4

1. Utusan Muskom terdiri dari:


Seluruh anggota komisariat.
BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA


PASAL 5
Hak Peserta

1. Utusan dengan mandat tertulis mempunyai hak bicara, hak memilih, dan hak dipilih.
2. Peserta berhak mendapatkan Muskom Kit dan akomodasi selama acara berlangsung.

PASAL 6
KEWAJIBAN

1. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh acara Muskom.


2. Setiap peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap acara Muskom.
3. Setiap peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya acara
Muskom.
4. Setiap peserta berkewajiban tunduk dan taat pada tata tertib Muskom.
5. Setiap utusan wajib mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana dengan memberikan surat
mandat.
BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
PASAL 7
Hak Bicara

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tulisan.
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta.
3. Dalam penyampaian pendapat dan atau pertimbangannya disampaikan melalui pimpinan
sidang. Apabila tidak melalui pimpinan sidang tidak perlu ditanggapi.

PASAL 8
Hak Suara

1. Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan baik melalui musyawarah mufakat maupun
melalui voting.
2. Utusan memiliki hak suara 4 suara.
3. DPD memiliki hak suara 1 suara.

PASAL 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat

1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan, setiap peserta terlebih dahulu
meminta izin kepada pimpinan sidang.
2. Setelah pimpinan sidang memberikan izin peserta bersangkutan diperkenankan
menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan.
3. Penyampaian pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi waktu maksimal 3 (tiga)
menit. Pimpinan sidang berhak menghentikan jika melebihi waktu tersebut.
4. Pimpinan sidang berhak mengatur penyampaian pendapat dan pertimbangan dengan
menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan semua peserta.
PASAL 10
Alat- alat Kelengkapan Muskom

1. Pimpinan Muskom
2. Pleno
3. Panitia formatur
4. Formatur

PASAL 11
Pimpinan Muskom

1. Muskom dipimpin oleh Pimpinan Muskom.


2. Pimpinan Muskom terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua
merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota dan 2 orang anggota.
3. Komponen pimpinanm Muskom terdiri dari perwakilan DPK dan anggota.
4. Pimpinan Muskom terpilih dan disahkan dalam sidang Pleno 1 Muskom.
5. Penentu komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur pimpinan Muskom ditentukan
berdasarkan kesepakatan.
6. Pimpinan sidang dalam Muskom ditetapkan oleh DPK.
7. Pimpinan Muskom berwenwng dan berkewajiban:
a. Memimpinsiadang-sidang pleno Muskom kecuali sidang pleno I, pada sidang pleno II, pleno
III dipimpin oleh ketua DPD.
b. Menjaga dan kelancaran dan ketertiban Muskom.
c. Apabila ketua DPK telah dilantik, Pimpinan Muskom tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki
kekuatan hukum. Acara selanjutnya diserahkan kepada ketua DPK terpilih periode 2016-
2021.

BAB VI
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 12
Kuorum
1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah atau lebih dari peserta Muskom
yang telah terdaftar oleh panitia.
2. Sidang komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah anggota
komisi.
3. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti ayat 1 dan 2 , sidang ditunda sampai dua kali
sepuluh menit.
4. Apabila sampai dua kali penundaan masih belum mencapai kuorum maka pimpinan Muskom
Mempunyai wewenang menyatakan sidang tersebut dapat dimulai atas persetujuan peserta
Muskom.

PASAL 13
Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya melalui musyawarah untuk mufakat.


2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka pengambilan keputusan dapat diambil
dengan cara voting.

BAB VII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN KETUA DPK, PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN
KOMISARIAT
PASAL 14
Persyaratan Calon Ketua DPK, sebagai berikut:

1. Bertaqwa kepada Tuhan YME.


2. Menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi calon ketua.
3. Wawasan luas dengan komitmen kuat terhadap perjuangan profesi keperawatan.
4. Berintegrasi dan memiliki rekam jejak yang baik.
5. Memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi.
6. Pendidikan minimal DIII Keperawatan.
7. Panitia tidak berhak dicalonkan sebagai bakal calon ketua.
8. Keputusan sidang tidak dapat diganggu gugat.
PASAL 15
Tata Cara Pemilihan Ketua DPK

1. Pemilihan ketua dilaksanakan dengan 2(dua) tahap yaitu, pemilihan bakal calon dan pemilihan
ketua.
2. Setiap perwakilan Puskesmas hanya boleh mencantumkan 1 bakal calon.
3. Setiap calon berkewajiban menyampaikan visi dan misi organisasi selama 10 menit didepan
peserta Muskom
4. Ketua terpilih adalah calon peserta Muskom.
5. Apabila dalam pemilihan calon ketua ternyata hanya ada 1 maka calon tersebut dapat terpilih
secara aklamasi.
PASAL 16
Pembentukan Dewan Pertimbangan

Untuk menyusun persoalan Dewan Pertimbangan dilaksanakan oleh Formatur


BAB VIII
PENUTUP
PASAL 17

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh Muskom sepanjang
tidak bertentangan dengan AD/ART.
2. Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan maka
dikembalikan ke AD/ART.
3. Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Purbalingga,...................................2016
Pimpinan Sidang

(.....................................)

Anda mungkin juga menyukai