Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB MUSYAWARAH KOMISARIAT

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
RSU ADELLA SLAWI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Musyawarah Komisariat adalah pelaksanaan kedaulatan tertinggi di tingkat


komisariat yang dihadiri oleh Dewan Pengurus Komisariat dan Anggota Komisariat,
Dewan Pengurus Daerah Kabupaten Tegal serta undangan.
2. Musyawarah Komisariat ini mengacu pada AD/ART PPNI tahun 2022.
3. Kedaulatan Organisasi berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Musyawarah Komisariat.
4. Musyawarah Komisariat dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan
dan ketentuan yang berlaku.
5. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Tegal berada di atas Dewan Pengurus
Komisariat RSU ADELLA, selanjutnya disebut DPD PPNI Kabupaten Tegal
6. Dewan Pengurus Komisariat PPNI RSU Adella adalah Anggota PPNI yang aktif
bekerja di RSU ADELLA selanjutnya disebut DPK PPNI RSU ADELLA .
7. Panitia Musyawarah Komisariat Ke I DPK PPNI RSU ADELLA berasal dari perawat
yang aktif bekerja di RSU ADELLA.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2
Sidang Pleno

1. Mengesahkan Susunan Acara dan Tata Tertib Musyawarah Komisariat.


2. Memilih dan mengesahkan Pimpinan Sidang Musyawarah Komisariat.
3. Membahas dan Menetapkan Program Kerja DPK Periode 2022 - 2027.
4. Memilih Ketua DPK RSU ADELLA periode 2022 - 2027.
5. Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur dan Memberikan wewenang
untuk menyampaikan 3 (tiga) nama Anggota tim formatur.
6. Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi Pengurus RSU
ADELLA periode 2022 - 2027.
7. Pelantikan Ketua Terpilih.

BAB III
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT

Pasal 3

1. Peserta Musyawarah Komisariat terdiri dari anggota PPNI di masing – masing unit
kerja.
2. Peserta Musyawarah Komisariat RSU ADELLA berasal dari anggota PPNI di masing –
masing unit kerja.
Pasal 4

1. Peserta Musyawarah Komisariat Terdiri Dari seluruh anggota PPNI dalam


Komisariat.
2. Peninjau Musyawarah Komisariat terdiri dari :
a. Pengurus DPD PPNI Kabupaten Tegal sebanyak 3 orang
b. Tamu Undangan

  BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 5
Hak Peserta

1. Peserta Musyawarah Komisariat memiliki hak dipilih dan hak memilih


2. Peninjau dan tamu undangan tidak memiliki hak memilih dan dipilih.
3. Peserta dan Peninjau mempunyai hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan
maupun tertulis.

Pasal 6
Kewajiban Peserta

1. Peserta dan peninjau diwajibkan untuk registrasi kepada Panitia sebelum mengikuti
Musyawarah Komisariat.
2. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara Musyawarah Komisariat.
3. Peserta dan peninjau diwajibkan menjaga sopan santun dalam bertindak dan
menyampaikan pendapat baik secara lisan maupun tertulis saat mengikuti
Musyawarah Komisariat.
4. Peserta dan peninjau diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama
berlangsungnya Musyawarah Komisariat.
5. Peserta dan peninjau wajib mentaati tata tertib Musyawarah Komisariat.

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 7
Hak Bicara

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara
lisan maupun tertulis.
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta, kecuali
dalam pandangan umum hanya diwakili oleh perwakilan dari masingmasing Unit
kerja.
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan disampaikan melalui
Pimpinan Musyawarah Komisariat.

Pasal 8
Hak Suara

Hak Suara adalah hak untuk mengambil keputusan baik melalui Musyawarah Mufakat
ataupun melalui voting.
Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat

1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan, setiap peserta dan peninjau
terlebih dahulu meminta izin kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2. Apabila Pimpinan Musyawarah Komisariat memberikan izin, maka yang
bersangkutan akan diperkenankan menyampaikan pendapat dan atau
pertimbangannya.
3. Lamanya menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi waktu
maksimal 3 (tiga) menit dan apabila ternyata melebihi waktu yang sudah ditentukan,
Pimpinan Musyawarah Komisariat berhak menghentikannya.
4. Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari Pimpinan Musyawarah
Komisariat tentang pendapat dan pertimbangan yang diajukan, yang bersangkutan
berhak meminta klarifikasi ulang kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat ataupun
kepada peserta lain, setelah diizinkan oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.

BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSYAWARAH KOMISARIAT

Pasal 10

Alat-alat kelengkapan Musyawarah Komisariat terdiri dari :


1. Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2. Sidang Pleno
3. Tim Formatur
Pasal 11
Pimpinan Musyawarah Komisariat

1. Musyawarah Komisariat dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.


2. Pimpinan Musyawarah Komisariat terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, dan
seorang sekretaris merangkap anggota.
3. Pimpinan Musyawarah Komisariat berasal dari Panitia dan atau Peserta Musyawarah
Komisariat.
4. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur - unsur Pimpinan
Musyawarah Komisariat, ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota
Pimpinan Musyawarah Komisariat.
5. Pimpinan Musyawarah Komisariat berwenang dan berkewajiban :
a. Memimpin Sidang Musyawarah Komisariat sesuai susunan acara yang telah
disepakati.
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
6. Apabila ketua sudah terpilih, selanjutnya pimpinan sidang diserahkan kepada Ketua
Terpilih dengan didampingi Pimpinan Musyawarah Komisariat.

Pasal 12
Tim Formatur

1. Ketua Tim Formatur adalah Ketua Terpilih


2. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap Dewan Pengurus
Komisariat Periode 2022 - 2027.
3. Tim Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 14 (empat
belas) hari kalender sejak tanggal ditetapkan.
4. Tim Formatur terdiri dari 4 (empat) orang termasuk ketua dan anggota yang dipilih
langsung oleh ketua terpilih.
5. Apabila tugas Tim Formatur sudah selesai dan atau sudah melewati batas akhir masa
tugasnya secara otomatis formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai
kekuatan hukum, tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua
Terpilih.

BAB VII
QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 13
Quorum
1. Dalam Sidang Pleno Pemilihan Ketua DPK RSU ADELLA periode 2022 - 2027 akan
dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta Musyawarah
Komisariat yang terdaftar pada panitia.
2. Apabila sidang tidak mencapai quorum seperti ayat 1 pasal ini, sidang ditunda 10
(sepuluh) menit, maksimal penundaan sampai 2 (dua) kali.
3. Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai quorum, maka
Pimpinan Musyawarah Komisariat mempunyai wewenang menyatakan sidang
tersebut dapat dimulai.
Pasal 14
Tata Cara Pengambilan Keputusan

Tata cara Pengambilan Keputusan :


1. Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara voting.
3. Dalam hal pengambilan keputusan Pemilihan Ketua DPK periode 2022 – 2027, jika
satu calon ketua maka pimpinan sidang secara aklamasi menetapkan langsung
sebagai ketua DPK Periode 2022 - 2027 dan jika ada beberapa calon maka pemilihan
ketua dilakukan melalui voting.

BAB VIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN
KETUA PPNI KOMISARIAT

Pasal 15

Persyaratan Calon Ketua Komisariat Calon Ketua PPNI Komisariat harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pendidikan Minimal D-III Keperawatan.
3. Umur Minimal 30 Tahun.
4. Terdaftar sebagai Anggota PPNI Komisariat.
5. Berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi.
6. Berasal dari Peserta Musyawarah Komisariat dan atau Anggota Komisariat.
Pasal 16

Tata Cara Pemilihan Ketua PPNI Komisariat :


1. Pemilihan Ketua DPK RSU ADELLA dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu Tahap I
(pertama) Pemilihan Calon Ketua dan Tahap II (kedua) Pemilihan Ketua DPK.
2. Surat suara dianggap sah apabila mencantumkan nama lengkap atau nama panggilan.
3. Ketua terpilih adalah calon Ketua yang mendapatkan suara terbanyak.
4. Setiap puskesmas hanya mengajukan 1 (satu) nama Calon Ketua.
5. Apabila dalam pemilihan calon Ketua DPK ternyata hanya ada 1 (satu) nama dari
Calon Ketua, maka calon tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 17

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, diputuskan oleh Musyawarah
Komisariat sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
2. Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan,
maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Slawi
Tanggal        : 7/7/2021

DEWAN PENGURUS KOMISARIAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
RSU ADELLA SLAWI

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris

....................................... .......................................

Anda mungkin juga menyukai