No.SK :
09
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati,
bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat,
tetapi juga karena lansia tergolongdalamkelompokyang rentan. Penghormatan
tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8
UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnyaadalah tersedianya fasilitas
danpelayanan khusus di rumah sakitberupa kursi roda, lift khusus, toilet,
jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus
berupa “Pelayanan Geriatri”.
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar ada standar pelayanan kesehatan bagi
lansia yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit
atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal
tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
C. PENGERTIAN
1. Gerontologi:cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri:orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih
dari 2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan
rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah.
3|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
0
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN
4|
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
09
BAB III
TATALAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan
interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia lanjut.
- Nutrisionis;
- Asisten farmasi;
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik
yang lengkap di rumah sakit yang sama;
5|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan Tim Geriatri Lengkap, akan
tetapi ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan, dan konsultasi
hukum.
Pasien Datang
7|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
a. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 60 tahun dan saat masuk pasien
hanya didapatkan 1 (satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat sesuai
dengan DPJP nya.
b. Setelah dirawat dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka pasien
dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri sesuai dengan
permasalahan (diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatri
oleh salah satu dari Tim Geriatri sesuai dengan jadwal atau sesuai yang
ditunjuk oleh DPJP Utama.
b. Bangsal Geriatri;
Bangsal Geriatri merawat pasien usia lanjut yang menderita penyakit akut
atau semi akut, antara lain : stroke akut, pneumonia, asidosis, penyakit
jantung kongestif, dan lain-lain. Pasien lansia dilakukan asesment,
tindakan kuratif dan rehabilitasi oleh Tim Geriatri.
c. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan medik,
psikososial, edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampun
fungsional semaksimal mungkin.
8|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
9|RSMS
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
6) Feeding
- Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan
memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk kemampuan
memotong daging daging dan menyiapkan makanan seperti
mengoleskan mentega pada roti).
5. Assesment Geriatri;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik,fungsional,psikososial dan ekonomi penderita usia
lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin
tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.
10 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
11 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
a. Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik;
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik; -
Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.
b. Menegakkan adanya gangguan organ/sistem (impairment),
ketidakmampuan (disabilitas) dan ketidakmampuan sosial (handicap)
untuk dapat dilakukan terapi dan/atau rehabilitasi.
Kondisi Lingkungan/Rumah :
Lantai licin/tidak;
Penerangan cukup/tidak;
Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat Pekerjaan : ……………………………………………
12 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada(2) Pusing(3) Batuk(4) Panas(5) Sesak(6) Gatal(7) Diare
(8) Jantung berdebar(9) Nyeri sendi(10)Penglihatan kabur(11)
Lainlain....................................................
(9)Lain-lain......................................
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :
(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3) Diare (4)
Penyakit kulit(5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
c. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang Lansia :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5) Lordosis
Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan
(6) Tinggi badan (7) IMT
Status Gizi :
13 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
14 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon
chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi : ….. kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan …………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………
15 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
7. Berjalan sepanjang
garis lurus
9. Berjalan mundur
10. Berjalan mengikuti lingkaran
11. Berjalan dengan tumit
12. Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan ……………………….
12) Test Koordinasi / Keseimbangan
Intepretasi : ……………
16 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
17 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
18 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
19 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
Interpretasi :
: Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan : ……………………………………………………
B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan usia muda.
Harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan
bertambahnya usia atau memang ada suatu proses patologi sebagai penyebabnya.
Beberapa problema klinik dari penyakit pada lansia yang sering dijumpai disebut
“GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut,
dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan terhadap
perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun faktor lain,
20 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi jantung, bahkan
fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah (sistem
otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang
ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berfikir yang berakibat terjadinya
disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a. Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun saat
diperiksa;
b. Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis intrepretasi;
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia, tetapi
siang hari tertidur;
d. Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e. Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f. Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4
(empat) golongan,yaitu :
a. Dementia degeneratif primer 50-60%;
b. Dementia multi-infark 10-20%;
c. Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%;
d. Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.
Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSM=MMSE= Mini
Mental State Examination)
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, 0 – 2 kesalahan = baik
tahun); 3 – 4 kesalahan = gangguan
2. Hari apakah hari ini? intelek ringan
3. Apakah nama tempat ini? 5 – 7 kesalahan = gangguan
4. Berapa nomor telepon Bapak/Ibu? (bila intelek sedang
tidak ada telepon, jalan apakah rumah 8 – 10 kesalahan = gangguan
Bapak/Ibu?) intelektual berat
5. Berapa umur Bapak/Ibu?
6. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, bulan
tahun)
Bila penderita tidak pernah sekolah,
7. Siapakah nama gubernur kita?
nilai kesalahan diperbolehkan + 1
(walikota/lurah/camat)
dari nilai di atas.
8. Siapakah nama gubernur sebelum ini?
Bila penderita sekolah lebih dari
(walikota/lurah/camat)
SMA kesalahan yang
9. Siapakah nama gadis Ibu anda? diperbolehkan -1 dari atas.
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20
Dari : Folstein,1990
21 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan syaraf
otonom pada usia lanjut adalah :
Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi
pada ganglion otonom, berupa penurunan asetil kolin terutama disebabkan
oleh penurunan enzim utama, yaitu kolin asetilase.Hal ini cenderung
menurunkan fungsi otonom.
4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada penderita
lansia.Inkontinensia adalah pengeluaran urine (atau feses) tanpa disadari,
dalam jumlah dan frekwensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah
gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”.
D = Delirium;
R = Retriksi mobilitas, retensi; I =
Infeksi, inflamasi, impaks feses; P =
Pharmasi (obat-obatan), poliuri.
22 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
7. Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulangakibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus menerus, sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat.
Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat di atas tonjolan tulang dan
tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan, misalnya : daerah sakrum,
daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit
dan siku.
23 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
24 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
25 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
09
BAB IV
DOKUMENTASI
26 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
BAB V
PENUTUP
Panduan ini merupakan panduan bagi seluruh staf rumah sakit, dan panduan standar
yang bersifat mutlak oleh karena itu untuk pelaksanaan dilapangan dapat diterapkan
oleh unit terkait.
Ditetapkan di : Tegal
Pada Tanggal : 28 April 2018
RUMAH SAKIT UMUM ADELLA
Direktur,
27 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
28 | R S M S
29 | R S M S
Panduan Pelayanan Geriatri
No.SK :
09