Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

PELAYANAN GERIATRI
2022

NAMA TANDA TANGGAL

i
TANGAN

Penyusun dr. Susian Tutiarta Saragih

Pemeriksa Dan
Disetuji Oleh Chenti Afreri F, SKM. M,Kes

Direktur dr. H. Djauhari Thalib, M.Kes

LEMBAR PENGESAHAN PEDOMAN PELAYANAN


GERIATRI
RUMAH SAKIT UMUM HANDAYANI

ii
Panduan Pelayanan Geriatri
Rumah Sakit Umum Handayani

Cetakan 1 :
Januari 2022

Tim Penyusun:
Pokja Geriatri

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya Panduan Pelayanan Geriatri ini bisa selesai dan menjadi Panduan di Rumah Sakit
Umum Handayani.
Panduan Pelayanan Geriatri Rumah Sakit Umum Handayani ini semoga dapat
bermanfaat dan dapat didukung pelaksanaannya oleh seluruh karyawan di Rumah Sakit
Umum Handayani, serta mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Handayani.
Kami menyadari dalam penyusunan Panduan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami menerima saran dan kritik terkait Panduan Pelayanan Geriatri ini untuk
kemajuan dan perbaikan di edisi berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Panduan Pelayanan Geriatri di
Rumah Sakit Umum Handayani.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
SK DIREKTUR PANDUAN PELAYANAN GERIATRI.....................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................1
C. PENGERTIAN………………………….....……………………. 2
BAB II. RUANG LINGKUP..............................................................................4
BAB III. TATALAKSANA.................................................................................5
BAB IV. DOKUMENTASI................................................................................10

v
vi
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HANDAYANI
NOMOR : /PD/DIR/RSUH/ I /2020
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati,
bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat,
tetapi juga karena lansia tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan
tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8
UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan
pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses
bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa
“Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun
di perkotaanterus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia
perempuan ± 9,5 juta lebih banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.
Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih tinggi jika dibanding
dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan, dan program-program terkait, berdampak pada menurunnya angka
kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering
disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan (disability),
sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang cukup lama,
sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi lansia di rumah sakit masih
sangat kurang.

1
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar terciptanya standar pelayanan
kesehatan bagi lansia yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-
tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit
atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal
tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan
kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk tetap
memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian,
(dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal,
sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah
disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak sekedar
multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan
lintas pelayanan kesehatan.

C. PENGERTIAN
1. Gerontologi
Cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang
timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri
Orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih dari 2
(dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan
atau kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik
psikologik, fisiologik, maupun struktur atau fungsi anatomik;

2
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan
untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang
normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat
impairment/disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan
hidup secara normal (berhubungan erat dengan usia, jenis kelamin, dan
faktor-faktor sosial budaya)
4. Asesmen Geriatri
Suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik, fungsional,
psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri
Suatu tim multidisipliner yang bekerja secara multidisipliner, interdisiplin untuk
menangani masalah kesehatan usia lanjut. Tim ini minimal terdiri atas dokter
geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis psikologis,
perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi, nutrisionis dan
farmasi.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Umum Handayani


meliputi :
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Dokter Spesialis Penyakit Bedah
3. Dokter Spesialis penyakit Mata

3
4. Dokter Spesialis Penyakit Syaraf
5. Dokter Spesialis Penyakit THT
6. Dokter Spesialis Penyakit Kulit
7. Dokter Spesialis Obsgyn
8. Ruang Rawat Inap
9. Instalasi Rawat Jalan
10. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
11. Unit Pendaftaran/Admisi
12. Instalasi Bedah
13. Fisioterapi
14. Laboratorium
15. Radiologi
16. Farmasi

BAB III
TATA LAKSANA

A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia
lanjut.

4
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri
yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan rawat jalan dan
kunjungan rumah. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang
minimal terdiri dari :
1) Dokter spesialis penyakit dalam
2) Dokter spesialis lainnya
3) Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
4) Apoteker, fisioterapis, tenaga gizi.
b. Bangunan Pelayanan Geriatri tingkat sederhana, terdiri dari :
1) Loket administrasi lansia
2) Ruang tunggu
3) Ruang periksa / ruang tim terpadu geriatric
2. Alur Pelayanan Geriatri
a. Bagan Alur Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Kelas B;

IGD POLIKLINIK DOKTER PRAKTEK

IRJ POLI GERIATRI PUSKESMAS

POPULASI USIA
PANTI
A

5
b. Bagan Alur Pelayanan Geriatri di RSU Handayani.

PENDAFTARAN POLIKLINIK

RUANG TUNGGU

APOTIK POLIKLINIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

KASIR REHAB MEDIK KASIR

PASIEN PULANG PASIEN PULANG

3. Pelayanan Pasien Geriatri di RSU Handayani.


a. Pelayanan Geriatri diberikan pada lansia usia ≥ 60 tahun dengan satu
penyakit fisik dan atau psikis
b. Lansia mendapatkan prioritas administrasi di loket lansia
c. Lansia diantar ke ruang tunggu dan mendapatkan assessment geriatric oleh
tim geriatri.
d. Lansia / pasien geriatric mendapatkan prioritas pemeriksaan poliklinik
melalui jalur khusus geriatri di masing-masing poli spesialis
e. Pasien geriatri mendapatkan prioritas rujukan internal antar poli spesialis.
4. Assesment Geriatri
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut
dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang
rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga
interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.

6
a. Aktivitas sehari hari / Acivity Daily Living (ADL)
Adapun aktivitas yang dinilai adalah :
1) Bathing
a) Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau
dapat melakukan sendiri secara menyeluruh.
b) Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh
atau tidak dapat mandi sendiri.
2) Dressing
a) Mandiri : menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian
sendiri serta menalikan sepatu sendiri.
b) Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
3) Toiletting
a) Mandiri : pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian
dalam, membersihkan kotoran.
b) Tergantung : mendapat bantuan orang lain.
4) Transfering
a) Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat
duduk (memakai/tidak memakai alat bantu).
b) Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan bantuan.
5) Continence
a) Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
b) Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan
bantuan manual atau kateter.
6) Feeding
a) Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan
memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk kemampuan memotong
daging daging dan menyiapkan makanan seperti mengoleskan
mentega pada roti).
b) Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat
makan sendiri secara parenteral.

7
Dari kemampuan melaksanakan 6 (enam) aktivitas dasar tersebut
di atas, kemudian diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) tahapan yang disebut
sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan sendiri, atau disebut juga Index
Katz yang secara berurutan adalah sebagai berikut :
1) Index Katz A : mandiri untuk 6 (enam) aktivitas;
2) Index Katz B : mandiri untuk 5 (lima) aktivitas;
3) Index Katz C : mandiri, kecuali “bathing” dan 1 (satu)
fungsi lain;
4) Index Katz D : mandiri, kecuali “bathing, dressing” dan 1
(satu) fungsi lain;
5) Index Katz E : mandiri, kecuali “bathing, dressing,
toileting” dan 1 (satu) fungsi lain;
6) Index Katz F : mandiri, kecuali “bathing, dressing,
toileting, transfering”, dan 1 (satu) fungsi
lain;
7) Index Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 enam)
aktivitas.
b. Mini Mental State Examination (MMSE) / Intelectual Cognitive
Assesment
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga
menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4
(empat) golongan,yaitu :
1) Dementia degeneratif primer 50-60%;
2) Dementia multi-infark 10-20%;
3) Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%;
4) Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.

Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental


(PPSM=MMSE= Mini Mental State Examination)

8
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, 0 – 2 kesalahan = baik
tahun); 3 – 4 kesalahan = gangguan intelek
2. Hari apakah hari ini? ringan
3. Apakah nama tempat ini? 5 – 7 kesalahan = gangguan intelek
4. Berapa nomor telepon Bapak/Ibu? (bila sedang
tidak ada telepon, jalan apakah rumah8 – 10 kesalahan = gangguan intelektual
Bapak/Ibu?) berat
5. Berapa umur Bapak/Ibu?
6. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, bulan
tahun)
7. Siapakah nama gubernur kita? Bila penderita tidak pernah sekolah,
(walikota/lurah/camat) nilai kesalahan diperbolehkan + 1
8. Siapakah nama gubernur sebelum ini? dari nilai di atas.
(walikota/lurah/camat) Bila penderita sekolah lebih dari
9. Siapakah nama gadis Ibu anda? SMA kesalahan yang
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20 diperbolehkan -1 dari atas.

Dari : Folstein,1990
1. Geriatric Depressive Scale
Geriatric Depression Scale (GDS) merupakan salah satu instrumen yang paling
sering digunakan untuk mendiagnosis depresi pada usia lanjut.

9
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Asesmen Medis Geriatri


2. SPO Pelayanan Pasien Geriatri
3. MMSE
4. Index Bartel
5. Rencana Jadwal Kegiatan Klinik Geriatri

10

Anda mungkin juga menyukai