PELAYANAN GERIATRI
RSUD UNDATA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dari Pokja Prognas
Geriatri dapat menyelesaikan Penyusunan Panduan pelayanan geriatri
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan terhadap penyelenggaraan pelayanan
geriatri di Rumah sakit, dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak para lansia dn
mendukung program nasional pemerintah.
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan panduan ini.
Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Amin.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Pasien usia lanjut belum tentu pasien geriatri, tetapi pasien geriatri sudah
pasti berusia lanjut. Ada beberapa karakterisik pasien geriatri yang
membedakannya dari pasien berusia lanjut. Pasien geriatri umumnya sudah
memiliki beragam penyakit kronik degenerative (multipatologi), mengkonsumsi
beragam obat yang seringkali menimbulkan efek samping (polifarmasi), sudah
mengalami penurunan faal organ sehingga rentanterhadap penggunaan obat
yang berlebihan, umumnya juga mengalami gangguan stastus nutrisi (gizi
kurang), problem psikososial yang rumit, gangguan pada aktivitas hidup sehari-
hari.
Data dari pusat data dan informasi Kementerian kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2014 menggambarkan prevalensi penyakit Hipertensi sebagai
kasus terbanyak yang dialami oleh lanjut usia di Indonesia sebesar 57,6%.
B. Pengertian
Pelayanan poliklinik Geriatri adalah pelayanan rawat jalan untuk pasien-
pasien yang berusia 70 tahun atau lebih dan memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan
atau dengan disabilitas (WHO).
RSUD Undata mendefinisikan bahwa pasien-pasien yang berumur ≥ 60 tahun
dengan lebih dari satu diagnosa dapat dikategorikan pasien geriatri. Pasien Geriatri
adalah pasien lansia dengan multipatologi dan atau Hendaya sebagai akibat dari
penurunan fungsi organ, masalah psikologi, sosial, ekonomi, lingkungan yang
membutuhkan penanganan secara holistik dengan pendekatan multidisiplin yang
bekerja interdisiplin.
Berdasarkan kemampuan pelayanan, pelayanan Geriatri dibagi menjadi:
1. Tingkat Sederhana
Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas rawat jalan
dan kunjungan rumah (home care).
2. Tingkat Lengkap
Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri atasrawat jalan,
rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care).
3. Tingkat Sempurna
Jenis pelayananGeriatri tingkat sempurna paling sedikit terdiri atas rawat jalan,
rawat inap akut, kunjungan rumah (home care), dan Klinik Asuhan Siang.
4. Tingkat Paripurna
2
Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, Klinik Asuhan
Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap Psikogeriatri, penitipan
Pasien Geriatri (respite care), kunjungan rumah (home care), dan Hospice.
Tingkatan sebagaimana dimaksud tersebut ditetapkan berdasarkan:
1. Jenis pelayanan
2. Sarana dan prasarana
3. Peralatan
4. Ketenagaan.
Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Undata
berdasarkan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana, peralatan serta
ketenagaan adalah pelayanan tingkat sederhana meliputi pelayanan poliklinik
geriatri dan home care.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Pelaksana Pelayanan
Tenaga Pelaksana Pelayanan terdiri atas:
1. Tenaga Medis
a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yaitu dokter yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi dokter spesialisis Penyakit Dalam.
b. Dokter Spesialis Syaraf, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Syaraf;
c. Dokter Spesialis Jiwa, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Jiwa;
d. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yaitu dokter yang telah
menyelesaikan pendidikan program studi spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi dan telah mendapat pelatihan khusus rehabilitasi geriatri
2. Tenaga Perawat Dan Tenaga kesehatan lainnya
a. Perawat Gerontik adalah perawat yang telah mendapat pelatihan keperawatan
gerontik;
4
b. Fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi Ahli Madya Fisioterapi;
c. Okupasi Terapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan
pendidikan program program studi Ahli Madya Okupasi Terapi
d. Dietisien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuian dan
ketrampilan dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun
pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau yang
mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), dan bekerja di unit
pelayanan yang menyelenggarakan terapi diet.
e. Psikolog adalah seorang yang menyelesaikan program studi sarjana ilmu
psikologi
f. Farmasi klinik adalah apoteker yang telah mengikuti kursus atau pelatihan
farmasi klinik
C. Pasien
Pasien yang dapat dilayani di poliklinik Geriatri meliputi:
a. Pasien baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke polikinik Geriatri
baik dengan rujukan dari puskesmas maupun tanpa rujukan (mandiri)
b. Pasien lama
Pasien lama adalah pasien yang datang ke poliklinik untuk kontrol evaluasi dan
monitoring dari terapi dan komplikasi yang diderita
c. Pasien konsulan
Pasien konsulan adalah pasien dengan kelainan di bidang Geriatri yang
dikonsulkan oleh bidang lain ke divisi Geriatri
D. waktu Pelayanan
Waktu pelayanan Poliklinik Geriatri Meliputi:
1. Waktu Pelaksanaan Skrining dimulai jam 08.00 wita sampai dengan 10.00 wita;
2. Konsultasi dan pemberian terapi mengikuti jam pelayanan Poliklinik Rumah Sakit
yaitu 08.00 wita sampai dengan 12.00 wita.
5
BAB III
KEBIJAKAN PELAYANAN
6
BAB IV
TATA LAKSANA
KONSULEN
PELAYANAN POLI
UNIT PENUNJANG
B. Prosedur Pelayanan
1. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 60 tahun dan saat masuk pasien hanya
didapatkan 1 (satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat sesuai dengan DPJP
nya.
2. Setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka
pasien dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri sesuai dengan
permasalahan (diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatri oleh Tim
Geriatri sesuai dengan jadwal atau sesuai yang ditunjuk oleh DPJP Utama.
3. Pasien dengan usia ≥ 70 tahun dan didapatkan penyakit degeneratif dan sindrom
geriatri, seperti : insomnia, malnutrisi,bedridden/imobilisasi, inkontinensia
urine/alvi, depresi, dellirium, dimensia langsung dilayani oleh tim terpadu geriatri
di poliklinik geriatri.
7
BAB V
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
A. Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri.
Pemantauan dan evaluasi harus ditindak lanjuti untuk menentukan faktor-faktor
yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan penyelesaian yang efektif.
Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan. indikator dalam pencatatan yang digunakan dim poliklinik adalah
kepuasan pasien dan kualitas hidup.
1. Kualitas Hidup
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu menilai
kualitas hidup terkait kesehatan (health related quality of life = HRQoL).
Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah EQ5D (Euro-Quality of
Life Five Dimension) yang mengukur lima dimensi atau aspek yang
memengaruhi kesehatan. Standar nilai EQ5D ≥ 0,71 dengan EQ5D-VAS
minimal 79%.
2. Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yang secara
sahih dapat mengukur kepuasan pasien. Salah satu instrumen yang sering
digunakan adalah Patients’s Satisfaction Questionair (PSQ) yang telah diuji
kesahihan (Spearman correlation coefficient: 0,383 – 0,607 ; p < 0,01) dan
keandalannya (Cronbach’s alpha: 0,684). Instrumen ini memiliki nilai standar
minimal 190.
B. Dokumentasi
1. Identitas, assesmen, perencanaan perawatan dan implementasi perawatan
pasien dicatat dalam rekam medik.
2. pelaporan bulanan
8
BAB VI
PENUTUP