Anda di halaman 1dari 10

Lampiran : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KOLONODALE
Tentang : PANDUAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU TINGKAT
SEDERHANA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOLONODALE
KABUPATEN MOROWALI UTARA
Nomor : 445/ 633.d/RSUD.Kodal/VII/2019
Tanggal : 02 Juli 2019

PANDUAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU TINGKAT SEDERHANA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOLONODALE

BAB I
DEFINISI
Definisi pasien geriatri berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 79 tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit, adalah pasien lanjut usia
dengan multi penyakit dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi,
sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu
dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin.

Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus yaitu multipatologi (pada satu pasien
terdapat lebih dari satu penyakit yang umumnya bersifat kronik degeneratif), menurunnya
daya cadangan faali, berubahnya gejala dan tanda penyakit dari yang klasik,
terganggunya status fungsional (kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari), sering terdapat gangguan nutrisi, berupa gizi kurang atau gizi buruk.

Rumah sakit menjadi tempat pemeliharaan kesehatan yang memuaskan bagi orang yang
sakit dan orang yang sehat baik bagi orang yang usia muda maupun usia tua. Indonesia
menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati, bukan saja karena
nilai- nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia
tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian
fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak
mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu
wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi
roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan
layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.

Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan
terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansiaperempuan ± 9,5 juta lebih
banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta. Penyebabnya adalah angka harapan hidup
perempuan lebih tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.

Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan


program-program terkait, berdampak pada menurunnya angka kelahiran dan
meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering disertaidengan
meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan
perawatan dan pengobatan dengan waktu yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan
pelayanan kesehatan bagi lansia di rumah sakit masih sangat kurang.
Pasien lansia belum tentu pasien geriatri, tetapi pasien geriatri sudah pasti berusis lanjut.
Pasien geriatri umumnya sudah memiliki beragam penyakit kronik degeneratif
(multipatologi), mengkomsumsi beragam obat yang seringkali menimbulkan efek
samping (polifarmasi), sudah mengalami penurunan faal organ sehingga rentan terhadap
penggunaan obat yang berlebihan, umumnya juga mengalami gangguan status gizi,
problem psikososial, dan gangguan pada aktivitas hidup sehari-hari.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Jenis layanan :
Berdasarkan Permenkes nomor 79 tahun 2014 tentang penyelengaraan pelayanan
geriatri di rumah sakit, maka pelayanan geriatri dirumah sakit dibagi menjadi :
1. Tingkat sederhana
2. Tingkat lengkap
3. Tingkap sempurna
4. Tingkat paripurna
Tingkatan tersebut diatas ditetapkan berdasarkan jenis pelayanan, sarana, prasana,
peralatan dan ketenagaan.
Menurut Permenkes no 79 tentang pelayanan geriatri, tim terpadu geriatri pada pelayanan
Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas:Dokter spesialis penyakit dalam,
Dokter spesialis lainnya sesuai jenis penyakit pasien geriatri, Dokter umum, Perawat,
Apoteker, Tenaga gizi, Fisioterapi, Okupasi terapis.
2. Pelaksana
Tenaga pelaksana pelayanan terdiri atas tenaga medis dan non medis.
1. Tenaga medis :
 Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yaitu dokter yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi dokter spesialisis Penyakit Dalam.
 Dokter Spesialis Syaraf, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Syaraf;
 Dokter Spesialis Jiwa yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Jiwa;
 Dokter umum yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan program studi
profesi dokter umum
2. Tenaga non medis :
 Perawat adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan program
studi Ahli Madya Keperawatan
 Fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi Ahli Madya Fisioterapi;
 Dietisien adalah tenaga kesehatan nutrision yang telah menyelesaikan
pendidikan progran studi Ahli Madya Gizi.
3. Pasien
Pasien yang dapat dilayani di poliklinik Geriatri adalah pasien usila berusia 60 tahun
atau lebih dan memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan atau dengan multipatologi dan
atau hendaya sebagai akibat dari penurunan fungsi organ,
masalahpsikososial,ekonomi, lingkungan yang membutuhkan penanganan secara
holistik dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja interdisiplin.
4. Waktu pelayanan
Untuk pelaksanaan pelayanan geriatri di polikliknik Geriatri pada setiap hari Kamis
jam 08.00 – 12.00 WITA.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Batasan Pelayanan

Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan


interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia lanjut.
1. Pelayanan Geriatri Sederhana
Suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai kegiatan berupa pelayanan
poliklinik dan home care. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang
minimal terdiri dari
a. Dokter Spesialis Penyaki Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatric
b. Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
c. Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
d. Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
2. Pelayanan Geriatri Lengkap
Suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai kegiatan poliklinik, day hospital
sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari :
a. Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatri;
b. Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
3. Pelayanan Geriatri Sempurna
Suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai kegiatan pelayanan poliklinik, day
hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan. Pelayanan tersebut diberikan oleh
a. Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
b. Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter umum
yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis,
terapi wicara, psikologi dan pekerja sosial;
c. Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
d. Nutrisionis;
e. Asisten farmasi;
f. Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang
lengkap di rumah sakit yang sama;
4. Pelayanan Geriatri Paripurna
Suatu bentuk pelayanan geriatri yang memberikan pelayanan poliklinik, day hospital,
ruang geriatri akut dan kronis, pendidikan, serta penelitian dan pengembangan.
B. Jenis Pelayanan Geriatri
1. Poliklinik Geriatri;
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen,tindakan kuratif sederhana dan
konsultasi bagi penderita rawat jalan,baik dari masyarakat,puskesmas,maupunantar
poliklinik.Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis yang telah
mendapat kursus geriatri atau dokter spesialis geriatri, seorang perawat, dan seorang
petugas sosial medik.
2. Bangsal Geriatri Akut;
Bangsal Geriatri merawat pasien usia lanjut yang menderita penyakit akut atau semi
akut, antara lain : stroke akut,pneumonia,asidosis,penyakit jantung kongestif, dan lain-
lain.Pasien lansia dilakukan asesment,tindakan kuratif dan rehabilitasi oleh Tim
Geriatri. Ketenagaan di bangsal ini tergantung dari jumlah tempat tidur dan
kompleknya pelayanan yang diberikan, minimal ada tenaga geriatris atau internis yang
mendapat kursus geristri, perawat,tenaga rehabilitasi. Bisa ditambahkan ke dalam tim
tersebut psikolog,nutrision,tenaga farmasi, dan tenaga lain sesuai kebutuhan rumah
sakit.Tenaga di bangsal akut ini melayani konsultasi dari bangsal lain yang
membutuhkan.
3. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan
medik,psikososial,edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampun fungsional
semaksimal mungkin.Penyakit pada usia lanjut mempunyai kecenderungan terjadi
kecacatan,sehingga oleh WHO selalu diharapkan penegakan diagnosis pasien usia
lanjut dalam aspek impairment,disabilitas dan handikap,sehingga rehabilitasi medik
merupakan aspek penting dalam pelayanan lansia dan harus dilaksanakan secepat
mugkin sejakpasien masuk sampai pulang sesuai kebutuhannya.Untuk memulai
program rehabilitasi medik pada lansia,tenaga profesional harus mengetahui kondisi
lansia saat itu juga,baik penyakit yang menyertai maupun kemampuan fungsional yang
mampu dilakukan.Banyak instrument untuk menilai kemampuan seorang lansia,salah
satu diantaranya adalah Index Katz yang cukup sederhana dan mudah diterapkan untuk
menilai kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) dan juga
untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada golongan lansia.
4. Bangsal Geriatri Kronis;
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut dengan penyakit kronis yang
memerlukan rawat inap dalam jangka waktu lama dan memerlukan biaya sangat tinggi
mengingat turn over ratenya yang sangat rendah.
5. Pendidikan dan Riset.
Hal ini merupakan suatu bagian inplisit dari suatu pemberian pelayanan geriatri,
antara lain : dilaksanakan untuk pendidikan tenaga paramedis, medis, terapis
rehabilitasi, dan berbagai riset yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan
pengembangan ilmu geriatri.
C. Assesment Geriatri;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek
medik,fungsional,psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun
program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat
tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar
disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
D. Yang perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatri :
- Menderita lebih dari satu penyakit kronis atau degeneratif dengan atau tanpa disertai
penyakit akut
- Menghadapi kesulitan untuk berjalan (instability), mengalami jatuh (falls), atau
imobilisasi (bedridden)
- Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care). seperti kesulitan makan
atau berpakaian
- Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau gangguan tingkah laku
(behavior) dini
- Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis, penyakit parkinson, arthritis, gangguan
berkemih (inkontinensia urine), atau gangguan buang air besar.
E. Prinsip-Prinsip Pelayanan Geriatri adalah sebagai berikut :
- Pendekatan menyeluruh (biopsikososialspiritual)
- Orientasi terhadap kebutuhan klien
- Diagnosis secara terpadu
- Team work (koordinasi)
- Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.
F. Kriteria Pelayanan Lansia;
- Komprehensif: adanya dukungan finansial yang adekuat, perawatan sehari-hari,
pelayanan kesehatan yang memadai, pendidikan kesehatan, perawatan keluarga,
kebutuhan rekreasi dan aktifitas fisik dan pelayanan transportasi
- Adanya kerjasama/terkoordinasi lintas program/sektoral
- Mudah dijangkau
- Memperhatikan kualitas pelayanan.
G. Tata Laksana Assesment Lansia Assesment Lansia adalah suatu rangkaian kegiatan
proses keperawatan yang:
- Ditujukan kepada usia lanjut
- Meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual - Menganalisis masalah dan merumuskan diagnosis keperawatan;
- Membuat perencanaan
- Melaksanakan implementasi dan melakukan evaluasi.
H. Tujuan Assesment Usia Lanjut
1. Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik
- Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut
2. Menegakkan adanya gangguan organ/sistem (impairment),ketidakmampuan
(disabilitas) dan ketidakmampuan sosial (handicap) untuk dapat dilakukan terapi
dan/atau rehabilitasi.
3. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan yang dapat digunakan
untuk penatalaksanaan penderita tersebut.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Geriatri
Tingkat Sederhana Rumah Sakit Umum Daerah Kolonodale

pasien lanjut

Triase di setiap
Poliklinik
Asesmen
Departement /
geriatri
Masalah Geriatri:
komprehensif
 Kondisi medis umum
oleh tim terpadu Rencana Tatalaksana
 Status fungsional Home Care/ Asuhan Rumah
Rawat Jalan (Poliklinik) oleh tim
Komprehensif
 Psikiatri : Status
Asesmen dan terpadu poli geriatri
konsultasi Kuratif
mental, fungsi kognitif Intervensi psikososial
 Sosial dan lingkungan Rehabilitasi
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi pelayanan geriatri di RSUD Kolonodale dilakukan melalui pendataan pasien


geriatri yang dilayani setiap hari di Poliklinik dan dibuatkan pelaporan setiap 3 bulan kepada
direktur. Selain itu juga terdapat leaflet tentang kesehatan lansia yang digunakan promkes
sebagai salah satu bahan penyuluhan di lingkungan Rumah Sakit maupun sebagai bahan edukasi
kepada lansia dan keluarganya oleh Tim Terpadu Geriatri di Posyandu berdikari.

Anda mungkin juga menyukai