BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang di-
hormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang
dimasyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam kelompok yang
rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan
pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak
mereka sebagai mana diatur dalam Pasa l8 UUN omor 39 Tahun 1999.
Salahsatu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus
dirumah sakit berupa kursiroda, liftkhusus, toilet, jalan/akses bagilansia
yang bertongkat, tangga, fasilitaslain, dan layanan khusus berupa
“PelayananGeriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia diIndonesia, baik itu di pedesaan
maupun di perkotaan terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya,
jumlah lansia perempuan ±9,5juta lebih banyak disbanding lansia laki-lak
i±8,2juta. Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih
tinggi jika disbanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan dibidang kependudukan, pendidikan, ke-
sehatan, dan program-program terkait, berdampak pada menurunnya
angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia
lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidak-
mampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan den-
gan waktu yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan
bagilansia di rumahsakit masih sangat kurang.
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar ada standar pelayanan kesehatan
bagi lansia yang populasi nya sudah semakin meningkat, yaitu:
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang set-
inggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kese-
hatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter,perawat) untuk dapa tmen-
genal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai suatu
kelainan;
4. Mencari upaya semaksimalmungkin agar para lansia yang menderita
penyakit atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan
yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian
secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan
kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk
tetap memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh
pengertian,(dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan per-
hatian yang maksimal,sehingga Kematiannya berlangsung dengan ten-
ang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mence-
gah disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmenini tidak
sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi
antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
C. PENGERTIAN
1. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas
2. Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari
aspek kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut Usia termasuk
pelayanan kesehatan kepada Lanjut Usia dengan mengkaji semua
aspek kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan,
dan rehabilitasi.
3. Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit
dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial,
ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan
secara terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara
Interdisiplin.
4. Status Fungsional adalah kemampuan untuk mempertahankan
kemandirian dan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-
hari
5. Multidisiplin adalah berbagai disiplin atau bidang ilmu yang secara
bersama-sama menangani penderita dengan berorientasi pada
ilmunya masing-masing
6. Interdisiplin adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
berbagai disiplin/bidang ilmu yang saling terkait dan bekerja sama
dalam penanganan pasien yang berorientasi pada kepentingan
7. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lan-
sia yaitu:
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik
psikologik, fisiologik, maupun struktur atau fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan
untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang
normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impair-
ment/ disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan
hidup secara normal (berhubungan erat dengan usia, jenis kelamin, dan
faktor-faktor social budaya);
8. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita
usia lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan pemeli-
haraan kesehatan yang rasional.
9. Tim Terpadu Geriatri adalah suatu tim Multidisiplin yang bekerja
secara Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia
dengan prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan
mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia yang terdiri dari dokter
geriatri/internis , dokter umum yang telah dilatih, perawat yang telah
mengikuti pelatihan geriatri, ahli gizi, dan apoteker.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pen-
dekatan interdisiplin yang mencakup aspek medikpromotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative serta aspek social dan psikologik pada pasien
usia lanjut.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geri-
atric yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik.
Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari:
- Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatri Sedang adalah suatu bentuk pelayanan
Geriatri yang mempunyai kegiatan poli klinik, dayhospital sesuai den-
gan kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari:
- Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan
geriatri;
- Perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri
- Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatri Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan
Geriatric yang mempunyai kegiatan pelayanan poli klinik day hospital,
ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan. Pelayanan tersebut
diberikan oleh:
- Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
- Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/
dokter umum yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi
terapis, ortotisprostetis, terapiwicara, psikologi dan pekerja sosial
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Nutrisionis
- Asisten farmasi
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi rehabilitasi
Medik yang lengkap di rumah sakit yang sama
d. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkap Atau Paripurna
Suatu bentuk pelayanan geriatrik yang memberikan pelayanan po-
liklinik, dayhospital, ruang geriatric akut dan kronis, pendidikan, serta
penelitian dan pengembangan.
Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan Tim Geriatri Lengkap, akan
tetapi ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan,dan konsultasi
hukum. Seperti pada Pelayanan Geriatri Lengkap, pada Pelayanan Geri-
atri Paripurna disyarat kan pula untuk mempunyai akses ke Instalasi Re-
habilitasi Medik yang lengkap. Yang diwajibkan untuk melakukan
penelitian adalah tingkat pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tu-
juan penelitian adalah untuik pengembangan ilmu geriatri. Tingkat
pelayanan dibawahnya boleh dilaksanakan penelitian yang lebih
sederhana.
2. Alur Pelayanan Geriatri
Rawat Jalan
( poliklinik interna) Assesment
Pasien usia lanjut -Asessmen dan komperhensif
yang datang ke konsultasi Dalam unit
triase /poliklinik -Kuratif pelayanan
IGD -Intervensi
Masalah geriatri
Rawat Inap -Kondisi medis
(Ruang Tulip 1&2) umum
Assesment -status fungsional
Kuratif
Intervensi
Rencana tatalaksana
Komperhensif
5. Persyaratan Peralatan
1) Tempat tidur
2) Walker(tongkat kaki/Tongkat ketiak)
3) Kursi roda
4) Alat pemeriksaan Fisik (Tensi, ther-
mometer, saturasi oksigen)
5) Timbangan Berat badan
6) Stetoscope
7) Reflek hamer
8) Kursi Dokter
9) Kursi Pasien
10) Meja Dokter
11) Lemari
12) Washtafel
13) Medical Curtain
14) Map File
15) Leaflet
6. Alur Pelayanan Rawat Jalan
a. Pasien datang ke poli melalui pendaftaran atau melalui rujukan internal
(dari poli lainnya)
b. Pasien mengambil nomer Antrian
c. Pasien didahulukan masuk untuk diperiksa dan pasien dibantu oleh
perawat poli untuk masuk ketempat pemeriksaan
d. Pasien dilakukan anamnesa oleh perawat poli dilakukan TTV dan
pengkajian lainya dan mendokumentasikan semua hasil pengkajian
dalam rekam medis pasien.
e. Pasien diperiksa oleh dokter spesialis dalam dengan pendampingan
khusus perawat sampai pemeriksaan selesai
f. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang bisa diteruskan ke instalasi
laboratorium
g. Bila diperlukan rujuk rawat inap pasien diteruskan ke instalasi rawat
inap
h. Bila memerlukan rujuk external pasien diberikan rujukan rumah sakit
i. Bila hanya diperlukan rawat jalan saja pasien diberikan resep dan dilan-
jutkan untuk mengambil ke apotek lalu dipersilahkan pulang.
b. Persyaratan Peralatan
1) Tempat tidur pasien
2) Oksigen
3) Kursi roda
4) Walker (Tongkat kaki/tongkat ketiak)
5) Alat pemeriksaan tanda-tanda vital (Tensimeter, thermometer,
saturasi oksigen)
6) Suction
7) EKG
8) Timbangan berat badan
c. Alur pelayanan Rawat Inap
Kondisi Lingkungan/Rumah :
Lantai licin/tidak;
Penerangan cukup/tidak;
Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat Pekerjaan :……………………………………………
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini:
(1)Nyeri dada (2)Pusing (3) Batuk (4)Panas (5)Sesak (6) Gatal
(7)Diare (8)Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Pengelihatan
kabur
(11) Lain lain ........
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :
(1)Nyeri dada (2)Pusing (3)Batuk (4)Panas (5)Sesak (6) Gatal (7)Di-
are (8)Jantung berdebar (9)Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur
Penyakit saat ini:
(1)Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3)Diare (4)Penyakit
kulit (5)Jantung (6)Mata (7)DM (8)Hipertensi
(9)Lain-lain......................................
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir:
(1)Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3)Diare
(4)Penyakit kulit (5)Jantung (6)Mata (7)DM (8)Hipertensi
(9)Lain-lain..................................
Status Gizi:
- Sehari makan berapa kali..............
- Habis berapa porsi.........................
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
c. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang Lansia:
(1)Tegap (2)Membungkuk (3)Kifosis(4)Skoliosis(5) Lordosis
Tanda-tandavital
(1)Suhu (2)Tekanandarah (3) Nadi (4) Respirasi (5)Beratbadan
(6)Tinggi badan (7)IMT
Status Gizi:
1. Sehari makan berapa kali.............
2. Habis berapa porsi.......................
3. Makan sendiri/dengan bantuan....
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala
Kebersihan :
kotor/bersih
Kerontokan rambut :
ya/tidak
Keluhan :
ya/tidak
Jika ya ,jelaskan :
……………………………………..
2) Mata
Konjungtiva : ane-
mis/tidak
Sklera : ik-
terik/tidak
Strabismus :
ya/tidak
Penglihatan :
Kabur/tidak
Peradangan :
Ya/tidak
Riwayat katarak :
ya/tidak
Keluhan :
ya/tidak
Penggunaan kacamata : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :………………………………………
3) Hidung
Bentuk :
simetris/tidak
Peradangan :
ya/tidak
Penciuman : ter-
ganggu/tidak
Jika ya,jelaskan : ……………………………………….
4) Mulut danTenggorokan
Kebersihan :
baik/tidak
Mukosa : Ya /Tidak
kering/lembab Peradangan/stomatitis
Gigigeligi : karies/tidak, om-
pong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :……………………………………….
6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada :normal chest/barrel chest/pi-
geonchest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictuscordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk distend/flat/lainnnya :
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung :
Supel :
Bising usus : ada/tidak
Frekwensi :…..kali/menit
9) Genetalia
Kebersihan :
baik/tidak Haemoroid :
Hernia : ya/tidak
10)Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala1–5)
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentan ggerak: maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, Jelaskan …………………………......
Tremor : ya/tidak
Edemakaki : ya/tidak,pitting
edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak jenis:
………………………………
10. Berjalan
11. Berjalan dengan tu-
mit
12. Berjalan dengan
ujung kaki
Jumlah
Keterangan :
Refleks+ : normal
Refleks- : menurun/meningkat
11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lem-
bab Gangguanpada kulit:
Jelaskan : .............................
E. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan
usia muda. Harus dapat dibedakan,apakah kelainan yang terjadi berke-
naan dengan bertambahnya usia atau memang ada suatu proses patologis
ebagai penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada lansia
yang sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral
Dengan adanya kelainan anatomi spembuluh darah arteri pada
usia lanjut, dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua san-
gat rentan terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi
tubuh maupun factor lain,misalnya yang berkaitan dengan tekanan
darah seperti fungsi jantung,bahkan fungsi otak yang berkaitan den-
gan pengaturan tekanan darah (sistemotonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kogni-
tif yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesa
daran dan kewaspadaan dan tergang gunya proses berfikir yang be-
rakibat terjadinya disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu:
a. Derajat kesadaran menurun, misalnya sulit untuk tetap bangun
saat diperiksa
b. Gangguan persepsi,antara lainilusi, delusi, halusinasi, dan misin-
trepretasi
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia,
tetapi siang hari tertidur
d. Aktivitas psikomotor meningkat atau menurun
e. Disorientasi waktu,tempat,danorang
f. Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan ingatan/memorise demikian berat se-
hingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan
dalam4 (empat) golongan,yaitu :
a. Dementia degen eratifprimer 50-60%;
b. Dementia multi-infark 10-20%;
c. Dementia yang reversibel atau sebagi anreversibel 20-30%;
d. Gangguan lain(terutamaneurologik) 5-10%.
Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental
(PPSM=MMSE=MiniMentalStateExamination)
DaftarPertanyaan Penilaian
Tanggal berapakah hari ini ? (bu- 0–2 kesalahan=baik
lan,tahun); 3–4 kesalahan=
Hari apakah hariini? gangguan intelek ringan
Apakah nama tempatini? 5–7 kesalahan=
Berapa nomor telepon Bapak/Ibu? gangguan intelek sedang
(bila tidak ada telepon,jalan apakah 8–10kesalahan=
rumah Bapak/Ibu?) gangguan intelektual berat
Berapa umur Bapak/Ibu?
Kapan Bapak/Ibulahir? (tanggal,bulan
tahun)
Siapakah nama gubernur kita? (wa-
likota/lurah/camat) Bila penderita tidak pernah
Siapakah nama gubernur sebelu sekolah,nilai kesalahan diper-
ini? Dari:Folstein,1990 bolehkan +1darinilai diatas.
3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan
saraf otonompada usia lanjut adalah :
Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada neuro-
transmisi pada ganglionotonom, berupa penurunan asetilkolin terutama
disebabkan oleh penurunan enzim utama, yaitu kolin asetilase. Hal ini
cenderung menurunkan fungsi otonom.
4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada pen-
derita lansia.Inkontinensia adalah pengeluaran urine(atau feses) tanpa
disadari,dalam jumlah dan frekwensi yang cukup sehingga mengaki-
batkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh“DRIP”.
D=Delirium;
R=Retriksimobilitas,retensi;
I=Infeksi,inflamasi,impaksfeses;
P=Pharmasi(obat-obatan),poliuri.
5. Jatuh(TheTrue GeriatricGiant)
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian seseorang mendadak terbaring/terduduk dilan-
tai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran
atau luka.
Faktor-faktoryang mempengaruhi jatuh pada lansia:
a. FaktorIntrinsik;
- Kondisi fisik dan neuropsikiatrik;
- Penurunan visus dan pendengaran;
- Perubahan neuro muskuler, gaya berjalan, dan reflek postural karena
proses menua.
b. FaktorEkstrinsik
- Obat-obatan yang diminum;
- Alat-alat bantu berjalan;
- Lingkungan yang tidak mendukung (berbahaya).
Penyebab-penyebab jatuh pada lansia:
a. Kecelakaan :merupakan penyebab jatuh yang utama;
b. Nyeri kepala dan atau vertigo
c. Hipotensiorthostatic
d. Obat-obatan
e. Prosespenyakityangspesifik
f. Idiopatik
g. Stroke
Faktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan kecelakaan
pada lansia:
a. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua,tidak
stabil,atau tergeletak dibawah
b. Tempat tidur atau WC yang rendah/jongkok
c. Tempat berpegangan yang tidakkuat/tidak mudah dipegang;
- Lantai yang tidak datar,baik ada trapnya atau menurun;
- Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang
tebal/menekuk pinggirnya,dan benda-benda alas lantaiyang licin
atau mudah tergeser
- Lantai yang licin atau basah
- Penerangan yang tidakbaik (kurangataumenyilaukan)
- Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran,berat,maupun cara
penggunaannya.
Faktor-faktor situasional yang mungkin mempresipitasi jatuh antara lain:
a. Aktivitas
- Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan aktivitas bi-
asa seperti berjalan, naik atau turun tangga,dan mengganti posisi.
b. Lingkungan
- Sekitar70%lansia jatuh dirumah,10%terjadi ditangga,dengan keja-
dian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibandingkan saatnaik
tangga.
c. Penyakit Akut.
Pencegahan Jatuh :
Ada 3 usaha pokok untuk pencegahan ini,antara lain:
a. Identifikasi Faktor Risiko
Perlu dilakukan asesmen keadaan
sensorik,neurologik,musculoskeletal dan penyakit sistemik yang
sering mendasari/menyebabkan jatuh, juga keadaan lingkun-
gan,obat-obatan dan alat bantu jalan.
b. Penilaian keseimbangan gaya berjalan;
Setiap lansia harus dievaluasi keseimbangan badannya dalam
melakukan gerakan pindah tempat,pindah posisi,juga gaya ber-
jalan dan kekuatan otot ekremitas bawah lansia.
c. Mengatur/mengatasifaktorsituasional.
Faktor situasional yang bersifat serangan akut dapat dicegah den-
gan pemeriksaan rutin kesehatan lansia,bahaya lingkungan dapat
dicegah dengan perbaikan lingkungan.Aaktivitas fisik dapat di-
batasi sesuai kondisi kesehatan lansia.
Tanggal
NamaPenderita Skor
Kondisi FisikUmum:
- Baik
4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- SangatBuruk 1
Kesadaran :
- Komposmentis 4
- Apatis 3
- Konfus/soporus 2
- Stupor/koma 1
Aktivitas:
- Ambulan
4
- Ambulan dengan 3
bantuan 2
- Hanyabisaduduk 1
- Tiduran
Mobilitas:
- BergerakBebas 4
- SedikitTerbatas 3
- SangatTerbatas 2
- TidakBisBergerak 1
Inkontinensia:
- Tidak
4
- Kadang-kadang 3
- Sering 2
Inkontinensia Urine 1
- Inkontinensia Alvi
danUrine
BAB IV
DOKUMENTASI