Anda di halaman 1dari 17

FANATISME BERLEBIH DAN PSIKOLOGI MASA PADA TRAGEDI

KANJURUHAN

Makalah untuk memenuhi uts mata kuliah psikologi sosial

Dosen Pengampu:Dian Andriany,S.Sos.,M.Ikom

Nama :Ilham Adi Nugraha

Npm :122100123

Prodi :Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Jl. Terusan Pemuda No.1 Kota Cirebon

Tahun 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1Latar Belakang.................................................................................................................................4

1.2Rumusan Masalah...........................................................................................................................5

1.3 Tujuan..............................................................................................................................................5

1.4Manfaat.............................................................................................................................................5

1.5Metode Penelitian............................................................................................................................6

1.6Waktu dan tempat............................................................................................................................6

BAB 2..............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

1.Psikologi Masa Terhadap Tragedi Kanjuruhan..............................................................................6

2.Penyebab Tragedi Kanjuruhan.........................................................................................................8

3.Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengusut tragedi kanjuruhan...........................................11

4.Dampak dari tragedi Kanjuruhan...................................................................................................14

BAB 3............................................................................................................................................16

PENUTUP.....................................................................................................................................16

1.Kesimpulan.......................................................................................................................................16

2.Saran..................................................................................................................................................17
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunianya tugas makalah untuk memenuhi uts psikologi sosial yang berjudul “fanatisme
berlebih dan psikologi masa dalam tragedi kanjuruhan” dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.Oleh karena
itu,semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan
tugas-tugas yang akan akan datang.

Cirebon,November 2022

Ilham Adi Nugraha


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tragedi stadion kanjuruhan,malang telah menyisakan duka mendalam tidak hanya


Indonesia,tetapi juga dunia internasional.Tragedi kanjuruhan diawali dengan kekecewaan
supporter aremania karena arema kalah melawan persebaya pada lanjutan liga 1 2022,seperti
yang diketahui bersama arema dan persebaya merupakan dua klub sepakbola di Indonesia yang
memiliki rivalitas yang sangat tinggi.

Masalah keamanan penyelengaraan persebaya vs arema sempat menjadi perhatian polres


mlang karena dilaksanakan pada malam hari. Pada tragedi kanjuruhan ini menyebabkan 132
orang meninggal dan 500 orang lainnya luka luka,Tragedi ini menunjukan betapa seriusnya
permasalahan sepakbola Indonesia beruntungnya fifa tidak menjatuhkan sanksi terhadap pssi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:

 Mengapa pengaruh psikologi masa terjadi terhadap tragedi kanjuruhan?


 Mengapa tragedi kanjuruhan bisa terjdi?
 Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengusut tragedi kanjuruhan?
 Apa dampak yang timbul setelah terjadi tragedi kanjuruhan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan maslah di atas makalah ini bertujuan untuk:

 Menjabarkan pengaruh psikolgi masa terhadap tragedi kanjuruhan


 Mengetahui mengapa tragedi kanjuruhan bisa terjadi
 Menjelaskan upaya apa saja yang dilakukan untuk mengusut tragedi kanjuruhan
 Menjelaskan dampak yang timbul setelah tragedi kanjuruhan
1.4 Manfaat

Dengan dibuatnya tugas makalah psikologi sosial yang berjudul”Fanatisme berlebih dan
psikologi masa terhadap tragedi kanjuruhan” akan membawa manfaat bagi:

1.Manfaat bagi penulis

Dengan adanya penulisan tugas ini,dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan


tambahan bagi penulis tentang fanatisme berlebih terhadap suatu klub sepakbola.

2.Manfaat bagi pembaca

Untuk mengetetahui mengapa tragedi kanjuruhan bisa terjadi dan mengetahui upaya apa saja
yang dilakukan untuk megusut tragedi kanjuruhan dan untuk mengetahui dampak yang terjadi
dari tragedi kanjuruhan tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-
kata,gambar bukan angka-angka.Menurut Bogdan dan Taylor,sebagaimana dikutif oleh Lexy J.
Molcong penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

1.6Waktu dan tempat

1.Waktu

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal diberikannya tugas ini
dalam kurun waktu 18 hari yaitu dimulai sejak tanggal 10-28 November

2.Tempat

Tempat penelitian ini adalah beretempatan di wilayah rumah penulis yang bertempatan di
lingkungan masyarakat desa Taraju Kecamatan sindangagung Kabupaten Kuningan
BAB 2

PEMBAHASAN

1.Psikologi Masa Terhadap Tragedi Kanjuruhan

Seperti kasus kerusuhan sepakbola lainnya,dalam kasus ini fanatisme membangkitkkan


semangat berlebihan yang tidak rasional pada para pendukung,secara tidak sadar individu telah
membangun ikatan emosi satu sama lain dan melebur ke dalam masa pendukung.Luapan
kekecewaan karena kekalahan arema yang digambarkan melalui penggunaan kata-kata
kasar,lemparan nasi bungkus dan kantong air hingga aksi turun lapangan merupakan konsekuensi
dari deindividualisasi bisa membuat mereka mengalami penurunan kesadaran atas batasan
normal dalam berperilaku yang seringkali membawa mereka kepada sikap impulsive,mudah
tersinggung atau berperilaku sesuai norma kelompoknya.

Hillshbrough Para psikolog menyimpulkan bahwa dalam situasi darurat, identitas kolektif
menentukan akan sekooperatif dan sebaliknya, akan sekacau apa kelompok masa jika diberikan
suatu kondisi,Dury dan cocking (2014) mengungkapkan,ketika petugas yang tidak
berpengalaman ikut terlibat dalam pengamanan masa dan menilai aksi masa berbahaya hingga
mulai mengintervensi secara fisik maka situasi bisa berubah kritis.Hal inilah yang terjadi saat
tragedi tahun 1989 lalu,ketika 96 orang meninggal terinjak-injak di stadion
Sheffield,inggris.polisi yang khawatirn memojokan masa yang membuat situasi memanas

Situasi serupa juga terjadi di stadion kanjuruhan. Aksi refresip petugas justru malah
membangkitkan emosi ratusan penonton lainnya untuk ikut turun ke lapangan,mengambil
kesempatan untuk menunjukan keberadaan dirinya sebagai aremania.Aksi turun lapangan
Aremania ini ditangkap petugas sebagai indikator terjadinya kekacauan sehingga petugas
mempersepsikan perlunya pengamanan dalam konteks menyerang padahal, di dalam stadion
kanjuruhan hanya ada aremania sehingga potensi kerusuhan yang menyebabkan kematian
sebetulnya tidak tampak.

Berdasarkan pemaparan kapolri, Jendral listyo sigit petugas pengamanan menggunakan


kekuatan dengan perlengkapan penuh karena melihat penonton yang turuh ke lapangan semakin
banyak.Dengan maksud menghalau masa turun ke lapangan,11 petugas menembakan gas air
mata : 7 tembakan ke tribun selatan,1 tembakan ke tribun selatan dan 3 tembakan kea rah
lapangan.Sayangnya, tindakan ini justru memperburuk situasi,Komnas HAM.
menegaskan,tembakan gas air mata adalah penyebab banyaknya korban berjatuhan.Tembakan
gas air mata memicu stress hingga memicu kepanikan masal.Jumlah penonton yang melebihi
kapasitas stadion menambah kekacauan situasi.

Kepanikan masal tergambar dari banyaknya penonton yang lari berhamburan


meninggalkan tribun menuju pintu keluar dalam waktu yang bersamaan setelah gas air mata
ditembakan.Tapi sayangya,beberapa pintu keluar belim sepenuhnya terbuka.Pada akhirnya
banyak penonton berdesakan dalam waktu yang cukup lama hingga mengalami patah
tulang,trauma bahkan ada yang meninggal karena asfiksia.

Memang bagi banyak orang sepakbola adalah pelarian.Tempat mereka bisa pergi
merasakan rasa kebersamaan dan melupakan tekanan kehidupan sehari-hari.Namun,harapan
tersebut bisa bertolak belakang bila mengalami kepanikan yang justru disebabkan oleh
sepakbola.Beberapa gejala dari kemunculan panik ini umumnya mulai dari rasa bahaya yang
akan datang,takut kehilangan kendali,detak jantung yang cepat,berkeringat,gemetar hingga sesak
napas.
2.Penyebab Tragedi Kanjuruhan

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat popular dan memiliki banyak elemen di
dalamnya.Selain pelatih dan pemain sepakbola memiliki elemen yang tidak bisa dipisahkan dari
cabang olahraga tersebut yaitu pendukung atau boasa disebut supporter,namun fanatisme
supporter ini cenderung pada sifat yang anarki.Rivalitas terjadi diakibatkan beberapa konflik
salahsatunya fanatisme rivalitas yang terjadi antara supporter Arema Fc dan Persebaya
Surabaya.Dalam kasus tragedi kanjuruhan ini,disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

A.Adanya oknum supporter yang masuk ke lapangan

Seperti yang diketahui bersama,pada pertandingan pesebaya Surabaya menghadapi arema


fc tim tuan rumah Arema fc kalah dengan skor akhir 2-3 oleh tim tamu persebaya Surabaya,hal
ini menyebabkan para pendukung arema fc kecewa,karena kekecewaan inilah ada beberapa
oknum dari supporter arema yang memaksa masuk ke lapangan untuk menyampaikan
kekecewaan mereka kepada pemain.Sayangnya,ulah dari beberapa oknum supporter ini menjadi
awal dari permasalahan yang lainnya.Akhirnya para supporter lain juga mengikuti para oknum
supporter ini untuk memasuki lapangan saat pertandingan telah selesai akibatnya situasi semakin
memanas dan tidak terkendali,para aparat kepolisan juga telah berupaya untuk melakukan
pengamanan di dalam stadion.Sebelum para supporter masuk ke lapangan,para supporter juga
melemparkan botol dan benda lain kea rah pemain dan manager hal itu disebabkan karena
kekecewaan supporter atas kekalahan tersebut.

B.Jumlah penonton melebihi kapasitas stadion

Pada saat itu,jumlah penonton pertandingan di stadion melebihi kapasitas,tiket yang


terjual pada saat pertandingan arema fc melawan persebaya Surabaya mencapai 42.000
sedangkan daya tamping maksimal stadion kanjuruhan hanya 38.000.

Di temapat yang begitu padat itu,keputusan polisi untuk menembakan gas air mata hanya
akan membuat orang-orang yang ada di stadion itu panik dan situasi semakin kacau terlebih lagi
stadion kanjuruhan hanya memiliki satu pintu keluar.Biasanya,dalam pertandingan olahraga
yang kompetitif emosi penonton mudah lebih meningkat.Jadi,tidak heran jika hiruk pikuk
kerumunan penonton yang ingin segera keluar stadion hanya melalui satu pintu keluar rentan
menyababkan kematian dan cidera.Tragedi Hillshbrough yang terjadi pada tahun 1989 di inggris
seharusnya dapat dijadikan pembelajaran karena acara tersebut berakhir sebagai tragedi kelam
sebagai akibat dari kombinasi tindakan polisi,komunikasi yang buruk,serta akses jalan keluar
yang buruk bagi penonton.

C..Penggunaan gas air mata oleh pihak keamanan

FIFA telah menetaplan dalam peraturan keselamatannya bahwa penggunaan senjata api
atau gas pengendalian masa oleh petugas keamanan tidak diperkenankan.Penggunaan gas air
mata ini dapat mengiritasi mata dan merangsan reseptor rasa sakit,sehingga dapat menyebabkan
kepanikan.

Pada tragedi kanjuruhan,penggunaan gas air mata dalam situasi yang sudah meningkat
secara emosional telah memperparah kepanikan dan berujung pada kekacauan.Walaupun orang
yang terkena gas air mata bisa pulih tetapi ada resiko konsekuensi kesehatan jangka panjang
terutama bagi mereka yang terpapar dosis besar dan orang orang dengan kondisi medis
tertent.Penggunaan gas air mata adalah keputusan yang buruk dan semakin memperparah situasi.

Merujuk pada peraturan kapolri nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam
tindakan kepolisian,gas air mata diatur dalam pasal 5 Bab 2 ayat 1 memaparkan enam tahapan
penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian,enam tahapan tersebut yaitu:
 Tahap pertama adalah kekuatan yang memiliki dampak pencegahan
 Tahap kedua dari tindakan kepolisian berupa lisan
 Tahap ketiga merupakan tindakan kendali dengan tangan kosong lunak
 Tahap keempat adalah tindakan kendali dengan tangan kosong keras
 Tahap kelima adalah kendali senjata tumpul,senjata kimia antara lain gas air
mata,semprotan cabe atau alat lain sesuai standar polri
 Tahap keenam berupa kendali dengan senjata api atau alat lain untuk menghentikan
tindakan atau perilaku-perilaku kejahatan atau tersangka yang dapat menyebabkan luka
parah atau kematian anggota polri maupun masyarakat.

Mengutip dokumen”FIFA Stadium Safety and security”diketahui juga terdpat larangan


penggunaan gas air mata di stadion.Aturan tersebut tertuang dalam pasal 19 No B tentang
pitchside steward, yang berbunyi”No fi rearms or crowd control gas shall be carried or
used”(Tidak boleh membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali masa).Selain itu
dalam dokumen keselematan dan keamanan tersebut juga membuat aturan lain yakni posisi
petugas medis dan polisi saat berlangsungnya pertandingan.Kemudian,petugas tidak langsung
memakai tameng atau masker untuk kondisi tertentu serta aturan jumlah petugas lapangan dan
petugas yang berjaga.

D.Tidak seimbangnya jumlah personel pengamanan dan supporter yang hadir di stadion

Panitia pelaksana Arema dan polisi setempat mengusulkan pertandingan pesebaya


melawan arema digelar pada sore hari.Namun dengan berbagai pertimbangan PT.Liga Indoesia
Baru tetap menggelar pertandingan itu pada malam hari.

Personel kepolisian yang disiagakan pada laga arema melawan pesebaya mencapai 2.034
namun jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah penonton yang totalnya 42.588
orang,perbandingan yang tidak seimbang itu membuat polisi kewalahan ketika para supporter
masuk ke lapangan.Beberapa polisi bertugas mengamankan pemain masuk ke ruang ganti,
semenara sebagian polisi lainnya menghalau masa agar tidak terjadi kericuhan yang lebih luas
lagi.
3.Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengusut tragedi kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan menggambarkan kegagalan dalam memetakan, mengantisipasi, dan


mengendalikan kerumunan massa, terutama saat sedang terjadi kepanikan. Melihat dari
banyaknya faktor pemicu kekacauan situasi, permasalahan harus dilihat secara menyeluruh.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) untuk mengaudit seluruh stadion yang digunakan untuk kompetisi sepak bola di
Indonesia; meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk melakukan evaluasi
menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola, dan juga prosedur pengamanan
penyelenggaraannya; membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk
mencari, menemukan, dan mengungkap fakta terkait Tragedi Kanjuruhan; serta menekankan
transparansi dalam penyelidikan.

Berikut nama ketua, wakil ketua, dan para anggota TGIPF Kanjuruhan:

1. Menko Polhukam Mahfud MD, sebagai Ketua.


2. Menpora Zainudin Amali, sebagai wakil ketua
3. Nur Rochmad (Mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
(Jampidum)/Mantan Deputi III Kemenko Polhukam) sebagai Sekretaris..
4. Rhenald Kasali (Akademisi dari Universitas Indonesia) sebagai Anggota.
5. Sumaryanto (Rektor Universitas Negeri Yogyakarta) sebagai Anggota
6. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer) sebagai Anggota
7. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga) sebagai Anggota
8. Nugroho Setiawan (Mantan Pengurus PSSI dengan lisensi dari FIFA) sebagai Anggota
9. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana), sebagai Anggota
10. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI) sebagai Anggota
11. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah
(Wakapolda) Kalimantan Barat) sebagai Anggota
12. Laode M. Syarif (Kemitraan/Mantan pimpinan KPK) sebagai Anggota
13. Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola/Asosiasi Pesepak
Bola Profesional Indonesia (APPI) sebagai Anggota
TGIPF yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
(Menkopolhukham) serta Menpora melaporkan bahwa PSSI, PT LIB, panitia pelaksana, petugas
keamanan, aparat keamanan, dan pendukung memiliki andil terhadap terjadinya Tragedi
kanjuruhan TGIPF juga menetapkan beberapa rekomendasi bagi pihak-pihak terkait. Khususnya
Kemenpora yang memiliki peran dan fungsi dalam pembinaan olahraga, diminta untuk
memastikan semua penyelenggaraan pertandingan sepak bola berjalan sesuai peraturan yang
berlaku; segera menyusun rancangan peraturan pemerintah tentang pelindungan kepada pemain,
wasit, penonton/pendukung, dan perangkat penyelenggara pertandingan lainnya; serta segera
merancang program untuk membangun budaya sportivitas para pemain, pendukung, dan
masyarakat.

Harapan baru muncul seiring komitmen pemerintah untuk mentransformasi sepak bola
tanah air. Bersama FIFA dan Asian Football Confederation (AFC), pemerintah berkolaborasi
untuk membangun standar keamanan di seluruh stadion yang ada di Indonesia,
memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian
berdasarkan standar keamanan internasional, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub
bola di Indonesia, termasuk perwakilan pendukung untuk mendapatkan saran dan masukan serta
komitmen bersama, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko
yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. Selain itu, melalui
pertemuan pada tanggal 18 Oktober 2022, Presiden Jokowi dan Presiden FIFA, Gianni Infantino,
bersepakat untuk beberapa hal. Pertama, memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai
dengan standar keamanan yang telah ditetapkan FIFA, baik untuk penonton maupun pemain
sepak bola. Kedua, mengkaji kelayakan stadion serta akan menerapkan teknologi untuk
membantu mitigasi aneka potensi yang dapat membahayakan penonton atau pemain sepak bola.
Ketiga, mengkaji ulang pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia untuk memastikan
proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pertemuan juga membahas hal-hal detail berkaitan dengan manajemen stadion, manajemen
keamanan, manajemen pertandingan, manajemen pendukung

Penjelasan di atas menggambarkan langkah-langkah strategis untuk membangun kondisi


yang tepat dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola di stadion. Ada beberapa poin untuk
diperhatikan, terutama terkait mitigasi potensi risiko aktivitas massa. Pertama, perlu dikaji
bagaimana orang-orang melakukan mobilisasi di dalam stadion untuk menghindari desakan-
desakan pada situasi kritis. Kedua, perlu dilakukan simulasi pengaturan massa dengan
mempertimbangkan bagaimana individu berinteraksi di dalam kelompok massa. Sementara
penatapan standar keamanan dalam penyelenggaraan pertandingan, termasuk kejelasan mengenai
apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, disertai pengawasan yang memadai menjadi hal
utama untuk mengondisikan massa menjadi sekooperatif mungkin. Upaya membangun budaya
sportivitas juga menjadi langkah yang baik untuk menciptakan mental kolektif yang positif.
Berdasarkan Abraham (2022), berbekal mental kolektif yang positif, masyarakat tetap bisa
rasional menghadapi kejadian yang tidak sesuai ekspektasi. Harapannya, semakin banyak
individu yang memiliki mental positif, maka kebutuhan akan mental model yang baik, adil, dan
damai dalam suasana kolektif akan terpenuhi.

4.Dampak dari tragedi Kanjuruhan

 Awal Oktober lalu menjadi hari yang kelam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tragedi
Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa manusia itu tak hanya menjadi pukulan berat dunia
sepak bola, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Bahkan peristiwa ini turut menarik perhatian
dunia. Terlihat dari banyaknya ucapan bela sungkawa dari penjuru dunia.

Kejadian luar biasa ini tentu menimbulkan berbagai dampak. Bukan hanya dampak bagi masa
depan sepak bola Indonesia, melainkan juga dampak psikis yang dirasakan korban maupun
keluarga korban, sampai dampak terhadap perekonomian negara.

Berikut ini tiga dampak yang paling terasa dari tragedi Kanjuruhan :

 Dampak terhadap masa depan sepak bola Indonesia

Usai tragedi Kanjuruhan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Liga 1 tahun 2022
dihentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan. Tapi tidak menutup kemungkinan
penundaan ini akan panjang. Presiden meminta agar semua pihak terkait melakukan evaluasi
menyeluruh. Bukan hanya Liga 1, terpantau di beberapa daerah seperti Banten juga lakukan
penundaan Liga 3.

Selain penundaan liga, tragedi Kanjuruhan juga bisa menyebabkan Indonesia terkena sanski
FIFA. Kemungkinan sanski terburuk yang diberikan FIFA atas peristiwa ini adalah pembekuan
seluruh pertandingan sepak bola di Indonesia. Selain itu, kesempatan Indonesia menjadi tuan
rumah dalam laga Piala Asia 2023 juga bisa dibatalkan. saat ini Timnas Indonesia tengah dalam
tren positif setelah memetik dua kemenangan atas Curacao pada FIFA Matchday September lalu .

Selain itu, Tim Garuda juga akan tampil di putaran final Piala Asia 2023, sebuah turnamen yang
sangat dinantikan oleh pencinta sepak bola Indonesia Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah
gelaran Piala Dunia U-20 2023. Ini adalah kali pertama Indonesia mendapat kehormatan
menggelar turnamen sekaliber Piala Dunia.Akan tetapi, Indonesia bisa batal menjadi tuan rumah
Piala Dunia U-20 2023 jika sanksi dari FIFA dijatuhkan. Kerugian teramat besar mengingat
pemerintah Indonesia telah menggelontorkan banyak anggaran untuk persiapan turnamen ini.

 Dampak Psikologis

Dampak psikologis atau kejiwaan sudah tentu dirasakan semua orang yang menyaksikan
tragedi ini. Terlebih lagi bagi para korban dan keluarganya, baik yang selamat maupun
meninggal. Kejiwaan mereka sudah pasti terguncang.

Menurut pendapat beberapa pakar psikologi yang dihimpun dari berbagai sumber, peristiwa
besar yang memakan banyak korban seperti tragedi Kanjuruhan akan menciptakan trauma.
Beberapa perubahan prilaku seperti susah tidur, emosional, ingin menangis terus menerus, dan
tidak ingin bersosialisasi bisa muncul akibat trauma.

kematian mendadak menimbulkan stres yang besar karena tidak ada persiapan psikologis
bagi orang-orang yang ditinggalkan. Tiga bulan pertama menjadi masa yang paling sulit dalam
penyembuhan trauma. Seseorang yang trauma setidaknya membutuhkan waktu 1-3 tahun untuk
pulih. Orang yang mengalami trauma disarankan untuk tidak menyalahkan melainkan menerima
kejadian agar bisa memvalidasi perasaaannya. Dalam ranah psikologi sosial, ketika ada
bingung dan panik. Meski begitu, saat terjebak dalam situasi yang genting,
pengendalian diri menjadi teramat penting.

Hal itu untuk dapat membuat kondisi dan pikiran menjadi lebih tenang dalam
bertindak. Ia menekankan, kejadian di Kanjuruhan dapat menimbulkan dampak
psikologis tersendiri. Dampak psikologis terbesar dirasakan keluarga korban. Jika
tidak ditangani dengan baik, peristiwa itu berdampak buruk bagi pemulihan
psikologis keluarga korban. Untuk menangani, perlu usaha untuk melihat seberapa
besar dampak psikologis yang ada. Biasanya berupa depresi, cemas dan stress.

 Dampak Ekonomi

Dampak berhentinya liga akibat tragedi ini juga pasti akan memukul industri sepak
bola nasional. Terlebih,liga  Indonesia baru saja memulai kembali kompetisi setelah
sebelumnya mandeg akibat pandemi Covid-19.Berhentinya kompetisi Liga 1 pada 2020
akibat pandemi Covid-19 sebelumnya berdampak siginifikan pada geliat  ekonomi
nasional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia, akibat mandeknya
kompetisi tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun dalam
setahun.Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada PSSI
menyetop sementara turnamen Liga 1 setelah Tragedi Kanjuruhan ini. Sepak bola telah
menjelma menjadi industri dengan perputaran uang yang besar. Pangsa pasar industri
sepak bola seolah tak ada matinya dengan rata-rata konsumen yang dikategorikan loyal.
sepak bola menjadi industri dengan peprutaran uang yang besar. Pasar industri ini tak ada
matinya. Dihentikannya pertandingan sepak bola akibat tragedi ini tentu akan berdampak pada
industri sepak bola nasional.Terlebih geliat sepak bola nasional baru saja mulai bersinar setelah
vakum akibat Covid-19. Industri sepak bola Indonesia memberikan dampak signifikan pada
perekenomian nasional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia, akibat
vakumnya pertandingan sepak biola saat Covid menyebabkan kerugian Rp2,7 triliun hingga Rp3
triliun dalam setahun. 
kerusakan infrastruktur yang menjadi buntut kerusuhan juga penting
diperhitungkan.Stadion Kanjuruhan yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan
Kepanjen, Kabupaten Malang ini dibangun sejak tahun 1997 silam. Dengan kapasitas yang
menampung hingga 42.449 penonton, pembangunan stadion kebanggaan Arema Malang
ini menelan biaya hingga Rp 35 miliar.
BAB 3

PENUTUP

1.Kesimpulan

Pertandingan sepakbola merupakan acara yang mengundang kerumunan orang,apalagi


supporter di Indonesia sangat fanatik dalam mendunkung tim kesayangan mereka.Penanganan
masa yang tidak tepat mengondisikan kepanikan masal hingga kekacauan dalam tragedi
kanjuruhan. Aksi represif aparat disertai penembakan gas air mata hingga ke tribun, kondisi
stadion yang tidak sportif dan jumlah penonton yang melebihi kapasitas stadion merupakan
faktor-faktor yang memancing kepanikan masal hingga kekacauan situasi.Tragedi kanjuruhan ini
menggambarkan kegagalan dalam memetakan, mengantisipasi, dan mengendalikan kerumunan
masa

2.Saran

Langkah-langkah strategis transformasi persepakbolaan harus segera dibahas oleh


pemerintah bersama FIFA dan AFC setelah sebelumnya presiden jokowi menugaskan TGIPF
dan jajaran terkait untuk mengkaji sumber permasalahan guna mendapatkan gambaran secara
utuh.Semua pihak harus mengawal penyelesaian kasus tragedi kanjuruhan malang ini hingga
tuntas demi merealisasikan komitmen mengenai transformasi sepakbola Indonesia ke arah yang
lebih baik lagi dan supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali.Semua pihak juga harus
menjaga nama baik sepakbola Indonesia karena pada tahun 2023 indonesia akan menjadi tuan
rumah Piala Dunia U-20.
DAFTAR PUSTAKA

DERI, T. (2022, OKTOBER 7). DAMPAK TRAGEDI KANJURUHAN. Retrieved OKTOBER 7,


2022, from BANTEN TV: https://bantentv.com/berita/beberapa-dampak-yang-
ditimbulkan-dari-tragedi-kanjuruhan/#:~:text=Selain%20penundaan%20liga%2C
%20tragedi%20Kanjuruhan,pertandingan%20sepak%20bola%20di%20Indonesia.

HUTTON, A. (2022, OKTOBER 4). THE CONVERSATION. Retrieved OKTOBER 4, 2022,


from HECONVERSATION: https://theconversation.com/pakar-jabarkan-3-penyebab-
tragedi-kanjuruhan-kekerasan-polisi-komunikasi-buruk-dan-pengaturan-stadion-yang-
tidak-memadai-191779

MAHMUD YUNUS, S. R. (2020). FANATISME SUPORTER DI INDONESIA(STUDI


KASUS AREMANIA). JURNAL SPORT SCIENCE, 11.

PUTRI, A. O. (2018). PENGARUH KONFOTMITAS DAN FANATISME TERHADAP


PERILAKU SOLIDARITAS. JURNAL PSIKOBORNEO, 5.

SULIS, W. (2022). PSIKOLOGI MASA TERHADAP TRAGEDI KANJURUHAN. INFO


SINGKAT, 6.

Anda mungkin juga menyukai