Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN DISKUSI

ANALISIS KASUS
PELANGGARAN HAK / KEWAJIBAN

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas X-9
1. Amelia Dwi Agustin 5. Rafifah Asyla
2. Helwinta Shiela Dewi 6. Trisna Septian Dinanti
3. Kinanti Cahyani 7. Zahwa Fitriyanti
4. Najwa Shafa Azzahra

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 CIBINONG


Perum Bogor Asri, Kel. Nanggewer, Kec. Cibinong, Kab. Bogor
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata pelajaran PPKn, pada ATP 3-5 Bagian 2 “Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”, yaitu menganalisis kasus
pelanggaran hak / kewajiban, merumuskan solusi dan mendemonstrasikannya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Puput Septiani, S. Pd. selaku guru mata pelajaran PPKn yang telah membimbing dan
memberikan tugas kepada kami. Terimakasih pula kami sampaikan kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Kami menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna menyempurnakan kembali
penulisan laporan kami di waktu yang akan datang.

Akhir kata besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
dapat menjadi gambaran dari tugas yang kami laksanakan.

Bogor, 23 Oktober 2022


Penulis
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii

A. BAB I Pendahuluan
1.1 Tempat Kejadian
1.2 Waktu Kejadian
1.3 Pelaku Pelanggaran
1.4 Kronologis Kasus Pelanggaran
B. BAB II Hasil Analisis
2.1 Analisis Kasus
2.2 Penyebab Terjadinya Kasus
2.3 Akibat yang Ditimbulkan dari Terjadinya Kasus
C. BAB III Solusi
3.1 Solusi dari Kelompok
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tempat Kejadian


Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 adalah insiden saling injak yang terjadi di Stadion
Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
1.2 Waktu Kejadian
Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022, bermula pukul 20.00
WIB.
1.3 Pelaku Pelanggaran
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri mengumumkan enam tersangka
terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Enam tersangka ini antara lain:
1. Akhmad Hadian Lukita Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB).
2. Abdul Haris Ketua Panitia Pelaksana Arema FC.
3. Suko Sutrisno Officer Security.
4. Kompol Wahyu Setyo Kabag OPS Polres Malang.
5. AKP Hasdarmawan Danki Brimob Polda Jatim.
6. AKP Bambang Sidik Achmadi Kasat Samapta Polres Malang.
1.4 Kronologis Kasus Pelanggaran
Kronologi insiden ini dimulai saat kick off pada pukul 20.00 WIB. Semua berjalan
dengan aman tanpa kericuhan sedikitpun. Yang ada hanya supporter Arema saling
melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya. Babak pertama selesai, dan saat jeda
istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera
diamankan oleh pihak berwenang.
Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3
Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada
gol yang tercipta. Semakin banyak serangan, semakin gemas juga para supporternya.
Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus
menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai.
Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa. Pelatih
Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke
supporter. Di sisi lain, ada 1 orang supporter dari arah tribun selatan nekat masuk dan
mendekati sergio silva dan maringa terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik
kepada mereka.
1
Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan
kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi
pengertian kepadan oknum-oknum tersebut. Namun, semakin banyak mereka
berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion beberapa
bagian dari mereka juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.
Diikuti dengan melempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para
suppoter yang semakin tidak terkendali.. Akhirnya para pemain di giring masuk ke
dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.
Setelah pemain sudah masuk ke ruang ganti, supporter makin tidak terkendali dan
semakin banyak yang masuk ke lapangan. Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya
untuk memukul mundur para supporter, yang menurut opini beberapa penonton
perlakuannya sangat kejam dan sadis. Dipukul dengan tongkat panjang, 1 supporter di
keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya.
Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi
utara yang menyerang ke arah aparat. Karena semakin banyaknya supporter yang
masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif aparat menembakkan beberapa
kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter
menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang akhirnya, selain hujan lemparan
benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air
mata ke arah supporter.
Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial
sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung ditembakkan ke
arah tribun penonton, yaitu di tribun 10. Para supporter yang panik karena gas air mata,
semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu
keluar sudah penuh dan macet.
2
BAB II
HASIL ANALISIS

2.1 Analisis Kasus


Polri telah menganalisis video yang terekam pada 34 kamera pengawas atau CCTV
terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Polri mengatakan, analisis rekaman
tersebut disinkronkan dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), hasil
pemeriksaan para saksi dan tersangka.
“Saat ini dari hasil analisa 32 CCTV di dalam dan sekitar stadion, kemudian 2 di
luar stadion serta hasil olah TKP, dan temuan tim sidik dari hasil pemeriksaan para
saksi dan tersangka masih, di luar stadion tampak juga anggota menghalau massa yang
tak terkendali,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu
(8/10/2022).
Dedi menuturkan massa mendekati pemain kesebelasan serta ofisial yang sedang
dievakuasi aparat ke tempat yang dinilai lebih aman. Masih berdasarkan rekaman
CCTV yang dianalisis, Dedi menambahkan tampak adanya aksi perusakan serta
pembakaran oleh massa.Tragedi terjadi seusai laga Arema FC melawan Persebaya,
yang dimenangi Persebaya dengan skor 3-2. Turunnya suporter Arema FC, Aremania,
ke lapangan membuat polisi menembakkan gas air mata.
Tercatat 131 nyawa melayang dalam Tragedi Kanjuruhan. Polri telah menetapkan
6
tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan.

2.2 Penyebab Terjadinya Kasus

2.3 Akibat yang Ditimbulkan dari Terjadinya Kasus


BAB III
SOLUSI

3.1 Solusi dari Kelompok

Anda mungkin juga menyukai