STUDI KASUS
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Hervin Ardiansah
2. Asmoro Diah Andini
3.Muhammad Utbah Alfaresi
4. Saputro Mukti Wicaksono
5.Tsanya Yusniar
STUDI KASUS
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Hervin Ardiansah
2. Asmoro Diah Andini
3.Muhammad Utbah Alfaresi
4. Saputro Mukti Wicaksono
5.Tsanya Yusniar
Studi Kasus ini diajukan oleh kelompok V dengan anggota sebagai beikut:
1. Hervin Ardiansah
2. Asmoro Diah Andini
3. Muhammad Utbah Alfaresi
4. Saputro Mukti Wicaksono
5.Tsanya Yusniar
Program Pelatihan Kardiovaskular Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2021
PEMBIMBING:
PENGUJI:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Studi Kasus
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Acute Limb Ischemia (ALI) Kelas IIb di
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta”.
Penulisan Tugas Studi Kasus ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas
sebagai peserta Pelatihan Keperawatan Kardiologi Tingkat Dasar di Rumah Sakit
Jantung Pusat Nasional Harapan Kita. Penulisan Tugas ini tidak terlepas dari
dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Dalam kesempatan ini, kelompok
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Rambu Inanda Dwihasti, S. Kep selaku pembimbing makalah.
2. Ns. Siti Noorwidiastuti, S.Kep, Sp.KV selaku Penguji I dalam seminar
tugas akhir ini.
3. Ns. Tandang susanto, S.Kep, M.Kep.Pd selaku Penguji II dalam seminar
tugas akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar diklat yang telah memberikan ilmu dan bimbingan
selama kami mengikuti pelatihan.
5. Teman-teman peserta Kardiologi Dasar angkatan II tahun 2021 yang telah
bersama-sama dalam suka dan duka selama mengikuti pelatihan ini.
Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini belum
sempurna dan masih ada kekurangan. Kelompok mengharapkan kritik dan saran
untuk menjadikan penulisan tugas akhir ini menjadi lebih baik. Atas perhatian
yang diberikan, kelompok mengucapkan terima kasih.
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................
1.2 TUJUAN STUDI KASUS........................................................................
1.3 MANFAAT STUDI KASUS...................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN.........................................................................................
2.2 PENYEBAB.............................................................................................
2.3 FAKTOR RESIKO...................................................................................
2.4 PATOFISIOLOGI....................................................................................
2.5 TANDA DAN GEJALA..........................................................................
2.6 KLASIFIKASI.........................................................................................
2.7 KOMPLIKASI.........................................................................................
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG.............................................................
2.9 PENATALAKSANAAN.........................................................................
2.10 ASKEP ALI............................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN.........................................................................................
3.2 ANALISA DATA....................................................................................
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN..............................................................
3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN..............................................
3.5 IMPLEMANTASI DAN RESPON..........................................................
3.9 EVALUASI..............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................
BAB V PENUTUP................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dan berfungsi sebagai sistem
transportasi tubuh. Pembuluh darah berperan dalam membawa dan
mendistribusikan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
tubuh akan oksigen dan nutrisi, pembuangan zat sisa, dan hormon. Pembuluh
darah di sistem sirkulasi manusia dapat dibedakan menjadi pembuluh darah arteri,
vena, dan kapiler. Pembuluh darah tersebut bekerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Apabila ada sumbatan maka akan menyebabkan kerja dari
pembuluh darah tersebut terganggu dan menimbulkan suatu penyakit.
Menurut Husin, dkk (2013) proses penyakit vaskular dapat menyerang baik
arteri maupun vena yang dapat menyebabkan gangguan perfusi jaringan.
Walaupun proses aterosklerosis dengan penebalan atau pengerasan dinding
pembuluh darah arteri dapat terjadi pada setiap pembuluh darah, namun
manifestasi gejala klinik aterosklerosis dapat berbeda-beda tergantung lokasi
sirkulasi yang terkena. Salah satu penyakit yang menyerang arteri adalah iskemia
tungkai akut atau Acute Limb Iskhemia (ALI). Iskemik tungkai akut ini sangat
berbahaya karena apabila tidak mendapat penanganan secara dini akan
menimbulkan komplikasi seperti gangren sehingga harus dilakukan amputasi.
Menurut Lin (2007) Acute Limb Ischemia (ALI) didefinisikan sebagai suatu
penurunan perfusi mendadak di ekstremitas yang mengancam kelangsungan
hidup (viabilitas) dari ekstremitas tersebut. Onset cepat iskemik ekstremitas
diakibatkan oleh penghentian mendadak suplai darah dan nutrisi untuk
metabolisme jaringan aktif ekstremitas termasuk kulit,otot dan saraf. Dikatakan
akut bila onsetnya kurang dari 14 hari.
Gejala ALI dapat digambarkan dengan 6P yakni : Pain, Pallor, Parasthesia,
Paralysis, Pulseless, Poikilothermia. Menurut Ouriel (2013) penyebab ALI yaitu
trombosis arteri ekstremitas, emboli dari jantung atau penyakit arteri, pembedahan
dan trauma. Akut trombosis pada arteri ekstremitas sering terjadi di tempat plak
aterosklerosis dan trombosis dapat juga terjadi di aneurisma arterial. Fenomena
ALI yang terjadi di lingkungan masyarakat terutama yang dapat diidentifikasi di
rumah sakit Amerika belum banyak diketahui. Pada populasi umum insiden ALI
terjadi pada 150 orang dari 10000 orang penduduk per tahun . Angka kematian
dan komplikasi pada pasien Acute Limb Ischemia (ALI) mencapai 60%.
Walaupun dilakukan revaskularisasi segera dengan agen trombolitik atau
pembedahan, amputasi terjadi pada 10-15% pasien rawat rumah sakit dan
mayoritas amputasinya di atas lutut dan kira-kira 15-20% pasien meninggal
setelah satu tahun terkena penyakit ALI dan sering bersamaan dengan penyakit
medis yang mempredisposisi ALI (Shammas, 2007).
Kejadian iskemia tungkai akut yaitu 10 per 100.000 per tahun, dengan rata-
rata usia 76,3±11,9 tahun dan 52,7% terjadi pada laki-laki. Riwayat penyakit
pembuluh darah sebelumnya: coronary artery disease (29%); gagal jantung
(19,4%); stroke/TIA (26,9%); peripheral arterial disease (41,9%). Faktor risiko
terjadinya PAD antara lain merokok (68,8%); hipertensi (69,2%); diabetes
melitus (12,9%); dan hiperlipidemia (35,5%) ( Gunawan, Isnanta, Syafri, &
Hasan, 2017).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan ini adalah mengetahui Asuhan Keperawatan
pada pasien yang mengalami Acute Limb ischemic dengan Nyeri akut
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan Pengkajian pada Acute Limb ischemic dengan Nyeri Akut.
2. Menetapkan diagnose pada Acute Limb ischemic dengan Nyeri Akut.
3. Menyusun rencana keperawatan pada Acute Limb ischemic dengan Nyeri
Akut.
4. Melakukan tindakan Keperawatan pada Acute Limb ischemic dengan Nyeri
Akut.
5. Melakukan evaluasi keperawatan pada Acute Limb ischemic dengan Nyeri
Akut.
1.3 Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
bagi para petugas kesehatan, khususnya para perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan ALI sehingga intervensi keperawatan yang
dilakukan dapat lebih optimal. Selanjutnya, hasil penulisan ini juga diharapkan
mampu memberikan pengetahuan bagi para peserta pendidikan, dokter, serta
tenaga kesehatan lain mengenai penyakit ALI.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Society Consensus for the Management of Peripheral Arterial
Disease (TASC II) tahun 2007 ALI didefinisikan sebagai penurunan tiba-tiba
perfusi di ekstremitas yang menyebabkan ancaman potensial terhadap
kelangsungan hidup (viabilitas) jaringan waktu kurang dari dua minggu.
Iskemia tungkai akut didefinisikan sebagai penurunan perfusi tungkai yang
terjadi <14 hari yang mengancam jiwa dan/atau tungkai ( Gunawan, Isnanta,
Syafri, & Hasan, 2017).
ALI merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan aliran darah ke
ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan pada kemampuan
pergerakan,rasa nyeri atau tanda-tanda iskemik berat dalam jangka waktu 2
minggu dan umumnya ALI di sebabkan oleh oklusi akut atau adanya
arteroskeloris.(IA-khaffaf 2005).
ALI adalah terjadinya penurunan mendadak perfusi tungkai yang biasa
diakibatkan oleh trombus atau emboli.( Indonesian Journal Chest & Critical
Care Medicine, Vol.4 No.2 April_Juni 2017).
ALI adalah penurunan perfusi tungkai atau lengan secara mendadak yang
dapat menimbulkan ancaman kehidupannya (PERKI, 2016)
2.4. Etiologi
ALI timbul dari obstruksi mendadak dalam aliran arteri yang menuju ke
ekstremitas yang disebabkan karena emboli atau trombosis yang berasal dari
jantung atau dari luar jantung. ini adalah beberapa kemungkinan penyebab dari
ALI:
1. Trombosis (terbentuknya trombus)
Faktor predisposisi terjadi trombosis adalah dehidrasi, hipotensi, malignant,
polisitemia, ataupun status prototrombik inheritan, trauma vaskuler, injuri
Iatrogenik, trombosis pasca pemasangan bypass graft, trauma vaskuler.
Gambaran klinis terjadinya trombosis adalah riwayat nyeri hilang timbul
sebelumnya, tidak ada sumber terjadinya emboli dan menurunnya (tidak ada)
nadi perifer pada tungkai bagian distal.
2. Emboli (benda asing yang tersangkut di suatu tempat dalamsirkulasi darah)
Sekitar 80% emboli timbul dari atrium kiri, akibat atrial fibrilasi, miokard
infark dan CHF (Congestive Heart Failure). Kasus lainnya yang juga
berakibat timbulnya emboli adalah katup prostetik, vegetasi katup akibat
peradangan pada endokardium, paradoksikal emboli (pada kasus DVT) dan
atrial myxoma (tumor jinak jantung). Aneurisma aorta merupakan penyebab
dari sekitar 10% keseluruhan kasus yang ada, terjadi pada pembuluh darah
yang sehat.
2.5 Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda patognomonik iskemik tungkai akut menurut (Fauzan,
Saputra, & Mahmudah, 2018) diantaranya:
1. Pain/ Nyeri
Sensasi yang muncul akibat terhentinya aliran darah membawa oksigen ke
jaringan secara tiba tiba sehingga terjadi iskemia jaringan, iskemia jaringan
mengaktivasi sistem peradangan, salah satunya prostaglandin. Prostaglandin
memberikan sinyal ke otak sehingga nocireseptor di syaraf tepi teraktivasi
lebih peka untuk merangsang nyeri.
2. Pulselessnes (denyut nadi menurun atau bahkan tidak teraba)
Terjadi karena tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung tidak mampu
mencapai daerah distal karena adanya oklusi pembuluh darah arteri.
3. Pallor (pucat)
Permukaan kulit pada area distal ekstremitas yang mengalami oklusi tidak
mendapatkan asupan sel darah merah yang memberikan kesan warna merah
pada daerah tersebut sehingga akan tampak pucat.
4. Paresthesia (ketiakmampuan untuk merasakan sentuhan )
Parestesia timbul karena sel saraf daerah yang mengalami oklusi tidak
mendapatkan suplai darah sehingga mengalami kematian.
5. Paralysis (kehilangan fungsi motoric)
Sel saraf dan otot pada daerah yang mengalami oklusi mengalami kematian
karena tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
6. Polkilothermia (ekstrimitas teraba dingin)
Dikarenakan pada area yang mengalami oklusi tidak terjadi proses
metabolisme yang menghasilkan energi panas sehingga area tersebut akan
mengalami penurunan suhu
2.6 Patofisiologi
2.7 Klasifikasi
Menurut ( Gunawan, Isnanta, Syafri, & Hasan, 2017), klasifikasi ALI dapat
dibagi sebagai berikut:
Sedangkan menurut (Fauzan, Saputra, & Mahmudah, 2018) klasifikasi lain
yang pada kasus ALI adalah sebagai berikut:
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitas istirahat
dan tidur
4. Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periodde, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaboratif
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
Manajemen Sensasi
Perifer (I.06195)
Observasi
1. Identifikasi penyebab
perubahan sensasi
2. Identifikasi
penggunaan alat
pengikat, protesis,
sepatu, dan pakaian
3. Periksa perbedaan
sensasi tajam atau
tumpul
4. Periksa perbedaan
sensasi panas atau
dingin
5. Pemeriksa kemampuan
mengidentifikasi lokasi
dan tekstur berbeda
6. Monitor terjadianya
parestesia,jikaperlu
7. Monitor perubahan
kulit
8. Monitor adanya
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapiutik
1. Hindari pemakaian
benda-benda yang
berlebihan (terlalu
panas atau dingin)
Edukasi
1. Anjurkan penggunaan
thermometer untuk
menguji suhu air
2. Anjurkan penggunaan
sarung tangan termal
saat memasak
3. Anjurkan memakai
sepatu lembut dan
bertumit rendah
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgesic, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
kortikosteroid, jika
perlu
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi
disusun dan ditujukan pada nursing ordersuntuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi msalah
kesehatan klien (Nursalam, 2008).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi
dan implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan perawat untuk
memonitor keadaan pasien selama pengkajian, analisis, perencanaan dan
implementasi intervensi (Nursalam, 2008 ).
Daftar Pustaka
Beckman, J., & Creager, M. (2 0 1 4). Critical Limb Ischemia and. J A C C : CARDI
O V AS C ULAR I NT E R V E N T IONS V O L . 7 , N O . 1 2 ,.
Fauzan, I., Saputra, A., & Mahmudah, I. (2018). ACUTE LIMB ISCHEMIA : CASE
REPORT REVIEW. INational Symposium And Workshop Continuing
Medical Education XIII.
Gunawan, H., Isnanta, R., Syafri, Z., & Hasan, R. (2017). ISKEMIA TUNGKAI
AKUT. IndonesianJournal Chest & Critical Care Medicine.
Putra, A., & Jayadi, A. (2014). Efektivitas Revaskularisasi Endovaskuler pada Pasien
Penyakit Arteri Perifer Berdasarkan Nilai Ankle Brachial Index. J I Bedah
Indonesia.
Sosiety Consensus For The Management Of Peripheral Atrial Disease (TASC II.
(2007)