Anda di halaman 1dari 21

PENYAPIHAN DARI

VENTILASI MEKANIK
WEANING
OBJEKTIF

• Pemahaman umum penyapihan


• Parameter untuk penyapihan
• Rapid Shallow Breathing Index ( RSBI )
• Spontaneous Breathing Trial ( SBT )
• Extubasi
• Identifikasi gagal penyapihan
Pemahaman Umum Penyapihan

• Menyapih dari ventilasi mekanik 


merupakan proses yang sulit bagi pasien
• Terdapat 2 aspek penting:
 Penghentian ventilasi mekanik
 Pelepasan dari alat bantu jalan nafas
• > 40% waktu ventilasi mekanik adalah
weaning
• Kejadian reintubasi  2 – 25 %
Pemahaman Umum Penyapihan

• Pemanjangan waktu ventilasi mekanik 


meningkatkan komplikasi VAP, trauma pada
jalan nafas, LOS meningkat dan
meningkatkan mortalitas
• Weaning berhasil  proses patologis yang
mendasarinya  berhasil diatasi
• Perlu monitoring setiap saat  menentukan
saat tepat untuk ekstubasi (target akhir dari
weaning)
Parameter yang perlu diperhatikan untuk
penyapihan

Parameter Objektif Parameter Subjektif


• PaO2/FiO2  > 150 – • Hemodinamik  stabil
200 • Tidak ada iskemik miokard
• PEEP 5 – 8 cm H2O • Vasopresor  dosis
minimal dan sudah tidak
• FiO2 < 50% dependent
• pH > 7,25 • Fungsi SSP memadai
• Sudah ada nafas • Gambaran Ro toraks 
perbaikan /normal
spontannya • Otot 2 pernafasan cukup
kuat
Prediktor keberhasilan penyapihan

Parameter Nilai yang diinginkan


Laju nafas < 30 – 38/mnt
Volume tidal 4 – 6 ml/kgBB
Minute Volume 10 – 15 cc/mnt
Negative Insp Force -20 sampai – 30 cm H2O
Max Insp Pressure - 15 sampai – 30 cm H2O
RSBI 60 - 105
RSBI rate < 20%
CROP (compliance, rate, 13
oxygenation and pressure )
Faktor prediksi penyapihan

CROP
• Suatu indeks terintegrasi dari:
– Daya regang (compliance) sistim pernafasan (Crs)
– Frekuensi bernafas spontan (rate = f)
– Oksigenasi arteial ke alveolar (PaO2/PAO2)
– Tekanan inspirasi maksimal (Pimax)
• CROP = [Crs x Pimax x (PaO2/PAO2)]/f
[ PAO2 = (PB - 47) x F1O2 - PaCO2/0.85]
Spontaneous Breathing Trials

• Untuk mengetahui kesiapan pasien diekstubasi


• 60 – 80% pasien dapat diekstubasi setelah proses SBT
• Kontroversi :
– CPAP 5 cm H2O vs T piece  selama 1 jam
– SBT 30 menit vs 120 menit
– Yang terbaik adalah  mengkombinasikan parameter
objektif dan parameter subjektif
Ekstubasi

• Pasien sudah bernafas spontan


• Bantuan ventilator minimal
• Pertimbangan keputusan ekstubasi:
– Apakah jalan nafas patent ( bebas )
– Pasien mampu proteksi jalan nafasnya  refleks2 nya intak
– Pasien mampu mengeluarkan dahak
– Kondisi kesadaran  untuk mempertahankan jalan nafas
dan mengeluarkan sekret
– Tidak ada faktor2 yang akan menyebabkan kegagalan pasca
extubasi (nyeri, fungsi respirasi, kejang, kemungkinan
perdarahan upper GI dll)
Extubasi melalui NIV

• Beberapa protokol  proses weaning melalui


NIV
• Syarat-syarat penyapihan dan extubasi tetap
harus terpenuhi
PROTOKOL PENYAPIHAN

• Disusun bersama dan sosialisasi dengan baik


• Digunakan oleh dokter dan perawat di ICU 
keputusan klinis
• Adanya protokol akan menurunkan lama
diventilator, LOS di ICU dibandingkan kalau
tidak digunakan protokol (physician-directed
weaning)
Ventilasi Mekanik
Istirahat 24 jam

PaO2/FiO2 ≥ 200 mm Hg
PEEP ≤ 5 cm H2O
Refleks jalan nafas baik
Tak perlu inotrop atau vasopresor

> 100
RSBI

<100
CPAP rendah (5 cm H2O),
24 jam PS rendah (5 sampai 7 cm H2O)
Stable Support Strategy
Assisted/PSV
SBT harian Pernafasan “T-piece”

30-120 menit

RR > 35/menit
Spo2 < 90%
Frek nadi > 140/min No
Ya
Peningkatan nadi 20% menetap Ekstubasi
SBP > 180 mm Hg, DBP > 90 mm Hg
Kecemasan
Keringat dingin
Kriteria pelaksanaan:
Tempatkan pasien SIMV dgn
• Tak ada kegagalan penyapihan
frek sebelumnya dgn PS
dalam 24 jam
sehingga VT ≥ 5 mL/kg
• PaO2/FiO2 ≥ 200
• Static compliance > 25 mL/cmH2O
• Minute volume ≤ 15 L/min
Penyapihan Oksigen/ventilasi
Pertahankan SaO2 ≥ 92%
Segera lakukanSBT: •  FiO2 bertahap sampai ≤ 0.5
Ventilasi ≤ 72 jam? TDK
•  PEEP bertahap sampai ≤ 8 cm H2O
YA
Pertahankan frek nafas spontan ≤ 30 /menit
Kriteria SBT dan VT ≥ 5 mL/kg; tak rubah SIMV atau PS
ESC ≥ 10 atau trakeostomi jika kendali nafas abnormal:
MAP ≥ 60 mmHg, 1.  frek SIMV bertahap sampai ≤ 6/menit
Tak ada topangan, batuk baik, tak ada nyeri 2.  PS bertahap sampai ≤ 8 cmH2O

YA TDK

Menyesuaikan dengan perubahan bertahap?


SBT SBT berikutnya
Kaji selama 30 dalam 6 jam YA TDK

menit, toleransi?
TDK Jam 7.00 – 19.00 & Kembalikan ke mode
YA
memenuhi kriteria SBT terakhir adakah perbaikan
YA
TDK Kembali ke TDK
dalam 10 menit?
YA
pengaturan awal, TDK YA
gagal 2 SBT sehari?
Evaluasi pasien
Ke SBT

Rencanakan ekstubasi
Sebab Gagal Penyapihan

• Kelelahan selama proses penyapihan


• Auto-PEEP
• Usaha nafas yang berlebihan
• Status nutrisi yang buruk
• Kelebihan pembeerian makanan
• Gagal jantung kiri
• Kadar magnesium dan fosfat rendah
• Infeksi/demam
• Gagal organ
• Keterbatasan tehnis
Infeksi/Demam dan Gagal Organ

• Gagal Organ  gagal penyapihan


• Infeksi dan demam  konsumsi O2 dan
produksi CO2   kendali pernafasan 
Indikator Gagal Penyapihan
• Oksigenasi belum adekuat:
– SaO2 < 85 – 90%
– PaO2 < 50 – 60 mmHg
– pH < 7.32
• Peningkatan PaCO2 > 10 mmHg
• Pola bernafas tidak stabil:
– RR > 30 – 35 /mnt
– Perubahan RR > 50%
• Hemodinamik tidak stabil:
– HR > 120 – 140 /mnt
– Perubahan HR > 20%
– Tek Systolik > 180 atau < 90 mmHg
– Perubahan tekanan darah > 20%
– Memerlukan vasopresor/inotropik
Indikator Gagal Penyapihan
• Perubahan status mental :
– Koma
– Gelisah
– Cemas
– Somnolen
• Peningkatan usaha nafas
– Pernafasan cuping hidung
– Pergerakan nafas paradoksal
– Penggunaan otot2 nafas tambahan
• Tanda2 berkeringat dan rasa tidak nyaman
Gagal Penyapihan  Tidak Ekstubasi

• Proses penyapihan yang panjang / lama biasanya


memerlukan trakheostomi
• Individualisasi proses penyapihan
• Evaluasi: nutrisi, infeksi, strategi pengaturan
ventilator, keseimbangan elektrolit, cairan dan asam
basa
Yang harus diperhatikan untuk penyapihan
• Keseimbangan asam-basa • Infeksi
• Anemia
• Suhu Tubuh
• Nyeri
• Aritmia jantung • Fungsi ginjal
• Nutrisi buruk • Gangguan tidur
• Elektrolit
• Toleransi latihan
• Tingkat kesadaran
• Kesimbangan cairan
• Stabilitas hemodinamik
• Hiper atau hipoglikemia
Kesimpulan

• Proses penyapihan dari ventilasi mekanik sampai


extubasi  sering kali merupakan proses paling
banyak menyita waktu selama perawatan pasien di
ICU
• Protokol diperlukan untuk membantu menentukan
waktu dimulainya penyapihan dan keberhasilannya
• Parameter objektif dan subjektif  perlu penyesuaian
individu

Anda mungkin juga menyukai