Anda di halaman 1dari 35

CARA KERJA

MODE DAN SETTING VENTILATOR


VENTILATOR

Pengertian :
 Ventilasi mekanik adalah alat pernapasan
bertekanan positif atau negatif yang dapat
mempertahankan ventilasi dan pemberian
oksigen selama waktu yang lama (Bruner dan
Suddarth, 2001)
 Ventilasi mekanik adalah alat mekanik dimana
klien menerima bantuan ventilasi untuk
mempertahankan ventilasi alveolar yang
adekuat. (Hudak dan Gallo, 2001).
VENTILATOR

ALAT BANTU NAPAS

Serangkaian Harus tepat / Menghirup


sesuai ukuran. OKSIGEN
perangkat
elektronik Tidak boleh Mengeluarkan gas
Membutuhkan lebih atau KARBONDIOKSID
energi / listrik kurang A
Membutuhkan
tekanan udara
dan
tekanan oksigen
TUJUAN UMUM VENTILASI MEKANIS

1. OKSIGENASI ; Masukkan O2
sampai tingkat sel
2. VENTILASI : Mengeluarkan
CO2
3. MENGURANGI KERJA
NAPAS
( WORK OF BREATHING)
KRITERI A KLINIK UNTUK BANTUAN
VENTILASI MEKANIK

PARAMETER INDIKASI NORMAL RANGE


VENTILASI

Mekanik (RR) > 35x/m 10 - 20x/m


(dewasa)
TV (cc/kg) <5 6-8
Oksigenasi < 60 dg FiO2 21% 75-100
(PaO2- mmHg)
P(A-a DO2) mmHg > 450 25-65 (FiO2 100%)

Ventilasi > 60 35-45


(PaCO2-mmHg)
4 FASE NAFAS PADA VENTILASI
MEKANIK
PARAMETER SETTING
TIDAL VOLUME ( TV )

 Volume gas yang dihantarkan oleh


ventilator pd setiap siklus napas. Volumenya
6-8 ml/kg.BB. Dan pada paru normal
tolerate TV 6-15 ml/kgBB

 Pada ARDS, gunakan volume lebih kecil


4-6 ml/Kg.BB untuk meminimalkan
takanan berlebihan didalam alveoli agar
terhindar dari barotrauma
RESPIRASI RATE (RR)

 Jumlah napas yang diberikan pada pasien


setiap menit.
 Parameter alarm RR di set diatas dan
dibawah nilai RR yang di set
 Waktu (time) merupakan variabel yg
mengatur siklus respirasi
Contoh :
Setting RR 10x/mnt, maka siklus respirasi adalah
60/10 = 6 detik

6 detik
MINUTE VOLUME

 Minute volume (MV) : target ventilasi


semenit
 menyesuaikan RR yang diberikan (normal
pada dewasa 100 ml/kgBB)
MV: RR x TV → RR = MV/TV
INSPIRASI : EKSPIRASI RATIO
(I:E RATIO)

 1:2 / 1:1,5 merupakan nilai normal fisiologis


inspirasi dan ekspirasi
 Terkadang diperlukan fase inspirasi yang sama
/ lebih lama dibanding ekspirasi untuk
meningkatkan PaO2
 Pada ARDS, berkisar 1:1 sampai 4:1 (hati-
hati auto PEEP)
PRESSURE INSPIRASI ( P INS )

Mengatur/membatasi jumlah volume yang diberikan


 Pressure berlebih, dapat menyebabkan Barotrauma.
Sedangkan
 Volume berlebih dapat menyebabkan Valutrauma
Jika Inspirasi pressure/volume tercapai maka secara
otomatis ventilator menghentikan hantarannya, dan
alarm berbunyi  Ekspirasi
Semakin besar inspirasi pressure yang diberikan
semakin mudah TV terpenuhi
Direkomendasikan tidak melebihi 35 cm H2O

Catatan : Juga dpt diset bila ingin mencari TV pd mode PCV


PEAK INSPIRATORY PRESSURE

 Tekanan tertinggi di dalam paru ketika ventilator memberikan


volume atau tekanan ke dalam ruang paru.

 Keadaan yang dapat mengakibbatkan Peningkatan pressure bila


terjadi obstruksi, batuk, retensi sputum, ETT tergigit, fighting
atau kingking

Catatan :Sebelum menyimpulkan nilai puncak inspirasi yang


tinggi, hal-hal diatas harus betul-betul sudah
disingkirkan
PEEP
(POSITIVE END EKSPIRATORY PRESSURE)

PEEP adalah sejumlah tekanan yang disisakan oleh


ventilator disaat akhir ekspirasi pasien. Tujuannya
adalah untuk membuat alveoli agar tetap terbuka (tidak
kolaps). Besarnya tekanan PEEP bisa dimulai dari 5
sampai 20 cm H2O.

Dampak :
* SaO2 dan PaO2 lebih baik.
* Volume paru
* Barotrauma
* Hipotensi akibat CO
FIO2 ( FRAKSI OKSIGEN )

Konsentrasi (%) oksigen yang dihantarkan oleh


ventilator ke pasien.
 Konsentrasi 21 – 100 %.
 Rekomendasi setting awal pemasangan 100%
tidak boleh terlalu lama.
 Dapat diweaning bertahap setelah pasien stabil
berdasarkan pulse oksimetri dan astrup.
 Setting 100% bila ada tindakan tertentu yang
menginterupsi pemberian ventilasi, berikan
oksigen 100% selama 15 menit .
FLOW RATE / PEAK FLOW
 Adalah kecepatan gas untuk menghantarkan TV
 yang diset. Biasanya setting antara 40-100 L/mnt

 Inspiratory flow rate merupakan fungsi dari RR, TV


dan I:E ratio
 Flow = Liter/menit = TV x 60 / Ti

 Contoh :
Jika RR 20x/mnt maka Ttotal = 60/20 = 3 dtk, jika ratio
1:2, Tinspirasi = 1 dtk. Dan untuk menghantarkan TV
500 ml diperlukan Insp.flow rate = 0,5 x 60 / 1= 30
Ltr/mnt
TRIGGER SENSITIVITAS
(AMBANG RANGSANG)

Sensitivity menentukan jml upaya napas


Pasien yg diperlukan untuk memulai/
mentrigger inspirasi dari ventilator
Setting berupa:
 Flow trigger (2-20 L/Menit)
 Pressure trigger (2 sampai –20 cm H 2O)
INISIASI NAFAS : OLEH PASIEN
ALARM

Setiap ventilator mempunyai alarm.


Secara umum alarm yang terdapat pada
ventilator adalah :
1. Upper pressure limit ( Ppeak)
Merupakan alarm untuk batas tekanan puncak inspirasi.
N : 35 cmH2O
2. Tidal volume
Nilai ditentukan pada batas atas dan batas bawah.
Nilai batas bawah : <10ml/kgBB
Nilai batas atas : >10ml/kgBB
LANJUTAN …

3. Minute volume
Batas bawah : <100ml/kgBB
Batas atas : >100m/kgBB
4. Apnea time
Berfungsi pada mode non control, jika pasien
tidak melakukan trigger, maka alarm akan
berbunyi
sesuai dengan batas alarm yang ditentukan.
PEMILIHAN MODE VENTILASI

 Pemilihan mode ventilator tidak mutlak harus menggunakan mode


volume atau tekanan. Namun pemilihan ditentukan oleh beberapa
hal yang harus dipertimbangkan diantaranya:
 Apakah pasien tampak nyaman (WOB tidak meningkat)
 Apakah kebutuhan TV atau MV optimal terpenuhi
 Apakah dengan mode volume yang diberikan tekanan peak
inspiratory pressure (PIP) berada dalam batas aman.
 Apakah dengan mode tekanan TV atau MV dapat dihasilkan
dalam jumlah yang adekuat dan PIP dalam batas aman.
 Apakah frekuensi napas pasien dalam batas normal.
 Apakah saturasi O2 dan nilai-nilai AGD menunjukkan
perbaikan .
MODE VENTILASI MEKANIK

Mode ventilator terbagi 3 target utama :


1. Target volume
2. Target pressure (tekanan)
3. Gabungan antara volume dan tekanan
Terlepas dari mode volume ataupun tekanan yang
diberikan. Inti penggunaan ventilator adalah untuk
memenuhi kebutuhan tidal volume (TV) atau
minute volume (MV) optimal, dengan WOB
minimal.
MODE A/C (ASSIST CONTROL)

Pada mode ini ventilator hanya akan memberikan pernafasan


mandatory.

Pada mode ini saat ventilator tidak mendeteksi usaha inspirasi


pasien maka ventilator akan tetap memberikan pernafasan
mandatory (Ventilator Initiated Mandatory) pada interval waktu
sesuai pengaturan frekuensi pernafasan (f).

Sedangkan saat ventilator mendeteksi usaha inspirasi pasien,


ventilator akan memberikan nafas mandatory tambahan (Patient
Initiated Mandatory).

Jadi pada mode ini jika ada usaha nafas pasien maka pasien dapat
bernafas dengan frekuensi diatas nilai pengaturan respiratory rate
(f).
A/C VCV

Target volume :
besarnya volume udara
yang masuk kedalam
paru paru pasien
tergantung pada jumlah
Tidal Volume (TV) dan
minute volume (MV)
yang kita tentukan
A/C PCV

Target Tekanan :
Besarnya volume udara
yang masuk kedalam
paru paru pasien
tergantung pada
besarnya tekanan udara
inspirasi atau IPL
(Inspiratory Presure
Level) yang kita
tentukan pada mesin
Ventilator
MODE SIM V
(SYNCRONIZED INTERMITTEN MANDATORY
VENTILATION)

SIMV merupakan mode kombinasi yang memungkinkan


diberikannya nafas mandatory dan nafas spontan kepada
pasien.

SIMV memberikan bantuan ketika usaha nafas spontan


memicu (men-trigger) mesin ventilator.

Jika usaha nafas tidak sanggup memicu mesin maka


ventilator dapat memberikan bantuan sesuai dengan
jumlah frekuensi nafas (RR).
LANJUTAN...
MODE SPONT (SPONTANEUS)

Mode ini digunakan


pada pasien yang
sudah dapat
bernapas spontan,
dengan komplains
paru adekuat atau
sudah cukup
menghasilkan TV
secara optimal
PARAMETER SETTING

PARAMETER
MODE
TV P.Isp f I:E Ratio T.Isp PEEP P.Supp FiO2 Trigger

CMV-V  -   -  -  -

CMV-P -   -   -  -

A/CMV-V  -   -  -  

A/CMV-P -   -   -  

SIMV-V  -  -     

SIMV-P -   -     

CPAP - - - - -    -
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MODE
KONVENSIONAL VENTILATOR

MODE KEUNTUNGAN KERUGIAN

CMV - Otot pernafasan bisa - Interaksi pasien dgn


istirahat ventilator kurang.
- Perlu sedasi cukup
- Potensial mengganggu
hemodinamik

ACMV - Pasien yang menen-tukan - Potensial mengganggu


kebutuhannya hemodinamik
- Kerja otot nafas kurang - Cenderung hiperventi-lasi
yang tidak adekuat

SIMV - Interaksi pasien dgn - Dibanding dengan ACMV


ventolator lebih baik kerja otot nafas meningkat
- Kurang mengganggu
hemodinamik

CPAP - Pasien lebih nyaman - Bila apneu berbahaya


MODE VOLUME VS MODE TEKANAN

PARAMETER MODE
VOLUME TEKANAN
Tidal Volume (TV) TV yang dihasilkan konstan TV yang dihasilkan
bervariasi, dapat menurun
atau lebih dari yang
diharapkan tergantung
keadaan komplain paru dan
IPL yang diberikan

Peak Inspirasi Pressure Bervariasi Konstan

Flow rate Konstan Bervariasi tergantung IPL


yang diberikan.

Resiko Resiko volutrauma tinggi Resiko barotrauma sampai


pada pasien dengan pneumothoraks tinggi jika
komplain paru yang rendah komplain paru rendah, terjadi
fighting dan atau jika
tekanan

Anda mungkin juga menyukai