pernapasan spontan pasien Liberation mengutamakan penyapihan dari ventilasi mekanik pasien tidak lagi membutuhkan dukungan ventilasi mekanik
Apakah pasien dapat bernapas spontan tanpa pipa endotrakea? Apakah ada kondisi klinis lain yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk mempertahankan pernafasan spontan? ketika terjadi keseimbangan kapabilitas pasien dan kebutuhan respirasi Membangkitkan elastance paru&dinding dada Endurance yang terkait suplai energi & kebutuhan energi Re-intubasi sebagai bantuan ventilasi dalam waktu 24 hingga 48 jam post ekstubasi Penyebab yang tidak terdiagnosis saat proses ekstubasi Pneumonia Gagal jantung yang berlangsung Cedera laringotrakeal Sekresi trakeobronkial Durasi penggunaan ventilator Lama perawatan ICU LOS di RS Cost Patient Outcome Resistensi airway meningkat Elastance respirasi meningkat PEEP intrinsik meningkat Napas cepat & dangkal PaCO2 usaha otot inspirasi ambang kelelahan otot Pemberian sedasi, opiat, agen anestesi Gangguan N.phrenicus Lesi daerah servical miopati, polineuropati Malnutrisi Posisi
Pasien/patofisiologi Demam Infeksi Gangguan ginjal Kardiak/sirkulasi Aritmia Tekanan darah Cardiac output Dietary/asam-basa/elektrolit Imbalans asam-basa Gangguan elektrolit Gangguan hemoglobin---anemia diambil dari : Vincent Jean-Louis, Abraham E, et al. Textbook of critical care 6th edition. New York : Saunders; 2011. p.368 Indikator yang dipercaya dari status ventilasi pasien Penyapihan ventilator dicoba ketika PaCO 2 < 50 dengan pH kompensasi (pada pasien non COPD) pada pasien COPD dapat diterima PaCO 2 mungkin sedikit lebih tinggi dan pH sedikit rendah Keberhasilan penyapihan kapasitas vital adalah 10 -15 ml/kg dan volume tidal spontan konsisten 5 - 8 ml/kg Hasil dari studi Jubran bahwa rata-rata volume tidal spontan rata-rata 368 ml pada pasien yang disapih, dan pada pasien yang tidak disapih rata-rata hanya 277ml (pada laki-laki dengan berat 70 kg) Volume semenit pasien (baik spontan atau dibantu) harus kurang dari 10 L/menit untuk berhasilnya penyapihan Menit ventilasi yang tinggi (>10L/menit) dibutuhkan untuk menormalkan PaCO 2 Kebutuhan volume semenit yang berlebihan dapat dihasilkan dari peningkatkan produksi CO 2 sekunder CO 2 : hipertermia, overfeeding karbohidrat, evaporasi cairan tubuh, V/Q > 0,8 (emfisema paru, CHF)
PaO2 dari 60 mm Hg yang sesuai pada SaO2 sekitar 90% pasien dengan anemia atau tingkat disfungsi hemoglobin tinggi (karboksihemoglobin), PaO2 dan SaO2 tidak mencerminkan status oksigenisasi yang sebenarnya Jika pulse oksimetri (SpO2) digunakan untuk memonitor status oksigenisasi pasien, harus dijaga diatas 90% Tekanan parsial oksigen arterial untuk menginspirasi indeks konsentrasi oksigen metode yang sederhana untuk memperkirakan derajat shunt intrapulmonal PaO2/FIO2 adalah 300 mmHg atau lebih diindikasi dari shunt fisiologik normal dan cocok untuk keberhasilan percobaan penyapihan
Ada 3 indeks yang belakangan ini berkembang Lebih akurat memprediksi keberhasilan penyapihan
Simplified Weaning Index (SWI) SWI menilai daya tahan pasien dengan ventilator dan efisiensi pertukaran gas SWI kurang dari 9x/min, dapat diperkirakan (93%) keberhasilan menyapih dan ketika SWI diatas daripada 11x/min, ada kemungkinan sebanyak 95% kegagalan menyapih Compliance Rate Oxygenation and pressure index (CORP) menilai pertukaran gas paru-paru dan keseimbangan antara kebutuhan pernafasan dan cadangan pernafasan Indeks CORP 13 ml/nafas/min atau lebih tinggi diperkiraan penyapihan akan berhasil. Rapid Shallow Breathing Index (RSBI) Perbandingan dari jumlah pernapasan spontan dibagi dengan volume tidal spontan (dalam Liter) Jika f/VT > 100 putaran/Liter weaning gagal Jika f/VT < 100 putaran/Liter lakukan SBT 30-120 menit
Dipakai untuk penyapihan dari ventilator mekanik ke pernapasan spontan tanpa bantuan Indikasi : FiO2 < 50% PEEP < 8 cmH20 Dukungan dari ventilator minimal PF rasio > 400 Langkah pada SBT : Posisikan pasien pada mode ventilator CPAP dengan pressure support 5 Jaga kondisi ini selama 30-60 menit Jika RSBI < 80 setelah 60 menit, pertimbangkan ekstubasi Jika RSBI > 80, kembalikan ke setting ventilator sebelumnya SBT diakhiri jika : SpO2 < 90% FiO2 > 50% RR > 35x/mnt atau Work of Breathing (WOB) RSBI > 80 Kenaikan TD > 20 mmHg Kenaikan HR > 20x/mnt atau timbul aritmia Penurunan kesadaran atau pasien gelisah
Pressure support memungkinkan mempertahankan kontrol laju aliran inspirasi, volume tidal Proses penyapihan dimulai dengan SBT (bisa dengan percobaan T-Tube atau pressure support rendah < 8 cmH20) 65-85% pasien yg memenuhi kriteria penyapihan akan berhasil dalam SBT tanpa ditandai dengan Tanda subyektif : gelisah, depresi mental, diaforesis Tanda obyektif : takipneu, takikardia, hipertensi, aritmia Tes yang baik untuk mempertahankan napas spontan Durasi tes 30 menit dan kurang dari 120 menit Kekurangannya tidak memiliki alarm Psikologis pasien terganggu Substitusi ventilasi invasif pada kegagalan respirasi kronis yang tidak memenuhi kriteria ekstubasi Pada pasien risiko tinggi untuk re-intubasi walaupun kriteria ekstubasi ada
Diperkenalkannya teknik perkutan menjadikan semakin umumnya tindakan ini dilakukan di ICU Dilakukan antara hari ke-6 sampai hari ke-15 perawatan di ICU Indikasi : prolonged ventilator Mengurangi Ventilator associated pneumonia (VAP) Sekitar 10% dari jumlah kejadian penyapihan Dari penelitian dikatakan EUE meningkatkan angka re-intubasi hingga 82%
Salah satu mekanisme penting yang menjelaskan kegagalan liberation adalah disfungsi kardiovaskular Sebagian besar pasien diintubasi dengan ventilasi mekanik dapat berhasil lepas dari ventilator setelah melewati SBT Mekanisme penjelasan kegagalan ekstubasi masih minim untuk dimengerti sehingga masih banyak penelitian diperlukan Implementasi strategi penyapihan dari ventilator adalah berdasarkan pengetahuan dan patofisiologi penyakit, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pasien dalam bernapas spontan NIV mungkin berguna untuk mempercepat penyapihan di banyak percobaan, namun masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut