Anda di halaman 1dari 92

Dasar-Dasar Ventilasi Mekanik

Dr. Danu Soesilowati, SpAn, KIC


Mekanisme Paru dan Fisiologi Ventilasi

VENTILASI SPONTAN
Inspirasi Spontan

Diagfrahma dan otot


intercostalis berkontraksi untuk
mengangkat dada (mendorong
tulang iga keluar)

Terjadi tekanan negatif pada


transthorakal, transpleural, dan
transpulmonar yang di
hantarkan ke alveolus
VOLUME TIDAL

Molekul gas
Pressure
gradient
Flow
Waktu
Inspirasi Spontan

Pada fase inspirasi : gradien tekanan negatif


menyebabkan molekul udara dari atmosfir lewat
nostril dan laring ke paru-paru.

Aliran udara ke paru-paru menyebabkan


ekspansi alveolar
Inspirasi Spontan

Tiap alveolus harus mengembang


ke ukuran optimum selama fase
inspirasi dan mempertahankan
ukuran tersebut selama fase
ekspirasi untuk pertukaran gas,
contoh mengikat O2dan
melepaskan CO2

Pertukaran O2 dan CO2 antara


alveolus dengan kapiler terjadi
secara terus menerus selama fase
inspirasi dan ekspirasi, tidak
hanya pada fase inspirasi
Functional Residual Capacity (FRC)

Functional Residual Capacity


(FRC) = volume gas di paru-
paru pada akhir ekspirasi.

Bila FRC < closing capacity


paru-paru, alveoli kecil
tertutup

Alveoli 2 kecil tadi tidak


memberikan kontribusi
terhadap pertukaran gas.

FRC < akan memberikan


kontribusi untuk terjadinya
hipoksemia arterial.
8

Apakah Peran Komplians Paru dalam


Ventilasi ?

Komplians = menentukan kemampuan unit


paru-paru untuk mengembang di bawah tekanan
yang diberikan.

C = V/P

VT x rate = Vmin
Bagaimana Komplians yang Buruk
Mempengaruhi Ventilasi?

Komplians yang buruk mengakibatkan :


Volume paru mengecil


Hipoventilasi alveolar

Hipoksemia arterial
Kondisi Khusus yang Menyebabkan
Pengurangan Komplians Paru
Bagaimanakah Peran Resistensi dalam
Ventilasi?

Resistensi menunjukkan aliran molekul udara


dari atmosfir ke alveolus

Makin besar resistensi, diperlukan energi yang


lebih besar untuk mengalirkan udara ke
alveolus, sehingga berkurangnya energi yang
tersedia untuk melebarkan alveolus
Konstanta Waktu ( Time constant)

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


suatu proses pada kecepatan awal.
t=CxR

Kecepatan mengisi/mengosongkan alveolus


99% selesai pada 4 x t.


Apakah Faktor Lingkungan dan Faktor
Pasien yang Mempengaruhi Volume
Tidal ?

FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR PASIEN


Molekul Udara •

Komplians / C

Gradien Tekanan/ P gradien •

Resistensi / R

Flow

Waktu Inspirasi
Prinsip Dasar Ventilator dan Mode
Ventilasi
VOLUME TIDAL

Molekul Udara

Gradien Tekanan

Flow

Waktu
Ventilasi Tekanan Positif (PPV)

Volume controlled ventilation


Pressure controlled ventilation


Dengan volume
controlled ventilation,
aliran udara inspirasi
dihantarkan pada
kecepatan konstan

Dengan kecepatan aliran


yang konstan, tekanan
alveolar meningkat linier
terhadap waktu

Dengan peningkatan
tekanan alveolar, volume
juga akan meningkat
sejalan dengan waktu

Waktu
inspirasi
memanjang
memberikan
tekanan
alveolar yang
lebih tinggi
dan volume
yang lebih
banyak
Apakah Karakteristik Utama
Volume Controlled Ventilation?

Volume tidal yang telah ditetapkan


Aliran udara konstan


Tekanan meningkat linier dengan waktu


inspirasi

Bila komplians rendah, tekanan akan meningkat


Jika P driving konstan,
P alveolar meningkat
selama inspirasi
(Pd-Palv) menurun
selama inspirasi
Aliran udara menurun
selama inspirasi
Volume tidal
meningkat hingga titik
nadir (plateu)

Hal ini dinamakan


pressure controlled
ventilation.
Pressure Controlled Ventilation
Apakah Karakteristik Utama
Pressured Controlled Ventilation?

Driving Pressure konstan


Flow menurun pada fase inspirasi


Volume tidal meningkat hingga titik nadir


(plateu )

Jika komplians paru rendah, volume tidal akan


berkurang untuk tekanan yang sama
Ventilasi Mekanik : Proses, Protokol, Hasil

Keputusan : kapan memulai ventilasi mekanik


Perencanaan : peralatan, medikasi, staff, pasien


Tindak lanjut : intubasi, ventilasi, ventilator


Pembuktian : mekanis, klinis, biokimia


Apakah Indikasi Ventilasi?

Gagal Nafas

Hipoksia

Hiperkarbia

Asidosis

Fatigue

Syok

Sepsis

Infark miokard

Gagal jantung

Koma

Trauma kepala

Ensefalitis, meningitis
DISTRESS NAFAS GAGAL NAFAS
Takipneu Takipneu meningkat

Penggunaan otot-otot bantu Peningkatan kelemahan


pernafasan
Aktivitas simpatis kompensasi Dekompensasi simpatis maksimal

Hipoksemia Hipoksemia

Hipokarbia Hiperkarbia

Bradipneu

Sianosis

Apnea

Berlanjut Berlanjut
Kematian
Tanda Gagal Nafas

Tachypnea (RR dewasa > 20 x/menit)


Sangat susah bernafas atau kelelahan


Thoraks hiperinflasi

Tidak ada ekspansi dada


Hipoxia (SaO2 < 80%)


BGA

PO2 < 60 mm Hg

PCO2 > 50 mm Hg

pH < 7.30
Penyebab Umum Gagal Nafas Akut

Atelectasis / secretions

Pneumonia / consolidation

Congestive heart failure


Pulmonary embolus

Acute respiratory distress syndrome


O2
Persiapan Sebelum Melakukan Ventilasi

Peralatan

Tabung Oxigen

Mapleson Bag or Self-Inflating Bag/ mask / Oral airways / Tracheal Tubes


Tracheal tube / cuff syringe / Ties or tapes


Suction / Yankauer / Tracheal catheters (Size 12)


Obat-obatan

Midazolam

Suxamethonium (Penekanan pada Cricoid )


Atracurium

NaCl 10 ml for flushing


Troli Resusitasi

Monitoring

Nurse and doctor vigilance (Chest rise, colour, pulse)


ECG, SaO2, BP

Time

Lakukan Penilaian Ulang


Protokol Ventilasi Mekanik

Penilaian Awal – optimalisasi SaO2 (dengan


FIO2)

Penilaian sekunder – tingkatkan PaO2


(mechanical modes, PEEP, pressure support)

Penilaian Tersier

Perawatan/perbaikan fungsi paru


weaning

Motivasi psikologis
PROTOKOL : Setelah intubasi
Penilaian per Jam

Tracheal tube

Pengangkatan thoraks, Auskultasi,


Kedalaman ET (wanita 19-20 cm,
laki-laki 21-23 cm)

Fiksasi ET

Humidifier

(Chest Xray)

Monitor

TD dapat menurun setelah disedasi


End-Tidal CO2 (PECO2)


SaO2

Analisa Gas Darah


Setting Ventilator
Protokol : Setting Ventilator

Controlled mechanical ventilation


Fase Inspirasi : pressure support, volume


support, IPAP

Fase Ekspirasi : PEEP, EPAP


Protokol : Setting Ventilator

Mode

Controlled (VCV or PCV)


Controlled + spontaneous (SIMV-VCV or SIMV-PCV)


Spontaneous (Pressure Support + PEEP/CPAP)


Kecepatan aliran

Controlled: 5 to 20/min

Spontaneous: 20/min

Total: Controlled+Spontaneous must < 25/min


Tidal volume

6 to 8 ml/kg.

Tidal volume yang besar dapat menyebabkan tekanan


alveolar meningkat dan trauma pulmonar ( mirip dengan
ARDS).
Protokol : Setting Ventilator

PEEP

Pada 5 to 15 cm H2O, menolong terbukanya


alveolus, meningkatkan PaO2, dan mengurangi
efek toksik FIO2.

Pemberian PEEP tinggi, menyebabkan penurunan


kardiak output, Tekanan Darah, dan
meningkatkan PCO2.

Pressure support

Pada 10 to 20 cm H2O, membantu mengurangi


kerja nafas pasien selama inspirasi.

Set flow trigger = 2 L/min.


Protokol : Setting Ventilator

I:E ratio

Bila RR normal 12 x/menit, 1 siklus = 5 menit


Jika waktu inspirasi normal = 1 detik, ekspirasi =


4 detik, maka I:E ratio = 1:4.

I:E ratio diperpanjang contoh 1:6 , untuk pasien


dengan resistensi tinggi contoh pada pasien asma.

I:E ratio diperpendek contoh 1:1.5 , untuk pasien


komplians rendah, contohnya pada pasien dengan
pneumonia, ARDS, edema paru, atelektasis berat).
Daftar Tilik Bila Pasien Terventilasi
Tiba-tiba Hipoksia

Panggil bantuan

Lakukan segera ventilasi dengan tangan (Self-inflating


bag/High flow O2)

Lakukan penilaian keadaan pasien


Apakah pergerakan dada simetris?


Apakah terdengar suara nafas di kedua aksila?


Apakah saturasi O2 meningkat dengan ventilasi manual?


Apakah teraba nadi?


Apakah ada pneumothorax?


Apakah ET terpasang pada posisinya?


Lakukan Penilaian Lanjutan


Apakah tekanan suply oksigen rendah atau normal?


Sudahkah ventilator dinyalakan ?


Apakah mode ventilator benar?


Apakah tube endotrakheal terlepas dari trakhea?


JANGAN PERNAH MEMATIKAN ALARM VENTILATOR
Ventilasi Non Invasif
Weaning

Proses mengurangi bantuan ventilator mekanik


dan memperbolehkan pasien untuk respirasi
spontan
Meningkatkan Kenyamanan Pasien
MASALAH ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH
Apakah sekresi pasien meningkat ? Drainase postural, suction berkala

Apakah pasien nyeri? Pemberian analgesia yang sesuai

Apakah pasien cemas? Berikan penjelasan sesering mungkin


untuk menenangkan pasien.
Berikan sedasi

Apakah pasien memiliki kesulitan Gunakan papan, huruf, penerjemah,


dalam berkomunikasi? ataupun keluarga untuk membantu

Apakah pasien mengerti? Perlu diberikan penjelasan sesering


mungkin
KRITERIA UNTUK MEMULAI WEANING
Kesadaran Sadar penuh, orientasi normal, tidak
ada pengaruh obat-obatan sedasi dan
pelumpuh otot

Kemampuan untuk ventilasi spontan Mampu mempertahankan volume


tidal adekuat dan laju nafas tanpa
kelelahan

Motivasi Mengerti dan mau bekerja sama

Sistem tubuh lainnya Tidak ada gagal organ utama


(normal kardiovaskular, asam basa,
ginjal, hati, dan tidak ada perdarahan
aktif)

Mampu untuk menelan sekresi/ludah Mampu batuk kuat


SIMV

Menselaraskan ventilasi intermitten sesuai dengan nafas


yang diperintahkan, memberikan pernafasan mekanik
(aliran udara konstan, VCV pada 900C), dan laju
respirasi dapat dinaikkan atau diturunkan

Penurunan laju nafas :


Mengurangi minute ventilasi


Meningkatkan PaCO2

Merangsang pusat nafas


Memberikan kesempatan nafas spontan untuk sesuai


dengan laju normal

Sinkronisasi adalah metode elektronik yang mencegah


inspirasi oleh mesin sementara pasien sedang ekspirasi
spontan
USAHA TAMBAHAN LAINNYA UTK
MEMBANTU UPAYA NAPAS SPONTAN

Pressure support

Usaha pasien karena adanya penurunan tekanan


udara,

memicu pembukaan demand valve ,


melepas aliran gas


dimana tekanan dapat disesuaikan menurut


kebutuhan misalnya 5 cm H2O sampai 20 cm
H2O.

Arus berhenti ketika sensor mendeteksi akhir


aliran inspirasi spontan.
Optimalisasi Pressure Support

Memberikan kenyamanan bagi pasien selama


inspirasi

Berapakah pressure support yang optimal?


Pengembangan dada harus adekuat


Pasien dengan KU lemah membutuhkan 15 hingga


20 atau hingga 25 cm H2O.

Pasien dengan KU baik, membutuhkan 5 sampai


10 cm H2O.
PROTOKOL WEANING PARSIAL
Mode, Laju SIMV (VC or PC), mulai dari 10 x
nafas/min, dikurangi secara bertahap
per jam

Pressure support 10 – 15 cmH2O

PEEP 7 – 10 cmH2O

Observasi ketat 1-2 jam pertama Laju nafas, takipneu, kelelahan,


kemampuan untuk menelan

Setelah mencapai target Kembali ke SIMV hingga periode


istirahat selesai, berikan pujian untuk
usaha pasien.
Dapatkah Pasien WEANING dalam
keadaan Pressure Support?
Ya, namun dokter yang merawat harus
menilai klinis berapa bayak dan berapa cepat
untuk mengurangi pressure support

Sebagai contoh 20 cm H2O 18 16 14 10 6…..


Jika dokter tidak menurunkan pressure support,


Pressure support akan konstan tidak terkait


dengan usaha pasien untuk bernafas spontan.

Mode weaning ini tidak tergantung dari pasien


Apakah pasien yang di ventilasi boleh bernafas spontan?
Ya, menjelaskan bahwa:
• usaha nafas spontan pasien tidak mengganggu aliran gas
dari mesin nafas

Keuntungan dari nafas spontan :


•kontraksi dari otot pernafasan membantu penghantaran
oksigen
•atrofi otot pernafasan dapat dicegah
•Cardiac output dapat ditingkatkan
•kerja SSP dapat ditingkatkan dan pasien dapat berperan
aktif dalam terapi dirinya
Apa kontraindikasi dari nafas spontan?

•dis-sinkroni pasien-ventilator yang berat


•hipoksemia
•iskemia Myokard
•peningkatan tekanan intrakranial

Sin-kroni = waktu bersamaan


Faktor-faktor apa yang harus diidentifikasi ketika pasien
tidak mampu menyamakan nafas spontan dengan mesin
nafas?

1. Sekresi trakea.
‘sedasi terbaik’ untuk pasien dewasa yang
terventilasi adalah airway yang terbuka dan
televisi
1. ET menyebabkan iritasi airway
2. Setting Ventilator tidak adekuat untuk memenuhi
oksigenasi jaringan
3. Pasien kesakitan, cemas, ketakutan.
Psikologis Memberikan semangat, tidur
Kegagalan weaning nyenyak, dicoba lagi keesokan hari

Ventilasi selama 24 jam SIMV 10-12 kali/menit. + PS +


PEEP

sedasi Selama 24 jam bila dibutuhkan

Parameter lain Mencari penyebab kegagalan.


Sekresi, infeksi, distensi abdomen,
asidosis, gagal ginjal, depresi SSP
Kriteria ekstubasi yang berhasil
Kesadaran Sadar penuh, berorientasi,
termotivasi untuk mencapai
tujuan respirasi
Ventilasi Laju pernafasan yang tetap dan
spontan volume tidal yang baik, tidak
lelah
Batuk Kuat
Parameter Tidak asidosis, tekanan darah,
lain nadi dan irama EKG yang stabil,
elektrolit normal, nutrisi baik
Kerugian pelumpuh otot
Hilangnya Functional Residual Capacity
Atrofi otot
Hilangnya tanda – tanda neurologis seperti kejang, lateralisasi.

Jangan lupa perawatan supportive


•bebas sekresi: postur, drainase, suction
•mengobati infeksi paru
•stetoskop untun menunjang diagnosa
•ditanya : apakah komplian meningkat? Bila tidak, kenapa ?
•nutrisi baik
• Istirahat yang cukup, tidur, sedasi dan seterusnya.
• Sedasi mengurangi konsumsi oksigen.
• Dukungan psikologis, dukungan positif dari lingkungan.
• Menjaga stabilitas hemodinamik.
• pemantauan invasif tidak selalu penting.
• Mencegah infeksi + Cari sumber infeksi.
Humidifier aktif - pemanas listrik
Suhu air Mandi 39 C
Kawat pemanas di tubing ventilator mencegah kondensasi
Suhu di tracheal tube harus 37 C
Pasif humidifier - HME (Heat and Moisture Exchanger)
Efisiensi hanya 50-70% dari humidifier Aktif
Lebih mahal pada jangka panjang
RINGKASAN DARI GAGAL NAFAS

Volume Control: Volume yang telah ditetapkan, Arus


Konstan, Tekanan Tinggi. Berguna untuk unit paru
dengan konstanta waktu normal.

Aliran deselerasi: Tekanan Konstan, Volume Variabel.


Berguna untuk penyakit parenkim inhomogen.

Membuka paru dan mempertahankan tetap terbuka.


volume tidal lebih kecil.


Membatasi Peak Inspiratory Pressures berlebih


PEEP untuk meningkatkan ambilan alveolar.


Bersih dari sekresi.


SIMV untuk weaning.


Pressure support untuk membantu usaha inspirasi


spontan.

Hindari toksisitas oksigen paru.


VENTILASI MEKANIK TERAPAN

Dr. Danu Soesilowati,


SpAn.KIC
1. Interaksi jantung paru
Adalah efek dari
perubahan

Tekanan
Intrathorakal

Volume paru

Pada

Venous return

Ejeksi ventrikel kiri


Interaksi jantung paru
Adalah efek perubahan
pada

Tekanan Intrathorakal

Volume paru

Pada

Venous return

Volume ventrikel kanan


Interdependensi
Ventrikular

Ejeksi ventrikel kiri


HLI – interdependensi Ventrikular
Pada inspirasi spontan, meningkatkan volume ventrikel
kanan
Menggerakkan septum interventrikular ke ventrikel KIRI
Menurunkan
Left ventricular end diastolic volume
Left ventricular compliance
Left ventricular preload
Left ventricular stroke volume &
Volume nadi
Yang disebut Pulsus paradoxus
HLI – interdependensi Ventrikular
Peningkatan pada resistensi vaskuler pulmoner
Thromboembolism
Volume tidal besar
PEEP berlebih

Dapat menyebabkan
Dilatasi Volume ventrikel kanan

Dan mengurangi
Preload ventrikel kiri
HLI – interdependensi Ventrikular
Pada PPV selama inspirasi, perubahan
berlawanan dengan ventilasi spontan terlihat
Dimensi ventrikel kanan menurun
Kerja dan stroke volume ventrikel kiri meningkat ~
5%
Perubahan kecil dalam tekanan nadi arteri
mencerminkan interdependensi ventrikel

.
2. ARDS

Bagaimana Acute respiratory distress syndrome


didefinisikan?
Penatalaksanaan ARDS

Meningkatkan oksigenasi

Paru

Jaringan, organ

Ventilasi

Spontan?

Assisted?

Mekanik?
ARDS
Penyakit Inhomogen.
Ketidakcocokan V/Q.
Ambilan alveoli dorsal.
Meningkatkan konduktan ventral vaskuler
kapiler pulmoner
Bryan AC, Am Rev Resp Dis 1974; 110: 143..
FiO2, “ideal” gas darah Overdistensi alveolar
PEEP rendah Cyclic reopening dari alveoli
Volume tidal yang tinggi / yang kolaps
Peak pressure airway yang
tinggi
Ventilator Associated Lung Injury
(VALI)
Kondisi yang dibedakan secara fisiologis dan histologis dari penyakit
membran hialin,
kebocoran protein, infiltrasi inflamasi yang disebabkan oleh ARDS.

Penyebab yang memberatkan adalah


•volume tidal yang besar (10-15 mL/kg)
•PEEP rendah (< 5 cm H2O) atau nol
•Peak Inspiratory Pressures melebihi 35 cm H2O.
•kekuatan gesekan dari cyclical opening dan kolaps alveoli

KONDISI INI DAPAT DICEGAH


PENCEGAHAN VALI “Open lung
strategy” :
Membuka paru dan menjaga tetap
terbuka
•volume tidal kecil < 6 mL/kg untuk mengurangi gaya
gesek
•menjaga peak inspiratory pressure dibawah 30-35 cm
H2O.
•menyesuaikan PEEP (diatas titik infleksi) untuk menjaga
alveoli tetap terbuka selama deflasi
•bukti dari studi pada hewan Evidence from animal studies
menunjukkan bahwa posisi pada deflasi ekstremitas
adalah penting

Amato MBP. Am J Respir Crit Care Med 1995; 152: 1835-46.


Amato MBP. New Engl J Med 1998; 338: 347-54.
PEEP
KEUNTUNGAN DARI PEEP
•ambilan alveoli
•meningkatkan komplians alveolar = komplians paru
PEEP TERBAIK = COMPLIANCE TERBAIK= VO2 TERENDAH
•meningkatkan oksigenasi arterial
•menurunkan toksisitas dari FIO2 yang tinggi pada pneumocyte.

KERUGIAN DARI PEEP


•kebocoran udara = barotrauma.
•menurunkan venous return.
•meningkatkan cerebral venous pressure.
•dapat meningkatkan pulmonary deadspace, shunt.
Berapakah ’best PEEP’ ?
Hal ini diperoleh dengan pengukuran komplians Static,
menggunakan airway occluder dengan aliran transducer
(pneumotachograph). Dapat dilakukan pada pasien
dengan nafas spontan atau pada pasien dengan ventilasi.

PEEP dititrasi sampai C= V/P optimal. Pada tingkat itu,


pasien menunjukkan:
•kebutuhan terendah FIO2,
•SpO2 atau PaO2 tertinggi,
•sedikit takikardi,
•respirasi spontan akan sangat nyaman
apa perbedaan antara PEEP dan
CPAP ?Tidak ada, dalam hal efek fisiologis

CPAP digunakan pertama kali pada neonatus


untuk mengobati RDS. Menyiratkan bahwa
pernafasan adalah spontan secara keseluruhan

PEEP adalah istilah yang diterapkan ketika


pasien juga memakai mesin nafas
Auskultasi dan foto thorax Xray adalah panduan
lebih penting untuk mengatur dan
menyesuaikan mode ventilasi yang benar
dibandingkan gas darah arteri
Pengukuran FRC & Total end-insp. lung
volume (TLVEI) secara radiologis pada
pasien dengan ventilasi mekanik
Konsekuensi dari hiperinflasi

Kebocoran udara = barotrauma =


pneumothorax, pneumomediastinum,
subcutaneous emphysema, etc.

Penurunan cardiac output = cardiac arrest


Contoh

Wheeze ekspirasi dapat didengar selama 6 detik.


Waktu ekpirasi pada ventilasi mekanik harus ≥ 6


detik.

Waktu siklus (insp + exp) harus ≥ 7 detik.


Laju ventilator maksimum harus rate 8.5 / menit


3.mode terbaru ventilasi

Pressure Regulated Volume Control, Airway


Pressure Release Ventilation dan beberapa mode
terbaru lainnya
Distribusi lebih seragam dari gradien Ppleural
Gradien gravitasi yang lebih sedikit
Ppleural positif yang berkurang di zona dependen.
Tekanan transpulmoner yang lebih positif
Lebih banyak bagian paru yang tetap berada diatas closing pressure.
Shunt pulmoner berkurang
Drainase sekresi lebih baik
Jantung berada di posisi aman
Protokol: Prone ventilation
Indikasi: untuk meningkatkan PaO2 pada hipoksemia berat
sebelum
5 hingga 10 orang (1 koordinator)
mengamankan tube, selang, catheter
Tracheal dan oropharyngeal suction
meningkatkan sedasi / analgesia
Bicara ke pasien
Semua orang harus berlatih/mengerti semua langkah
Selama
koordinator harus memastikan semua must tube, selang, catheter tetap di tempatnya
koordinator dapat mengubah rencana kapanpun tetap harus memberikan instruksi dengan jelas
Sesudah (koordinator dan orang terdekat)
Periksa kenaikan dinding dada, SaO2, nadi, pengaturan ventilator.
cek posisi tubes, selang. Kateter, daerah tekanan
Amankan ulang posisi bila perlu
Monitor PaO2 setelah 1, 2, 3 jam.
Ventilasi pada Anak
Pengenalan klinis: Syok dan gagal nafas keduanya mengarah
ke cardiopulmonary arrest pada anak
Tracheal tubes tertutup dengan mudah oleh sekret
Cuci tangan sangat penting
Menggunakan suction dengan berhati-hati, bronchial lavage.
Humidifikasi.
NIV dianjurkan untuk extubasi dini.
Melatih perawat untuk mendapat kemampuan klinis yang
baik. Train nurses extremely carefully to have excellent
clinical skills. Ibu dihadirkan
VENTILATOR TERBAIK UNTUK BAYI
YANG TERKINI
Maquet Servo-i atau Servo 300.
Penghantaran tidal volume, tekanan, aliran yang akurat
Cocok untuk ventilasi bayi 600g.
PEEP dihasilkan oleh katup.
Newport.
Penghantaran tidal volume, tekanan, aliran yang akurat
PEEP dihasilkan oleh flow trigger.
Respironics BiPAP vision.
Sensormedics 3100 high frequency oscillator.

Anda mungkin juga menyukai