Laki-laki 60 tahun, masuk IGD karena sesak, diberi O2 dengan Non-rebreathing mask 10 L/m, hasil AGD pO2 115 mmHg, SaO2 100%
Perempuan 47 tahun, dirawat di ICU dengan mode ventilator pressure control, dengan FiO2 35%, hasil AGD pO2 96, SaO2 99%; etCO2 35
Respirasi
Proses pertukaran O2 dan CO2 antara atmosfer (udara di luar tubuh) dan tubuh
Inspirasi
proses masuknya udara dari atmosfer ke dalam sistem respirasi (tubuh)
Ekspirasi
proses keluarnya udara dari sistem respirasi (tubuh) ke atmosfer
Oksigenasi
Oksigenasi merupakan proses mengoptimalkan hantaran O2 ke dalam darah (pO2) Parameter oksigenasi adalah PaO2 (nilai tekanan parsial O2 di dalam darah arteri). Nilai pO2 < 60 mmHg disebut hipoksemia
Saturasi O2 adalah nilai persentase Hb yang mengikat oksigen Hubungan antara Saturasi O2 dan PO2 digambarkan sebagai kurva disosiasi Kurva disosiasi dipengaruhi oleh pH, pCO2, suhu, kadar 2,3 DPG
Ventilasi
Ventilasi adalah proses keluar-masuknya udara dari sistem respirasi (tubuh) dari/ke atmosfer Parameter ventilasi adalah
Frekuensi napas (RR) Volume tidal (Vt) Minute ventilation (MV) = RR x Vt Dead space
Volume tidal (VT): Volume udara yang diinhalasi atau diekshalasi pada siklus pernapasan (mL)
Normal 8-10 mL/kgBB ARDS 4-6 mL/kgBB
Frekuensi napas (RR): jumlah napas (pasien/mesin) dalam 1 menit (satuan: napas/menit)
Normal RR 8-15 x/m.
Minute ventilation (MV): jumlah volume tidal pasien dalam 1 menit (satuan: L/menit).
hasil perkalian volume tidal dan frekuensi napas berhubungan dengan PaCO2 (nilai tekanan parsial CO2 di dalam darah arteri) MV = 100 mL/kg/min Target pCO2 = 40 mmHg
pCO2 < 35 mmHg disebut hiperventilasi pCO2 > 45 mmHg disebut hipoventilasi
Pemantauan Respirasi
Primary Survery Airway, Breathing, Circulation, Disability Pemantauan O2
Analisis gas darah Pulse oximetry
Pemantauan CO2
Analisis gas darah Capnometry
SpO2
Informasi: pH, pCO2, pO2, HCO3, BE, dan SaO2 penilaian oksigenasi, ventilasi, dan status asam basa
Penilaian oksigenasi:
pO2 atau SaO2 nilai fraksi oksigen (FiO2)
Nilai FiO2 di udara bebas 0,21 atau 21%. Bila pasien mendapat terapi oksigen maka FiO2 tergantung dari metode dan kecepatan aliran oksigen yang diberikan.
Penilaian oksigenasi
Penilaian oksigenasi dapat dilakukan dengan cara: pO2 <60 mmHg : Hipoksemia pO2/ FiO2 <300 mmHg : Acute Lung Injury (ALI) <200 mmHg : Acute Resiratory Distress Syndrome (ARDS)
Suplementasi O2 Tanpa (udara bebas) Kanul nasal Simple mask Rebreathing mask Non-rebreathing mask
Kecepatan O2 (L/min) Fraksi oksigen, FiO2 (%) 0,21 1-6 6-10 6-10 10-15 0,25-0,45 0,40-0,60 0,35-0,60 0,60-1,00
Bila pasien bernapas tanpa suplemen O2? PaO2 / FiO2 = 100 / 0,21 = 476 Bila pasien menggunakan simple mask 6 L/m? PaO2 / FiO2 = 100 / 0,4 = 250 Bila pasien menggunakan ventilator dengan FiO2 100%? PaO2/FiO2 = 100 / 1,0 = 100
Kurva disosiasi Hb-O2 ini dapat bergeser ke kanan atau ke kiri akibat pengaruh oleh keasaman darah, karbodioksida, suhu, dan 2-3 DPG; dan pengaruh ini tergambar dalam suatu kurva disosiasi
Pulse Oxymetry
Pulse oximetry merupakan pemeriksaan noninvasif yang sederhana untuk memperkirakan saturasi oksigen dalam darah arteri. Dua gelombang cahaya merah dan inframerah dipancarkan akan melalui kapiler dan pada sisi lain diukur absorpsi kedua gelombang cahaya tersebut. Perbedaan absorpsi tersebut dihitung dan didapatkan estimasi dari saturasi oksigen dalam hemoglobin (dalam persen). Hasil pengukuran dituliskan sebagai SpO2 dalam satuan persen.
Hubungan antara saturasi oksigen yang diestimasi dengan finger-probe pulse oximeter (%SpO2) dan saturasi oksigen yang diukur (%Hb02). Fungsi regresi: %Sp02 =6.09+0.94X %Hb02; r=.98; SEE=1.32; N = 232
Phys Ther. 1994; 74: 40-9
Saturasi O2 dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen dan hubungan keduanya dapat membentuk kurva disosiasi Hb-O2. Kurva disosiasi oksihemoglobin pada kondisi pH7,4 dan suhu 37oC
Phys Ther. 1994; 74: 40-9
Pulse oximetry selain memperlihatkan saturasi oksigen juga dapat memperlihatkan frekuensi jantung berdasarkan pulsasi denyut yang terdeteksi oleh sensor. Alat ini dapat dipasang di jari-jari tangan/kaki, telinga, antara hidung, mulut, dll.
Kapnometri
Capnometry merupakan merupakan pemeriksaan noninvasif untuk mengukur CO2 dari udara yang diekshalasi.
Kapnograf
EtCO2
Indikasi
Evaluasi CO2 ekshalasi terutama end-tidal CO2 Pemantauan penyakit paru berat dan respons terapi Penentuan intubasi trakheal dan esofageal Pemantauan kebocoran sirkuit ventilator
Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH
arif.mansjoer@gmail.com
Lihat apakah HCO3 berada dalam kisaran 22-26 dan BE -2 ~ +2. Bila HCO3 kurang dari 22 atau BE kurang dari -2 berarti asidosis metabolik primer atau sekunder sebagai kompensasi sedangkan bila HCO3 lebih dari 26 atau BE lebih dari +2 berarti alkalosis metabolik primer atau sekunder sebagai kompensasi. Pertimbangkan keadaan klinis dan lakukan nilai gangguan asam basa primer berdasarkan pH, pCO2, HCO3, dan BE.
Cari kemungkinan bahwa gangguan asam basa yang terjadi adalah campuran dengan memperkirakan kompensasi yang seharusnya terjadi. Gangguan asam basa dapat merupakan 1 kelainan primer dengan atau tanpa kompensasi; atau terjadi akibat gabungan 2-3 kelainan primer.
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik Asidosis respiratorik akut