Dr Zulfian SpPK
Jurusan Analis
Poltekkes
Tanjung karang
Darah Gas Analisis
Definisi
Analisis gas darah, juga disebut gas darah arteri (Agda)
analisis, adalah tes yang mengukur jumlah oksigen dan
karbon dioksida dalam darah, serta keasaman (pH)
darah.
Tujuan
Analisa gas darah mengevaluasi seberapa efektif paru-
paru memberikan oksigen ke dalam darah dan seberapa
efisien mereka menghilangkan karbon dioksida dari itu.
Tes juga menunjukkan seberapa baik paru-paru dan
ginjal yang berinteraksi untuk menjaga pH darah normal
(asam-basa).
• Penelitian gas darah bisa juga dilakukan untuk
menilai penyakit pernapasan dan kondisi lain
yang dapat mempengaruhi paru-paru, serta
pengelolaan pasien yang menerima terapi
oksigen (terapi pernapasan).
• Selain itu, komponen pemeriksaan asam basa
tes memberikan informasi tentang fungsi ginjal
sebagai pengaturan kesiembangan asam basa.
ANALISA GAS DARAH
1. pH : 7.40 + 0.05
2. pCO : 40 + 5 mmHg
3. pO2 : 80 - 100 mmHg
4. (HCO3-) : 24 + 2 mmol/L
5. TCO2 : 25,2 + 2 mmol/L
6. Saturasi O2 : 95 - 98 %
7. Base, Negatif (Kekurangan Basa) : - 2,5
8. Base, positif (Kelebihan Basa) : + 2,5
Persiapan
Tidak ada persiapan khusus.
Pasien tidak perlu pembatasan minum
atau makan sebelum ujian.
Jika pasien menerima oksigen, konsentrasi
oksigen harus tetap sama selama 20 menit
sebelum uji dilakukan, jika tes yang akan
diambil tanpa oksigen, gas harus
dimatikan selama 20 menit sebelum tes
dilakukan.
Pasien harus bernapas normal selama
pengujian.
Rehabilitasi
• Setelah darah diambil, lakukan tekanan ke tempat tusukan
selama 10-15 menit untuk menghentikan pendarahan, dan
kemudian menempatkan kain khas.
• Pasien harus beristirahat dengan tenang sambil menerapkan
tekanan ke tempat tusukan.
• Petugas mengamati pasien untuk tanda-tanda masalah
perdarahan atau sirkulasi
Resiko
• Risiko sangat rendah ketika tes dilakukan dengan benar.
• Risiko termasuk perdarahan atau memar di situs, atau
pendarahan di tempat pengambilan.
• Jarang, timbul permasalahan dengan sirkulasi di daerah
tusukan.
Penanganan spesimen
Spesimen terbaik diambil dari darah arteri ( kr belum
terjadi pertukaran gas ) yg disedot kedalam tabung
suntik kedap udara ( jangan kontaminasi dgn udara )
Tabung suntik segera ditutup menghindari kontak
dengan udara.
Antikoagulan heparin ( tdk lebih 0,5 ml 1000 U/ml )
untuk larutan 5 ml da rah, bl heparin berlebih, harus
dibuang krn heparin dapat menurunkan PO2 se banyak
12 -25%
Spesimen segera diperiksa tetapi di atas es spesimen
cukup stabil selama 30 menit.
P O2 lebih cepat turun
Darah kapiler di “arterialisasikan” dapat
digunakan utk pemeriksaan pH dan P CO2.
Pembuluh darah kapiler diperlebar dengan
menghangatkan tempat pengambilan darah
dengan suhu 45-47oC selama 10 menit , dengan
tusukan dalam tempat darah mengalir bebas,
darah dialirkan bebas kedalam kapiler yg telah
diberi heparin selanjutnya kedua ujung segera
ditutup.
Arterilisasi tidak dilakukan bl tekanan darah < 95
mmHg atau aliran darah ke tempat tersebut buruk
Kondisi pasien :
- Hasil pemeriksaan darah tergantung
- campuran gas yang dihirup
- suhu pasien
- Pengukuran biasanya dilakukan pada suhu 37oC
- Setiap kenaikan 1o PO2 akan turun 7% dan PCO2 akan naik 3%
- Bila pasien mendapat terapi O2 laboarotorium harus diberi tahu
mengenai volume dan tekanan gas yg diberikan
ARTERI VENA
O pH
k Suhu
s
i
g
e pH
n
i 50 Suhu
s
a
s
i
Hb
(%)
P50
Tekanan O2 (mmHg)