diantara organ tubuh yang berisi cairan yaitu rongga serosa. Rongga-rongga serosa dalam badan normal mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan itu terdapat umpama dalam rongga perikardium, rongga pleura, rongga perut dan berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang dilapisi mesotel dapat bergerak tanpa bergeser. Jumlah : jmlh cairan tidak dapat diukur (sangat sedikit). Jumlah itu mungkin bertambah pada beberapa keadaan dan akan berupa transudat atau eksudat. Faktor yg menyebabkan kenaikan jumlah cairan : -Turunnya tekanan osmotik koloid darah -Naiknya tekanan hidrostatik intra kapiler -kerusakan endotel kapiler. Transudat
Definisi : kumpulan cairan dalam suatu rongga
tubuh yang bukan berasal dari proses peradangan dan berkaitan dengan gangguan keseimbangan cairan tubuh.
Kelainan yang menimbulkan transudat :
1. Penurunan tekanan osmotik plasma karena hipoalbuminemia. Contoh: sindrom nefrotik dan sirosis hepatis
2. Peningkatan retensi natrium dan air
- Penggunaan Na dan air yang banyak - Pengeluaran Na dan air yang sedikit
3. Meningkatnya tekanan kapiler/vena
-gagal jantung - Obstruksi vena porta 4. Obstruksi limfe - hidrotoraks - Elefantiasis 1.Warna : agak kekuningan 2.Kejernihan : jernih 3. Berat Jenis : <1,018 (1,006-1,015) 4. Bekuan : tidak ada 5. Bau : tidak khas 6. Protein : <2,5 gr% (Rivalta negatif) 7. Glukosa : = plasma 8. Lemak : negatif 9. Jumlah lekosit : < 500 /mm3 10. Jenis Sel : > mononukleus 11. Bakteri :negatif/jarang Definisi : Kumpulan cairan dalam suatu rongga tubuh yang berasal dari proses peradangan atau iritasi. Bila radang terjadi pada pleura, maka cairan radang juga dapat mengisi jaringan sehingga terjadi gelembung, hal ini misalnya terjadi pada kebakaran. Cairan yang terjadi akibat radang mengandung banyak protein sehingga berat jenisnya lebih tinggi daripada plasma normal. Begitu pula cairan radang ini dapat membeku karena mengandung fibrinogen. eksudat ialah cairan dan sel yang keluar dari kapiler dan masuk ke dalam jaringan pada waktu radang. Bila cairan eksudat menyerupai serum darah dan hanya sedikit mengandung fibrin dan sel, maka eksudat bersifat cair sekali dan dinamai eksudat bening/jernih. Eksudat bening sering terjadi pada radang tuberculosis yang mengisi rongga pleura dapat berjumlah satu liter atau lebih. Eksudat fibrinosa mengandung banyak fibrin sehingga melekat pada permukaan pleura, merupakan lapisan kelabu/kuning yang ditemukan pada pneumonia. Mikroskopis eksudat ini mengandung serabut fibrin dan dalam sela – sela diantara serabut ini terdapat sel radang. Eksudat purulen ialah eksudat yang terjadi karena nanah. Nanah ini terjadi pada radang akut yang mengandung banyak sel polinukleus yang kemudian musnah dan mencair karena lisis.
Eksudat hemoragik ialah eksudat radang yang
berwarna kemerah–merahan karena mengandung banyak eritrosit. 1.Warna : Karakteristik 2.Kejernihan : Keruh 3.BJ : >1.018 (1.018-1.030) 4.Bekuan : positip 5.Bau : tidak khas 6.Protein : > 3 gr % (Rivalta positip) 7.Glukosa : kurang plasma 8.Lemak : dapat positip 9. Jumlah leukosit : 500-40.000/mm3 10 .Jenis sel : > polinukleus 11. Bakteri : sering positip Kumpulan cairan dalam rongga tubuh yang belum dapat dipastikan apakah transudat atau eksudat. Cara Memperoleh Bahan :
-Bahan dari (rongga perut, pleura,
perikardium, sendi, kista, hidrocycle), di dapat dengan pungsi. Makroskopis (jumlah, warna ,kejernihan, bau, BJ dan bekuan)
Mikroskopis (Hanya bisa di lakukan pada cairan
jernih atau agak keruh saja (Purulent tidak bisa).