1
2
4
5
6
7
8
9
Prosedur Flebotomi Vena Lainnya
Flebotomi Plebotomi Kapiler
Prosedur Flebotomi Arteri
TERIMA KASIH
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA FLEBOTOMI DARAH VENA
K2EDTA
atau Na-Sitrat Heparin Oksalat
K3 EDTA
HAL PENTING DALAM FLEBOTOMI DARAHVENA
(Riswanto, 2013)
1. Pemasangan tourniquet tidak boleh lebih dari 1 menit. Tourniquet terlalu
kencang dan lama hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit dan
elemen sel). Melepas tourniquet setelah jarum dilepas hematoma.
3. Lokasi yang ditusuk masih basah oleh alkohol hemolisis sampel, rasa
terbakar atau perih pada pasien saat penusukan.
LOKASI YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK FLEBOTOMI
DARAH VENA (Riswanto, 2013)
1. Lokasi pada sisi mastectomy (pengangkatan payudara, menyebabkan
penghentian aliran getah bening) area ini rentan terhadap infeksi dan
komposisi darah dapat berubah, dan pemasangan tourniquet ke lengan
dapat menyebabkan cedera.
5. Vena rusak (vena pasien terasa keras dan kurang elastis) akibat
peradangan atau iritasi vena sulit ditembus jarum dan hasil dapat keliru
karena aliran darah terganggu.
PERSIAPAN
Persiapan pasien secara umum
1. Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 8-12 jam sebelum
pengambilan darah
2. Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00-09.00
3. Menghindari obat-obatan sebelum spesimen diambil (misalnya pemeriksaan feses:
hindari konsumsi obat pencahar)
4. Menghindari aktivitas fisik/olahraga sebelum spesimen diambil misalnya pemeriksaan
glukosa darah puasa)
5. Memperhatikan posisi tubuh (untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh
sebelum pengambilan spesimen)
PENGAMBILAN SAMPEL
Peralatan Wadah
Secara umum harus memenuhi syarat-syarat: 1. Terbuat dari gelas atau plastik
1. Bersih 2. Tidak bocor atau tidak merembes
2. Kering 3. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup
3. Tidak mengandung bahan kimia atau berulir
deterjen 4. Besar wadah disesuaikan dengan volume
4. Terbuat dari bahan yang tidak mengubah spesimen
zat-zat yang ada pada spesimen 5. Bersih
5. Mudah dicuci dari bekas spesimen 6. Kering
sebelumnya 7. Tidak mempengaruhi sifat zat dalam
6. Pengambilan spesimen biakan: harus spesimen
steril dan disposable 8. Tidak mengandung bahan kimia atau
deterjen
9. Zat yang mudah rusak; bottol berwarna
coklat/gelap
PENGAMBILAN SAMPEL
Antikoagulan dan pengawet
1. Antikoagulan: zat kimia yang digunakan untuk mencegah sampel darah membeku
(hematologi)
2. Pengawet: zat kimia yang ditambahkan ke dalam sampel agar analit yang akan diperika
Volume
Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan laboratorium
yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa.
PENGOLAHAN SAMPEL
1. Darah (whole blood)
Darah ditampung dalam tabung berisi antikoagulan homogenisasi dengan membolak-
balik tabung 10-12 kali secara perlahan-lahan dan merata
2. Serum
Biarkan darah membeku pada suhu kamar 20-30 menit sentrifus 3000 rpm selama 5-
15 menit
Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen
Serum tidak boleh kemerahan atau keruh (lipemik) atau ikterik (kuning tua atau
kecoklatan)
3. Plasma
Kocok darah EDTA dengan segera secara pelan-pelan diamkan selama 1-2 jam atau
dapat dibantu dengan sentrifus (sama seperti prosedur serum)
Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen
PENGOLAHAN SAMPEL
4. Urin
Untuk uji carik celup, urin tidak ada perlakuan khusus
Pemeriksaan sedimen urin 1) wadah urin digoyangkan agar sampel homogen, 2)
masukkan +- 15 ml urin ke dalam tabung reaksi, 3) sentrifugasi 1500-2000 rpm selama 5
menit, 4) buang supernatan dan sisakan +- 1 ml, 5) resuspensikan sedimen, 6) suspensi
sedimen sebaiknya diberi cat sternheimer –malbin untuk menonjolkan unsur sedimen dan
memperjelas strukturnya.
5. Dahak
Pembuatan apusan dahak sebaiknya dilakukan di dalam Bio Safety Cabinet atau box
tradisional
Ambil dahak (bukan air liur) dengan menggunakan lidi atau aplikator
Buat apusan dengan gerakan spiral, berbentuk bulat panjang (oval) dengan ukuran 3x2 cm
Lakukan fiksasi pada apusan dahak dengan cara melewatkannya pada nyala api hingga
apusan kering
Lakukan pewarnaan Ziehl-Neelson
VERIFIKASI PERMINTAAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Metode Tembaga Sulfat (CuSO4) : didasarkan pada berat jenis CuSO4 yaitu 1,053.
Prinsip: darah diteteskan pada wadah atau gelas yang berisi larutan CuSO4 BJ
1,053 darah akan terbungkus tembaga proteinase, yang mencegah perubahan
BJ dalam 15 menit.
Prinsip pemeriksaan:
Hemoglobin darah oleh asam klorida (HCl) diubah menjadi asam hematin
yang berwarna coklat tua, lalu dengan penambahan aquadest, kadar dari
asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terbentuk
dengan warna standar. Kadar Hb dibaca dalam satuan g/dl
Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
Alat :
1. Hemometer Sahli (pipet sahli skala 20 mm3, tabung standar
warna, tabung hemometer berskala, batang pengaduk, pipet tetes,
karet penghisap)
2. Seperangkat alat sampling
Bahan :
1. HCl 0,1 N
2. Aquadest
3. Sampel darah
Cara pemeriksaan:
1. Teteskan HCl 0,1 N ke dlm tabung hemometer hingga skala 2.
2. Hisap darah vena dng pipet Sahli sampai tanda 20 μl (0,02)
3. Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
4. Masukan darah kedalam tabung hemometer yg berisi HCl 0,1 N
5. Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
6. Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca
dalam gr/dl
Nilai Normal:
Laki-laki: 14,0 – 18,0 gr/dl
Wanita : 12,0 – 16,0 gr/dl
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
METODE SAHLI
1. Karet Penghisap
2. Pipet Sahli
3. Pipet Tetes
4. Tabung
Hemometer
5. Batang Pengaduk
6. Sikat Pembersih
7. Tabung Standar
Warna
8. Aquadest
9. HCl 0,1 N
Hemometer Sahli
Tabung Standar Warna
TERIMA KASIH
ERITROSIT
Mikroskop
Hemositometer
Cover slip/deck glass
Larutan Hayem
Darah vena dengan antikoagulan EDTA atau darah kapiler
HEMOSITOMETER
Prosedur Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit
Metode Hayem
• Mengisi pipet eritrosit
1. Pipet darah sampai tanda 0,5 dengan menggunakan pipet eritrosit. Bersihkan
bagian luar pipet.
2. Dengan pipet yang sama, hisap larutan hayem hingga tanda 101. hati-hati jangan
sampai ada gelembung udara.
3. Lepaskan karet penghisap lalu tutup ujung pipet dengan jari.
4. Homogenkan dengan cara dibolak-balik selama 1-2 menit.
5. Apabila tidak segera dihitung, letakkan pipet dalam posisi horizontal.
Prosedur Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit
Metode Hayem
• Mengisi kamar hitung
1. Kamar hitung dan cover slip dalam keadaan bersih.
2. Letakkan kamar hitung dalam posisi horizontal dan letakkan cover slip di atas
nya.
3. Homogenkan pipet eritrosit tadi (jangan sampai ada cairan yang tumpah.
4. Buang 3-4 tetes, lalu teteskan pada kamar hitung dengan cara menyentuh ujung
pipet dengan sudut 30o pada sumuran kamar hitung. Biarkan hingga cairan
mengisi kamar hitung dengan sendirinya.
5. Biarkan kamar hitung 2-3 menit.
KAMAR HITUNG/BILIK HITUNG
(NEUBAUER IMPROVED)
Daerah Baca Hitung Jumlah Eritrosit
Perhitungan Jumlah Eritrosit
Diketahui:
Volume kamar hitung: 1 mm x 1 mm x 0,1 mm = 0,1 mm3
Pengenceran: 200x
Jumlah kotak yang dihitung: 5 kotak besar
Perhitungan:
Jumlah eritrosit: Jumlah sel dalam 5 kotak besar x 200
0,1 mm3
Nilai Rujukan : 4-6 juta sel/mm3
Implikasi Klinik
Jumlah eritrosit menurun pada pasien anemia leukemia, penurunan
fungsi ginjal, talasemia, hemolisis dan lupus eritematosus sistemik.
Dapat juga terjadi karena obat (drug induced anemia), misalnya
sitostatika, antiretroviral (menyebabkan anemia akibat apoptosis
eritrosit).
3. Nilai Hct biasanya sebanding dengan jumlah sel eritrosit pada ukuran eritrosit
normal, kecuali pada kasus anemia makrositik atau mikrositik.
4. Pada pasien anemia karena kekurangan besi (ukuran sel darah merah lebih kecil),
nilai Hct akan terukur lebih rendah karena sel mikrositik terkumpul pada volume
yang lebih kecil, walaupun jumlah sel darah merah terlihat normal.
Nilai Rujukan Hematokrit
(Riswanto, 2013)
Dewasa laki-laki 40-52%
Reagensia:
1. Darah Vena EDTA atau darah kapiler
2. Larutan Turk, terdiri dari:
a) Asam asetat glasial 3 ml
b) Gentian Violet 1% 1 ml
c) Aquadest 100 ml
Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
Darah yang dicampur dengan larutan asam lemah akan mengencerkan darah dan
melisiskan sel darah merah.
Prinsip pemeriksaan : darah diencerkan dan dicat dengan larutan Turk → lalu dihitung
jumlah leukosit dalam volume tertentu.
Cara pemeriksaan:
1. Hisap darah EDTA dgn pipet leukosit → sampai tanda 0,5
2. Hapus kelebihan darah dgn tisu
3. Hisap larutan Turk sampai tanda 11
4. Kocok campuran tadi ± 2 – 3 menit
5. Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
6. Hitung leukosit dengan mikroskop → 4 kotak besar → hasil x 200
Nilai Rujukan: 4.000 – 11.000 / mm3
Perhitungan:
1. Pengenceran dari skala 0,5-11: 20
2. Dik : P=1 mm, ℓ= 1 mm, t=0,1 mm
V= 1 x 1 x 0,1 = 0,1 mm3
3. Jumlah leukosit: rata-rata ∑ sel x 20
0,1 mm3
Misal: 20 sel x 20 = 4000 sel/µl
0,1 mm3
Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
Bilik Hitung/Kamar Hitung Pipet Eritrosit, Pipet Leukosit
1. Seorang pasien wanita berumur 23 tahun datang ke laboratorium membawa surat rujukan
dari dokter untuk dilakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit. Setelah dilakukan
pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan metode manual, diperoleh rata-rata jumlah
leukosit sebanyak 238 sel. Berapakah jumlah leukosit pasien tersebut?
2. Berdasarkan soal nomor 1, apakah istilah yang tepat untuk menunjukkan jumlah leukosit
tersebut?
3. Seorang pasien pria berumur 35 tahun datang ke laboratorium membawa surat rujukan
dari dokter untuk dilakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit. Setelah dilakukan
pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan metode manual, diperoleh rata-rata jumlah
leukosit sebanyak 18 sel. Berapakah jumlah leukosit pasien tersebut?
4. Berdasarkan soal nomor 3, apakah istilah yang tepat untuk menunjukkan jumlah leukosit
tersebut?
5. Seorang pasien wanita berumur 40 tahun datang ke laboratorium membawa surat rujukan
dari dokter untuk dilakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit. Setelah dilakukan
pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan metode manual, diperoleh total jumlah
leukosit sebanyak 84 sel. Berapakah jumlah leukosit pasien tersebut?
TERIMA KASIH
PEMERIKSAAN
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Reagensia:
1. Giemsa stok
2. Buffer phosphat 7,2/aquades pewarnaan Giemsa
3. Metanol
PEMERIKSAAN
LAJU ENDAP DARAH
(ERYTHROCYTE SEDIMENT RATE)
Nilai LED menurun terjadi pada polisitemia, gagal jantung, anemia sel sabit,
serum protein rendah akibat interaksi obat seperti etambutol, kuinin, aspirin,
dan kortison.
References
1) Hematology Principles and Procedure: Barbara Brown,
2) Ganda Soebrata: Penuntun Laboratorium Klinik,
3) Hematology (Lecture Note): NC Hughen-Jones, dkk
4) Atlas Hematologi Praktikum Hematologi dengan Mikroskop: C. Fritz Hecner
Mathias Freund,
5) The Morphology of Human Blood Cells: Ann Bell&Sabah Sallah
6) Dacie and Lewis
7) Procedurs in Phlebotomy, Third Edition, John C. Flynn, JR, Elsevier