Anda di halaman 1dari 45

Diah Widowati Kusumawardani

Pembimbing : Herry Yulianti dr. Sp. PA (K), M.Kes


 menegakkan diagnosis pasti dengan cara melakukan
pemeriksaan secara makroskopis, mikroskopis, dan molekular
atas organ, jaringan, dan sel yang didapatkan dari pasien
Histopatologi Sitologi
 Ketepatan pengambilan sampel
 Metode fiksasi yang benar
 Prosesing sampel sitologi termasuk pewarnaan sel
 Metode pengambilan spesimen.
 Fiksasi & fiksativ
 Pengawetan cairan spesimen sebelum
proses
 Persiapan bahan bahan untuk pemeriksaan
microscopic
 Pewarnaan dan pemasangan sampel sel.
 Sitologi exfoliatif
◦ Sitologi servikal
◦ Sitologi saluran respiratori
◦ Sitologi saluran gastrointestinal
◦ Urin
◦ Sitologi efusi
◦ Cairan serebrospinal
 Fine needle aspiration cytology
 FIKSASI ETANOL

- Rapid fiksasi pada apusan jaringan penting untuk sel yang akan
dipulas dengan metode Papanicolaou . Jika sediaan apus di keringkan
di udara sebelum di fiksasi maka sel dapat terdistorsi.
 Dahulu, fiksativ pilihan untuk gynecologi . Persiapan apusan jaringan
diperkenalkan oleh Papanicolaou, yang kemudian dinamakan untuk larutan
yang sama spt ether & ethyl alcohol 95%.
 Ethyl alcohol 95% (ethanol) saat ini dipergunakan sbg bhn fiksasi di byk lab
karena hasil yg baik dan digunakan untuk vaginal, cervical, & endometrial
aspirasi smears; prostatic smears; breast smears; & aspirasi biopsy smears.
 Apusan harus terfiksasi dlm 95% ethyl alcohol min 15 mnt
sblm dipulas walaupun waktu fiksasi yg lebih pjg tdk
memberikan perubahan pd apusan.
 Substitusi tsb dpt digunakan dg membran filter, kecuali 100% methanol.
 Semua alkohol fixativ dibuang atau disaring setelah digunakan spt
Whatman No.1, namun konsentrasi nya harus dicek dg hydrometer sblm
digunakan kembali.
 Fiksasi basah dg alcohol direkomendasikan untuk material
nongynecologic material yang akan dipulas dengan metode Papanicolaou
. Untuk material gynecologic, coating fixativ merupakan pilihan.
 Peralatan Pap smear & aerosol spray saat ini memberikan hasil yg baik.
Kebanyakan memiliki fungsi antara lain, memposisikan sel dan melindungi
coating dalam bentuk yg tipis pd saat kering.
 Berguna terutama bila akan mengirimkan sediaan ke lab sitologi jarak jauh.
 Tidak untuk sediaan dari cairan. Aerosol spray tidak direkomendasikan
untuk sediaan apusan darah.
 Coating fixative harus diaplikasikan segera pada sediaan apusan segar.
 Coating fixatives dihilangkan sblm dipulas, krn akan mengkontaminasi
larutan pulasan terutama hematoxylin. Coating fixatives yg larut dlm air
harus dihapus sblm dipulas dgn 95% ethyl alcohol yang direndam slm 5
-10 mnt (2x)..
 Peningkatan kepadatan ddg sel  m’ggn penetrasi light green, 
sitoplasma eosinophilia.
 Penambahan waktu pemulasan pd eosin-alcohol (EA)  pulasan
sitoplasma yg lbh bagus walaupun detail inti belum tentu didapat.
 Direct smear
 Centrifuge
 Cytocentrifuge
 Liquid-based preparation
 Millipore technique
 Cell block
 Kelebihan dari pewarnaan ini adalah
◦ differensiasi sitoplasma yang jelas untuk membedakan maturasi sel
◦ detail nukleus yang baik
◦ dapat mewarnai keratin sitoplasma
 Pada pewarnaan Papanicolaou digunakan 3 pewarna yaitu
Haematoxylin untuk mewarnai nukleus, Orange G untuk
mewarnai sitoplasma dan keratin, eosin azure yang bersifat
polikrom terdiri dari Eosin Y, light green SF yellowish dan
Bismarck brown Y
1. Proses rehidrasi: dengan mencelupkan sampel pada
alkohol berbagai konsentrasi
2. Pewarana nukleus dengan haematoxylin. Kelebihan
pewarnaan haematoxylin dapat dibersihkan dengan alkohol
asam
3. Bluing: dilakukan dengan mencuci slide pada air mengalir
4. Pewarnaan sitoplasma dengan Orange G
5. Pewarnaan sitoplasma dengan eosin azure
6. Dehidrasi dengan alkohol absolut
7. Clearing dengan xylene
8. Mounting
1. Sediaan apusan difiksasi dengan alkohol 95 % selama 15 menit (minimal)
2. Alkohol 80 % sebanyak 10 celup
3. Alkohol 70 % sebanyak 10 celup
4. Alkohol 50 % sebanyak 10 celup
5. Aquadest sebanyak 10 celup
6. Harris Haematoxylin selama 3-5 menit
7. Cuci dengan air mengalir
8. Lithium 0,5 % sebanyak 10 celup
9 .Cuci dengan air mengalir
10. Alkohol 50 % sebanyak 10 celup
11. Alkohol 70 % sebanyak 10 celup
12. Alkohol 80 % sebanyak 10 celup
13. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
14. Orange G selama 3-5 menit
15. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
16. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
17. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
18. Eosin azure 50 selama 3-5 menit
19. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
20. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
21. Alkohol 95 % sebanyak 10 celup
22. Keringkan di udara
23. Xylol selama 3 menit
24. Mounting dengan mounting medium misalnya Entelan
◦ Pewarna harus disimpan dalam wadah tertutup agar kandungan
alkohol tidak menguap
◦ Pewarna Orange G merupakan pewarna yang kurang stabil jika
disimpan dalam waktu lama, karena itu sebaiknya dibuat baru setiap
beberapa hari atau saat pewarnaan menjadi kurang jelas
◦ Ganti cairan xylene dengan yang baru saat mulai keruh atau
terkontaminasi cairan pewarna
◦ Pastikan konsentrasi alkohol tetap terjaga
◦ Pastikan cairan pewarna tidak terdapat endapan atau dapat dilakukan
proses filtrasi setiap hari
1. Cover glass
a. Letakkan cover glass sebelum apusan mengering
b. Pastikan tidak ada gelembung udara antara objek glass dan cover glass

2. Teknik Pewarnaan
a. Saat mencelupkan slide harus dilakukan dengan lembut (gentle). Pencelupan slide
yang terlalu kasar dan cepat dapat menyebabkan terlepasnya sel dari objek glass.
 Untuk destaining dan restaining lakukan proses berikut
◦ Celupkan slide pada xylene hingga cover glass terlepas.
◦ Letakan slide pada alkohol asam (80 ml 95% etanol + 20 ml 0.5% HCl)
selama 20 menit
◦ Cuci slide dengan air mengalir
◦ Ulangi proses pewarnaan
 Pewarnaan Giemsa merupakan pewarna metakromatik yang
sering digunakan pada sampel sitologi.
 Pewarna Giemsa terdiri dari 3 pewarna yaitu
◦ methylene blue,
◦ Eosin
◦ Azure B
 Sediaan apus setelah benar-benar kering difiksasi dengan
metanol selama 5 menit, angkat dan biarkan kering di udara.
 Masukkan ke dalam larutan Giemsa selama 30 menit, angkat,
cuci dengan air mengalir, keringkan di udara.
 Masukkan ke dalam Xylol selama 3 menit.
 Tambahkan 1-2 tetes mounting medium dan tutup dengan
cover glass
 Kelebihan pewarnaan dengan Giemsa dibanding Papanicolou
adalah pewarnaan dengan Giemsa dapat mewarna subtansi
extraselular dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai