CHANDRA RIANSAH
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI
i
H. Alat dan Bahan................................................................................. 35
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tubuh......................................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
disebabkan sumber energi yang dimiliki oleh tubuh menurun atau habis,
konsentrasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi atau
bahan lain yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah
Phanter, Energy Drink, dan masih banyak lagi yang lainnya. (Adriansyah
Jimmy,2009).
jenis minuman ini. Setelah konsumsi beberapa waktu, sebagian orang akan
400mg per hari, namun tentu saja hal ini dapat lebih rendah atau lebih
terkandung sekitar atau lebih dari 70mg sampai 200mg, jumlah ini dapat
niasin. Niasin (vitamin B3) sebagai salah satu vitamin B kompleks yang
kadar kolestrol, trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan very low
3
membantu dalam berkonsentrasi, namun dengan dosis tiga kali lipat lebih
tubuh. Terdapat juga bahan lainnya yang biasanya sudah terpenuhi tanpa
beberapa jenis yang tidak dapat diserap dengan cara diminum sehingga
oleh tubuh melalui cairan urin, keringat maupun faeces. Kerja organ hati
atau liver menjadi jauh lebih berat dengan adanya bahan-bahan stimulan
Toksisitas langsung akan terjadi dalam hitungan jam serta berakibat fatal
Perlu diperhatikan bahwa ada sedikit variasi dari nilai normal kedua
enzim ini, dan ini sangat tergantung dari laboratorium masing-masing. Hasil
5
SGOT dan SGPT yang normal belum tentu menunjukkan bahwa seseorang
bebas dari penyakit hati. Karena pada kasus penyakit hati kronis, dapat
ditemukan kadar enzim SGOT dan SGPT yang normal atau sedikit hanya
kronik atau hepatitis C kronik. Pada infeksi hati kronik , sel hati mengalami
B. RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut :
1. Berapa nilai normal kadar SGOT dan SGPT pada supir pete-pete yang
2. Bagaimana gambaran kadar SGOT dan SGPT pada supir pete-pete yang
C. TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui gambaran kadar SGOT dan SGPT pada supir pete-pete
Makassar.
D. MANFAAT PENELITIAN
berenergi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada orang dewasa antara 1200-1600 gram atau 2,5% berat badan.
ikat daerah portal. Hati normal terlihat kenyal dan permukaan mengkilat,
warna tengguli, biasanya tidak teraba dari luar.Hati bisa teraba pada tepi
penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), Glikogen dan berbagai racun
gram atau sekitar 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Hati
mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh
8
gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula
selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel
darah merah yang telah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati
juga bakteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan
eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya
metabolisme asam amino, lemak, karbohidrat dan vitamin. Hati juga berfungsi
hormon, dan sebagai organ detoksifikasi. Hati terbungkus oleh sebuah kapsul
menjadi lobus kiri dan kanan. Kapsul glisson berisi pembuluh darah,
pembuluh limfe dan saraf. Kedua lobus hati tersusun oleh unit-unit yang lebih
kecil disebut lobules. Lobules terdiri atas sel-sel hati (hepatosit), yang
menyatu dalam suatu lempeng. Sel-sel hati dianggap sebagai unit fungsional
hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah diproduksi
hati akut, dan atrofi kuning akut dari hati). Kebanyakan hal ini disebabkan
oleh zat beracun. Sedangkan kerusakan akut yang lebih ringan dapat terjadi
karena adanya virus dari berbagai jenis yang masuk ke vena porta, yang
berkaitan dengan metabolisme, maka tes faal hati meliputi berbagai tes
antara lain, kimia klinik, imunologi, seperti petanda tumor dan lain-lain.
Hati adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita, warnanya coklat
sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :
mempunyai ukuran terbesar, hati juga mempunyai fungsi yang banyak dan
paling komplek.
kebanyakan kasus sel yang mati atau sakit, maka akan diganti dengan
Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan
jaringan.
Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk disekresi dalam empedu dan
tubuh yang peka misalnya otak fungsi, hal ini disebut detoksikasi.
Sekresi empedu.
al., 2012). Jenis uji fungsi hati dapat dibagi menjadi tiga besar, yaitu
penyakit. Pada penilaian fungsi hati diperiksa fungsi sintesis hati, eksresi,
untuk menilai kelainan hati dan organ lain. SGPT lebih spesifik untuk kelainan
eksternal.
12
perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat. SGOT disebut
sitoplasma dan mitokondria sel hati, jantung, otot skelet, ginjal, pankreas, dan
meninggi. Nilai rujukan untuk SGOT pada pria sampai 37 U/I dan pada
Nilai tidak normal pada kerusakan sel fase akut penyakit misalnya :
20 × pada virus hepatitis akut, trauma otot, post operasi, kerusakan hati
karena otot.
karena alkohol.
perlemakan hati. Sebagai tes faal hati penentuan SGOT dapat dianggap ada
kelainan faal yang berarti apabila nilai SGOT lebih besar dari 2 kali nilai
normal tertinggi.
trauma atau kerusakan hati. Ketika tingkat SGPT tinggi ditemukan dalam
enzim lain. Sebagai contoh, peningkatan kadar SGPT karena sel hati yang
rusak dapat dibedakan dari saluran empedu dengan mengukur ALP juga
kinase enzim. Nilai rujukan untuk SGPT pada pria sampai 42 U/I dan pada
Nilai tidak normal pada kerusakan sel fase akut penyakit misalnya :
Seperti halnya pada SGOT, tes SGPT sebgai tes parenchym hati
dapat dianggap ada sangkaan kelainan faal yang berarti apabila nilai SGPT
lebih besar dari 2 kali nilai normal tertinggi. SGPT yang berasal dari
sitoplasma sel hati dianggap lebih spesifik dari pada SGOT (berasal dari
hati.
14
penyakit hati (Lee et al., 2008). Pengukuran aktivitas enzim pada hati (serum
juga ditemukan dalam jumlah sedikit pada otot jantung, ginjal, serta otot
rangka. Kadar SGPT serum dapat lebih tinggi dari kadar sekelompok
dalam kasus hepatitis akut serta kerusakan hati akibat penggunaan obat dan
zat kimia, dengan setiap serum mencapai 200-4000 U/l. SGPT digunakan
hemolitik. Meninjau ikterik, kadar SGPT serum yang berasal dari hati,
temuannya bernilai lebih tinggi dari 300 unit, yang berasal dari bukan hati,
temuan bernilai <300 unit. Kadar SGPT serum biasanya meningkat sebelum
tampak ikterik. Kadar SGPT pada orang dewasa normal, yaitu sekitar 10-35
di hati sekitar 3000 kali aktivitas serum. Jadi, dalam kasus cedera
hepatoselular atau kematian, pelepasan SGPT dari sel hati yang rusak
Peningkatan kadar enzim hepar sedang (3-20 kali) dapat terjadi pada
kecuali pada penyakit heparkronik. Pada hepatitis virus akut, kadar inisial
paling tinggi terjadi dalam 5 minggu dan mencapai kadar normal pada 8
diagnostik. SGPT meningkat lebih khas daripada SGOT pada kasus nekrosis
hati dan hepatitis akut, sedangkan SGOT meningkat lebih khas pada
hepatitis kronis, dan kongesti hati. Kadar SGOT ditemukan normal atau
lebih lambat ke kisaran normal daripada kadar SGOT pada kasus hati (Kee,
Pria : 42 U/L
Wanita : 32 U/L
enzim yang sebagian besar ditemukan dalam otot jantung dan hati,
kecuali jika terjadi cedera selular, kemudian dalam jumlah yang banyak,
setelah terjadi infark miokardium (MI) akut dan kerusakan hati. 6 sampai 10
jam setelah infark miokart akut, SGOT akan keluar dari otot jantung dan
serum akan kembali normal dalam 4 sampai 6 hari kemudian, jika tidak
meningkat 10 kali atau lebih, dan tetap demikian dalam waktu yang lama.
Kadar SGOT pada orang dewasa normal, yaitu sekitar 8-38 U/l(Kee, 2008).
Nilai normal :
Pria : 37 U/L
Wanita : 31 U/L
SGPT lebih spesifik untuk mengetahui kelainan hati karena jumlah SGPT
Tes fungsi hati yang umum adalah AST (aspartate transaminase), yang di
SGPT akan menunjukkan jika terjadi kerusakan atau radang pada jaringan
Alkaline phosphatase adalah tes lain yang mungkin dilakukan jika ada
untuk skrining penyakit hati dan untuk memantau sirosis (pengerasan atau
kognitif. Minuman berenergi adalah minuman berasa yang berupa air non-
mental.
zat stimulan itu sendiri seperti kafein. Minuman ini juga mampu
kelompok subjek berumur 18 hingga 55 tahun. Efek yang paling tinggi dapat
lanjut bahwa kafein merupakan penyebab utama efek ini (McCormack dan
Hoffman, 2012).
(Sinaga, 2012).
Tubuh
seperti kafein
biosintesa vitamin C.
Sumber: Babu, K.M., Church, R.J., Lewander, W., 2008. “Energy Drinks:
Medicine.
dalam jumlah besar sebagai bahan aktif utama meskipun zat lain
guarana, ginseng dan ginkgo biloba juga ada. Kandungan gula yang tinggi
1. Darah
yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler, dan vena yang
untuk orang dengan berat badan 50 kg. Sebanyak 50-60% darah terdiri atas
plasma, yang mengandung 90% air, dan 10% sisanya adalah bahan-bahan
merah), leukosit (sel darah putih) yang terdiri dari beberapa jenis, dan
trombosit (platelet).
2. Serum
protrombin. Serum normal mengandung faktor XII, XI, X, IX, dan VII.
24
lipemik yang baru dipisahkan tampak seperti susu. Pada serum yang
dan tampak suatu lapisan krim. Kekeruhan yang merata pada serum
yaitu :
signifikan.
tanpa VLDL.
GPT
LDH
kadar SGPT dan SGOT metode enzimatik ini menggunakan sampel darah
vena.
laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan
kadar suatu bahan di dalam cairan tubuh seperti serum atau plasma (Rauf M
Junus, 2015). Salah satu alat fotometer yang digunakan untuk menganalisa
khusus untuk menganalisa secara acak dan otomatis yang dikendalikan oleh
perangkat lunak untuk analisis kimia klinis dan Homogen Imunologi (HIA).
menggunakan berbagai macam tes untuk analisis. Alat analisa cobas C 311
tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Untuk menganalisis
cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui
G. Kerangka konseptual
Dalam data yang diungkapkan oleh Centers for Disease Control and
dan B12 yang sangat tinggi. Hal ini berarti, jika kita mengkonsumsi
racun dalam tubuh meningkat dan membuat hati bekerja dengan terlalu
keras. Acuan adanya abnormalitas fungsi hati terkait hepatitis akut yaitu
Pengonsumsi
minuman berenergi
Minuman berenergi
Hati
HEPATITIS AKUT
SGPT SGOT
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang bertujuan untuk melihat kadar SGPT dan SGOT pada supir pete-pete
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
berenergi.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar SGPT dan SGOT.
2. Variabel bebas
minuman berenergi
F. Definisi Operasional
2. Darah vena
3. Sentrifuge
sumbunya.
4. Serum
dari darah yang normalnya berisi sel darah merah, sel darah putih dan
5. SGPT adalah enzim yang dibuat dalam sel hepatosit dan memiliki
konsentrasi yang tinggi di hati serta terdapat dalam jumlah kecil pada
6. SGOT
tinggi. Enzim ini ditemukan dalam bentuk isoenzim yaitu c-AST yang
7. Metode Spektrofotometer
380 nm), daerah Visible (380-700 nm), dan daerah Inframerah (700-
3000 nm).
34
elektroda (ISE) natrium, kalium, dan klorida dalam serum, plasma, dan
urin. Selain itu, pengukuran kadar HbA1c dalam darah lengkap juga
fleksibel.
G. Prosedur Penelitian
Metode : Spektrofotometri
menjadi cahaya.
35
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah torniquet, spoit, tabung
vakum tutup kuning, rak tabung, mikro pipet, tip biru, sentrifuge, cup
I. Prosedur kerja
Dipilih bagian yang akan dilakukan tusukan yaitu dipilih vena yang
tabung 5-10 kali. Diplaster bagian vena mediana cubiti kemudian beri
haemolisis.
Pipet serum pasien kedalam kuvet sebanyak 200 μL, letakkan pada
disk posisi pada sampel disk. Pada layar monitor pilih workplace
diperiksa tekan save. Ulangi langka 1-4 untuk sampel yang lain.
Makassar).
37
J. Interpretasi Hasil
K. Kerangka Operasional
Pasien pengonsumsi
minumanan berenergi
Darah Vena
Sentrifuge
Serum
SGPT SGOT
sSpektrofotometer C311
f
38
Hasil
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
L. Analisis Data
Miller, K.E.Alcohol Mixed with Energy Drink Use and Sexual Risk
Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3621311/?report=classic
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; p.
317.
Nurachman, Elly, 2011. Dasar – Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba
Medika
Meier B. Energy Drinks Promise Edge, 2013. but Experts Say Proof Is
Reissig CJ, Strain EC, Griffiths RR, 2008. Caffeinated Energy Drinks -A
Business Monitor International. 2012. Indonesia Food & Drink Report Includes
Maniarsu S., 2011. Analisa Natrium Benzoat dalam Minuman Isotonik di Kota
lengkap membaca hasil tes kesehatan. Edisi ke-1. Penebar plus; . Hal. 53 ;
Jakarta.