Anda di halaman 1dari 37

Disusun oleh :

Diah Widowati

Pembimbing :
Sri Suryanti,dr,.MS,Sp.PA(K)
Introduction

Surgical Pathology :
- Gross meliputi deskripsi ukuran, bentuk, struktur
spesimen
- Pemeriksaan mikroskopik (histopatologi)
- Pada beberapa sediaan misalnya katup jantung,
proses gross examination memberikan banyak
informasi disertai pemeriksaan mikroskopik.
Surgical pathology gross
room

SURGICAL PATHOLOGY
GROSS ROOM

 Persyaratan ruangan :
- Cukup luas bagi patolog dalam melakukan
pemotongan
- Ventilasi yang baik
- Alat-alat yang mendukung serta tempat
penyimpanan yang memadai
Gross Station

SURGICAL PATHOLOGY
GROSS ROOM

Beberapa hal yang harus disediakan:
1. Alat potong disimpan dalam metal box dimana
air dapat mengalir
2. Adanya rak untuk menyimpan tempat
spesimen
3. Kran air dingin dan panas
4. Formalin
5. Komputer
6. Box instrumen : forsep, penggaris, gunting dsb
7. Kaset & label
SURGICAL PATHOLOGY
Peralatan : GROSS ROOM
- Wadah formalin yang tertutup
- 
Kontener untuk wadah fiksasi dengan alat petunjuk
- Fasilitas fotografik
- X-ray unit
- Kulkas besar & kecil (4°C)
- Cutter
- Timbangan
- Alat pemotong
- Mikrotom
- Meja & alat tulis
- Kaset tempat potongan jaringan
Penanganan Jaringan

 Pengiriman jaringan (reseksi / biopsi) --> disimpan
dalam wadah : gelas, plastik atau konteiner besi /
plastik.
 Spesimen sebaiknya tidak dibungkus kasa karena
jaringan tersebut terserap dalam kasa
 Bila jaringan belum dikirim ke bagian PA, sebaiknya
jaringan tersebut di simpan dalam kulkas pada suhu
4°C untuk mencegah autolisis
Penanganan Jaringan

 Small biopsi (needle biopsi, insisi biopsi, endoskopi
biopsi) harus disimpan dalam wadah setelah biopsi
tersebut diambil.
 Pada pemeriksaan Frozen Section, jaringan yang diterima
harus segera diperiksa.
 Ahli patolog harus mengetahui fiksasi dengan formalin,
pembuatan parafin blok, pewaranaan preparat (HE).
 Asisten patolog atau teknisi harus mempunyai
keterampilan dalam gross fotografi, injeksi spesimen,
pemotongan dan pewarnaan sediaan.
FIKSASI

 Definisi : tindakan merendam bahan pemeriksaan
yang berasal dari biopsi, operasi atau autopsi ke
dalam cairan fiksasi yang mempunyai volume cukup
& memakai cairan fiksasi yang benar.
 Fiksasi harus dilakukan dengan baik dengan
menggunakan cairan fiksasi yang cukup dan
sempurna karena kerusakan yang diakibatkan oleh
kesalahan proses fiksasi terhadap jaringan tersebut
merupakan kesalahan yang tidak dapat diperbaiki
kembali
FIKSASI

 Tujuan :
a. Mencegah terjadinya proses autolisis : larutnya sel
yang diakibatkan oleh proses-proses yang
dipengaruhi enzim dari dalam sel itu sendiri
b. Mencegah proses pembusukan : proses
penghancuran jaringan yang diakibatkan oleh
aktifitas bakteri & biasanya disertai pembentukan
gas
FIKSASI

c. Memadatkan & mengeraskan agar mudah dipotong.
( mis.otak)
d. Memadatkan cairan koloid, mengubah konsistensi
dari bahan seperti cairan yang terdapat dalam
jaringan menjadi konsistensi yang lebih padat.
e. Mencegah kerusakan struktur jaringan.
FIKSASI

 Syarat-syarat cairan:
- Mempunyai daya tembus yang kuat
- Menembus jaringan secara merata
- Dapat memfiksasi secara keseluruhan
- Mempunyai daya tembus terus menerus
- Tidak berakibat yang terlalu membahayakan terhadap
lingkungan
- Dengan cairan fiksasi tersebut, jaringan harus dapat
diwarnai dengan berbagai macam teknik dan jaringan
tersebut dapat disimpan untuk waktu yang lama
FIKSASI

 Macam-macam cairan fiksasi
A. Terdiri dari 1 macam bahan kimia :
- Formaldehid
- Etil Alkohol
- Asam Asetat
- Merkuri klorida
- Potassium Dikromat
- Aseton
FIKSASI

B. Terdiri dari campuran beberapa bahan kimia:
- Cairan Zenker
- Cairan Bouin
- Cairan Carnoy
 Cairan fiksasi yang umum digunakan: formalin dan
cairan Bouin karena mudah didapat, murah dan
hasil memuaskan
FIKSASI

 Cairan Formalin (Formaldehid 40%):
- Larutan 10% formalin terdiri dari formalin 40% 10
ml dan aquadest 90 ml.
- Sifat formalin:
a. Pada penyimpanan cukup lama terjadi pengendapan
paraformaldehid --> kadar dari formalin akan
berkurang
b. Mengakibatkan infeksi kulit dan nyeri
FIKSASI

c. Uap formalin -->merusak mukosa hidung
d. Reaksi terhadap tubuh : ikatan terhadap protein dan
lemak

 Cairan Bouin
- Kelebihan :
a. Daya tembus yang cepat dan merata thd jaringan
b. Pengerutan jaringan sangat sedikit
FIKSASI

c. Memberikan warna yang jelas pada pengecatan
dengan metode trikrome
d. Dianjurkan untuk jaringan kuretase
 Cairan Bouin terdiri dari :
- Asam pikrat 75 ml
- Formalin 40% 25 ml
- Asam asetat pekat 5 ml
FIKSASI

 Cara melakukan fiksasi jaringan:
- Disiapkan botol yang mempunyai mulut lebar yang
diisi cairan fiksasi
- Cairan yang diperlukan biasanya sebanyak 10 kali
volume jaringan yang akan difiksasi (terendam)
- Jaringan direndam
- Cantumkan identitas pasien: nama,umur, jenis
kelamin, lokasi, nama dokter, tanggal operasi, nomor
RM/laboratorium PA
Prinsip Umum pada Gross
Examination

 Identifikasi & orientasi jaringan merupakan prinsip
utama.
 Bila diterima jaringan tanpa identifikasi --> jaringan
jangan langsung diperiksa, akan tetapi ditanyakan
identifikasi pasien: Nama, umur, jenis kelamin, data
klinis, jenis operasi
 Ahli patolog harus menguasai normal anatomi
sehingga dapat menganalisa komponen abnormal
untuk pendiskripsian
Prinsip Umum pada Gross
Examination

 Petunjuk pelaksanaan:
1. Persiapkan segalanya dengan baik antara lain meliputi :
a. Pencatatan dan pemberian nomor-nomor sediaan
b. Penyediaan alat-alat dan bahan
2.a. Dilihat macamnya jaringan. Apakah hasil suatu operasi,
ekstirpasi, kuretase
2.b. Dinilai keadaan jaringan : bagaimana ukurannya (3
dimensi), bentuknya (teratur/tidak), permukaannya
(rata/tidak), konsistensinya dan kalau perlu beratnya.
Juga perlu warna / penampangnya
3. Bila sedikit, usahakan semuanya dibuat untuk sediaan
mikroskopik
Prinsip Umum pada Gross
Examination

4. Bila cukup besar :
a. Dinilai keseluruhan
b. Diambil beberapa contoh (sampel) potongan, kalau
dapat perbatasan antara kelainan dan yang normal
c. Untuk mendapatkan (b), harus dilakukan lamelasi
setebal 10-20 mm
d. Besarnya potongan untuk mikroskopis adalah 10-15 x
10-15 x 5 mm
e. Pada umumnya potongan harus tegak lurus permukaan
dan meliputi semua lapisannya
f. Pisahkan potongan-potongan tersebut dalam beberapa
kaset sesuai dengan seharusnya
Prinsip Umum pada Gross
Examination

 Tujuan pemeriksaan:
- Mengetahui penyebaran lesi
- Invasif ke sel lain
- Batas tumor
- Vaskular invasif
- Penyebaran kelenjar getah bening
Tissue Contamination
(the’floater’)

 Fragmen jaringan yang
tampak berbeda dari
yang lainnya
 Dapat terjadi pada
sebelum dan pada saat
processing specimen
KESALAHAN PELABELAN

 Kesalahan dalam pencatatan identitas pasien
 “’ Most occur in gross room””
 SOP sangat penting
Specimen photography

 Dokumentasi gambaran gross spesimen
 Terutama pada bagian tumor/massa yang
menempel pada permukaan organ. Sebaiknya
jaringan tersebut diiris untuk mengetahui batas-
batasnya
 Digunakan alat bantu seperti penggaris
 Mencantumkan label/identitas
Radiografi

 Mengetahui ada/tidak kalsifikasi
 Mengetahui apakah adanya logam dalam jaringan
tersebut seperti metal clip
 Melokalisasi lymph nodes pada specimen reseksi
radikal
Sampling for Histologic
Examination

 Jaringan yang akan dimasukkan ke kaset,
ketebalannya < 3mm dan tidak lebih besar dari
wadah kaset karena tidak dapat dibuat blok parafin
 Penyusunan jaringan dalam kaset tidak boleh
bertumpuk
 Benang, logam harus dilepas sebelum dimasukkan
ke dalam kaset
Sampling for histoloGIC
EXAMINATION

Sampling for Histologic
Examination

 Unsur logam dalam jaringan (metal clips) biasanya
terdapat pada post op laparatomi dan
limphodenectomy-->sulit dilihat oleh mata
telanjang--> saran x-ray
 Bila ditemukan kalsifikasi & osifikasi -->sebaiknya
dikerok dahulu
 Bila jaringan berupa keping-keping --> dibungkus
dengan kertas tipis
Batas Pemotongan Bedah
( SURGICAL MARGIN)

 Salah satu infomasi yang dibutuhkan oleh dokter
bedah adalah adanya invasi sel tumor yang telah
melewati batas operasi, dimana hal tersebut dapat
mempengaruhi manajemen dan prognosis pasien.
 jaringan dapat diwarnai terlebih dahulu dengan
tinta india baru kemudian dipotong
Batas PEMOTONGAN
BEDAH

Batas pemotongan
Bedah ( SURGICAL MARGIN)

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai