POTONGAN TUBUH
MANUSIA
Kelompok 2 :
02 PRE-ANALITIK
03 ANALITIK
04 POST-ANALITIK
PENDAHULUAN
Laboratorium Patologi Anatomi
Pelayanan ini berperan sebagai baku emas dalam penegakkan diagnosis yang
berbasis perubahan morfologi sel dan jaringan secara mikroskopis sampai
imunologik dan molekuler
ALUR PEMERIKSAAN JARINGAN
Tahapan laboratorium
03
02
01 ANALITIK
POST-ANALITIK
PRE-ANALITIK
PRA-ANALITIK
Koding
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Formulir permintaan
2. Identitas Pasien dengan jelas, tertera pada formulir DAN kemasan specimen
3. Data klinik yang jelas
4. Lokasi lesi, pemeriksaan yang pernah dilakukan, diagnosis kerja dan jenis tindakan
yang dilakukan
5. Pemeriksaan yang diinginkan
6. Pengemasan spesimen sesuai jenis spesimen dan jenis pemeriksaan
PENERIMAAN SPESIMEN
2. Memeriksa kembali kesesuaian antara spesimen dgn ket. dlm formulir permintaan
3. Memeriksa apakah cara fiksasi sdh benar
JENIS SPESIMEN
3) Smear/apusan
Apusan servikovaginal 🡪 slide difiksasi 4) Spesimen jaringan
dengan Alkohol 96- 98% selama 30’
Formalin Buffered 10 % buffer
Masukkan slide yang telah di-smear sesegera
mungkin ke dalam cairan fiksasi Dikemas dalam wadah anti bocor dan
Apusan selain servikovaginal, sebagian slide ditutup dengan rapat
dilakukan dengan fiksasi alkohol 96% dan Banyaknya cairan formalin adalah
sebagian lainnya tidak dilakukan fiksasi perbandingan minimal 1: 10
alkohol 96% Di beri label/tanda identitas pasien pada
Setelah itu dapat dikeringkan dan dikirim ke kemasan dan formulir
bagian PA
Formulir permintaan lengkap dengan data
Proses di lab.PA 🡪 dibuat slide yang dipulas klinik dan pemeriksaan apa yang diinginkan.
dengan pewarnaan Papanicolaou dan giemsa
Intepretasi oleh dokter SpPA
KODING / LABELING SAMPEL
• Labeling pada specimen harus memuat identitas pasien (nama, tanggal lahir, jenis kelamin
dan tanggal pengambilan)
• Pada saat melakukan pemotongan, tidak dicampur satu jaringan dengan jaringan lainnya,
sehingga tidak tertukar
• Diberikan kode pada objek glass, sehingga tidak tertukar
ANALITIK
PEMOTONGAN - PEWARNAAN
PEMBACAAN
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)
1. Dilakukan pembuatan slide unstained yang akan digunakan sebagai control mutu
internal.
2. Slide diwarnai dengan Hematoksilin Eosin (HE).
3. Sediaan diberi label QC (Quality Control) dan tanggal
4. Sediaan diperiksa di bawah mikroskop, dinilai berdasarkan kualitas warna,
kontras warna, kontras lipatan dan ketebalan potongan jaringan.
5. Sediaan yang sudah sesuai dengan mutu dapat dijadikan standart penilaian untuk
sediaan rutin yang akan diwarnai pada hari yang sama.
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)
5. Atur sudut
6. Maksimalkan usia 4. Pergunakan fitur
pemotongan
pemakaian pisau pengaman dengan benar
pisau
3. Tissue prossesing
Mikrotome
Alat untuk memotong irisan sangat tipis Bagian terpenting microtome :
yg digunakan unt menyayat jaringan 1. Skala pengatur ketebalan sayatan (di bagian
sebelum ditempelkan ke atas permukaan kanan atas badan mikrotom). skala ini
slide. dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai
Secara garis besar mikrotom dibagi dgn ketebalan sayatan yg diinginkan.
menjadi 2 golongan: 2. Pisau mikrotom 🡪 komponen yg bisa
Mikrotom Schantz → mikrotom dimana menentukan kualitas sayatan.
pd saat menyayat, blok jaringan yg 3. Pegangan blok jaringan 🡪 komponen yg
hendak disayat tetap diam di tempatnya menghubungkan mikrotom dgn blok
sementara pisau melewati blok parafin jaringan yg hendak disayat.
tsb. sayatan yg dihasilkan terpisah satu 4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur
sama lain. blok jaringan dgn mata pisau
Mikrotom Spencer → mikrotom dimana
pd saat menyayat dpt menghasilkan pita
sayatan yg panjang sehingga sangat cocok
untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Mikrotomi
Prosesing jaringan
Fiksasi :
Untuk mempertahankan morfologi sel dan jaringan sesuai dengan struktur aslinya.
Dehidrasi :
Tujuan : menarik cairan atau cairan fiksasi dari sel dan jaringan
Dengan alkohol konsentrasi bertahap
Clearing :
Tahap transisi antara dehidrasi dan infiltrasi, dengan bahan yang dapat bercampur baik
dengan larutan dehidran maupun medium infiltrasi, sehingga alkohol dapat keluar 🡪
parafin masuk ke dalam jaringan
Larutan xylene, toluene, chloroform dan citrus fruits oil
Impregnasi (infiltrasi):
Proses penggantian cairan di dalam sel pada jaringan dengan parafin, titik lebur 47-64 oC
Jaringan direndam dalam parafin cair
Hasil pemotongan dengan pisau yang kotor dan Pita jaringan yang pendek dan tidak sempurna
kurang tajam, tampak garisgaris hasil karena sudut pemotongan yang kurang tepat
pemotongan pada pita jaringan
Pewarnaan Hematoxylin
haimatodec (darah) dan xylon (kayu)
Prinsip :
Hematoxylin akan mengikat inti sel secara lemah, kecuali bila ditambahkan senyawaan
lainnya seperti alumunium, besi, krom dan tembaga. Senyawa hematoxylin yang dipakai adalah bentuk
oksidasinya yaitu hematin.
Proses oksidasi senyawa hematoxylin ini dikenal sebagai Ripening dan dapat dipercepat
prosesnya dengan menambahkan senyawaan yang bertindak sebagai oksidator seperti merkuri
oksida, hidrogen peroksida, potassium permanganat dan sodium iodat. Hematin akan mengikat
molekul yang bermuatan negatif. Material kromatis dalam inti sel bermuatan negatif, sehingga
hematin akan berikatan dengan material kromatis di dalam inti sel. Secara sederhana, dapat
dijelaskan bahwa kromatin pada inti sel mempunyai sifat asam dan akan menarik zat warna yang
bersifat basa.
HASIL STANDART MUTU YANG DIHARAPKAN
1. Slide dan kaca penutup bersih, bening, tanpa bercak – bercak buram.
2. Media “mounting” tidak berlebihan.
3. Seluruh jaringan tertutup kaca penutup.
4. Tidak dijumpai gelembung udara atau lipatan.
5. Jaringan tidak pecah – pecah/ retak – retak.
6. Orientasi jaringan benar (untuk organ berongga)
7. Potongan tipis, menampilkan sel yang saling menutupi atau bertumpuk.
8. Potongan dengan ketebalan merata.
9. Tidak ada kontaminasi jaringan lain.
10. Pulasan inti dan sitoplasma jelas kontrasnya.
11. Tidak dijumpai butir – butir udara/cairan di atas jaringan (dehidrasi pasca pulasan
sempurna).
PEDOMAN KONTROL KUALITAS
Beberapa pedoman umum yang dapat dipakai untuk menilai kualitas H&E
adalah sebagai berikut:
1. Nukleus: zat warna dapat mewarnai nukleus menjadi biru dan dapat menunjukkan membran
nukleus, nukleoli, kromatin, dan nukleus yang vakuolar dan hiperkromatis.
2. Sitoplasma dan subtansi dasar lainnya: dapat mewarnai dan membedakan sitoplasma,
kolagen, otot, eritrosit, sel darah merah dan mucin dengan nuansa warna kemerahan.
3. Pada potongan usus, usus buntu dan paru-paru: dapat mewarnai mucin pada sel epitel,
apakah ber warna biru atau terang tergantung pada pH dari Hematoxylin. Menurunkan pH
biasanya dapat dilaku kan dengan menambahkan asam asetat, hal ini secara signifikan dapat
mengurangi warna mucin.
4. Pewarnaan Hematoxylin yang terlalu teroksidasi akan menimbulkan warna coklat pada
elemen tertentu pada jaringan.
PEMBACAAN HASIL
PELAPORAN HASIL
Dilakukan cek ulang Antara hasil analisis dengan tahap pra analitik dan tahap analitik.
• Pertama pada kelengkapan identitas pasien, nomor batch/log, parameter pemeriksaan
apakah sudah sesuai dengan yang tertulis pada formulir pemeriksaan.
• Pada hasil cek kembali, evaluasi, interpretasi serta verifikasikan hasil analisis. Perlukah
dilakukan pengulangan, penulisan catatan/komentar ? Apabila sudah layak dan dapat
dipertanggung jawabkan
Apabila kedua langkah tersebut sudah dilakukan dan dinyatakan benar, barulah dilakukan
validasi hasil analisis, dan hasil dikeluarkan, dikirim ke pasien
PELAPORAN HASIL
Data pasien
Informasi ini meliputi nama lengkap, jenis kelamin, usia dan tanggal lahir, riwayat penyakit, serta diagno-
sis penyakit saat ini (jika ada). Selain itu, tertera juga informasi mengenai jenis dan tanggal pemeriksaan
yang dilakukan
Deskripsi mikroskopik
Informasi ini merupakan penjelasan terperinci mengenai tampilan, bentuk, dan ukuran sel jaringan tubuh
pasien yang terlihat melalui pemeriksaan dengan mikroskop.
PELAPORAN HASIL
Diagnosis akhir
Informasi ini merupakan bagian terpenting dalam laporan hasil karena memuat kesimpulan hasil pe-
meriksaan. Apabila diagnosisnya adalah tumor, maka bagian ini akan menjelaskan mengenai jenis tumor
apakah jinak atau ganas (kanker) serta ukurannya
Kolom komentar
Ada kalanya hasil pemeriksaan tidak begitu jelas sehingga sulit didiagnosis. Dokter spesialis patologi
dapat menggunakan kolom komentar untuk memberikan rekomendasi pemeriksaan atau tes lain guna
memperjelas hasil, jika diperlukan.
Prosedur penyimpanan :
1. Preparat jaringan yang telah selesai diperiksa oleh Dokter Spesialis
Patologi Anatomik disusun dalam rak penyimpanan preparat ber-
dasarkan urutan nomor registrasi pasien masuk di laboratorium
Patologi Anatomik
2. Preparat jaringan disimpan ditempat penyimpanan preparat selama
sepuluh tahun
3. Preparat jaringan yang telah sepuluh tahun dimusnahkan di insene-
rator
PENYIMPANAN BLOK PARAFIN
Ketiga bahan kimia itu dapat pula dilakukan daur ulang, namun tetap
menghasilkan dampak lain ke lingkungan
Simpanlah aliran limbah yang terpisah; Jangan mencampur bahan kimia yang
berbeda bersama kecuali disuruh melakukannya oleh petugas limbah yang
memenuhi syarat
Mengetahui bahaya dari limbah. Apakah mudah terbakar? Larut air? Racun?
Masing-masing faktor ini mempengaruhi pilihan metode pembuangan