Anda di halaman 1dari 54

Microtome

Automatic Tissue Processor


alat memproses jaringan pada Histoteknik (proses
preparat histologi) setelah melalui di fiksasi.

Tujuan :mengolah jaringan agar proses mikrotom


sempurna.
Prinsip Kerja Alat
alat yang secara otomatis melakukan gerakan melakukan
proses persiapan jaringan dengan timer yang sudah di
setting.
Tissue Processor terdiri dari
beberapa tahap yaitu
DEHIDRASI
Tahap menghilangkan/menarik air dalam jaringan
dengan merendam dalam alkohol bertingkat (konsentrasi
terendah sampai tinggi)
Clearing
Untuk menarik keluar alcohol yang berada dalam
jaringan, menggunakan xylol.
Karena alcohol tidak dapat berikatan dengan paraffin
Infiltrasi paraffin
Tahapan terakhir yaitu Infiltrasi paraffin, tahap
pengisian pori-pori jaringan dengan paraffin.
Mikrotom Alat untuk memotong /
mengiris spesimen menjadi
sangat tipis, 3-5 mikron
untuk pemeriksaan
mikroskopis
PRINSIP MIKROTOM

 Blok parafin bergerak vertikal maju,


 sampai bersentuhan dengan pisau pemotong.
Jenis-jenis mikrotom :
Jenis – jenis mikrotom yang umun
digunakan :
Mikrotom geser (sliding microtome)
Untuk sayatan nitrroselulose atau palstik.
Kekurangan : mahal, sayatan kurang bagus. Untuk
jaringan keras dan besar misal mata,tulang dan kartilago
Mikrotom klinis beku (freezing microtome)
Untuk keperluan diagnosis yang bersifat
segera.
Mendiagnosis komponen sel tertentu seperti
lemak dan enzim.
Keuntungan : waktu yang dipakai lebih
pendek, karena langsung disayat setelah
fiksasi.
Kerugian: bila temperature kamar tinggi,
objek menjadi lunak,sulit dipotong

Mikrotom putar (rotary microtome).


Umum digunakan dilaboratorium, baik
untuk sayatan paraffin maupun teknik Cryostat
dan tahan karat
Pisau: tipe wedge knife
Mikrotom sayatan ultra tipis
(ultra-thin microtome)
Metode ultramicrotomy.
Ketebalan sayatan dengan 1
milimikron (untuk mikroskop
elektron).
Jenis pisau: diamond knives

Mikrotom faust 
Instrument ini berukuran
kecil, ketebalan sayatan
maksimum 25 milimikron.
Mikrotom base sledge
Untuk menyayat jaringan dengan ukuran
yang sangat besar misal: otak
Ukurannya besar dan berat
Jenis pisau: wedge atau planar

Mikrotom smith dan Farquhar


Untuk menyayat jaringan segar (yang
tidak difiksasi atau dibekukan) dengan
tingkat kerusakan struktur halus dan
kehilangan aktivitas enzimatik yang sangat
minimal.
ketebalan sayatan 5 -230 milimikron,
kecepatan antara 50-200 sayatan permenit
Pisau Mikrotom 
Komponen mikrotom yang paling berperan adalah…..
1.Planar Concave
Sangat tajam, dapat menghasilkan
potongan sampel sangat lembut
dan tipis.

2.Wedge Profile Knives


Bentuknya lebih seimbang, untuk
memotong sampel yang cukup
keras

3.Chisel Profil
Bentuk mata pisau tumpul, stabil
bentuk potongan, ukuran
potongan relatif besar

tiga tipe pisau mikrotom, yaitu:


Mekanisme Kerja Mikrotom
Persiapan sebelum pemotongan :
Pisau mikrotom diletakan pada tempatnya dengan
sudut 45°
Kaca objek dilengkapi dg identitas pasien.
Persiapan Waterbath suhu 40-45°C 
Spatel pipih
Kuas. 
Rekatkan blok parafin di mikrotom kemudian
diletakkan pada pemegangnya (holder) pada
mikrotom dan dikunci dengan kuat. 
tata sudut kemiringannya pisau mikrotom.
Tata ketebalan potongan
gerakkan blok preparat ke arah pisau sedekat
mungkin, lakukan triming, buang pita-pita parafin
tanpa jaringan, kemudian potong blok preparat
secara teratur dan ritmis sampai kita mendapatkan
potongan yang mengandung preparat jaringan
Tehnik pemotongan parafin yang mengandung preparat yaitu
sebagai berikut: 
Pita parafin yang mengandung jaringan dialihkan
hati-hati dengan sengkelit kedalam waterbath dengan
suhu 40-45°C, biarkan sampai mengembang. 
Setelah mengembang tempelkan kaca objek dengan
cara memasukkan kaca objek itu kedalam waterbath
dan menggerakkannya ke arah pita parafin. hati-hati
agar pita parafin tidak melipat
Letakkan kaca objek di atas hotplate dengan
temperatur 40-45C
Setelah air kering, saatnya untuk diwarnai
Perawatan mikrotom :
Mikrotom ditutup (terhindar dari debu)
Jangan memindahkan mikrotom dengan memegang
bagian yang dapat bergerak (menggangu akurasi)
Dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan, dengan
kain lap dibasahi xilol.
Mikrotom harus diminyaki, mencegah keausan dan
kemacetan.
Perawatan Pisau Mikrotom
Dibersihkan dengan kertas atau kain pembersih lensa
yang dibasahi xilen setelah dipakai, jika tidak akan
korosi.
Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Dengan
teknik :
mengikir (honing)
mengasah (stropping)
Pemeriksaan sitologi
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari morfologi sel-sel
cairan tubuh.

JENIS SAMPEL SITOLOGI :


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan
pemeriksaan sitologi
Ketepatan pengambilan
Metode fiksasi yang benar
Cara pengepakan dan pengiriman sampel
Prosesing sitologi terutama pewarnaan sel.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan
sitologi dan fiksasinya
Metode fiksasi
Fiksasi langsung ialah fiksasi pada sediaan smear /
apusan
Contohnya : Pap smear , FNAB yang langsung dibuat
smear/apusan.

Fiksasi tidak langsung Ialah fiksasi yang dilakukan pada


bahan/cairan yang tidak segera di buat sediaan.
Contohnya: C. ascites, C.pleura
Fiksasi dasar untuk pemeriksaan Sitologi
Pewarnaan Papanicolaou
Preparat apus difiksasi langsung ke alkohol 95 % tanpa
menunggu kering.
Untuk Pap smeardan FNAB minimal 15 menit, apusan
cairan minimal 1 jam

Pewarnaan Giemsa
Preparat apus harus benar-benar kering, kemudian
difiksasi minimal 5 menit.
Teknik pewarnaan
bertujuan untuk identifikasi morfologi sel, inti sel
maupun sitoplasma sel, sehingga bisa memberikan
gambaran menyeluruh kondisi morfologi sel yang
diperiksa

Teknik pewarnaan untuk standar pemeriksaan sitologi,


yaitu :
1.PewarnaanPapanicolaou
2.Pewarnaan Giemsa
Pewarnaan Papanicolaou
Terdapat lima langkah utama dalam metode pewarnaan
Papanicolaou yaitu :
Pewarnaan Giemsa
Langkah – langkah dalam pewarnaan Giemsa:
PEMBUATAN PREPARAT
HISTOLOGI
PEMBUATAN PREPARAT
HISTOLOGI

HISTOLOGI - NORMAL HISTOPATOLOGI-


• Sesuai komponen jaringan • PATOLOGIS
Jaringan/sel yang
hewan yang sehat mengalami perubahan
patologis diantaranya :
degenerasi, nekrosis,
peradangan, gangguan
sirkulasi, gangguan
pertumbuhan, neoplasia,
imunopatologis, parasitik
• Nekrop
• Pengambilan
si Pembacaan
• jaringan
Ketepatan preparat
fixative Interpretasi hasil -
• Ketepatan Diagnosa
proses
pembuatan preparat
TAHAP PEMBUATAN
PREPARAT
1. FIXASI – neutral buffer formalin 10%
(NBF)

2. TRIMING – diperkecil – masuk di tissue


cassete

3. DEHIDRASI- Tissue procesor


4. EMBEDING –BLOKING - parafin
5. CUTTING - mikrotom
6. STAINING – Hematoxylin-Eosin (HE)
7. MOUNTING– cover slip -
EXAMINED
1. FIKSASI
Tujuan dari fiksasi :
1.Mempertahankan bentuk dan integritas
kimiawi sel sesuai pada saat hidup.
2.Mencegah kerusakan bentuk, struktur dan
hubungan antar sel akibat dari pembusukan
dan perpindahan dari satu tempat ke tempat
lain.
3.Memperkeras jaringan agar terhindar dari
traumatik atau akibat handling.
Fixative ………..

Pertimbangan fixative:
1. Kecepatan – ukuran jaringan
2. Penetrasi – Jenis jaringan
3. Volume – volume 10-20 ukuran
jaringan
4. Lama fixasi – pilih fixative sesuai
kebutuhan

NBF:
Formalin 10% ...............................
1000 ml
Sodium acid phosphate ................ 4 g
Anhidrous disodium phosphate ...6,5
g
Fiksasi
…..
Target Fixative of choice Fixative to avoid
Neutral buffered formalin,
Proteins Osmium tetroxide
paraformaldehyde
Enzymes Frozen sections Chemical fixatives
Frozen sections*,
Alcoholic fixatives, neutral
Lipids glutaraldehyde/osmium
buffered formalin
tetroxide
Nucleic acids Alcoholic fixatives Aldehyde fixatives
Mucopolysaccharides Frozen sections Chemical fixatives
Bouin solution, neutral
Biogenic amines
buffered formalin
Glycogen Alcoholic based fixatives Osmium tetroxide
2. TRIMING
• Triming berarti mengiris-iris jaringan menjadi lebih
kecil yang bertujuan agar bisa dimasukkan dalam
tissue cassete untuk proses dehidrasi

• Dalam melakukan triming sangat penting


diperhatikan bagian jaringan yang mana akan dipilih,
sehingga menunjang akurasi diagnosa
2.
TRIMING
3. DEHIDRASI
Proses dehidrasi meliputi :
Perendaman dalam alkohol 70% - 2
jam Alkohol 80% - 2 jam
Alkohol 90% 2 jam Alkohol 96% -
2jam Alkohol absolut I – 2 jam
Alkohol absolut II – 2 jam Toluena I
– 2 jam Toluena II – 2 jam
Xylol 1 – 2 jam
Xylol 2 – 2 jam Parafin cair I – 2
jam Parafin cair II- 2 jam
Tissue processor
4. Embeding +
Blocking

25/02/2018
5.
CUTTING/SECTIONING
• Menggunakan mikrotom – berbagai merk
• Ketebalan pemotongan : 4-6 µm
• Dekat dengan waterbath 56oC, untuk
tempat pengembangan potongan jaringan
• Jika sudah mengembang, tangkap jaringan
dengan objek glas.
• Dikeringkan dalam suhu kamar, kemudian
masukkan dalam inkubator sebelum
diwarnai.
5. CUTTING/SECTIONING
……

Ketajaman pisau mikrotom


Pisau ada 2 jenis tgt pada type mikrotom
•Pisau yang tebal – diasah secara periodic
•Pisau yang tipis – diganti langsung jika hasil
potongannya tdk bagus.
Cutting dg Mikrotom …
Cutting dg
Mikrotom
6. STAINING (PEWARNAAN ROUTINE –
HE)

• preparat pada direndam dalam xylol I , II dan III selama masing-masing 5


menit
• dehidrasi dengan etanol I dan II masing-masing 5 menit
• Cuci dengan aquades 1 menit
• Rendam dalam larutan Hematoksilin selama 15 menit, selanjutnya dibilas
dengan air mengalir, lalu dicuci dengan Lithium karbonat selama 15-30 detik,
dibilas dengan aquades 1 menit
• Celupkan dalam acid alkohol 4 celupan, kemudian bilas dengan akuades 1
menit & 15
menit
• diwarnai dengan Eosin selama 4 menit.
• Sediaan di masukan dalam alkohol 70%, 80%,dan 96% masing-masing
selama 3
menit.
• Selanjutnya rendam ke dalam etanol III dan IV masing-masing selama 3 menit
• Selanjutnya dalam xylol IV dan V masing-masing 3 menit
• Sediaan dikeringkan dan diteteskan dengan perekat permount dan ditutup
dengan
gelas penutup
Staining
7. PEMBACAAN
PREPARAT
DIAGNOSA
MORFOLOGIK
MAKROSKOPI MIKROSKOPI
K
• Pembesaran •K Degenerasi, nekrosis,
imflamasi, neoplasia
• Mengecil • Atrofi, fibrosis, fisiologis
• White spot • Nekrosis, infark, migrasi
larva
• Fokal, multifokal, difusa
• Perdarahan
• Larva migran, edema
• Cacing
PEWARNAAN
KHUSUS
Pewarnaan Khusus
…..
Lemak
:
• Oil red O
• Sudan III
• Sudan
Black

Anda mungkin juga menyukai