5. Opticaldiferensiasi.
dapat mengubah indeks bias dari berbagai komponen sel dan
jaringan sehingga komponen yang terfiksasi dengan baik lebih
mudah divisualisasikan.
6. Efek pewarnaan.
• dapat meningkatkan intensitas dari warna pada sel dan jaringan.
formalin dapat mengintensifkan karakter pewarnaan jaringan ketika
diwarnai dengan hematoksilin,
• Jika sediaan akan diwarnai dengan masson trichrome, maka
fiksasi yang digunakan adalah larutan fiksasi Bouin
7. Menempelkan sel.
sediaan sitologik, larutan fiksasi dapat juga digunakan sebagai
factor merekatkan sel dengan kaca objek
Faktor yang akan mempengaruhi tingkat efektivitas dan kecepatan fiksasi jaringan :
• Suhu
Suhu kecepatan penetrasi larutan fiksatif ke dalam jaringan. Suhu fiksasi yang baik ketika awal
pemberian akan baik jika dilakukan pada suhu kamar (20 ° C)
• Dimensi spesimen
ukuran ketebalan jaringan / potongan jaringan 3- 4 mm.
2. Larutan Bouin
• Sangat baik untuk memperlihatkan inti sel seperti
pada sel benih di testis dan ovum.
• Warna kuning pada jaringan akibat kelebihan pikrat.
jaringan harus dicelup dalam alkohol atau dengan
mencucinya dalam air kran semalam.
3. LARUTAN ZENKER FORMOL (CAIRAN
HELLY)
• Larutan fiksatif Zenker mengandung
Merkuri klorida untuk mempresipitasi
protein.
• Waktu fiksasi umunya 6-24 jam
• Fiksatif ini sangat baik untuk fiksasi
sumsum tulang dan limpa serta organ lain
yang banyak mengandung darah seperti
jantung dan otot
4. LARUTAN ASAM ASETAT-ALKOHOL-
FORMALIN (TELLYESNICZKY)
• Jaringan dengan ketebalan 5 mm selesai
difiksasi dalam 4 jam.
5. LARUTAN CARNOY
• selesai setelah 1-2jam,sedangkan potongan
kecil selesai difiksasi dalam 15 menit.
4. Fiksasi Khusus
a. Fiksasi Carnoy
menghilangkan kalsiumnya.
a. Colon.
· KGB/ omentum.
· Potong kedua ujung kolon.
· Sayat secara horizontal.
· Ambil masa.
b. Payudara.
· KGB/Omentum.
· Masa tumor, batas irisan, kedua ujung.
· Putting.
c. Appendiks.
d. Mata.
· Yang perlu diambil : potongan retina, pupil, bila ada massa diambil,
nelphusnya diambil (untuk mengetahui penjalaran tumor).
e. Ginekologi (uterus)
TAHAP PEMBERSIHAN.
• Untuk menghilangkan sisa dari larutan dekalsifikasi
metode yang sering digunakan adalah dengan mencuci
jaringan tersebut menggunakan air keran yang dialiri
atau pemberian larutan basa.
3) PROCESSING JARINGAN
(PEMATANGAN JARINGAN)
Cairan Waktu
5 Etanol 1 Jam
6 Etanol 1 Jam
7 Xylol 1 ½ Jam
8 Xylol 1 ½ Jam
9 Xylol 1 ½ Jam
10 Parafin 3 Jam
11 Parafin 3 Jam
4). EMBEDDING/ PEMBUATAN BLOK
PARAFFIN
5) PENDINGINAN BLOK PARAFFIN DILANJUTKAN
PEMOTONGAN BLOK PARAFFIN DENGAN
MIKROTOM
Pemotongan blok parrafin dengan mikrotome
1. POTONG KASAR
• Proses potong kasar atau trimming merupakan proses
awal pemotongan blok jaringan yang bertujuan untuk
membuang kelebihan paraffin yang menutupi jaringan
• ketebalan pita jaringan yaitu pada 15-30μm
2. POTONG HALUS
• Proses potong halus ini bertujuan untuk menghasilkan
pita jaringan. Blok jaringan yang akan dipotong harus
didinginkan terlebih dahulu (pada cool plate suhu -20 C).
• Ketebalan pita ialah 3-4μm.
6) PROSES FLOATING ATAU PENEMPATAN PITA JARINGAN
PADA AIR HANGAT
Proses ini bertujuan untuk membantu mengurangi lipatan pada
pita jaringan (Gunakan waterbath suhu 50 C)
7) AFFIXING
Pita jaringan ditempelkan pada kaca objek.
1 Xylol 5 Menit
2 Xylol 5 Menit
3 Xylol 5 Menit
5 Ethanol 3 Menit
13 Eosin 2 – 3 celup
5. Pulasan trhricrome
6. Pulasan Van Gieson
b. Sumber spesimen
Sumber atau letak pengambilan spesimen (vagina, endoservik, gabungan atau
bagian servik)
c. Status homonal
dalam masa subur, menstruasi, atau menopause.
a. Alkohol 95-96%.
b. Methanol absolut.