Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIKUM HISTOLOGI VETERINER 1

NAMA : MARSYELLA GLORIA SOLE


NIM:2009010026

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
2021

Buatlah penjelasan tahapan pembuatan preparat histologi dan pewarnaan


hemaktosilin-eosin!

PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI


Histologi –normal : sesuai komponen jaringan hewan yang sehat
Histopatologi-Patologis : Jaringan/sel yang mengalami perubahan patologis diantaranya,
degenerasi, nekrosis, peradangan, gangguan sirkulasi, gangguan
pertumbuhan, neoplasia, imunopatologis, parasitik.
TAHAP PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI
1. FIKSASI
Tujuan dari fiksasi adalah memperthnkan bentuk dan integritas kimiawi sel sesuai
pada saat hidup, mencegah kerusakan tubuh, struktur dan hubungan antar sel akibat
dari pembusukan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, memperkeras
jaringn agar terhindar dari traumatik atau akibat handling.
Dalam tahapan fiksasi menggunakan cairan neural buffer formslin 10% (NBF)
2. TRIMING
Triming berarti mengiris-iris jaringan menjadi lebih kecil yang bertujuan agar bisa
dimasukan dalam tissue cassete untuk proses dehidrasi
Dalam melakukan triming sangat penting diperhatikan bagian jaringan yang mana
yang akan dipilih, sehingga menunjang akurasi diagnosa.
3. DEHIDRASI
Proses dehidrasi meliputi:
 Perendaman dalam alkohol 70% selama 1 jam
 Perendaman dalam alkohol 80% selama 1 jam
 Perendaman dalam alkohol 90% selama 1 jam
 Perendaman dalam alkohol 96% selama 1 jam
 Alkohol absolut I selama 1 jam
 Alkohol absolut II selama 1 jam
 Toluena I selama 1 jam
 Toluena II selama 1 jam
 Xylol I selama 1 jam
 Xylol II selama 1 jam
 Parafin cair I selama 1 jam
 Parafin cair II selama 1 jam
4. EMBEDING+BLOCKING
Proses penrendaman jaringan dalam parafin yang dicairkan dalam inkubator.
bertujuan untuk mengeluarkan cairan pembening dari jaringan dan diganti dengan
parafin selain itu juga membuat jaringan tahan terhadap pemotongan.
Pengeblokan/blocking adalah proses pembuatan blok preparat agar dapat dipotong
dengan mikrotom menggunakan parafin. pengeblokan bertujuan mengganti parafin
cair disertai dengan pengerasan jaringan.
5. CUTTING/SECTIONING
Proses pemotongan blok preparat dengan menggunakan mikrotom. ketebalan
pemotongan : 2-3 μm.
Kembangkan potongan jaringan menggunakan waterbath, jika jaringan sudah
mengembang, tangkap jaringan dengan objek glass. selanjutnya dikeringkan dalam
suhu kamar, kemudian dimasukan dalam inkubator sebelum di warnai
Ada 2 jenis pisau jenis tgt pada type mikrotom:
 Pisau yang tebal - diasah secara periodik
 Pisau yang tipis – diasah langsung jika hasil potongnya tidak bagus
6. STAINING (PEWARNAAN ROUTINE-HE)
pewarnaan adalah teknik memberi warna pada komponen seluler dengan tujuan
membedakan antar sel pada jaringan . warna adalah presepsi dari mata yang dapat
dibedakan berdasarkan panjang gelombang. teknik pewarnaan ini membantu dalam
menghasilkan kontras dimana setiap warna memiliki afinitasnya masing-masing.
 Preparat direndam dalam xylol I , II dan III selama masing-masing 5 menit
 Dehidrasi dengan etanol I dan II masing-masing 5 menit
 Cuci dengan aquades 1 menit
 Rendam dalam larutan Hematoksilin selama 15 menit, selanjutnya dibilas
dengan air mengalir, lalu dicuci dengan Lithium karbonat selama 15-30 detik,
dibilas dengan aquades 1 menit
 Celupkan dalam acid alkohol 4 celupan, kemudian bilas dengan akuades 1
menit & 15 menit
 Diwarnai dengan Eosin selama 4 menit.
 Sediaan dimasukkan ke dalam alkohol 70%, 80%,dan 96% masing-masing
selama 3 menit.
 Selanjutnya rendam ke dalam etanol III dan IV masing-masing selama 3
menit
 Selanjutnya dalam xylol IV dan V masing-masing 3 menit
 Sediaan dikeringkan dan diteteskan dengan perekat permount dan ditutup
dengan gelas penutup
PEWARNAAN HEMAKTOSILIN-EOSIN
Pewarnaan jaringan sangat diperlukan untuk mewarnai komponen- komponen
jaringan yang transparan setelah melalui proses pematangan jaringan. Pewarnaan
dapat memperlihatkan struktur dan morfologi jaringan, keberadaan dan prevalensi sel-
sel jaringan tertentu. Pewarnaan rutin yang biasanya digunakan untuk histopatologi
adalah pewarnaan Hematoxylin Eosin (H&E). Namun, sebelum melakukan
pewarnaan, jaringan yang telah melewati proses pematangan jaringan masih
mengandung parafin, sedangkan proses pewarnaan adalah proses yang banyak
melibatkan air, sehingga sebelum proses pewarnaan, parafin harus dilunturkan
terlebih dahulu. Proses pelunturan parafin dari jaringan dinamakan deparafinisasi.
Selanjutnya adalah proses penarikan air yang disebutsebagai rehidrasi.
Pewarnaan H&E ini didasarkan pada prinsip sederhana, yaitu sifat asam basa
darilarutan yang kemudian akan berikatan dengan komponen jaringan yang
mempunyaikecenderungan terhadap sifat asam ataupun basa tersebut sehingga
terjadilah ikatan antaramolekul zat warna dengan komponen jaringan. H&E diminati
karena pewarnaan ini sederhanadan kemampuannya untuk membedakan komponen-
komponen yang ada di dalam jaringan.H&E dapat diterapkan pada banyak
pemeriksaan dalam histologpatologi.
Pewarnaan hematoxylin atau H&E stain atau eosin atau pewarnaan
hematoksilin dan eosin (the stain H&E) adalah salah satu pewarnaan jaringan utama
yang digunakan dalam histologi. Ini adalah noda yang paling banyak digunakan
dalam diagnosis medis dan sering kali merupakan standar emas ,misalnya, ketika ahli
patologi melihat biopsi dari dugaan kanker , bagian histologis cenderung diwarnai
dengan H&E.
H&E adalah kombinasi dari dua pewarnaan histologis : hematoxylin dan
eosin . Hematoxylin menodai nuklei sel biru, dan eosin menodai matriks ekstraseluler
dan sitoplasma merah muda, dengan struktur lain mengambil berbagai corak, rona,
dan kombinasi warna-warna ini. Noda menunjukkan tata letak umum dan distribusi
sel dan memberikan gambaran umum struktur sampel jaringan. Oleh karena itu, ahli
patologi dapat dengan mudah membedakan antara bagian inti dan sitoplasma dari
suatu sel.
Pewarnaan ini digunakan untuk mewarnai jaringan.
Prinsip: inti yang bersifat asam akan menarik zat/ larutan yang bersifat basa sehingga
akan berwarna biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik zat /larutan yang bersifat
asam sehingga berwarna merah.
Pada pewarnaan HE, ada beberapa tahapan yaitu
 Deparafinisasi
Tujuan: untuk menghilangkan/ melarutkan parafin yang terdapat pada
jaringan.
Zat: xylol
 Rehidrasi
Tujuan: untuk memasukkan air ke dalam jaringan. Air akan mengisi
rongga-rongga jaringan yang kosong.
Zat: alkohol absolut, alkohol 90 %, alkohol 80 %
 Pewarnaan I
Tujuan: untuk memberi warna pada inti dan sitoplasma pada jaringan
Zat: hematoxylin
 Differensiasi
Tujuan: untuk mengurangi warna biru pada inti dan menghilangkan warna
bitu pada sitoplasma
Zat: HCl 0,6%
 Blueing
Tujuan: untuk memperjelas warna biru pada inti sel
Zat: lithium carbonat 0,5%
 Pewarnaan II
Tujuan: untuk memberi warna merah pada sitoplasma sel
Zat: eosin
 Dehidrasi
Tujuan: untuk menghilangkan air dari jaringan
Zat: Alkohol 80 %, Alkohol 90 %, Alkohol 100 % (absolut)
 Mounting
Tujuan: untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai
Zat: entellan/ canada balsem
Jaringan yang akan diwarnai HE, sebelumnya telah mengalami
“Processing Jaringan” dan dipotong dengan menggunakan mikotrom.
Ketebalan jaringan antara 4-6 µm. Jaringan yang telah dipotong sesuai
ukuran dilekatkan pada objek glass.
Berikut langkah kerja sebelum pewarnaan HE (persiapan jaringan):
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Keluarkan jaringan dari blok/kotak parafin
3. Potong jaringan dengan alat mikotrom dengan ketebalan antara 4-6 µm
4. Ambil 1 slice potongan jaringan, masukkan ke dalam waterbath ( 30-40
C), untuk menghilangkan kerutan pada potongan dan mencairkan parafin.
5. Tempelkan dengan hati-hati potongan jaringan tersebut pada objek
glass.
6. Teteskan 1-2 tetes albumin di atas potongan jaringan, lalu dengan
menggunakan pinset, rapikan potongan (menghilangkan kerutan ) dengan
hati-hati, jangan sampai sobek.
7. Setelah itu, panaskan objek glass yang telah ditempeli jaringan dengan
oven pada suhu 30-40 C, bila tidak ada oven, gunakan hotplate. Namun
objak glass hanya di gosok-gosokkan agar tidak pecah.
8.Lakukan pewarnaan HE
NO TAHAPAN ZAT WAKTU
1 Deparafinisasi Xylol I 2-3 celup
2 Xylol II 2-3 celup
3 Rehidrasi Alkohol 100% 10 celup
4 Alkohol 90% 10 celup
5 Alkohol 80% 10 celup
6 AIR 1 menit
7 Pewarnaan Hematoxylin 1-5 menit
8 AIR 1 menit
9 Differensiasi HCL 0,6% 1-2 celup
10 AIR 1 menit
11 Blueing Lithium Karbonat 0,5% 3 menit
12 AIR 1 menit
13 Alkohol 95% 1-2 celup
14 Pewarnaan Eosin 3 menit
15 Dehidrasi Alkohol 80% 10 celup
16 Alkohol 90% 10 celup
17 Alkohol 100% 10 celup
18 Xylol I 2-3 celup
19 Xylol II 2-3celup
20 Mounting Entelan 1-2 tetes
9. Setelah di beri entelan, tutup dengan cover glass dengan hati-hati agar
tidak terdapat gelembung.
10. Jaringan yang telah diwarnai, akan awet lebih dari 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai