Buatlah penjelasan tahapan pembuatan preparat histologi dan pewarnaan
hemaktosilin-eosin!
PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI
Histologi –normal : sesuai komponen jaringan hewan yang sehat Histopatologi-Patologis : Jaringan/sel yang mengalami perubahan patologis diantaranya, degenerasi, nekrosis, peradangan, gangguan sirkulasi, gangguan pertumbuhan, neoplasia, imunopatologis, parasitik. TAHAP PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI 1. FIKSASI Tujuan dari fiksasi adalah memperthnkan bentuk dan integritas kimiawi sel sesuai pada saat hidup, mencegah kerusakan tubuh, struktur dan hubungan antar sel akibat dari pembusukan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, memperkeras jaringn agar terhindar dari traumatik atau akibat handling. Dalam tahapan fiksasi menggunakan cairan neural buffer formslin 10% (NBF) 2. TRIMING Triming berarti mengiris-iris jaringan menjadi lebih kecil yang bertujuan agar bisa dimasukan dalam tissue cassete untuk proses dehidrasi Dalam melakukan triming sangat penting diperhatikan bagian jaringan yang mana yang akan dipilih, sehingga menunjang akurasi diagnosa. 3. DEHIDRASI Proses dehidrasi meliputi: Perendaman dalam alkohol 70% selama 1 jam Perendaman dalam alkohol 80% selama 1 jam Perendaman dalam alkohol 90% selama 1 jam Perendaman dalam alkohol 96% selama 1 jam Alkohol absolut I selama 1 jam Alkohol absolut II selama 1 jam Toluena I selama 1 jam Toluena II selama 1 jam Xylol I selama 1 jam Xylol II selama 1 jam Parafin cair I selama 1 jam Parafin cair II selama 1 jam 4. EMBEDING+BLOCKING Proses penrendaman jaringan dalam parafin yang dicairkan dalam inkubator. bertujuan untuk mengeluarkan cairan pembening dari jaringan dan diganti dengan parafin selain itu juga membuat jaringan tahan terhadap pemotongan. Pengeblokan/blocking adalah proses pembuatan blok preparat agar dapat dipotong dengan mikrotom menggunakan parafin. pengeblokan bertujuan mengganti parafin cair disertai dengan pengerasan jaringan. 5. CUTTING/SECTIONING Proses pemotongan blok preparat dengan menggunakan mikrotom. ketebalan pemotongan : 2-3 μm. Kembangkan potongan jaringan menggunakan waterbath, jika jaringan sudah mengembang, tangkap jaringan dengan objek glass. selanjutnya dikeringkan dalam suhu kamar, kemudian dimasukan dalam inkubator sebelum di warnai Ada 2 jenis pisau jenis tgt pada type mikrotom: Pisau yang tebal - diasah secara periodik Pisau yang tipis – diasah langsung jika hasil potongnya tidak bagus 6. STAINING (PEWARNAAN ROUTINE-HE) pewarnaan adalah teknik memberi warna pada komponen seluler dengan tujuan membedakan antar sel pada jaringan . warna adalah presepsi dari mata yang dapat dibedakan berdasarkan panjang gelombang. teknik pewarnaan ini membantu dalam menghasilkan kontras dimana setiap warna memiliki afinitasnya masing-masing. Preparat direndam dalam xylol I , II dan III selama masing-masing 5 menit Dehidrasi dengan etanol I dan II masing-masing 5 menit Cuci dengan aquades 1 menit Rendam dalam larutan Hematoksilin selama 15 menit, selanjutnya dibilas dengan air mengalir, lalu dicuci dengan Lithium karbonat selama 15-30 detik, dibilas dengan aquades 1 menit Celupkan dalam acid alkohol 4 celupan, kemudian bilas dengan akuades 1 menit & 15 menit Diwarnai dengan Eosin selama 4 menit. Sediaan dimasukkan ke dalam alkohol 70%, 80%,dan 96% masing-masing selama 3 menit. Selanjutnya rendam ke dalam etanol III dan IV masing-masing selama 3 menit Selanjutnya dalam xylol IV dan V masing-masing 3 menit Sediaan dikeringkan dan diteteskan dengan perekat permount dan ditutup dengan gelas penutup PEWARNAAN HEMAKTOSILIN-EOSIN Pewarnaan jaringan sangat diperlukan untuk mewarnai komponen- komponen jaringan yang transparan setelah melalui proses pematangan jaringan. Pewarnaan dapat memperlihatkan struktur dan morfologi jaringan, keberadaan dan prevalensi sel- sel jaringan tertentu. Pewarnaan rutin yang biasanya digunakan untuk histopatologi adalah pewarnaan Hematoxylin Eosin (H&E). Namun, sebelum melakukan pewarnaan, jaringan yang telah melewati proses pematangan jaringan masih mengandung parafin, sedangkan proses pewarnaan adalah proses yang banyak melibatkan air, sehingga sebelum proses pewarnaan, parafin harus dilunturkan terlebih dahulu. Proses pelunturan parafin dari jaringan dinamakan deparafinisasi. Selanjutnya adalah proses penarikan air yang disebutsebagai rehidrasi. Pewarnaan H&E ini didasarkan pada prinsip sederhana, yaitu sifat asam basa darilarutan yang kemudian akan berikatan dengan komponen jaringan yang mempunyaikecenderungan terhadap sifat asam ataupun basa tersebut sehingga terjadilah ikatan antaramolekul zat warna dengan komponen jaringan. H&E diminati karena pewarnaan ini sederhanadan kemampuannya untuk membedakan komponen- komponen yang ada di dalam jaringan.H&E dapat diterapkan pada banyak pemeriksaan dalam histologpatologi. Pewarnaan hematoxylin atau H&E stain atau eosin atau pewarnaan hematoksilin dan eosin (the stain H&E) adalah salah satu pewarnaan jaringan utama yang digunakan dalam histologi. Ini adalah noda yang paling banyak digunakan dalam diagnosis medis dan sering kali merupakan standar emas ,misalnya, ketika ahli patologi melihat biopsi dari dugaan kanker , bagian histologis cenderung diwarnai dengan H&E. H&E adalah kombinasi dari dua pewarnaan histologis : hematoxylin dan eosin . Hematoxylin menodai nuklei sel biru, dan eosin menodai matriks ekstraseluler dan sitoplasma merah muda, dengan struktur lain mengambil berbagai corak, rona, dan kombinasi warna-warna ini. Noda menunjukkan tata letak umum dan distribusi sel dan memberikan gambaran umum struktur sampel jaringan. Oleh karena itu, ahli patologi dapat dengan mudah membedakan antara bagian inti dan sitoplasma dari suatu sel. Pewarnaan ini digunakan untuk mewarnai jaringan. Prinsip: inti yang bersifat asam akan menarik zat/ larutan yang bersifat basa sehingga akan berwarna biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik zat /larutan yang bersifat asam sehingga berwarna merah. Pada pewarnaan HE, ada beberapa tahapan yaitu Deparafinisasi Tujuan: untuk menghilangkan/ melarutkan parafin yang terdapat pada jaringan. Zat: xylol Rehidrasi Tujuan: untuk memasukkan air ke dalam jaringan. Air akan mengisi rongga-rongga jaringan yang kosong. Zat: alkohol absolut, alkohol 90 %, alkohol 80 % Pewarnaan I Tujuan: untuk memberi warna pada inti dan sitoplasma pada jaringan Zat: hematoxylin Differensiasi Tujuan: untuk mengurangi warna biru pada inti dan menghilangkan warna bitu pada sitoplasma Zat: HCl 0,6% Blueing Tujuan: untuk memperjelas warna biru pada inti sel Zat: lithium carbonat 0,5% Pewarnaan II Tujuan: untuk memberi warna merah pada sitoplasma sel Zat: eosin Dehidrasi Tujuan: untuk menghilangkan air dari jaringan Zat: Alkohol 80 %, Alkohol 90 %, Alkohol 100 % (absolut) Mounting Tujuan: untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai Zat: entellan/ canada balsem Jaringan yang akan diwarnai HE, sebelumnya telah mengalami “Processing Jaringan” dan dipotong dengan menggunakan mikotrom. Ketebalan jaringan antara 4-6 µm. Jaringan yang telah dipotong sesuai ukuran dilekatkan pada objek glass. Berikut langkah kerja sebelum pewarnaan HE (persiapan jaringan): 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Keluarkan jaringan dari blok/kotak parafin 3. Potong jaringan dengan alat mikotrom dengan ketebalan antara 4-6 µm 4. Ambil 1 slice potongan jaringan, masukkan ke dalam waterbath ( 30-40 C), untuk menghilangkan kerutan pada potongan dan mencairkan parafin. 5. Tempelkan dengan hati-hati potongan jaringan tersebut pada objek glass. 6. Teteskan 1-2 tetes albumin di atas potongan jaringan, lalu dengan menggunakan pinset, rapikan potongan (menghilangkan kerutan ) dengan hati-hati, jangan sampai sobek. 7. Setelah itu, panaskan objek glass yang telah ditempeli jaringan dengan oven pada suhu 30-40 C, bila tidak ada oven, gunakan hotplate. Namun objak glass hanya di gosok-gosokkan agar tidak pecah. 8.Lakukan pewarnaan HE NO TAHAPAN ZAT WAKTU 1 Deparafinisasi Xylol I 2-3 celup 2 Xylol II 2-3 celup 3 Rehidrasi Alkohol 100% 10 celup 4 Alkohol 90% 10 celup 5 Alkohol 80% 10 celup 6 AIR 1 menit 7 Pewarnaan Hematoxylin 1-5 menit 8 AIR 1 menit 9 Differensiasi HCL 0,6% 1-2 celup 10 AIR 1 menit 11 Blueing Lithium Karbonat 0,5% 3 menit 12 AIR 1 menit 13 Alkohol 95% 1-2 celup 14 Pewarnaan Eosin 3 menit 15 Dehidrasi Alkohol 80% 10 celup 16 Alkohol 90% 10 celup 17 Alkohol 100% 10 celup 18 Xylol I 2-3 celup 19 Xylol II 2-3celup 20 Mounting Entelan 1-2 tetes 9. Setelah di beri entelan, tutup dengan cover glass dengan hati-hati agar tidak terdapat gelembung. 10. Jaringan yang telah diwarnai, akan awet lebih dari 5 tahun.