Anda di halaman 1dari 4

HUKUM BISNIS DAN HAKI

N A M A : AJAY RONALDO MONE


NIM:1802010497

Fakultas Hukum
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Pengertian Persekutuan Perdata


Persekutuan perdata adalah perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikat diri untuk
memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan
atau kemanfaatan yang diperoleh karenanya (Pasal 1618 KUHPerdata)

Macam-Macam Inbreng
Inbreng (Pasal 1619 KUHPerdata) artinya masing-masing sekutu diwajibkan memasukan
uang, barang-barang dan lainnya ataupun kerajinannya ke dalam perseroan itu. Wujud dari
inbreng, dapat berupa :
a. Uang
b. Barang
c. Tenaga
Inbreng adalah kegiatan memasukan sesuatu dalam persekutan. Pemasukan dapat berupa:
uang; benda-benda yang layak sebagaipemasukan (kendaraan bermotor, alat perlengkapan
kantor, dll); tenaga kerja, baik secara fisik maupun pikiran.

Cara Pembagian Keuntungan dan Kekuatan Berlaku Perjanjiannya


Menurut Pasal 1633 KUHPerdata cara membagi keuntungan dan kerugian itusebaiknya diatur
dalam perjanjian mendirikan persekutuan perdata, dengan tidak boleh hanyamemberikan
seluruh keuntungan kepada seorang sekutu saja (Pasal 1636 ayat (1)KUHPerdata) karena
melanggar “mengejar kemanfaatan bersama”. Namun dapatmembebankan seluruh kerugian
pada seorang sekutu (Pasal 1635 ayat (2) KUHPerdata.Jika dalam perjanjian tidak diatur
tentang cara pembagian keuntungan dan kerugian,maka berlakulah Pasal 1633 ayat (1)
KUHPerdata mengenai asas “keseimbanganpemasukan”
Perjanjian Pembagian Keuntungan adalah kegiatan usaha yang bertujuan mencari
keuntungan secara komersil ekonomi yang bersifat partnershif. Dilihat dari sisi hukum
perdata, kegiatan bagi hasil tersebut merupakan bentuk kerjasama yang tidak berstatus badan
hukum (partnership), maupun yang berstatus badan hukum (corporation).
Perjanjian/kesepakatan mengatur hak dan kewajiban para pihak, dan mengikat bagi mereka
yang membuatnya (asas pacta sun servanda/Pasal 1338 KUHPerdata). Perjanjian dapat
berbentuk tertulis maupun lisan. Namun perjanjian tertulis lebih kuat dari segi pembuktian.
Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik (good faith) tidak bertentangan dengan
kebiasaan yang baik, ketertiban, kesusilaan, dan perundang-undangan yang berlaku. Syarat
sahnya perjanjian diatur Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”),
yaitu:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
3. Suatu hal tertentu.
4. Suatu sebab yang halal.
Sehingga apabila ke-empat syarat tersebut terpenuhi maka perjanjian sah bagi para pihak,
sehingga mengikat keduanya (Pasal 1338 KUHPerdata). Persekutuan Perdata (Maatschap)
yang wajib selaras dengan asas hukum perjanjian. Sedangkan Persekutuan Perdata, yaitu
perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
(inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh
karenanya. Sebagaimana Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”)
yang berbunyi: “Persekutuan adalah persetujuan dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbrengen) ke dalam persekutuan dengan
maksud membagi keuntungan yang diperoleh karenanya”.
Partnership dapat juga diartikan sebagai suatu perjanjian (agreement) diantara dua orang atau
lebih untuk memasukkan uang, tenaga kerja, dan keahlian ke dalam suatu perusahaan, untuk
mendapatkan keuntungan yang dibagi bersama sesuai dengan bagian atau proporsi yang telah
disepakati bersama.
Persekutuan Perdata bersifat suatu bentuk perjanjian kerjasama. Persekutuan perdata ini
merupakan bentuk pemitraan yang paling sederhana karena; Dalam hal modal, tidak ada
ketentuan tentang " besarnya" modal. Dalam hal pemasukan sesuatu dalam persekutuan atau
rnaatschaap, selain terbentuk uang atau barang, boleh menyumbangkan hanya tenaga kerja;
Lapangan kerjanya tidak dibatasi, juga bisa dalam bidang perdagangan; dan apa saja asal
tidak bertentangan dengan ketertiban, kesusilaan dan perundang-undangan, Tidak ada
pengumuman kepada pihak ketiga seperti yang dilakukan dalam Firma. Apabila tidak
ditetapkan lain dalam persetujuan/perjanjian, maka kerjasama ini udah rnulai berlaku sejak
saat persetujuan.
Adapun Isi Perjanjian yang diatur dalam persetujuan/perjanjian terkait kerjasama bagi hasil
dapat mencakup hal-hal: Maksud tujuan kerjasama usaha; Hak dan kewajiban para pihak
secara adil dan seimbang; Bagian” yang harus dimasukkan ke dalam persekutuan; Pembagian
keuntungan; apabila pembagian keuntungan tidak diatur, maka berlaku ketentuan menurut
undang-undang; Risiko jika terjadi kegagalan usaha; Waktu atau lamanya; dan lain-lain yang
perlu diatur. Mengacu pada definisi tersebut, maka usaha bagi hasil paman anda dengan
temannya adalah merupakan bentuk kerjasama yang tidak berstatus badan hukum
(partnership), dengan tujuan mencari keuntungan berdasarkan perjanjian yang dibuat kedua
belah pihak baik tertulis maupun lisan. Namun perjanjian tertulis lebih kuat dari sisi
pembuktian. Sehingga apabila terjadi permasahan dikemudian hari dapat dilihat pada isi
kesepakatan/perjanjian yang dibuat kedua belah pihak, sebagai salah satu sumber solusi.’
Prinsip Bagi Hasil Secara Hukum Berdasarkan Pasal 1619 KUHPerdata, “Semua
perserkutuan perdata harus ditunjukkan pada sesuatu yang halal dan diadakan untuk
kepentingan bersama para anggotanya”. “Masing-masing anggota wajib memasukkan uang,
barang atau usaha ke dalam perserkutuan itu”. Pasal 1624 KUHPerdata, “Persekutuan perdata
mulai berjalan pada saat persetujuan diadakan, kecuali jika ditentukan waktulain dalam
persetujuan itu”. Pasal 1625 KUHPerdata , “Tiap peserta wajib memasukkan ke dalam
perseroan itu segala sesuatu yang sudah ia janjikan untuk dimasukkan, dan jika pemasukan
itu terdiri dari suatu barang tertentu, maka peserta wajib memberikan pertanggungan menurut
cara yang sama dengan cara jual beli”. Pasal 1628 KUHPerdata, “Jika salah seorang dari para
peserta menagih piutang dari seseorang yang juga berutang pada perserkutuan, kemudian
peserta itu menerima pembayaran piutangnya dari orang tersebut, maka pembayaran yang ía
terima harus dibagi antara perserkutuan dan peserta itu sendiri menurut perbandingan antara
kedua piutang itu walaupun dalam kuitansi ia mengaku menerima pembayaran itu ía
menetapkan bahwa semua uang termaksud adalah pelunasan piutang perseroan, maka
ketetapan itu yang harus diikuti”. Pasal 1629 KUHPerdata, “Jika salah seorang sekutu sudah
menerima bagiannya dari piutang perserkutuan, dan kemudian debitur jatuh miskin maka
sekutu tersebut harus memasukkan uang yang sudah ia terima itu ke dalam kas bersama,
meskipun ia sudah memberi kuitansi untuk bagiannya sendiri”. Pasal 1630 KUHPerdata,
“Masing-masing sekutu wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
perserkutuan karena kesalahannya,sedang kerugian itu tidak boleh ia perhitungkan dengan
keuntungan yang sudah ia masukkan ke dalam perserkutuan tersebut berkat usaha dan
kegiatannya”. Mengenai pembagian keuntungan dan kerugian, para sekutu bebas untuk
menentukan bagaimana keuntungan kerjasama tersebut akan dibagikan diantara mereka.
Apabila hal ini tidak diatur, maka keuntungan atau kerugian akan dibagikan seimbang
menurut kontribusi masing-masing sekutu. Dan sekutu yang hanya mengkontribusikan
ketrampilan, jerih payah (tenaga saja), akan memperoleh keuntungan atau kerugian yang
sama dengan sekutu yang kontribusinya paling kecil, baik terkait uang maupun barang (Pasal
1633 KUHPer). Namun perlu dicatat disini bahwa suatu janji untuk memberikan seluruh
keuntungan pada salah seorang sekutu adalah batal, namun sebaliknya, janji yang
mengatakan bahwa seluruh kerugian akan ditanggung oleh salah seorang sekutu adalah
diperbolehkan (Pasal 1635 KUHPerdata). Menjawab Pertanyaan Anda Dimana paman anda
bangkrut dan tidak ada konsumen yang datang. Uang 5 juta itu pun belum di pakai karna
konsumen tidak ada yang datang. Tapi temannya tetap menuntut uang bagi hasil tersebut
padahal tidak ada konsumen yg datang ke bengkel, dia terus menuntut agar tetap memberikan
1 juta. Jika tidak dia akan meneror keluarganya. Sampai di hitung sekarang dia menuntut 14
juta lagi yang harus di bayar, padahal sebelumnya paman saya sudah memberikan lebih dari
10 juta karena dia terus menuntut paman saya. Paman saya sudah habis-habisan, barang-
barang sudah di jual, motor, tv sudah habis, tapi tetap dia masih kekeuh paman saya harus
bayar 14 juta lagi dan terus di teror sampai datang ke rumah paman saya, dan mengancam
akan mendatangin tempat kerja anak paman saya untuk menagih uang tersebut ?.
Sebagaimana dijelaskan, bahwa pada dasarnya perjanjian bagi hasil apapun bentuknya
termasuk perbengkelan, harus didasarkan pada kesepakatan/perjanjian dengan itikad yang
baik (good faith) tidak bertentangan dengan kebiasaan yang baik, ketertiban, kesusilaan, dan
perundang-undangan yang berlaku. Dan mengenai pembagian hasil ataupun kerugian harus
dilakukan secara seimbang. Perjanjian tidak boleh dilakukan adanya unsur kekhilafan atau
diperoleh dengan paksaan atau penipuan (Pasal 1321 KUHPerdata). Pasal 1323 KUHPerdata,
“Paksaan yang diakukan terhadap orang yang mengadakan suatu persetujuan mengakibatkan
batalnya persetujuan yang bersangkutan, juga bila paksaan itu dilakukan oleh pihak ketiga
yang tidak berkepentingan dalam persetujuan yang dibuat itu”. Sebagaimana anda sampaikan
bahwa teman paman anda terus menuntut keuntungan padahal paman anda sudah habis-
habisan dan jatuh miskin (bangkrut). Namun nampaknya teman paman anda tidak mau tahu.
Dan cara menuntutnyapun yaitu dengan mengancam, maka hal tersebut sudah dapat
dikatakan masuk ranah hukum pidana. Sehingga perbuatan teman paman anda tersebut patut
di laporkan kepada pihak kepolisian karena sudah melakukan pengancaman, yang
mengganggu kenyamanan kehidupan orang lain. Ketentuan pidana mengenai pengancaman
diatur dalam Bab XXIII tentang Pemerasan dan Pengancaman Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP). Mengenai ancaman kekerasan diatur dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP:
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau
orang lain, atau supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”. Lebih jauh, jika ancaman
tersebut melalui media elektronik, pelaku pengancaman dapat dikenakan pidana berdasarkan
UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagaimana
telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU 19/2016)
yaitu Pasal 29 UU ITE jo. Pasal 45B UU 19/2016, dengan bunyi sebagai berikut: Pasal 29
UU ITE, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang
ditujukan secara pribadi”. . Pasal 45B UU 19/2016, “Setiap Orang yang dengan sengaja dan
tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)”.
Sebagaimana anda sampaikan, bahwa uang 5 juta itu pun belum di pakai karena konsumen
tidak ada yang datang. Maka untuk membantu penyelesaian urusan paman anda tersebut,
disarankan sebaiknya agar modal uang 5 juta yang diberikan oleh temannya tersebut
dikembalikan saja. Mengenai hapusnya perikatan hukum terkait usaha bagi hasil diatur pada
Pasal 1381 KUHPerdata, sebagai berikut: karena pembayaran; karena penawaran pembayaran
tunai, diikuti dengan penyimpanan atau penitipan; karena pembaruan utang; karena
perjumpaan utang atau kompensasi; karena percampuran utang; karena pembebasan utang;
karena musnahnya barang yang terutang; karena kebatalan atau pembatalan; karena
berlakunya suatu syarat pembatalan, yang diatur dalam Bab I buku ini; dan karena lewat
waktu, yang akan diatur dalam suatu bab sendiri. Demikian yang dapat disampaikan, semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai