Anda di halaman 1dari 3

SLIDE 3

sesuatu’ disini dapat diartikan dalam arti luas, yaitu bisa berupa uang atau juga
bisa berupa barang-barang lain, ataupun kerajinan yang dimasukkan kedalam
persekutuan sebagai kontribusi dari anggota atau mitra yang bersangkutan.
‘kerajinan’ yang dimaksud juga bisa berupa tenaga atau ketrampilan yang
dimasukkan kedalam persekutuan karena hal ini merupakan syarat mutlak bagi
terbentuknya maatschap.
SLIDE 4
Pembatasan tindakan keluar tersebut biasanya mengacu pada perbuatan yang
bersifat kepemilikan, ataupun yang berarti Maatschap tersebut dengan suatu
hutang atau kewajiban tertentu.  Dalam hal demikian, maka perbuatan hukum
dimaksud harus mendapat persetujuan dari sekutu yang lain.
SLIDE 5
Jadi misalnya bisa apa saja, yang penting oleh para persero (sekutu) tersebut
dianggap memiliki manfaat dan nilai ekonomis.
Syarat pendirian suatu Maatschap (Persekutuan Perdata yaitu harus didirikan
oleh paling sedikit oleh 2 orang berdasarkan pejanjian dengan akta notaries yang
dibuat dalam bahasa Indonesia. Karena, pada dasarnya akta pendirian Maatschap
sebenarnya adalah bentuk kesepakatan antara para sekutu untuk berserikat dan
bersama-sama dan mengatur hubungan hukum diantara para sekutu tersebut.
Mengenai pendiriannya sendiri, maatschap dapat didirikan melalui perjanjian
sederhana, dan tanpa pengajuan formal, atau tidak diperlukan adanya
persetujuan pemerintah. Hal ini dapat dilakukan secara lisan, namun tidak
menutup kemungkinan juga bila ingin dilakukan dengan akta pendirian yang
dibuat secara otentik.  
SLIDE 6
Untuk yang pertama (intern), maka para sekutu dapat menunjuk salah seorang
diantara mereka atau pihak ketiga untuk menjadi Pengurus Maatschap guna
melakukan semua tindakan kepengurusan atas nama maatschap (pasal 1637
KUHPer).
Bila tidak dijanjikan demikian, maka setiap sekutu dianggap secara timbal balik
telah memberikan kuasa, supaya yang satu melakukan pengurusan terhadap yang
lain, bertindak atas nama maatschap dan atas nama mereka (pasal 1639
KUHPer).
Untuk yang kedua (ekstern), dalam pasal 1642 KUHPer dinyatakan bahwa “para
sekutu tidaklah terikat masing-masing untuk seluruh utang maatschap dan
masing-masing mitra tidak bisa mengikat mitra lainnya apabila mereka tidak
telah memberikan kuasa kepadanya untuk itu.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan, kecuali dibatasi secara tegas dalam
perjanjian, maka setiap sekutu berhak untuk bertindak atas nama persekutuan
dan mengikat para sekutu terhadap pihak ketiga dan pihak ketiga terhadap
sekutu, dengan catatan diberikan hak khusus bagi sekutu yang tidak setuju untuk
dilaksanakannya perbuatan hukum tersebut untuk mengajukan keberatan pada
waktu yang telah ditentukan sehingga terbebas dari tanggung jawab atas
tindakan tersebut.
SLIDE 7
 Apabila mengenai keuntungan dan kerugian ini tidak diatur di dalam perjanjian
pendirian, maka berlakulah pasal 1633 ayat (1) KUHPer yang menetapkan bahwa
pembagian tersebut harus berdasarkan asas keseimbangan pemasukan dengan
pengertian :
1. Pembagian harus dilakukan menurut harga nilai dari pemasukan masing-
masing sekutu kepada Persekutuan.
2. Sekutu yang hanya memasukan kerajinannya saja, bagiannya adalah sama
dengan bagian sekutu yang nilai barang pemasukannya terendah, kecuali
ditentukan lain. Misalnya : Nilai kerajinan yang dimasukkan sekutu-sekutu
tertentu kemungkinan dapat lebih sangat berharga daripada barang-barang
tertentu yang dimasukkan oleh sekutu lain.
3. Semua sekutu yang hanya memasukkan tenaga kerjanya saja, akan
mendapatkan bagian keuntungan yang sama rata kecuali ditentukan lain.

Seluruh keuntungan yang didapat Persekutuan tidak boleh diberikan kepada


seseorang sekutu saja  Tetapi sebaliknya, dapat diperjanjikan sebelumnya bahwa
seluruh kerugian yang terjadi akan dibebankan kepada seorang sekutu saja
( pasal 1635 ayat (2) KUHPer ).
SLIDE 8
Bila maatschap bubar, maka harta kekayaan maatschap akan dibagi kepada
anggota maatschap berdasarkan perjanjian terdahulu, setelah dikurangi utang-
utang terhadap pihak ketiga. Bagaimana bila kekayaan maatschap justru tidak
cukup untuk membayar utang? Kembali pada karakteristik maatschap itu sendiri,
maka utang tersebut akan ditanggung bersama (tanggung renteng) oleh para
sekutu berdasarkan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya.
Cara yang tersebut pertama kiranya tidak memerlukan penjelasan. Sebagaimana
halnya dengan semua perjanjian yang dibuat untuk suatu waktu tertentu, maka
suatu perjanjian persekutuan yang dibuat untuk suatu waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian berakhir apabila waktu itu habis.
Para pembentuk perseroan (maatschap) dapat menyimpang dari penentuan ini
yaitu menentukan cara-cara lain untuk terhentinya perseroan.
Misalnya ada cara terhenti maatschap yang tidak disebutkan oleh pasal 1646,
yaitu pembubaran maatschap oleh hakim, yang dimaksudkan oleh pasal 1647
KUHPer, dan lagi kalau ada persetujuan baru antara segenap peserta untuk
menghentikan persetujuan perseroan semula.
Cara yang tersebut ke-2, diatur lebih lanjut oleh pasal 1648 KUHPer, sebagai
berikut:
Apabila yang dimaksudkan dalam maatschap ialah hanya pemakaian saja dari
suatu barang dan hak milik atas barang itu tetap berada di tangan si peserta yang
memasukkan barang itu maka maastchap tentu berhenti kalau barangnya musnah
terbakar.
Apabila yang dijanjikan dimasukkan dalam maastchap ialah hak miliknya atas
barang, maka perbedaan, apakah barang itu sudah atau belum dimasukkan. Kalau
belum, maka maastchap terhenti dengan musnahnya barang. Kalau sudah, maka
maastchap menderita kerugian akibat dari musnahnya barang, dan kerugian ini
mungkin sekali telah ditanggung dengan suatu asuransi.
Cara yang tersebut ke-3 diatur lebih lanjut oleh pasal 1619 dan 1650 sebagai
berikut:
Kalau umur maastchap tidak ditetapkan lebih dulu, maka tiap peserta berhak
menghentikan maastchap secara memberitahukan kepada peserta-peserta lain
(opzegging ) tetapi penghentian ini harus dilakukan secara jujur dan tidak pada
waktu, yang tidak layak maastchap dihentikan ( ontijding ).
Sebagai contoh dari ketiadaan kejujuran disebutkan peristiwa, dalam mana
seorang peserta yang menghentikan itu, bermaksud untuk menikmati sendiri
suatu keuntungan, yang semula oleh segenap peserta diharapkan akan dinikmati
bersama.
Sebagai contoh daripada waktu yang tidak layak (ontijdig) untuk penghentian
maastchap, disebutkan keadaan dalam mana barang-barang kekayaan adalah baru
berkurang, tetapi ada harapan kemudian barang tersebut akan bertambah, maka
ada bainya terhentinya maastchap ditangguhkan dahulu.
Hak untuk menghentikan maastchap ini dapat ditiadakan pada waktu
pembentukan maastchap.

Anda mungkin juga menyukai