sesuatu’ disini dapat diartikan dalam arti luas, yaitu bisa berupa uang atau juga
bisa berupa barang-barang lain, ataupun kerajinan yang dimasukkan kedalam
persekutuan sebagai kontribusi dari anggota atau mitra yang bersangkutan.
‘kerajinan’ yang dimaksud juga bisa berupa tenaga atau ketrampilan yang
dimasukkan kedalam persekutuan karena hal ini merupakan syarat mutlak bagi
terbentuknya maatschap.
SLIDE 4
Pembatasan tindakan keluar tersebut biasanya mengacu pada perbuatan yang
bersifat kepemilikan, ataupun yang berarti Maatschap tersebut dengan suatu
hutang atau kewajiban tertentu. Dalam hal demikian, maka perbuatan hukum
dimaksud harus mendapat persetujuan dari sekutu yang lain.
SLIDE 5
Jadi misalnya bisa apa saja, yang penting oleh para persero (sekutu) tersebut
dianggap memiliki manfaat dan nilai ekonomis.
Syarat pendirian suatu Maatschap (Persekutuan Perdata yaitu harus didirikan
oleh paling sedikit oleh 2 orang berdasarkan pejanjian dengan akta notaries yang
dibuat dalam bahasa Indonesia. Karena, pada dasarnya akta pendirian Maatschap
sebenarnya adalah bentuk kesepakatan antara para sekutu untuk berserikat dan
bersama-sama dan mengatur hubungan hukum diantara para sekutu tersebut.
Mengenai pendiriannya sendiri, maatschap dapat didirikan melalui perjanjian
sederhana, dan tanpa pengajuan formal, atau tidak diperlukan adanya
persetujuan pemerintah. Hal ini dapat dilakukan secara lisan, namun tidak
menutup kemungkinan juga bila ingin dilakukan dengan akta pendirian yang
dibuat secara otentik.
SLIDE 6
Untuk yang pertama (intern), maka para sekutu dapat menunjuk salah seorang
diantara mereka atau pihak ketiga untuk menjadi Pengurus Maatschap guna
melakukan semua tindakan kepengurusan atas nama maatschap (pasal 1637
KUHPer).
Bila tidak dijanjikan demikian, maka setiap sekutu dianggap secara timbal balik
telah memberikan kuasa, supaya yang satu melakukan pengurusan terhadap yang
lain, bertindak atas nama maatschap dan atas nama mereka (pasal 1639
KUHPer).
Untuk yang kedua (ekstern), dalam pasal 1642 KUHPer dinyatakan bahwa “para
sekutu tidaklah terikat masing-masing untuk seluruh utang maatschap dan
masing-masing mitra tidak bisa mengikat mitra lainnya apabila mereka tidak
telah memberikan kuasa kepadanya untuk itu.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan, kecuali dibatasi secara tegas dalam
perjanjian, maka setiap sekutu berhak untuk bertindak atas nama persekutuan
dan mengikat para sekutu terhadap pihak ketiga dan pihak ketiga terhadap
sekutu, dengan catatan diberikan hak khusus bagi sekutu yang tidak setuju untuk
dilaksanakannya perbuatan hukum tersebut untuk mengajukan keberatan pada
waktu yang telah ditentukan sehingga terbebas dari tanggung jawab atas
tindakan tersebut.
SLIDE 7
Apabila mengenai keuntungan dan kerugian ini tidak diatur di dalam perjanjian
pendirian, maka berlakulah pasal 1633 ayat (1) KUHPer yang menetapkan bahwa
pembagian tersebut harus berdasarkan asas keseimbangan pemasukan dengan
pengertian :
1. Pembagian harus dilakukan menurut harga nilai dari pemasukan masing-
masing sekutu kepada Persekutuan.
2. Sekutu yang hanya memasukan kerajinannya saja, bagiannya adalah sama
dengan bagian sekutu yang nilai barang pemasukannya terendah, kecuali
ditentukan lain. Misalnya : Nilai kerajinan yang dimasukkan sekutu-sekutu
tertentu kemungkinan dapat lebih sangat berharga daripada barang-barang
tertentu yang dimasukkan oleh sekutu lain.
3. Semua sekutu yang hanya memasukkan tenaga kerjanya saja, akan
mendapatkan bagian keuntungan yang sama rata kecuali ditentukan lain.