Anda di halaman 1dari 6

Ketidak disiplinan

penggunaan masker
Nama : Ferdinand Rizki Widya Dhana
Nim : 202010110311522
Kelas : H
• Nara Sumber : Bapak Slamet (Ketua RW)
• Metode Penelitian : Teknik pengumpulan data
• Kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data (cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data) adalah hal yang penting dalam
penelitian untuk mendapatkan kualitas data penelitian yang baik.
Sugiyono (2017:225) menyebutkan jika dilihat dari sumbernya maka data
terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Data Primer : Penularan COVID-19 terjadi secara droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2 sehingga masuk ke
dalam tubuh, dapat dicegah dengan menggunakan alat pelindung diri berupa masker. Sesuai dengan hasil
wawancara yang saya dapatkan bahwa dalam kondisi covid saat ini penggunaan masker sangat perlu di perhatikan
karena penyebaran virus ini melalui saluran pernafasan jadi, penggunaan masker di daerah ini sangat di tekankan
agar mematuhi protocol yang berlaku. Data yang saya dapatkan dari wawancara dengan narasumber yaitu bahwa
saat ini masyarakat masih saja ada yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah karena dengan alasan jarak
yang dekat ataupun pergi hanya sebentar, oleh karena itu Bapak Slamet mengajak untuk selalu saling mengigatkan
jika ada tetangga yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Contoh dari ketidak patuhan yang terjadi
adalah Misalnya, ibu saya membeli sayur.Penjual sayur itu tidak memakai masker sedangkan ibu saya memakai
masker. Alangkah baiknya jika penjual sayur itu memakai masker, ibu saya akan merasa lebih tenang dan terjaga
dari kemungkinan terpapar virus covid-19. Oleh karena itu bapak Slamet selalu tidak bosan untuk memberikan
arahan dan masukkan untuk tetap menggunakan masker kemanapun berpergian meskipun itu dekat sekalipun.
Data Sekunder : Di masa pandemi ini, kita diwajibkan pemerintah untuk menggunakan masker. Hal ini dilakukan
seiring dengan imbauan World Health Organization (WHO) untuk memperkecil risiko penyebaran virus covid-19.
Untuk mempersempit lagi, pemerintah pun telah menerapkan protokol kesehatan covid-19 di setiap tempat
menjalankan aktivitas normal. Akan tetapi, di lingkungan sekitar rumah saya, masih ada saja warga-warga yang tidak
mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, semudah memakai pada wajah pun masih ada yang tidak pakai. Masih ada
warga-warga yang tidak menggunakan masker. Mulai dari warga komplek sampai penjual sayur sekalipun. Pengetahuan
memegang peranan penting dalam penentuan perilaku yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan
yang selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan
perilaku terhadap objek tertentu sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Terbentuk suatu perilaku
baru terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap
stimulus yang berupa materi atau obyek di luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan baru dan akan terbentuk dalam
sikap maupun tindakan.
• Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat
dengan kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-19. Faktor-
faktor yang berhubungan dengan kepatuhan memakai masker adalah tingkat pengetahuan,
sikap, kenyamanan, ketersediaan sarana, akses informasi dan sistem pengawasan yang baik.
Diharapkan kepada tenaga kesehatan dan intansi terkait untuk diharapkan untuk dapat
memberikan penyuluhan serta pengawasan kepada masyarakat pentingnya menggunakan
masker. Saya sangat yakin, jika warga-warga di lingkungkan rumah saya dan seluruh Indonesia
mematuhi protokol kesehatan, kasus positif di Indonesia akan berkurang. Dengan demikian,
Indonesia akan kembali berjalan seperti normal dan masyarakat akan hidup sejahtera.
Foto Wawancara Bersama Bapak Ketua RW

Anda mungkin juga menyukai