Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANALISA PERILAKU ORGANISASI

DALAM PERUSAHAAN DI MASA COVID-19


DAN MASA NEW NORMAL
(Studi kasus PT Sinarmas Multi Finance Tbk)

Dosen Pengampu :
Susi Yuliastanty,Mm

Disusun Oleh :

Yolanda Fitxy Farlina Chaniago


1710003530133

UNIVERSITAS EKA SAKTI PADANG


FAKULTAS EKONOMI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
AnaLisa Perilaku Organisasi Perusahaan Dengan Studi kasus PT
Sinarmas Multi Finance Tbk Cabang Padang Dimasa Pandemi Covid-19
dan Dimasa Sesudah Pandemi Atau New Normal Life ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Susi Yuliastanty pada bidang studi Perilaku Organisasi.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah

COVID-19 telah memaksa sebagian besar pemimpin negara untuk


merespons dengan cepat.Dan, hasilnya adalah aturan-aturan
pembatasan atas apa yang biasanya dilakukan (sebelum adanya
Covid-19).

Pembatasan seperti memberhentikan sekolah sepenuhnya,


menghilangkan kuliah tatap muka, melarang orang untuk terlibat
dalam kerumunan, termasuk pelarangan untuk melakukan
perjalanan jarak pendek atau jarak jauh menjadi hal-hal yang wajib
dilakukan dalam tiga bulan terakhir. Pembatasan dan peraturan itu
bertujuan menghentikan penyebaran virus. Namun, semua itu
berdampak pada kita semua.

Virus tersebut juga berdampak pada praktik-praktik keagamaan.


Tidak hanya bekerja di rumah, belajar di rumah, tetapi juga
beribadah di rumah.Sektor ekonomi terdampak paling besar karena
tingkat pengangguran melambung tinggi. Media menginformasikan
bahwa sekitar 75 juta orang kehilangan pekerjaan.Ketika kita
berbicara atau bertemu dengan orang lain, baik di kantor, di
kampung, di lingkungan perumahan, kita bahkan tidak lagi berjabat
tangan. Budaya cium tangan dan cium pipi mendadak menghilang
dari kebiasaan kita, bahkan dengan orang tua kita. Hal-hal yang
akrab bagi kita telah berubah menjadi aneh.Virus korona telah
mengubah sesuatu yang akrab bagi kita menjadi sesuatu yang aneh
dan asing. Kita kehilangan human touch dalam waktu yang sangat
singkat.

Seiring seruan untuk isolasi independen dengan tidak


meninggalkan rumah, kecuali dalam kondisi mendesak, untuk

memutus rantai distribusi virus, masyarakat membentuk rutinitas


yang berbeda. Dengan ruang yang sangat terbatas dan mobilitas
yang sangat minimal. Ruang kita telah banyak berubah:
menyusutnya ruang riil kita dan diganti meluasnya ruang digital
kita.Penggunaan teknologi menjadi sangat masif selama masa
pandemi Covid-19 ini. Karena realitas sosial kita sangat terbatas,
dunia virtual kita berkembang pesat. Penggunaan TIK (teknologi
informasi dan komunikasi) secara konstan telah mengubah cara
lama kita berkomunikasi dengan cara baru.Komunikasi digital telah
menjadikan dirinya satu-satunya media yang kita gunakan dalam
berhubungan. Mudik pun berubah menjadi mudik virtual karena
adanya pelarangan pulang kampung. Koneksi semacam itu sangat
membantu dalam masa-masa sulit seperti ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Kondisi Keadaan PT Sinarmas Multi Finance Cabang
Padang dimasa Pandemi?
2. Bagaimana bentuk opsi protokol yang bisa dilakukan
perusahaan untuk menjalani kehidupan new normal setelah
pandemi COVID-19 meredah?
3. Bagaimana Kondisi Keadaan PT Sinarmas Multi Finance Setelah
Pandemi covid-19 atau masa new normal life?

1.3 Hipotesa
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah penulis kemukakan, maka penulis membatasi tujuan kajian
penelitian berdasarkan masalah penelitian yang ditemukan yakni
mengenai gaya kepemimpinandan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan, selain itu tujuan dilakukannya pemabatasan terhadap
masalah penelitian adalah agar peneliti yang dilakukan lebih fokus
dan terarah.

BAB II

1.4 Landasan Teori

Menatap kebijakan Lockdown oleh Pemerintah Pusat.Kewenangan


lockdown berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018
tentang Kekarantinaan Kesehatan merupakan wewenang absolut
Pemerintah Pusat.

Dalam Pasal 1 Angka 1 dinyatakan bahwa "kekarantinaan kesehatan


dilakukan untuk mencegah dan menangkal keluar atau masuknya
penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyrakat yang
berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat."
Maka dari itu jika ada pemerintah daerah yang merasa daerahnya
memiliki situasi kedaruratan dan hendak melakukan lockdown,
tentunya hal ini inkonstitusional dan perlu adanya konsul dari
kepala daerah dengan pemerintah pusat sebelum mengambil
kebijakan terkait.

Sebagai warga negara dan pendukung kebijakan pemerintah


seharusnya kita dapat menaati segala kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah. Karena hal tersebut merupakan
kewajiban sebagai warga negara. sesuai dengan bunyi pasal 27 ayat
(1) UUD 1945 berbunyi: "Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya".

Dari sini kita dapat melihat untuk dapat mencapai suatu tujuan dari
kebijakan maka pemerintah dan warga negara harus bergotong
royong dalam mewujudkannya."

1.5 Faktor/Indikator
Perusahaan PT Sinarmas Multi Finance Tbk Cabang Padang
menggunakan indikator kesehatan masyarakat untuk membantu
pemerintah daerah dalam penilaian tingkat risiko penularan di
wilayahnya.

Ketiga indikator kesehatan masyarakat tersebut yakni epidemiologi,


surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
Indikator epidemiologi merujuk pada kecenderungan kasus positif,
meninggal dunia, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam
pengawasan (PDP). Surveilans kesehatan masyarakat menyangkut
kemampuan sistem kesehatan masyarakat untuk melakukan
pemantauan, seperti deteksi kasus atau testing, pemantauan
mobilitas penduduk serta pelacakan kontak.

Indikator terakhir, pelayanan kesehatan berfokus pada ketersediaan


tempat tidur dan fasilitas rumah sakit untuk penanganan COVID-19
dan alat pelindung diri (APD). Indikator tersebut sesuai dengan
rekomendasi Badan PBB untuk Kesehatan Dunia atau WHO.

1.6 Kerangka Konseptual


Perusahaan PT Sinarmas Multi Finance Tbk Cabang Padang
dituntut dapat menggunakan digital marketing dan memanfaatkan
media sosial untuk menjangkau konsumen secara langsung dan
dapat menekan biaya promosi. Menurut Purwana
dkk (2017), digital marketing adalah adalah kegiatan promosi dan
pencarian pasar melalui media digital secara online dengan
memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial.

BAB III

1.7 Pembahasan

Setelah adanya pandemi global COVID-19, dunia dipastikan akan


memasuki fase new normal. Hal ini tentu saja juga berlaku di
Indonesia. Berbicara mengenai new normal, masih banyak yang
bertanya-tanya mengenai definisi dari new normal itu sendiri.
Lantas, apa definisi new normal?
Mengutip pernyataan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita.

New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan


aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol
kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Adapun prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat
menyesuaikan dengan pola hidup yang baru seperti melakukan
aktivitas sehari-hari. Pola hidup baru yang dimaksud adalah dengan
mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menghindari
kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah.

Secara sosial disadari bahwa hal ini akan berpengaruh. Pasalnya,


ada aturan yang disebutkan dalam protokol kesehatan untuk
menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang
lain. Masyarakat akan menjalani kehidupan secara new
normal hingga ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai
penangkal Virus Corona.

Hingga saat ini vaksin Virus Corona belum ditemukan dan


kemungkinan paling cepat dapat tersedia di 2021. Artinya,
masyarakat harus menjalani kehidupan secara new normal hingga
tahun depan, bahkan lebih.

Oleh karena itu, perubahan perilaku akan menjadi kunci optimisme


dalam menghadapi COVID-19 dengan menerapkan protokol
kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau yang dikenal
sebagai new normal.
Berikut ini, ada beberapa opsi protokol yang bisa dilakukan
perusahaan PT Sinarmas Multi finance Tbk Cabang Padang
untuk menjalani kehidupan new normal setelah pandemi COVID-
19 meredah,diantaranya :

1. Prosedur Safety Diutamakan


Prosedur yang bisa dilakukan perusahaan usai pandemi COVID-
19 dan masuk ke dalam tahap new normal adalah bisa
mempekerjakan kembali karyawan dengan umur di bawah 45
tahun. Namun perlu dicatat, perusahaan tetap harus
mengutamakan prosedur safety.

Ide untuk mempekerjakan kembali karyawan dengan usia di


bawah 45 tahun dicetuskan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Menurut Doni, karyawan
dengan umur di bawah 45 tahun tak rentan terpapar Corona.
Secara fisik, kebanyakan mereka yang berusia di bawah 45
tahun sehat dan memiliki mobilitas tinggi.

Meski demikian, karyawan yang merasa tidak sehat dan


mengalami gejala seperti demam, batuk/pilek, sakit
tenggorokan, gangguan pernapasan, diimbau untuk tetap
beristirahat. Atau bila keluhan berlanjut, perusahaan perlu
mewajibkan karyawan tersebut untuk beristirahat total dan
segera memintanya berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Bagaimana caranya?
Yang utama adalah identifikasi karyawan yang berisiko. Hal ini
dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman karyawan
lain saat bekerja.
Menjawab masalah ini, perusahaan harus menyediakan fitur
Human Resources Information System (HRIS) yang dapat
membantu kebutuhan karyawan. Kebebasan yang ditawarkan
oleh mobile employee self-service mampu memenuhi kebutuhan
karyawan di saat seperti ini.
Misalnya aplikasi HRIS seperti Talenta, yang memungkinkan
karyawan untuk mengecek plafon benefit kesehatan yang
dimiliki, mengajukan Reimbursement untuk biaya perawatan,
dan mendapatkan informasi persetujuan Reimbursement
langsung dari aplikasi mobile.
Di sisi admin, Anda juga langsung mendapatkan pemberitahuan
dan melakukan approvallangsung dari aplikasi tanpa perlu
menandatangani dokumen dan menyerahkan ke finance.
Dengan demikian, akses terhadap benefit kesehatan menjadi
lebih mudah dan dapat diproses dengan lebih cepat.

2. Memberikan Cuti Baik Berbayar Maupun Tidak


Berbayar

Dengan situasi yang sudah berubah dan masuk dalam fase new
normal, beberapa perusahaan masih bisa memberikan cuti
kepada karyawan yang mengajukan. Namun pastikan sebelum
karyawan mengambil cuti, pahami dulu aturan mainnya.
Biasanya jenis cuti yang diajukan karyawan adalah cuti
berbayar. Jenis cuti ini merupakan izin di mana perusahaan

memiliki tanggung jawab untuk tetap membayar gaji atau upah


kepada karyawan yang mengambil cuti.
Yang termasuk dalam cuti berbayar ini yaitu cuti sakit, cuti
penting, cuti melahirkan, dan cuti ketika karyawan harus
melakukan kewajiban mereka terhadap negara, ibadah atau cuti
karena tugas dari perusahaan itu sendiri.

Untuk cuti sakit, perusahaan akan membayarkan gaji atau upah


karyawan selama empat bulan pertama secara penuh dan 75%
untuk empat bulan selanjutnya.

Tapi, kalau karyawan masih belum sembuh juga, maka


perusahaan hanya akan membayarkan 50% gaji atau upah
karyawan tersebut setelah delapan bulan dan 25% untuk bulan-
bulan selanjutnya sampai pemutusan hubungan kerja (PHK)
kalau melebihi batas waktu yang diberikan.

Untuk itu, ketika ada karyawan yang mengajukan cuti,


prosesnya bisa lebih dengan penggunaan teknologi HRIS seperti
Talenta. Aplikasi Talenta yang sudah berbasis cloudmemiliki
fitur yang komprehensif. Misalnya untuk cuti, Talenta memiliki
fitur Time Off. Dengan fitur tersebut, karyawan dapat dengan
mudah mengurus cuti dari mulai berapa lama hingga jenis cuti
yang diajukan. Semua data akan terekam dalam database
Human Resources (HR).

10

3. Memberikan Fleksibilitas Kerja kepada Karyawan

Pada saat menjalani kehidupan new normal, perusahaan juga


harus memberikan fleksibilitas kerja kepada karyawan.
Misalnya dengan memberikan kebijakan bekerja dari rumah
atau work from home.
Bagaimana caranya?
Karyawan yang diberikan kebijakan ini adalah mereka yang
riskan tertular COVID-19 atau dalam kondisi tidak sehat. Selain
itu, karyawan yang menggunakan transportasi massal juga bisa
diberikan kebijakan ini.
Melakukan work from home (WFH) sebenarnya tidak sulit
untuk dilakukan oleh perusahaan jika paham prinsip-
prinsipnya.

Prinsip WFH yang paling utama adalah perusahaan harus


memastikan kehadiran karyawan tetap terkontrol meski
menerapkan work from home.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi HRIS


yang memiliki fitur absensi dari mobile seperti Talenta.

Fitur absensi mobile atau Live Attendance dapat membantu


perusahaan untuk memantau langsung kehadiran karyawan
yang bekerja dari rumah. Prinsipnya adalah melalui check–
in dan check–out yang dapat dilakukan langsung dari ponsel
karyawan.

Setiap kali karyawan bekerja, mereka dapat melakukan check–


in. Begitu pun setelah selesai bekerja, mereka dapat
melakukan check–out.

11

Live Attendance dalam Talenta juga dilengkapi dengan fitur


selfie check–in. Anda sebagai HR dapat melihat lokasi absen
mereka melalui dashboard yang terupdate secara real-time
setiap kali karyawan melakukan clock–in atau clock–out.
Dengan begitu, Anda tetap bisa mengawasi apakah karyawan
bekerja atau tidak.

4. Membuat Aturan Baru Perusahaan

Cara selanjutnya dalam menjalani kehidupan new


normal adalah membuat aturan baru pada perusahaan.
Bentuknya bisa berupa e-learning modules yang harus ditaati
oleh karyawan.

Bagaimana caranya?
Ada beberapa aturan baru yang harus dicantumkan dan ditaati
karyawan. Misalnya gunakan masker, rutin melakukan
pengecekan suhu tubuh, rajin mencuci tangan atau
menggunakan hand sanitizer, hingga ikuti etika batuk/bersin
yang benar.

Tambahan lainnya adalah menetapkan aturan ketat terhadap


tamu yang datang serta memberlakukan physical distancing.
Cara yang paling mudah adalah dengan memberlakukan shift.

12

1.8 Struktur Organisasi

1.9 Sampel Populasi


Pada penelitian ini penulis hanya mengambil sampel pada
karyawan PT.Sinarmas Multifinance Cabang Padang saja dan
penelitian ini dilakukan dalam bentuk kuantitatif, jika dilakukan
secara kualitatif maka penelitian ini akan dibahas secara lebih jelas
dan mendalam.

1.10 Hasil Olah Data


Hasil survei terbaru Perusahaan PT Sinarmas Multi Finance Tbk
Cabang Padang dampak pandemi Covid-19 terhadap UMKM
menyebutkan: 70% UMKM telah berhenti produksi, 63%
menghentikan dan meminta karyawannya untuk cuti berbayar atau
tidak berbayar dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kemudian,
sebanyak 90% responden menghadapi masalah arus kas, 78% di
antaranya mengalami masalah arus kas, 80% responden
menyatakan turun nya pendapatan.

13

BAB IV

1.11 Kesimpulan
Pemerintah seyogianya bisa lebih bijak dan ekstra hati-hati dan
penuh pertimbangan lagi, bahwa dengan melihat karakter rakyat
Indonesia yang bhineka, dengan melihat luasnya wilayah geografis
negara, dan dihadapkan fakta masih belum menurunnya konfirmasi
positif korona dan juga belum diumumkannya tentang kejelasan
serta pertanggung jawaban hasil pelaksanaan PSBB.

Maka pemberlakuan new normal di tengah pandemi ini belum


waktunya untuk dilaksanakan, Indonesia belum siap, sebaiknya
pemerintah jangan terlalu terburu-buru dahulu untuk
memberlakukannya, pemerintah mesti ekstra hati-hati dan
mempertimbangkannya dengan lebih mendalam lagi.

1.12 Saran

Meski era new normal sudah mulai diterapkan, tetap lakukan:


physical distancing, mengurangi kontak fisik, jika tidak urgent tetap
#dirumahaja, rajin mencuci tangan, menggunakan masker,
membawa hand sanitizer.

14

DAFTAR PUSTAKA

Yasmin, P. (2020, April 6). Diambil kembali dari Detiknews.com:

https://news.detik.com/berita/d- 4966701/asal-usul-virus-corona-
berasal-dari-mana-sebenarnya

Cahyadi, R. K. (2020, Maret 24). Diambil kembali dari gadjia.com:

https://www.gadjian.com/blog/2020/ 03/24/5-langkah-perusahaan-
lindungi-karyawan-dari-wabah- corona/

Sebayang, R. (2020, februari 29). Diambil kembali dari


cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/lifes
tyle/20200229140221-33-141425/ini- tingkat-risiko-kematian-pasien-
corona-berdasarkan-umur

15

Anda mungkin juga menyukai