Anda di halaman 1dari 5

Peran Warga Rt/Rw Dalam Membangun Lingkungan Patuh

Protokol Kesehatan
Disusun Oleh : Nurhilalni Jania Rahma
12 IPS 1 (25)

Artikel Sosiologi Peermasalahan Sosial


Guru mata pelajaran : Mahmuda Candra H, S.Pd & Ismi Eka Rahayu, S.Pd

SMAN NEGERI 16 JAKARTA


JL. Belibis Terusan No. 16, Palmerah
Jakarta Barat,
DKI Jakarta
11480
Peran Warga Rt/Rw Dalam Membangun Lingkungan Patuh
Protokol Kesehatan

LATAR BELAKANG HARUS ADANYA PERAN WARGA RT/RW MEMBANGUN


LINGKUNGAN PATUH PROTOKOL KESEHATAN.
WHO (world health organization) telah menetapkan wabah
virus corona sebagai pandemik global, termasuk di
Indonesia sebagai salah satu negara paling terpapar, dimana
angka korban terus bertambah dengan penyebaran dan
penularan yang makin cepat dan meluas. Kasus pertama
Virus Corona pertama kali di umumkan langsung oleh
Presiden Jokowi di Istana Presiden pada tanggal 2 Maret
2020 dengan adanya kasus dua orang yang terinfeksi.
Perkembangan virus ini cukup pesat sehingga kasus orang
yang positif terinfeksi setiap hari semakin bertambah, baik
jumlahnya maupun daerah yang terdampak virus. Bermula
dari Jakarta sebagai episentrum atau pusat penyebaran
hingga menyebar ke seluruh provinsi di Indoesia atau sebanyak 34 provinsi. Sampai saat ini data
kasus positif Corona ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19
dr Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di YouTube BNPB. Data ini
dikumpulkan hingga pukul 12.00 WIB. Dari 17.514 kasus positif, 4.129 pasien sembuh dan 1.148
meninggal dunia.

UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM MENYUDAHI


PANDEMI COVID-19
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) masih terus diperpanjang
sebagai salah satu upaya pemerintah mengatasi pandemi COVID-19. PPKM Level 4 diperpanjang
dengan mengatur mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Tak hanya menerapkan PPKM diperpanjang, upaya pemerintah mengatasi pandemi COVID-19
dibarengi dengan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk mencapai sistem kekebalan kelompok.
Termasuk terus mendorong penerapan 3T (testing, trecking, dan treatment).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19,
Graha BNPB, Jakarta, ditulis Jumat (20/8/2021) menegaskan, “Jika kita mencapai kekebalan
kelompok secara nasional, maka sudah menyumbang cukup besar dalam upaya intensifikasi
vaksinasi COVID-19 global. Tujuannya, demi eliminasi COVID-19.”
Upaya pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 juga dilakukan dengan mengawasi laju
penyebaran varian baru virus Corona dan melakukan penyusunan rencana ketahanan kesehatan
dengan jangka lebih panjang.

a. Menetapkan anggaran
Pemerintah juga menetapkan anggaran sebesar Rp405,1 triliun untuk mengantisipasi
berbagai kemungkinan akibat COVID-19 di Indonesia. Serangkaian kebijakan juga telah
diambil guna meringankan masyarakat dan pelaku usaha menghadapi Covid-19.

b. Kebijakan kelonggaran pajak


Salah satu kebijakan yang cukup baik adalah kebijakan pelonggaran pajak untuk
meningkatkan ketahanan dunia usaha di tengah tekanan wabah. “Tanpa pelonggaran pajak,
dunia usaha dikhawatirkan terdampak besar dan bisa menyebabkan efek lanjutan yang
lebih buruk seperti pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujarnya. Selain itu, kebijakan
pemerintah ini juga diharapkan dapat mendukung dunia usaha untuk terus beroperasi dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Apabila daya tahan dunia usaha kuat dalam menghadapi
wabah, pemulihan ekonomi pascawabah juga bisa lebih cepat. “Stimulus peningkatan
bantuan safety net kepada masyarakat kecil juga akan membantu mereka untuk bertahan
hidup normal selama masa wabah,” kata Piter. Sistem ini juga akan menjaga daya beli dan
konsumsi masyarakat sehingga perekonomian tetap tumbuh.

c. Kebijakan protocol kesehatan


Kebijakan pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 9
Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 bertujuan untuk pembatasan kegiatan
tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-I9). Pasal 12 Bab III Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala
Besar Permenkes No. 9 Tahun 2020 dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar telah
ditetapkan oleh Menteri, Pemerintah Daerah wajib melaksanakan dan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk secara konsisten mendorong dan
mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Yang pada intinya harus
mematuhi dan menaati PSBB selama wabah agar dapat memutus tali rantai covid-19
dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
PERMASALAHAN YANG MASIH SAJA TERJADI
Indonesia sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa daerah
yang padat penduduk. Namun, angka yang terinfeksi masih meningkat. Masih banyaknya
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB dinilai sebagai salah satu penyebab. Dalam
menangani kasus Covid-19 ini yang menjadi garda terdapat adalah para dokter dan tenga medis.

SOLUSI DARI MASALAH YANG TERJADI


Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini harus dari semua elemen di masyarkat
termasuk tingkat terkecil seperti RT/RW. Semua warga negara Indonesia punya peran dan punya
tugas dalam membantu menghadapi Covid-19, begitu pula untuk lingkungan rumah kita.
Lingkungan terkecil yaitu lingkungan social rumah kita RT/RW memegang kendali dalam
membangun lingkungan sehat yang patuh dengan protocol kesehatan juga peraturan – peraturan
pemerintah.
Saat memberikan focus untuk mengdisiplinkan patuh protocol kesehatan dari lingkungan terkecil
yaitu RT/RW ini akan menimbulkan Trickle Up Effect atau masyarakat akan patuh ke depan nya
karena sudah terbiasa mematuhi di lingkungan sekitarnya, diharapkan untuk dapat menjadi agen
perubahan yang bergerak dan berusaha untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus
rantai penyebaran covid-19.

Salah satunya dengan tetap dirumah (stay at home), menjaga jarak dan fisik serta menggunakan
masker dan sering cuci tangan dengan sabun atau bergabung sebagai relawan Covid-19 baik secara
swadaya maupun bergabung dengan BNPB. Menjadi penggerak Social Distancing, Lakukan social
distancing sebaik-baiknya. Jaga jarak minimal 1 (satu) meter. Serangkaian tindakan social
distancing diprediksi dapat mencegah orang sakit untuk melakukan kontak dengan orang lain, dan
yang terpenting adalah mengurangi atau menekan penyebaran COVID-19.

Tindakan – tindakan itu bisa ditekankan dari lingkungan warga sekitar rumah. Dapat juga
mengadakan kerja bakti pembersihan lingkungan warga RT/RW. Agar lingkungan rumah tempat
tinggal kita aman dan bersih dari virus.

Kemungkinan tingkat keberhasilan dan respon masyarakat terhadap upaya


mengatasi permasalahan sosial tersebut
Kemungkinan dan reaksi masyarakat bisa saja beragam, tergantung dengan lingkungan seperti apa
dan masyarakat seperti apa, banyak masyarakat berpendidikan yang ngin pandemic cepat selesai
sehingga mau membantu sekecil apapun, dari dalam diri sendiri seperti patuh protocol kesehatan
ataupun membantu dalam hal materi seperti membelikan konsumsi makanan kepada warga –
warga yang sedang kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, atau bisa saja warga yang
membantu dengan terjun langsung untuk menjaga kebersihan lingkungan, kenyamanan dan
jalannya kebijakan protocol kesehatan.
Tetapi pasti ada saja warga yang menganggap upaya ini tidak berguna dan membuang – buang
waktu.

Anda mungkin juga menyukai