Anda di halaman 1dari 7

30 Maret 2020

UPDATE COVID-19
Tantangan Saat Ini dan Solusi Berbasis Bukti
Narasumber :
dr. Erlina Burhan, SpP(K), MSc, PhD1, Dr. Dian Kusuma2, Jaleswari
Pramodhawardhani3
Moderator :
dr. Eric Daniel Tenda, SpPD, FINASIM4
1Ketua PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, FKUI-
RSUP Persahabatan
2Epidemiologist, Researcher, Imperial College London

3Deputi V Kantor Staf Presiden Republik Indonesia

4PhD Candidate in Interventional Pulmonology, Imperial College London, RSCM-FKUI, PAPDI dan PERPARI

_________________________________________________________________________________________
PENDAHULUAN ARAHAN PRESIDEN RI
Berdasarkan data yang didapatkan dari Melihat data COVID-19 per 29 Maret
John Hopkins, tampak pada tanggal 2 2020 (pukul 22.00 WIB), jumlah pasien
Maret 2020, Presiden RI bersama yang positif 1285 orang, meninggal 114
Menteri Kesehatan RI mengumumkan orang dan sembuh 64 orang. Arahan
2 kasus pertama di Indoensia. presiden terkait COVID-19, maka akan
Selanjutnya dalam rentang waktu 3 ada dua fokus:
minggu terjadi kenaikan kasus menjadi • Penanganan kesehatan secara
1283 kasus (rata-rata kasus baru : 48 optimal
kasus baru per hari). Terdapat angka • Penyelamatan ekonomi masyarakat
kematian sebesar 114 orang. Hal ini dikarenakan kedua hal
(kesehatan dan ekonomi) saling terkait
Berdasarkan data dari Oxford, tampak dan tidak bisa dipisahkan.
dari data 29 Maret 2020, CFR (case
fatality rate) di Indonesia mencapai Terminologi "lockdown" pun tidak
angka 8,83% (peringkat 2 di bawah dikenal, lebih dikenal terkait karantina
Italia yang mencapai 10,84%). Jumlah kesehatan. Untuk melakukan karantina
kasus terbanyak terdapat di Amerika wilayah, entah itu perbatasan atau
Serikat dan Italia. karantina wilayah diperlukan kalkulasi
yang tepat terutama untuk masyarakan
Topik yang akan diangkat: perihal ekonomi menengah ke bawah yaitu
lockdown, kematian tenaga medis yang hidupnya bergantung pada kerja
akibat pandemi COVID-19, masuk harian (karena paling terdampak dari
bulan Ramadhan (pulang-kampung), pandemi COVID-19). Sehingga
RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, penyelematan jiwa sama pentingnya
Herd Immunity, rapid test dan PCR, dengan penyelamatan ekonomi. Ada
pengobatan COVID-19 dan vaksin tiga hal fokus utama untuk kegiatan dan
untuk SARS-nCOV-2. realokasi anggaran:
• penanganan kesehatan
• social safety net

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

• stimulus usaha khususnya UMKM penerbitan protokol pencegahan, work


and study from home, mencegah
Selain itu, pemerintah juga aktivitas berkerumun, membatalkan
meningkatkan insentif da nrelaksasi mudik gratis (masih dalam
pinjaman bagi masyarakat dengan pembicaraan), penyesuaian pola
ekonomi bawah disertai penundaan transportasi umum, perizinan masuk
pembayaran bunga/angsuran selama 1 WNA, kerjasama dengan Tiongkok, RS
tahun untuk sektor informal dan UMKM rujukan dan pendukung, alat kesehatan
dengan kredit di bawah Rp 10 Miliar. dan lain-lain. Laboratorium akan terus
Penidaan UN tahun 2020 dilakukan ditambahkan.
demi melindungi kesehatan guru dan
siswa serta penerapan kebijakan social Pemerintah juga telah melakukan:
distancing. patroli hoax terkait COVID-19,
penindakan secara hukum kepada
Kebijakan yang diambil dari pemerintah penimbun masker.
daerah perlu memerhatikan 3 aspek:
• keselamatan dan kesehatan Beberapa kawasan seperti Tegal
• bantuan sosial bagi masyarakat sudah melakukan lockdown, namun
terdampak secara terminologi Indonesia tidak
• mitigasi dampak ekonomi mengenal lockdown, melainkan
Presiden RI memberikan contoh karantina wilayah, di mana karantina
kurang memuaskannya kondisi wilayah perlu dilakukan kalkulasi yang
lockdown yang telah dilakukan India. tepat. Seluruh gubernur sudah
Harus berhati-hati dalam menentukan dipanggil presiden RI dan lebih
kebijakan secara matang terkait ditekankan untuk menerapkan social
dampak pada masyarakat bawah. distancing karena masih memikirkan
bahwa masyarakat memiliki hak untuk
Bila melihat dari dasar hukum dalam mencari kebutuhan.
penanganan kasus COVID-19,
sebenarnya Indonesia sudah Sekarang terdapat 132 RS Rujukan di
menyiapkan regulasi dan protokol yang 34 provinsi, sambil menunggu regulasi
ada untuk penanganan COVID-19, di yang ada, RS rujukan ingin ditambah
mana gugus tugas percepatan menjadi 370 RS. RS Wisma Atlet
penanganan COVID-19 pada 13 Maret dipersiapkan untuk 3000 tempat tidur.
2020 setelah dilakukan pengumuman RS Pulau Galang, Pertamina Jaya dan
pandemi oleh WHO. Sekarang, gugus Hotel Parta Comfort juga sedang
tugas sudah melibatkan lebih dari 30 dipersiapkan.
badan kementerian lembaga dan ketua
pelaksananya adalah Doni M. Pemerintah juga melakukan kerjasama
dengan Internasional karena negara
Strategi COVID-19 dimulai dari lain ternyata sudah melakukan impor
pencegahan, kampanye PHBS, berbagai alat kesehatan terkait

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

diagnostik maupun pencegahan dari • Aspek wilayah: pintu perbatasan


negara-negara yang telah membaik, negara sangat banyak, terlebih
dan Indonesia kesulitan untuk pintu perbatasan yang ilegal,
mendapatkan barang-barang tersebut. beberapa kota masih menjadi hub
Namun, setelah Tiongkok telah dari lalu lintas logistik ke luar negeri
membaik, kerjasama antara Kemhan dan dari satu pulai ke pulau lainnya
RI dan Kemhan Tiongkok sudah • Anggaran: perlu dilakukan
dilakukan untuk mendatangkan alat pemfokusan ulang dan realokasi
kesehatan dari Tiongkok ke Indonesia. anggaran untuk percepatan
Pada 27 Maret 2020 sudah datang 20 penanganan COVID-19
ton alat kesehatan, disusul 28 Maret
2020 yang juga mendatangkan 20 ton. Pemerintah meminta relawan dan
nakes untuk mengkampanyekan:
Kebijakan tentang karantina wilayah • social dan physical distancing
ada di UU No 6 tahun 2018 yang • work from home
menunjukkan beberapa jenis karantina
(rumah, wilayah, RS, dan pembatasan Presiden RI telah memanggil 12 rektor
sosial berskala besar) namun secara universitas negeri maupun swasta yang
praktik pemerintah sudah melakukan memiliki RS pendidikan untuk dapat
berbagai langkah-langkah dalam UU mengerahkan mahasiswa entah itu
Karantina kesehatan seperti: physical koas, dokter dan lain-lain untuk turun
distancing, kebijakan work from home, menjadi relawan. Pemerintah juga
pembatalan UN, dan pembatasan masih melakukan impor alat kesehatan
kerumunan. dan membenahi sistem untuk dapat
Tabel 1. Opsi Karantina mengatur pemenuhan kebutuhan
kesehatan di Indonesia. Kemudian,
pemerintah berusaha untuk memenuhi
kebutuhan keseharian dari masyarakat
kalangna bawah.

STRATEGI MELAWAN COVID-19


Berdasarkan waktu 30 Maret 2020,
sudah terdapat 721.584 orang
terkonfirmasi positif COVID-19 dan
Aspek di Indonesia yang memengaruhi mencapai 33.958 kematian dan total
kebijakan: sembuh 149.122 orang.
• Aspek sosial budaya: disiplin
rendah, komunalisme tinggi, Jumlah kasus dengan negara
mayoritas bergerak di sektor terbanyak antara lain Amerika Serikat
ekonomi informal, densitas (141.854), Italia (97.689), Tiongkok
penduduk tinggi (81.439). Bila dilihat dari kasus
kematian, Italia terbanyak yaitu 10.799

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

disusul Spanyol sebanyak 6.803 baru


Iran.

Gambaran Kasus di Dunia


Italia sekarang menjadi epicenter
bencana, dengan gambaran berikut:

Gambar 2. Kondisi COVID-19 di Jerman

Jerman merupakan negara dengan


kematian paling rendah di antara
semua negara terkena COVID-19.
Kematian mencapai 433 dari jumlah
kasus 60.000-an. Kematian per hari
adalah 50-80 orang.

Kemudian, Korea Selatan dianggap


sudah berhasil untuk menangani kasus
COVID-19 dengan melakukan social
distancing dan pemeriksaan masif.

Gambar 1. Kondisi COVID-19 di Italia

Untuk menentukan keberhasilan


manajemen kasus, dilihat dair kasus
harian yang terjadi di mana kasus
harian harusnya turun. Di Italia ada
trend turun namun semakin meningkat
lagi.

Gambar 3. Kondisi COVID-19 di Korea Selatan

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

Jumlah kematian di Korea Selatan Trend harian Indonesia masih


hanya 144. meningkat, dengan total kematian juga
bertambah. Berdasarkan data dari
Secara sederhana untuk menilai tanggal 6 Maret-29 Maret 2020
keberhasilan negara untuk mengatasi menunjukkan bahwa kasus tertinggi
COVID-19 adalah dari jumlah berada di DKI Jakarta (675 kasus),
kematian. Di Italia CFR mencapai 11% Jawa Barat (149 kasus), Banten (106
dengan jumlah kematian di tanggal 28 kasus), Jawa Timur (90 kasus) dan
Maret 2020 mencapai kematian totalnya adalah 1285 kasus. Kasus
sebanyak 889 kematian. kematian sendiri per provinsi tertinggi di
Sumatera Selatan (100% yaitu 2
Gambaran Kasus di Indonesia terkonfrimasi dan 2 kematian).

Berdasarkan proporsi kenaikan kasus


per tanggal 26-29 Maret 2020,
menunjukkan kondisi di Bali, Papua,
Sumatera Utara, Kalimantan Tengah,
Kepulauan Riau, Sumatera Barat,
Lampung, Sulawesi Tenggara, NTB,
Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sumatera Selatan dan lain-
lain di luar pulau Jawa menunjukkan
angka kenaikan yang sangat rendah
(kurang dari sama dengan 2). Namun,
hal-hal ini masih belum bisa dikatakan
baik karena mungkin masih ada
kemungkinan bahwa area-area
tersebut belum memiliki alat tes.

Berdasarkan gambaran tadi, ada tiga


strategi utama melawan COVID-19:
• Identifikasi besar kasus dan lokasi
kasus dengan menggunakan RDT
dan PCR
• Menurunkan kematian dengan
penanganan kasus di RS
(peningkatan APD, obat, ventilator
dan ICU)
• Menurunkan kematian dengan
Gambar 3. Kondisi COVID-19 di Indonesia
menurunkan penularan di
masyarakat berupa social

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

distancing (karantina diri, rumah maka akan semakin menurunkan


dan wilayah) jumlah tenaga kesehatan yang mampu
membantu penanganan kasus COVID-
Pelajaran dari negara Italia menurut 19. Sehingga diharapkan bantuan
Profesor dari Sekolah Bisnis Harvard: pemerintah dan swasta untuk
• hal yang bisa dipelajari dari memberikan bantuan.
pandemi COVID-19 dan kejadian di
Italia adalah mengurangi bias Pelajaran lainnya: perlu melindungi
komunitas (bila berpotensi kelompok rentan (seperti tenaga
katastrofik, maka harus segera kesehatan), geriatri (di Inggris sampai
mengambil tindakan walaupun diisolasi, karena bila berusia > 60 tahun
tindakan itu bersifat besar misalnya terkena infeksi maka komplikasi lebih
karantina parsial) berat di mana memang telah memiliki
• jangan memberikan solusi parsial komorbiditas lebih berat) dan karantina
atau tidak mantap terkait COVID-19 wilayah (berdasarkan penelitian yang
dilakukan biostatistik Harvard yang
Pelajaran yang didapatkan dari Korea menggunakan 25.000 data di Wuhan
Selatan adalah melakukan menunjukkan bahwa karantina wilayah
pemeriksaan sebanyak 400.000 orang ini mengurangi angka R (kemampuan
dengan cara drive thru sehingga virus untuk menularkan) dari 3,88
mengetahui beban penyakit dan menjadi 1,25 maksudnya bila 1 orang
lokasinya; hal ini memudahkan social bisa mentransmisikan ke 4 orang akan
distancing kepada masyarakat (ada menjadi kurang dari 2 orang, namun
aplikasi warning terkait jarak dengan nilai R harus < 1 untuk dapat
area terjangkit). menghilangkan COVID-19 dengan
cara-cara yang telah disebutkan).
Pelajaran dari Jerman terkait angka
kematian yang rendah adalah KONDISI RS RUJUKAN COVID-19 DI
pemeriksaan yang banyak telah INDONESIA
dilakukan Jerman sehingga pasien- Pengalaman di RS Rujukan,
pasien yang memiliki gejala sedang menunjukkan bahwa pasien-pasien
langsung dapat penanganan secara rujukan sudah semakin meningkat,
cepat sehingga klinis pasien lebih baik. bahkan mengantre (kapasitas hanya
Berbeda dengan Inggris di mana hanya 100, namun sudah ada antrean sampai
memeriksa pasien yang memang 400). Pelajaran yang didapatkan:
membutuhkan bantuan medik. bahwa seharusnya trace dan test
dilakukan dari awal (mulai dari ODP
Pelajaran dari Tiongkok bahwa dan PDP) lalu dilanjutkan dengan tes.
pentingnya APD bagi tenaga
kesehatan sehingga tidak ada Namun kurang dilakukan karena
transmisi. Apabila semakin banyak fasilitas yang minim, sehingga
tenaga kesehatan yang berkurang, disarankan pemerintah untuk

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman


30 Maret 2020

meningkatkan fasilitas rapid PCR


sehingga bila pendeteksian lebih dini,
kasus-kasus ringan akan lebih mudah
ditemui (karena 80% harusnya bersifat
ringan, 15% butuh perawatan biasa
dan 5% butuh ICU). Bila menemukan
kasus ringan ini, maka bisa dilakukan
karantina rumah dan penanganan di
puskesmas. Gejala ringan ini akan
memiliki kemungkinan sembuh lebih
besar.

TRACING dan TESTING harus


dilakukan secara masif mencontoh dari
Korea Selatan.

Kebijakan apapun yang dilakukan oleh


pemerintah, harus bisa memutus rantai
penularan. Pelaksanaan tes secara
masif merupakan hal yang penting
dilakukan agar dapat menemukan
kasus COVID-19 secara dini.

Pemeriksaan yang diharapkan adalah


pemeriksaan yang cepat dan akurat.
Namun, fasilitas PCR sangat sedikit,
hal ini membuat temuan kasus menjadi
3-4 hari setelah pemeriksaan.

Rapid test yang diadakan oleh


pemerintah adalah rapid test antibodi di
mana dapat memberikan hasil negatif
palus, karena pada orang dalam masa
inkubasi (belum timbul gejala) akan
memberikan hasil negatif, namun
masih membawa virus dan bisa
menularkan kepada orang banyak.

Notulensi : Iqbal Taufiqqurrachman

Anda mungkin juga menyukai